Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Barangkali, karena duluuuuu aku sering blusukan ke candi-candi yang ada di Jawa Tengah, jadinya pas mendengar nama Candi Gedong pikiranku langsung melayang ke Kompleks Candi Gedong Songo yang ada di Ungaran, Semarang.
Ya itu! Candi Gedong Songo yang “menipu” itu! Yang kalau merujuk dari namanya, di lokasi katanya ada 9 candi. Tapi nyatanya, di sana hanya ada 5 candi!
Lha ya “menipu” toh?
Katanya ada 9 candi, tapi kok malah cuma ada 5?
Rugi 4 candi dong?
Eh tapi, tapi, tapi! Ada pula orang yang berkeyakinan bahwasanya 4 candi sisanya itu sebenarnya ada. Hanya saja, nggak terlihat oleh mata manusia normal. Kasarnya yaaa... candi gaib lah gitu.
Wew.... kok ceritanya jadi mistis begini?
Cocok banget buat majang foto Candi Gedong Songo pas lagi berkabut! Biar lebih terasa mistis, hahaha.
Selain di Jawa Tengah, rupa-rupanya Kabupaten Muaro Jambi juga punya peninggalan purbakala yang dinamai Candi Gedong. Bangunan kuno yang berasal dari era Kerajaan Sriwijaya ini terletak di Kompleks Percandian Muaro Jambi yang jaraknya sekitar 30-an km dari Kota Jambi.
Eh, itu pun sebetulnya Candi Gedong masih berjarak sekitar 2 km dari pusat Kompleks Percandian Muaro Jambi. Kalau nggak mau capek-capek jalan kaki ke sana, bisa dengan menyewa sepeda bertarif Rp10.000 sepuas-puasnya.
Aku sendiri kurang tahu apakah kata “gedong” termasuk perbendaharaan kata Melayu yang menjadi bahasa tutur warga Jambi. Tapi ya, mari kita asumsikan bahwa arti kata “gedong” itu serupa dengan artinya dalam bahasa Jawa yakni bangunan.
Lho? Kok tulisannya Candi Gedong 1? Mirip-mirip Candi Gedong Songo dong?
Berbeda dengan Candi Gedong Songo, Candi Gedong yang ada di Muaro Jambi ini bukan tergolong candi “penipu”. Itu karena nama yang disematkan hanya Candi Gedong thok! Nggak ada tambahan embel-embel jumlah candinya ada berapa, hehehe.
Walau demikian, di lokasi terdapat dua situs candi yang sama-sama diberi nama Candi Gedong. Kedua situs purbakala ini hanya terpisah jarak beberapa puluh meter serta memiliki wujud yang nyaris serupa. Jadinya, lumrah bilamana keduanya menyandang nama Candi Gedong.
Untuk mudahnya, situs purbakala yang ada di sisi timur diberi nama Candi Gedong 1. Sementara situs purbakala yang ada di sisi barat diberi nama Candi Gedong 2. Semisal kelak di kemudian hari ditemukan situs bangunan kuno lain di sekitar sana, bisa jadi bakal diberi nama Candi Gedong 3, Gedong 4, Gedong 5, dan seterusnya hehehe.
Wew, untung cuma ada Candi Gedong 1 sama Candi Gedong 2. Kalau ada 9 ya capek blusukan-nya.
Jadi, mari kita hampiri Candi Gedong lebih dekat untuk mengamati hal-hal menarik apa saja yang bisa dijumpai di sana. Sesuai urutan angka, Candi Gedong 1 adalah candi pertama yang aku singgahi.
SILAKAN DIBACA
Candi Gedong 1 dari Dekat
Sebagaimana ciri khas candi-candi yang ada di Kompleks Percandian Muaro Jambi, Candi Gedong 1 terbuat dari batu bata. Kuat dugaan, alasan dibalik pemilihan material batu bata adalah karena sulitnya menemukan batu alam di sekitar lokasi candi. Candi-candi yang terletak jauh dari gunung berapi umumnya kan dibangun menggunakan batu bata.
Bila diamati lebih dekat, Candi Gedong 1 sebetulnya merupakan suatu kompleks candi. Di situs ini terdapat sejumlah bangunan yang seluruhnya dikelilingi oleh suatu pagar batu bata. Menurut keterangan yang aku baca di papan informasi, pagar yang mengelilingi kompleks Candi Gedong 1 berukuran 65 meter x 85 meter. Akses keluar masuk kompleks candi adalah melalui gapura yang terletak di sisi timur pagar.
Lewat gapura untuk masuk ke dalam kompleks Candi Gedong 1.
Selepas memasuki gapura, kita akan menjumpai suatu pagar lain yang mengelilingi kompleks candi. Jadi, Candi Gedong 1 ini dikelilingi oleh 2 lapis pagar. Pada pagar di lapis kedua ini, akses keluar masuknya terletak di sisi timur dan barat. Akan tetapi, nggak ada struktur gapura. Yang ada hanya undak-undakan tangga rendah.
Tepat setelah memasuki bagian dalam dari pagar lapis kedua terdapat suatu reruntuhan bangunan. Letaknya ada di sisi kiri. Sayang, sisa-sisa batu bata di reruntuhan ini sudah kembali menyatu dengan tanah. Batu bata yang melapuk, lambat laun kan bakal balik lagi jadi tanah toh?
Reruntuhan bangunan ini ukurannya cukup luas, mungkin sekitar 3 meter x 10 meter. Sedangkan tingginya hanya beberapa puluh cm. Aku menduga, reruntuhan ini dahulunya merupakan pondasi suatu pendopo yang disangga oleh tiang-tiang kayu dan beratapkan genting gerabah atau ijuk.
Seperti pondasi pendopo toh?
Berjarak sekitar 30 meter dari reruntuhan pendopo berdiri bangunan utama Candi Gedong 1. Bangunan utama ini berdenah bujursangkar dan berukuran 14.5 meter x 14.5 meter. Tingginya mungkin ada sekitar 6 meter.
Bangunan utama Candi Gedong 1 terdiri dari 2 tingkat. Di sisi timur terdapat tangga naik. Tapi aku nggak menyempatkan diri naik. Alasan pertama karena khawatir batu batanya rapuh. Alasan kedua karena capek! Sudah ke sininya bersepeda, panas-panas mesti naik-naik pula, hehehe.
Alhasil, aku memutuskan untuk mengelilingi bangunan utama Candi Gedong 1 saja. Toh, bangunannya kan nggak seberapa luas ini.
Dari pengamatanku, di dinding-dinding bangunan nggak terlihat adanya pahatan relief dan juga relung sebagai tempat arca. Di tingkat pertama aku lihat ada struktur seperti kolom-kolom. Nggg? Apa mungkin dahulu kala bangunan utama ini juga dinaungi oleh atap yang disangga oleh tiang-tiang kayu ya? Dugaanku sih seperti itu.
Tampak depan bangunan utama Candi Gedong 1.
Susunan batu bata bangunan utama secara lebih dekat.
Tampak belakang bangunan utama Candi Gedong 1. Terlihat ada reruntuhan bangunan kecil.
Di sekeliling bangunan utama Candi Gedong 1, aku perhatikan ada bangunan batu bata yang berukuran kecil. Sebagian besar hanya berupa puing reruntuhan. Tapi ada satu yang masih terlihat utuh.
Entah apakah fungsi dari bangunan berukuran kecil ini. Sepertinya sih juga pondasi dari suatu bangunan. Apakah mungkin dahulunya di sini diletakkan arca? Atau mungkin ornamen lain? Atau mungkin pondasi tiang kayu? Ah, entahlah....
Reruntuhan bangunan kecil dan ada satu di ujung sana yang terlihat masih utuh.
Menurut keterangan yang tertera di papan informasi, di situs Candi Gedong 1 ini pernah ditemukan sejumlah peninggalan purbakala. Beberapa di antaranya ialah 6 umpak batu (alas tiang bangunan), pecahan arca, sejumlah batu bata berhias dan bertulis, pecahan genting, serta pecahan kaca kuno yang diduga berasal dari Timur Tengah dan India.
Selain itu ditemukan pula sejumlah pecahan keramik Cina yang diperkirakan berasal dari masa yang berbeda-beda, yakni dari Dinasti Sung (10 – 13 Masehi), Dinasti Yuan (15 – 16 Masehi), Dinasti Ming (14 – 17 Masehi), dan Dinasti Ching (17 – 20 Masehi).
Waduh! Saking suburnya tanah batu bata ini sampai-sampai pohon pepaya bisa tumbuh!
Candi Gedong 2 dari Dekat
Setelah tadi mengamati Candi Gedong 1, sekarang mari kita berpindah ke Candi Gedong 2! Candi Gedong 2 ini terletak di sisi barat Candi Gedong 1. Untuk menuju ke mari tinggal mengikuti jalan setapak yang membentang dari Candi Gedong 1.
Candi Gedong 2 ini memiliki karakteristik yang serupa seperti Candi Gedong 1. Sama-sama terbuat dari batu bata. Sama-sama berupa kompleks candi. Sama-sama dikelilingi pagar batu.
Sepenglihatanku, Candi Gedong 2 ini lebih luas dibandingkan Candi Gedong 1. Tapi, menurut keterangan di papan informasi, luas Candi Gedong 2 ini 75 meter x 67.5 meter. Artinya, Candi Gedong 2 ini lebih sempit sedikit dibanding Candi Gedong 1.
Mataku ada salah lihat apa ya? #kucek.kucek
Gapura di kompleks Candi Gedong 2.
Serupa seperti Candi Gedong 1, akses keluar masuk ke kompleks Candi Gedong 2 adalah melalui gapura yang terletak di sisi timur pagar. Gapura di pagar Candi Gedong 2 ini terlihat lebih utuh dibanding gapura di Candi Gedong 1. Kemungkinan besar sih sudah pernah dipugar.
Aku menduga, dahulu kala gapura ini dinaungi oleh atap. Menurut keterangan yang aku baca di papan informasi, saat pemugaran gapura pada tahun 2002 pernah ditemukan Arca Dwarapala di sisi kiri tangga.
Berbeda juga dengan Candi Gedong 1, pagar yang mengelilingi kompleks Candi Gedong 2 hanya terdiri dari satu lapis. Apakah mungkin, jumlah pagar yang hanya satu lapis ini menandakan bahwa pengamanan di Candi Gedong 2 nggak seketat di Candi Gedong 1? Mungkinkah fungsi asli bangunan Candi Gedong 2 nggak sepenting bangunan Candi Gedong 1? Entahlah....
Reruntuhan bangunan yang diduga merupakan bangunan utama Candi Gedong 2.
Tampak belakang reruntuhan bangunan utama Candi Gedong 2.
Memasuki bagian dalam kompleks Candi Gedong 2, terdapat dua bangunan yang utuh dan satu bangunan yang runtuh. Bangunan yang runtuh diduga merupakan bangunan utama di kompleks Candi Gedong 2.
Sekilas dari penampakannya, bangunan besar yang runtuh ini merupakan bangunan yang lumayan tinggi. Sepertinya setinggi bangunan utama di Candi Gedong 1. Di sisi timur tampak adanya tangga untuk naik ke atas bangunan.
Aku sempat mengelilingi bangunan yang runtuh ini. Sepengamatanku, aku nggak mendapati adanya relief maupun lekuk untuk tempat arca. Menurut keterangan yang aku baca di papan informasi, di lokasi ini pernah ditemukan arca gajah yang ditunggangi singa (sebutannya Arca Gadjahsinga).
Pendopo dengan dua akses keluar masuk.
Tepat di depan tangga naik di bangunan utama Candi Gedong 2, terdapat suatu bangunan utuh yang aku duga merupakan pondasi dari pendopo. Dahulu kala, kemungkinan orang yang hendak masuk ke bangunan utama harus memasuki pendopo ini terlebih dahulu.
Yang menarik ialah di antara bangunan utama dan pendopo terlihat adanya susunan rapi batu bata di tanah. Ini menandakan bahwa dahulunya halaman candi ini diperkokoh dengan lantai batu bata. Semacam paving block lah di zaman dahulu.
Pertanyaan pun muncul terkait candi yang halamannya berlantai batu bata seperti ini.
Apakah candi yang halamannya diperkokoh dengan lantai batu bata merupakan bangunan penting di masanya?
Karena, kalau kita analogikan dengan kondisi di zaman modern seperti sekarang ini. Bangunan yang halamannya diperkokoh dengan paving block biasanya kan bangunan penting toh? Misalnya saja bangunan perkantoran.
Sebagian susunan lantai batu bata yang ada di halaman candi masih terlihat jelas.
Satu bangunan utuh yang terakhir terletak di dekat pendopo. Bangunan ini berukuran sekitar 5 meter x 5 meter. Tingginya mungkin sekitar 1,5 meter.
Bangunan ini memiliki satu “pintu” di sisi utara. Uniknya di pintu ini nggak tampak adanya struktur tangga. Di dinding-dindingnya pun aku amati nggak tampak adanya relief.
Aku kurang bisa memperkirakan apa sebetulnya fungsi dari bangunan ini. Mungkinkah dahulu kala di atas sana ditempatkan suatu arca? Karena sepertinya bangunan ini nggak dibangun untuk bisa dinaiki orang. Aku menduga di zaman dahulu orang-orang berdiri di “pintu” candi ini untuk menghadap sesuatu yang ditempatkan di atas sana.
Kira-kira ini bangunan fungsinya apa ya?
Jadi demikianlah wujud Candi Gedong di Kompleks Percandian Muaro Jambi. Bila dibandingkan dengan Candi Gedong Songo, jelas keduanya memiliki banyak perbedaan. Tapi, jujur kalau dari penampilan aku sendiri lebih senang dengan Candi Gedong Songo. Mungkin karena Candi Gedong Songo itu bangunannya terlihat lebih utuh ya?
Yah, kalau membayangkan Candi Gedong di Muaro Jambi ini berjumlah 9, boleh jadi bakal menjadi kompleks yang sangat luas.
Eh, omong-omong, sepertinya topik candi Muaro Jambi ini bakal tuntas aku ceritakan dengan 2 artikel lagi.
KATA KUNCI
- arkeologi
- arkeologi
- batu bata purbakala
- candi batu bata
- candi buddha
- candi gedong muaro jambi
- candi gedong songo
- candi jambi
- daftar candi muaro jambi
- gapura kuno
- jalan candi muaro jambi
- jambi
- kerajaan sriwijaya
- lantai batu bata kuno
- muaro jambi
- pagar candi
- pendopo kuno
- purbakala
- sepeda keliling candi muaro jambi
- sewa sepeda candi muaro jambi
NIMBRUNG DI SINI
tugas ya kak 🙏
Sayang belum direstorasi seluruhnya ... kayaknya keren tuh kalau jadi semuanya, mungkin kalau direstorasi total memang ada 9 .. nah lho ...
Seperti halnya di postingan-postinganmu sebelumnya...