Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Selasa, 20 Januari 2009, 08:01 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Prakiraanku mengenai bersahabatnya cuaca di hari Selasa (13/1/2008) itu ternyata SALAH BESAR! Memang sih, cuaca amat-sangat-bersahabat di pagi hari, dari pukul 8 hingga 9 pagi. Tapi selebihnya, seakan-akan ada bocor besar di langit dan isinya tumpah semua membanjiri daratan Jawa Tengah. Doh!

 

Nah, di tengah cuaca yang kurang bersahabat itu, dua orang (yang katanya kurang kerjaan) melakukan perjalanan ke arah utara, ke kaki Gunung Ungaran, hanya untuk mencari bongkahan-bongkahan batu uzur. Tepatnya menuju Candi Gedong Songo, yang terletak di Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

 

Rute ke Candi di Kaki Gunung Ungaran

Dari Kota Jogja menuju ke Candi Gedong Songo dapat ditempuh dengan rute berikut.

 

  1. Dari Jogja, ikuti saja Jl. Raya Yogyakarta – Magelang, melewati Kota Magelang, berpindah ke Jl. Raya Magelang – Semarang hingga sampai di kota kecil Ambarawa yang terkenal dengan Museum Kereta Apinya itu.
  2. Dari Ambarawa, masih harus mengikuti jalan raya yang terbentang hingga Kota Semarang. Tapi, saat berada di Kota Ungaran, kita harus berbelok ke arah kiri pada pertigaan yang menunjukkan arah menuju Kota Bandungan.
  3. Di Kota Bandungan yang terkenal sebagai kota peristirahatan dekat Semarang, akan ada papan petunjuk yang menunjukkan arah ke Candi Gedong Songo. Kalau bingung tanya saja warga di Kota Bandungan, mereka pasti tahu.
  4. Sekadar informasi, perjalanan dari Yogyakarta ke Candi Gedong Songo ditempuh selama 2,5 jam perjalanan dengan sepeda motor.

 

Candi Gedong Songo yang Penuh Tantangan

Setelah membayar retribusi parkir Rp1.000 dan membayar tarif masuk candi Rp5.000 per orang, akhirnya dimulailah petualangan kami di candi ini. Kok, disebut petualangan? Ini alasannya.

 

  1. Saat berada di pintu masuk kompleks candi, kami hanya bisa melihat pintu candinya saja. Kenapa? KABUTNYA TEBAL BANGET!
  2. Siang hari itu, wilayah Jawa Tengah RATA DIGUYUR HUJAN! Untung kami sudah sedia jas hujan.
  3. Candi ini berada di kaki gunung, jadinya hawanya DINGIN. Ditambah hujan dan terpaan angin gunung, makin terasa DINGIIIN!

 

Foto Kabut Tebal di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Pemuda harapan bangsa pantang mundur menembus kabut tebal!

 

Musim Hujan deras di Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Full Equipment lah! Menembus hujan juga nggak masalah!

 

Jadi, untuk Pembaca yang hendak berkunjung ke Candi Gedong Songo, aku sarankan untuk datang berkunjung di musim kemarau saja.

 

Awalnya 7 Candi, Akhirnya 9 Candi, Tapi yang Utuh 5

Candi Gedong Songo pertama kali ditemukan oleh Gubernur Kolonial Inggris yang terkenal itu, Thomas Stamford Raffles. Awalnya hanya 7 candi yang berhasil ditemukan. Tapi belakangan, ditemukan lagi dua candi sehingga totalnya menjadi 9 candi.

 

Hingga saat ini, belum ditemukan lagi adanya candi baru. Alhasil, kompleks candi ini masih menyandang nama Gedong (bangunan) Songo (sembilan). Seandainya ditemukan satu candi lagi dan jumlahnya jadi 10, namanya diganti jadi Gedong Sedoso nggak ya? Hehehe.

 

Meskipun di lokasi (konon) ada 9 candi, tapi hanya 5 candi saja yang bangunannya masih terbilang utuh. Kelima candi itu dinamai dengan nomor, dari 1 sampai 5. Jadi, namanya ya Candi Gedong 1, Candi Gedong 2, sampai Candi Gedong 5.

 

Lebih lengkapnya, yuk kita dekati masing-masing candi di kompleks Candi Gedong Songo ini!

 

Candi Gedong 1

Sesuai urutan nomornya, Candi Gedong 1 adalah candi pertama yang kami jumpai di rute perjalanan kami. Candi ini berdiri kokoh seorang sendirian tanpa didampingi candi perwara (pendamping).

 

Foto muka Candi Gedong 1 di Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Candi Gedong 1 yang sendirian...

 

Eh, sebenarnya ada sih candi perwaranya. Hanya saja tidak berwujud utuh. Lokasi batu-batu yang aku duga sebagai candi perwara ini terletak di sisi timur bangunan induk Candi Gedong 1. Selain itu, di dekat sana juga ada sungai kecil.

 

Foto reruntuhan candi perwara Candi Gedong 1 di Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Reruntuhan candi perwara di Candi Gedong 1.

 

Bangunan Candi Gedong 1 memiliki pintu masuk yang menghadap ke arah barat. Di dalam biliknya terdapat yoni tanpa lingga. Di badan candi sendiri tidak dihiasi dengan relief maupun arca.

 

Yoni berlumut di dalam bilik Candi Gedong 1 di Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Yoni yang berlumut. Kenapa berlumut? Soalnya atap candinya bocor!

 

Ornamen Kala di pintu masuk Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Ornamen Kala yang menghiasi setiap pintu bangunan induk candi-candi di kompleks Candi Gedong Songo.

 

Berdasarkan yoni yang terletak di bilik candi, dapat disimpulkan bahwa candi ini merupakan candi Hindu. Terlebih lagi, semua candi-candi yang ada di kompleks Candi Gedong Songo merupakan candi Hindu.

 

Candi Gedong 1 dipugar oleh Dinas Purbakala pada tahun 1928-1929.

 

Candi Gedong 2

Setelah nomor 1, jelas urutan berikutnya adalah nomor 2! Candi Gedong 2 adalah candi berikutnya yang kami temui.

 

Candi Gedong 2 ini juga memiliki pintu masuk di arah barat. Perbedaan dengan Candi Gedong 1 adalah posisi reruntuhan candi perwara yang berada tepat berhadapan dengan depan pintu masuk. Kalau menurut dugaanku, bangunan candi perwara ini dahulunya adalah bilik yang digunakan sebagai tempat istirahat para peziarah.

 

Foto muka Candi Gedong 2 di Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Candi Gedong 2.

 

Perbedaan lainnya dari Candi Gedong 1 adalah Candi Gedong 2 memiliki relung-relung arca di dinding luar candi. Aku menduga, dahulunya relung-relung itu berisikan Arca Agastya, Durga, Ganesha, dan Nandiswara. Sayang, saat ini relung-relung tersebut kosong melompong. Di dalam bilik Candi Gedong 2 ini juga sama kosong melompongnya.

 

Candi Gedong 2 dipugar oleh Dinas Purbakala pada tahun 1930-1931.

 

Candi Gedong 3

Berbeda dari dua candi sebelumnya, Candi Gedong 3 terdiri dari 3 bangunan yaitu satu bangunan candi induk dan dua bangunan candi perwara dengan formasi membentuk huruf L.

 

Foto muka Candi Gedong 3 di Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Candi Gedong 3.

 

Tepat di muka candi induk yang menghadap ke arah barat, terdapat bangunan candi perwara yang menurut dugaanku dahulu dipergunakan sebagai tempat beristirahat para peziarah.

 

Foto candi perwara di Candi Gedong 3 di Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Bangunan candi perwara yang mirip Candi Semar di Dieng.

 

Di sisi selatan bangunan candi induk berdiri bangunan candi perwara lain yang wujudnya hampir mirip dengan bangunan candi induk tapi dalam ukuran yang lebih kecil.

 

Yang menarik dari bangunan induk Candi Gedong 3 ini adalah keberadaan arca-arca yang menghiasi dinding luar candi. Di sini kita masih bisa menyaksikan Arca Agastya, Durga, Ganesha, dan Nandiswara meskipun dalam wujud yang rusak.

 

Foto arca Agastya, Ganesha, dan Durga di Candi Gedong 3 di Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Dari kiri-kanan: Agastya, Ganesha, dan Durga.

 

Foto arca nandiswara di Candi Gedong 3 di Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Arca Nandiswara yang menjaga pintu masuk candi.

 

Candi Gedong 3 dipugar oleh Dinas Purbakala pada tahun 1977-1983.

 

Candi Gedong 4

Perjalanan menuju Candi Gedong 4 lebih menarik karena harus melewati sungai yang berada dekat dengan sumber air panas. Pantas saja, semenjak di Candi Gedong 3 kami sudah mencium bau belerang yang agak menyengat.

 

Foto Air Terjun di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Semacam air terjun. Airnya hangat dan bau belerangnya lumayan menyengat.

 

Di dekat sungai, pihak pengelola membuka kolam air panas. Cukup dengan membayar Rp3.000 per orang, pengunjung bisa menikmati air panasnya dari kaki Gunung Ungaran.

 

Foto kolam air panas di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Kalau capek keliling-keliling candi ya berendam di air panas dulu.

 

Candi Gedong 4 sendiri letaknya lumayan jauh dari kolam air panas. Malah cenderung dekat dengan hutan.

 

Candi Gedong 4 ini terdiri dari satu bangunan candi induk dan ada sekitar... eeeh... 8 reruntuhan candi perwara! Banyak juga ya?

 

Foto Candi Gedong 4 di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Candi Gedong 4.

 

Dari 8 candi perwara itu, 3 candi perwara posisinya berada di muka candi induk. Sedangkan posisi candi perwara yang lain ada 2 candi di sisi utara, 2 di sisi selatan, dan 1 di sisi timur dari bangunan candi induk. Bisa dibilang, dahulu kala bangunan Candi Gedong 4 ini dikelilingi oleh candi-candi perwara.

 

Foto batu candi berserakan di sekitar Candi Gedong 4 di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009

Foto reruntuhan candi perwara di Candi Gedong 4 di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009

reruntuhan candi perwara di Candi Gedong 4 di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Candi-candi perwara yang runtuh dan tak berbentuk itu.

 

Bangunan induk Candi Gedong 4 ini menghadap ke arah barat. Di dinding luar bangunan induk terdapat relung-relung arca. Sayang, hanya ada satu arca yang menghuni relung ini. Yaitu Arca Agastya di relung sisi selatan. Di dalam bilik Candi Gedong 4 pun kosong.

 

Foto Arca Agastya di Candi Gedong 4 di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Arca Agastya tanpa ditemani arca anak dan istrinya.

 

Candi Gedong 4 dipugar oleh Dinas Purbakala pada tahun 1977-1983.

 

Candi Gedong 5

Candi utuh terakhir di kompleks Candi Gedong Songo adalah Candi Gedong 5. Candi ini terdiri dari satu bangunan candi induk yang menghadap ke arah barat dan 3 reruntuhan candi perwara yang terletak di sisi utara dan selatan dari bangunan induk. Di dinding luar bangunan candi induk sendiri terdapat relung-relung arca yang sayangnya nggak berisi arca.

 

Foto Candi Gedong 5 di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Candi Gedong 5.

 

Foto reruntuhan candi perwara di Candi Gedong 5 di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
... seakan-akan kalau ditiup angin rawan runtuh.

 

Foto pilar Candi Gedong 5 di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Semacam pondasi untuk pilar. Entahlah. Di batu yang bolong itu dahulunya seperti ada batu lagi di atasnya.

 

Nggak jauh dari Candi Gedong 5 ada reruntuhan candi lain. Jumlahnya 2 buah. Tapi nggak tahu apakah itu adalah bagian dari 4 candi Gedong Songo yang katanya hanya tinggal pondasinya aja ataukah candi perwara lain dari Candi Gedong 5.

 

Foto Candi Gedong 6,7,8 dan 9 di kompleks Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Apa ini reruntuhan candi perwara atau bagian dari Candi Gedong 6, 7, 8, dan 9?

 

Candi Gedong 5 dipugar oleh Dinas Purbakala pada tahun 1977-1983.

 

Capek Keliling Candi Gedong Songo

Dari Candi Gedong Songo 5, perjalanan yang semula menanjak lereng pegunungan berubah menjadi perjuangan menuruni bukit. Tentu, di tengah pekatnya kabut dan rintik hujan, kami harus hati-hati melangkah supaya nggak terpeleset dan tahu-tahu masuk jurang.

 

Sebetulnya, di sepanjang perjalanan dari satu candi ke candi lain ada banyak gazebo yang sekiranya bisa digunakan untuk beristirahat melepas lelah. Tapi ya... sebagian besar gazebo itu... ehm... berisi pasangan-pasangan yang sedang dimabuk asmara.

 

Hadeh! Pacaran kok ya di kompleks candi yang notabene bangunan suci? Payah!

 

Foto ladang warga dari Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Hiyaaa! Kabutnya hilaaang! Terlihat kalau di sekeliling Candi Gedong Songo itu ladang warga.

 

Di tengah perjalanan pulang menuju Candi Gedong 1, kabut yang sedari tadi menyelimuti pemandangan mendadak hilang! Pemandangan candi-candi di kompleks Candi Gedong Songo pun terlihat jelas. Weh! Kenapa kabutnya baru lenyap sekarang sih!?

 

Kalau disuruh untuk balik mengunjungi kelima candi itu... haduh... CAPEK! Oleh sebab itu kami sudahi saja petualangan di kompleks Candi Gedong Songo ini. Setidaknya, pemandangan elok dari atas bukit seakan membayar lunas segala keletihan kami.

 

Foto Rawa Pening dari Candi Gedong Songo, Ambarawa Semarang, Jawa Tengah di tahun 2009
Rawa Pening kelihatan dari kompleks Candi Gedong Songo!

 

Jujur, buatku penjelajahan candi-candi di kompleks Candi Gedong Songo ini lebih berat dibandingkan di kompleks Candi Arjuna, Dieng. Meskipun sama-sama berkabut dan juga diguyur hujan, tapi di kompleks Candi Arjuna kan nggak perlu jalan jauh dan jalannya juga nggak nanjak!

 

Pembaca kapan mau ke Candi Gedong Songo?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • PRIMA HAPSARI
    avatar komentator ke-0
    PRIMA HAPSARI #Sabtu, 24 Des 2016, 09:02 WIB
    Aku ke sana pas nggak kabut Mas. Lumayan pemandangannya.
    Btw, coba deh naik lagi tapi ama pasangan, nggak kerasa capek kok, hihihi.
    Iya Mbak, pingin ke sana lagi pas nggak kabut, :D
  • ELANG SOFTWARE
    avatar komentator ke-1
    ELANG SOFTWARE #Minggu, 29 Mei 2016, 16:53 WIB
    Mantap sih tuh tapi sekarang tarif masuk sama naik kuda mahal Bos.
    Iya e. Makanya di sana jalan kaki aja. :D
  • SATRIO
    avatar komentator ke-2
    SATRIO #Minggu, 21 Feb 2016, 09:00 WIB
    Viewnya bagus. Mau ke sana, tapi takut kesasar juga.
    Wah, kok takut kesasar? Kan sudah jadi obyek wisata andalan Semarang ini.
  • ANDHOYO
    avatar komentator ke-3
    ANDHOYO #Minggu, 20 Mei 2012, 20:40 WIB
    ada yg ketinggalan dari ekspedisi ini..
    ada arca hanoman menghadap tempat terpemdamnya rahwana..
    aku sering camping ke sana, letaknya di sekitar candi 3..jalan trus melalui jalan setapak,
    nah disitu ada arca hanoman sendirian,,
    sekedar info.. di sekitar arca itu aura magis nya kuat sekali, dari pengalamanku masih
    ada kerajaan mahkluk halus penunggu wilayah itu..
    percaya ga percaya.. tapi aku bisa tunjukkan atau minimal aku bisa menghadirkan
    mereka untuk diajak berkomunikasi,, dengan syarat y harus bermalam di hutan itu
    semalam..
    sampe ketemu di dunia nyata..
    waow, malah baru tahu ada arca hanoman... mistis pula... #glek...
  • RAHMAN
    avatar komentator ke-4
    RAHMAN #Selasa, 27 Des 2011, 22:49 WIB
    mas kira-kira kalo mau boking tempat disana bisa gak ya???pingin sekeluarga kesana tapi
    takutnya ntar klo gak boking dulu gak kebagian tempat lagi.
    weh? Kok booking tempat ke Candi? Silakan langsung datang aja Kang Rahman :D
  • YACOB.IVAN
    avatar komentator ke-5
    YACOB.IVAN #Senin, 19 Des 2011, 23:58 WIB
    Dulu saya sekolah di Kab. Semarang, tapi sama sekali belum pernah mampir
    Gedongsongo... Di deket Kompleks Candi Gedongsongo ini, ada Candi Asu Bandungan.
    http://yacob-ivan.blogspot.com/2011/12/candi-asu-bandungan.html
    Candi Asu Bandungan? Candi kecil yang luput dari perhatian.
  • YULIASLOVIC
    avatar komentator ke-6
    YULIASLOVIC #Senin, 25 Jan 2010, 11:01 WIB
    wah untung ak nemu blog ini....
    bentar lage ak mo ke sana mas , ternyaata dr jogja 2,5 jam ya??
    perlu brangkat pagi2 nih....
    thnks info rutenya....
    semoga ndak kesasar ya mbak, klopun kesasar bisa cari warnet terdekat :D
  • ADI SUMOWONO
    avatar komentator ke-7
    ADI SUMOWONO #Jumat, 31 Jul 2009, 17:06 WIB
    Candi gdng songo emak indah bngtz pa lg buat pcran tp jangan buat mesum lo ntr kualat n jaga juga kebersihanya biar kliatan asri by adi sumowono
    Iya mas, saya juga ndak setuju candi buat tempat pacaran.
  • LUCIA
    avatar komentator ke-8
    LUCIA #Kamis, 16 Jul 2009, 20:52 WIB
    ya gpp nyasar mas, namnya aja mblusuk kan ??hehehe
    iya si mas, tp kalo dari informasi yg aku taw ( kbtulan temenku salah satu wartawan yg ikt liputan itu )itu bukan gelang, tp kaya apa ya, gelang yang dipake di atas lengan ( yg kaya film2 brama kumbara )hehe atau mungkin juga kaya canting yg dipake dblakang kuping, jd bilangnya gini satria2 yg maw bertapa gt...
    aku ga bisa menanggapi, ga ada bayangan, mungkin itu salah satu tempat suci jaman dulu, yg mgkin secara pribadi orang2 memang meninggalkan atribut keduniawiannya, krn....( alasnnya bs macem2 hehehe )
    wah aku jadi ngarang indah, entah alasannya apa,justru itu yang aku suka dari peninggalan eyang2 kt, membuat penasaran n berandai-andai...hehehe
    emang candi itu karena sejarahnya masih terselubung misteri jadi menarik untuk dibayang-bayangkan dan diangan-angankan...
  • L
    avatar komentator ke-9
    L #Rabu, 15 Jul 2009, 08:31 WIB
    1.hi mas, maw nambahain nigh...kalo dari jogja ga usah lewat rute yang sejauh it,masuk ke bandungan( kejauhaaaaaaaaaaan )...dari terminal ambarawa terus aj ikuti jalan ke Semarang sekitar 5 menit ada pertigaan besar ( kanan ke arah semarang, trus kekiri aja , jalannya besar n naik..ikutin aja jalannya n penunjuk arah, lebih dekat..n jalannya lbh mudah, ga naek turun n kelok2 ( kecuali pas ke arah gedong songonya itu ), smg bermanfaat ya bwat yg maw dolan kesana.

    2.o ya tentang penemuan emas ( bentuk perhiasan, dll ) sudah beberapa kali lho ditemukan disana, setauku saat eyang2 kt jaman dulu maw bertapa disana, maka mereka dwjbkan melepas semua perhiasannya .

    3.Gedong Songo pemandanganya asik, sayang wisata budayanya jadi kalah pamor dibandingin wisata alamnya, hal in terkait dengan ga ada satu pun arca2 n bukti budaya lain yg mendukung yg disimpan disekitar candi. Sayang sekali........
    Waduh, ada rute yang lebih \"manusiawi\" toh? Maklum itu kan kita berdua kan bukan orang Jogja. Mohon maaf kalau nyasar, hehehe.

    Hmmm, pemikiran yang bagus. Tapi apa pendeta jaman dulu juga pakai gelang? Tapi masak gelang dilepas dan lupa diambil lagi? Bagaimana menurut mba Lucia?

    Sebenernya jarang lho bisa menemukan kompleks candi yang masing-masing candinya masih utuh. Tapi mungkin karena letaknya terpencil, jadinya susah untuk kesana. Tapi sekitar candi kan dipakai juga untuk bumi perkemahan. Dan melihat banyaknya warung-warung yang berdiri di halaman parkir, saya kira pas libur di tempat ini lumayan ramai.
  • NEWS
    avatar komentator ke-10
    NEWS #Sabtu, 28 Feb 2009, 16:17 WIB
    25 Feb 2009 kmrn Di dalam salah satu candi Gedong songo ditemukan emas lho.. saat mo diadakan pemugaran candi itu. Baca beritanya di KR.
    Di Harian Kompas juga ada kok, pas aku kesana dulu belum dipugar masalahnya.
  • ANDRA
    avatar komentator ke-11
    ANDRA #Kamis, 26 Feb 2009, 21:24 WIB
    Salut buat perjalanan kalian... q kemarin kesana mpe puncak tapi cuma liat2 saja tanpa memperhatiin detail candi... capeg juga ciii tp gag terasa coz pemandangannya bisa menghilangkan capeg. hahah

    @yg empunya web: kalu punya info detail candi gedongsongo plese email me yah... lwt ym/fs/fb juga bisa... thanks be4...
    Apa kemarin pas kamu kesana kabutnya juga tebal & turun hujan? Pokoknya seru deh disana. Info seputar candi ini minim, paling2 hanya yang ada di papan informasi aja.
  • ARIO SAJA
    avatar komentator ke-12
    ARIO SAJA #Senin, 26 Jan 2009, 20:07 WIB
    wew.. bagus banget pemandangannya bos, jadi pengen kesana
    Sayang bulan Januari musim hujan dan disana sering turun kabut. Datengnya pas awal musim kemarau aja, April-Mei, dijamin bagus pemandangannya.