Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Minggu, 24 April 2016, 15:57 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Sesuatu yang kembar, agaknya selalu mendapat tempat spesial di hati orang-orang. Contoh yang gampang, paling ya anak kembar. Yang mana, sepertinya kerap bikin gemas orang-orang yang melihatnya. Ya toh?

 

Sedangkan Candi Kembar Batu yang terletak di Kompleks Percandian Muaro Jambi ini apa yang membuatnya spesial ya?

 

Hmmm…

 

Suasana Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015
Bangunan candi kembar yang pertama.

 

Bentuk bangunan Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015
Bangunan candi kembar yang kedua. Eh, sebetulnya nggak kembar-kembar juga ya?

 

Bicara tentang candi kembar, selama ini aku tahunya bangunan candi yang kembar ya hanya sebatas bangunan induk di Candi Plaosan yang terletak di Prambanan, Jawa Tengah itu.

 

Buat Pembaca yang belum tahu, Candi Plaosan merupakan suatu kompleks percandian yang terbagi ke dalam dua kawasan yakni utara dan selatan. Di kompleks bagian utara, berdiri dua bangunan induk dua lantai yang wujudnya bisa dibilang kembar.

 

Candi Induk yang Kembar di kompleks Candi Plaosan di tahun 2008
Bangunan induk di kompleks Candi Plaosan Lor yang kembar itu. Difoto pada Juli 2008.

 

Seperti yang sudah aku singgung di atas, Kompleks Percandian Muaro Jambi rupa-rupanya juga memiliki bangunan candi yang kembar. Bangunan candi yang kembar ini diberi nama Candi Kembar Batu yang terletak sekitar 250 meter dari Candi Tinggi.

 

Sayangnya, wujud dari candi kembar di Jambi ini tidak semolek Candi Plaosan. Sebab, yang saat ini terlihat hanya bagian kaki candinya saja. Candi Kembar Batu dipugar pada tahun 1994 – 1995.

 

Tempat meletakkan tiang kayu di Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015
Semacam tempat untuk meletakkan tiang kayu yang berbentuk balok.

 

Sejarah Patok batu di kawasan Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015
Sedangkan patok-patok batu ini dulunya apa ya? Hmmm...

 

Meski demikian, wujud candi yang seperti ini lumrah, karena aku menduga kuat bahwa dahulunya struktur dinding serta atap Candi Kembar Batu ini terbuat dari material selain batu seperti kayu, gerabah, atau dedaunan.

 

Eh, kalau menyinggung tentang batu bata, sebetulnya batu bata itu kan material bangunan yang wujudnya kembar satu sama lainnya toh?

 

Gapura masuk ke Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015
Sisa-sisa gapura masuk ke kompleks Candi Kembar Batu.

 

Parit bekas kanal yang mengelilingi Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015
Parit yang berjarak sekitar 10 meter dari pagar.
Aku menduga, adanya sisa-sisa batu bata menunjukkan bahwa sisi parit dahulunya diperkokoh dengan bata.

 

Pagar Batu yang mengelilingi Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015
Pagar yang mengelilingi kompleks Candi Kembar Batu.

 

Selain keberadaan dua bangunan kembar, Candi Kembar Batu ternyata dikelilingi oleh sejumlah bangunan lain. Secara keseluruhan, Candi Kembar Batu dikelilingi oleh sembilan bangunan yang kesemuanya dipagari oleh pagar batu dan dilindungi parit.

 

Dalam bayanganku, dahulunya Candi Kembar Batu ini merupakan suatu kompleks hunian. Semacam tempat tinggal bagi orang yang memiliki kedudukan penting. Bisa jadi tempat tinggalnya pejabat kerajaan atau yang mirip-mirip. Yang jelas, bukan tempat tinggal rakyat biasa.

 

Sisa-sisa pelataran sembahyang di Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015

Sisa-sisa reruntuhan Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015

Sisa pondasi suatu bangunan di Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015

Struktur pendopo zaman dulu di Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015
Sisa-sisa struktur kaki suatu bangunan yang ada di sekitar Candi Kembar Batu.

 

Apa yang aku bayangkan ini berdasarkan informasi bahwa di sekitar kompleks Candi Kembar Batu terdapat temuan gong perunggu bertulis huruf Cina, lempengan-lempengan emas, batu mulia, bata bertuliskan huruf Jawa kuna, serta keramik Cina.

 

Bila berasumsi bahwa temuan-temuan tersebut merupakan peninggalan orang-orang yang dahulu kala bermukim di sini, kuat dugaannya bahwa orang-orang yang dahulu beraktivitas di sini memang bukan sembarang orang.   

 

Tumpukan batu bata di Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015

Tumpukan persegi batu bata di kawasan Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015

Batu bata yang terjepit akar pohon di Candi Kembar Batu Muaro Jambi di tahun 2015
Sejumlah batu bata terlihat menumpuk mengelilingi pepohonan.
Beberapa batu juga ada yang terperangkap oleh akar pohon.

 

Bayanganku pun meliar. Pemandangan yang tersaji di masa kini, mendadak berubah ke zaman lampau. Siang hari yang terik, berganti menjadi kelamnya malam yang disinari rembulan purnama.

 

Parit yang semula kering dan dangkal, kini kembali dalam dan dipenuhi air. Wujudnya pun tak ubahnya kanal yang menjadi ciri khas foto-foto di Venesia. Tentu sekelilingnya bukan bangunan batu, melainkan pohon-pohon yang tumbuh lebat dan rapat.

 

Di kanal itu, terlihat ada perahu. Ia bergerak pelan menyibak air yang tenang. Gemericik suara dayung beradu dengan air memecah keheningan malam. Adapun serangga-serangga malam sesekali turut mengucap salam.

 

Perahu itu pun pelan-pelan merapat ke dermaga di dekat gerbang masuk. Obor yang semula berada di haluan perahu berpindah ke darat sambil tetap digenggam oleh seorang abdi kerajaan. Pancaran nyala api yang temaram itu memandu iringan-iringan tamu dari negeri Cina yang dari raut wajahnya tampak kelelahan.

 

Mereka pun berjalan, menyusuri jalan setapak, memasuki gapura, dan terpesona dengan bangunan yang akan menjadi tempat singgah mereka di Bumi Sriwijaya untuk beberapa hari ke depan.

 

Selesai.

 

Dari Candi Kembar Batu, saatnya pindah ke candi berikutnya!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • PUNGKY
    avatar komentator ke-0
    PUNGKY #Sabtu, 22 Apr 2017, 02:32 WIB
    Memang yg kembar itu menggemaskan mas
    wij, contohnya... Ah sudahlah :D

    Eh, candi ini kembar ya? Dulu pas dateng
    kesini gak merhatiin kalo mereka kembar...
    wekekeke, ngerti kembarnya dari papan nama candinya. :D
  • BIDARA
    avatar komentator ke-1
    BIDARA #Senin, 9 Jan 2017, 07:26 WIB
    jangan lupakan sejarah, Indonesia dulu pernha berjaya dengan kerajaan Majapahit dan

    Sriwijayanya, namun sekarang?
    sekarang kejayaan Sriwijaya tinggal kenangan...
  • CHIA
    avatar komentator ke-2
    CHIA #Selasa, 8 Nov 2016, 07:20 WIB
    Rasanya gimana gitu, kalau lihat tempat-tempat bersejarah seperti ini.
    Dilestarikan yaaa. :D
  • SAPI
    avatar komentator ke-3
    SAPI #Rabu, 28 Sep 2016, 08:49 WIB
    Jadi inget dulu pengen nikah sama orang Jambi, tapi ga jadi :( (sorrry curhat)
    Kalau jadi mah bisa kali yah main-main ke sini.
    Wah, turut berduka. Semoga sudah move on sekarang ya. :)
  • RISA
    avatar komentator ke-4
    RISA #Senin, 30 Mei 2016, 08:16 WIB
    Jadi pingin ke situ Mas Wis!
    Hahaha, ayo nabung Ris. :D
  • FANNY FRISTHIKA NILA
    avatar komentator ke-5
    FANNY FRISTHIKA NILA #Minggu, 1 Mei 2016, 02:31 WIB
    Kalau udah liat begini, aku tuh langsung ngayal, pingin bisa balik ke jaman saat candi-candinya masih dalam masa kejayaannya :)..

    Penasaran juga gimana sih orang-orang jaman dulu itu membangun candi yang bisa mirip dan simetris gini, besar pula...
    Hahaha, iya mbak Fanny, saya juga penasaran gimana itu kehidupan masa lampau yang bisa menghasilkan peradaban bangunan seperti ini. :)
  • JASA DESAIN RUMAH
    avatar komentator ke-6
    JASA DESAIN RUMAH #Sabtu, 30 Apr 2016, 13:05 WIB
    Sangat disayangkan ya candi kembar batu sudah tinggal kakinya saja. Mungkin kita bisa gotong royong bikin badannya. Kan material jaman sekarang sudah lengkap, dibikin yang kokoh. Heheee.
    Hahaha iya ya. :D

    Tapi, pembangunan candi itu ya ada aturannya lho.
  • GENSET
    avatar komentator ke-7
    GENSET #Kamis, 28 Apr 2016, 20:32 WIB
    Artikelnya membuat kita terbawa ke masa-masa ituu, keren mas artikel e.
    Matur Nuwun. :D
  • WILLOVA
    avatar komentator ke-8
    WILLOVA #Selasa, 26 Apr 2016, 15:37 WIB
    Kak, itu ada sejarah atau mistosnya nggak? Biasanya dari warga sekitar ada tuh mitos-mitosnya gitu...
    Wah, nggak tahu ya, soalnya di sekitar lokasi nggak ada warga setempat yang sedang beraktivitas. :D