Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Minggu, 29 November 2015, 16:08 WIB

Sebagai pemilik blog yang isinya jalan-jalan ke tempat unik dan menarik, kayaknya aku perlu nulis artikel yang berkaitan dengan etika berwisata. Khususnya untuk mereka yang mendapat cap sebagai traveler kekinian.

 

Sekadar selingan, dari statistik blog Maw Mblusuk? sampai akhir tahun 2015 ini, sebagian besar pengunjung adalah mereka yang berusia di kisaran 18 hingga 30 tahun yang mana rawan tergolong sebagai traveler kekinian. Apalagi berdasarkan beberapa testimoni yang aku terima, blog Maw Mblusuk? ini ternyata sudah sukses meracuni banyak orang untuk melancong ke tempat-tempat yang unik dan menarik, baik itu yang ada di Jogja maupun yang di luar Jogja.

 

Sebagai blogger yang bertanggung-jawab, tentunya aku juga harus turut mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang ada kaitannya dengan traveler kekinian ini toh?

 

Etika 1. Jangan Buang Sampah Sembarangan!

 

Ini yang paling menyebalkan dari semua jenis manusia yang datang di lokasi wisata. Andaikata ada peraturan buang sampah sembarangan hukumannya ditembak mati atau diasingkan ke pulau terpencil, aku termasuk salah satu orang yang setuju.

 

Sekali lagi aku ingatkan. JANGAN BUAH SAMPAH SEMBARANGAN!

BAWA KEMBALI SAMPAH DAN BUANG DI TEMPAT SAMPAH YANG SAH!

 

Etika Berwisata Untuk Traveler Kekininian

 

Etika 2. Jangan Merusak Alam!

Sebisa mungkin ketika berwisata di tempat wisata alam, batasi interaksi dengan alam agar suasananya tetap lestari. Misalnya nggak mencabuti/mematikan tanaman, nggak mencorat-coret batu, nggak membunuh hewan liar, dan lain sebagainya. Karena alam butuh waktu lama untuk memperbaiki kondisi yang rusak tersebut.

 

Etika Berwisata Untuk Traveler Kekininian

 

Etika 3. Patuhi Peraturan yang Berlaku!

JADILAH ORANG YANG PATUH PADA PERATURAN!

BUANG ITU PIKIRAN PERATURAN ADA UNTUK DILANGGAR!

 

Kalau dilarang masuk ya JANGAN MASUK!

Kalau dilarang berenang ya JANGAN BERENANG!

Kalau dilarang motret ya JANGAN MOTRET!

 

Buang itu pikiran “Ah biarin, nggak apa-apa!”

Peraturan dibuat bukan buat “sok-sokan” ya!

 

Peraturan kan dibuat untuk kebaikan kita bersama. Adapun kita mengunjungi suatu tempat, pasti ada peraturan yang berlaku di sana. Hormati! Taati!

 

Etika Berwisata Untuk Traveler Kekininian

 

Etika 4. Berwisata Itu Bukan Sekadar Foto-Foto Selfie, Wefie, dsb!

Faktor umum yang mendorong para traveler kekinian untuk melancong ke mana-mana adalah agar terkesan “kekinian” alias “eksis” alias “up to date”. Untuk menonjolkan kesan-kesan tersebut, umumnya mereka akan berfoto yang menampilkan diri mereka sedang berada di tempat wisata tersebut. Sebab, kalau hanya foto tempat wisata thok tanpa ada foto diri, nanti nggak menimbulkan kesan “kekinian” karena nggak ada bukti kuat bahwa mereka sudah pernah ke sana. Ya toh?

 

Di tempat wisata banyak-banyaklah merenung,

Apa sebenarnya tujuan Pembaca singgah di tempat wisata ini?

Apa yang Pembaca harapkan dari para pengunjung yang lain?

Apa kiranya yang bisa dibenahi dari tempat wisata ini?

 

Dijamin, kalau Pembaca sering merenung, Pembaca bakal mendapatkan banyak hikmah serta pelajaran di tempat wisata, nggak hanya senang-senang belaka.

 

Etika Berwisata Untuk Traveler Kekininian

 

Etika 5. Kalau Tempat Wisata Sudah Ramai, Jangan Masuk!

Aku tanya, Pembaca nyari apa di tempat wisata? Tentunya suasana damai dan nggak ramai toh? Kalau misalnya tempat wisatanya sudah ramai dan semakin bertambah ramai karena Pembaca ke sana, apakah jadi nyaman? Nggak kan?

 

Jadi mohon sekiranya sadar diri lah. Kalau sudah ramai, datang lagi saja di hari lain dan pas pagi saat pengunjungnya masih sedikit.

 

Untuk tempat wisata alam itu nggak seperti mall yang besar dan bisa menampung ribuan pengunjung. Ingat lho! Alam itu punya daya tahannya sendiri dalam menampung manusia. Apalagi manusia dalam jumlah banyak.

 

Kenapa? Karena semakin banyak manusia di suatu tempat, besar potensinya kalau kondisi alam di tempat tersebut bakal ikut rusak. Jadi, ketika tahu di suatu tempat wisata pengunjungnya sudah terlampau banyak, JANGAN MASUK!

 

 

Jadi itu sekiranya larangan-larangan yang bisa jadi panduan buat para traveler (baik itu traveler kekinian maupun traveler kekunoan seperti aku ) agar senantiasa menciptakan situasi tempat wisata yang aman, nyaman, dan kondusif. Karena tentunya nggak hanya kita yang ingin berwisata di sana, tapi orang lain juga, dan generasi-generasi setelah kita juga.

 

Oh iya, aku bakal melengkapi sejumlah artikel dengan peringatan. Siapa tahu kan bisa turut mendisiplinkan perilaku para traveler kekinian yang saat ini populasinya melonjak tajam.

 

Satu lagi, kurangi mengeluh dan banyak-banyaklah memperbaiki diri!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • YUDHA
    avatar komentator ke-0
    YUDHA #Kamis, 21 Sep 2017, 10:55 WIB
    Aku juga setuju Mas.
    Sip! :D
  • ERWIN
    avatar komentator ke-1
    ERWIN #Selasa, 15 Nov 2016, 17:35 WIB
    Sepakat, semoga kita sama-sama dapat menjaga obyek wisata yang unik-unik yang hanya ada di Indonesia.

    Sekalian izin link ke sini...
    Silakan, silakan. :D
  • PAKET WISATA BROMO MALANG
    avatar komentator ke-2
    PAKET WISATA BROMO MALANG #Minggu, 24 Apr 2016, 11:10 WIB
    Artikel yang menarik... saya tunggu pelajaran berharga berikutnya.
    Salam kenal dan sukses.
    paket wisata bromo
    Salam kenal juga. :)
  • PRIMASTUTI SATRIANTO
    avatar komentator ke-3
    PRIMASTUTI SATRIANTO #Rabu, 13 Apr 2016, 09:32 WIB
    Yup bener, jadi traveller kudu beretika. Sayangi lingkungan yang kita kunjungi.
    Setuju mbak! :D
  • HILDA IKKA
    avatar komentator ke-4
    HILDA IKKA #Sabtu, 27 Feb 2016, 20:54 WIB
    Huuuh aku jadi inget dalemnya menara Taman Sari Jogja, penuh coretan!
    Ya ampuuuun sumpek ini mata. Bener-bener deh pelakunya kurang edukasi. :v
    Dan kenapa sih ya pengurus keraton atau apalah nggak punya rencana buat bersihin? :3
    Iya, emang di Taman Sari itu banyak coretannya di tempat-tempat yang minim penjagaan. :(
    Mereka kurang dana dan petugas untuk membersihkan coretan seperti itu.
  • MOMTRAVELER
    avatar komentator ke-5
    MOMTRAVELER #Selasa, 9 Feb 2016, 10:37 WIB
    Paling bete itu kalau sudah musim liburan terus jalan-jalan ke pantai dan dimana-mana sampah berserakan.
    Nyebeliiin.
    Betuuul!
  • LELI
    avatar komentator ke-6
    LELI #Jumat, 8 Jan 2016, 13:40 WIB
    Hahaha jangan selfie yah ok deh ._.
    Hihihi. :D
  • AQIED
    avatar komentator ke-7
    AQIED #Kamis, 7 Jan 2016, 07:59 WIB
    Aku Traveler Kekunoan ya?
    Dirimu Traveler Kekinian bangetss! :D
  • NDOP
    avatar komentator ke-8
    NDOP #Senin, 28 Des 2015, 23:32 WIB
    Tambah siji maneh: Kalau ada sampah, tolong dibuang di tempat sampah. Jadi gak cuma melarang orang buang sampah, tapi mengambil sampah yg dibuang sembarangan untuk dipindah ke tempat sampah.
    Lha itu tempat sampahnya emang ada di mana Ndop? Yang paling gampang ya ngumpulin sampahnya di plastik habis itu dibuang di kota.
  • ABI YUDHIE
    avatar komentator ke-9
    ABI YUDHIE #Rabu, 23 Des 2015, 10:49 WIB
    Harusnya dari pengelola setiap destinasi ada yang kontrol dan mengawasi setiap spot di dalam destinasinya. Syukur-syukur ada CCTV atau drone yang keliling biar ada barang bukti buat yang ngerusak alam. :)
    Wah, kalau pakai drone itu biayanya habis berapa nanti? :D
  • GALLANT
    avatar komentator ke-10
    GALLANT #Rabu, 9 Des 2015, 07:52 WIB
    wah aku traveler kekinian kudu moco iki
    moco skripsi sik wae, sopo ngerti iso cepet rampung :p
  • BERSAPEDAHAN
    avatar komentator ke-11
    BERSAPEDAHAN #Selasa, 8 Des 2015, 16:06 WIB
    Susah membuat kita-kita beretika ... pada seenak jidatnya aja ... :) kita-kita yang mesti membuat gerakan kecil dan memberikan contoh ... dampaknya kemungkinan lama .... daripada etika ...
    Kayaknya lebih kuat di buat undang-undang ... kalau etika, ribet ... nanti mesti ada pengadu dan terlapor ... hehe .. (TerpengaruhPolitik)
    Yah... semoga gerakan kecil ini bisa mengena. Walaupun lama. Lha wong politik negara ini saja masih belum betul kok. :p
  • ANDIKA HERMAWAN
    avatar komentator ke-12
    ANDIKA HERMAWAN #Selasa, 8 Des 2015, 13:37 WIB
    Aku jadi inget komen temen-temen deket kalau tempat wisata yang pernah dikunjungi jadi ruame. Mesti gara-gara kamu tulis di blog sih Dik!
    Hahaha, aku setuju Mas sama poin ke-empat. Sekarang kalau piknik isinya rombongan tongsis dan action cam. Mana mereka sering teriak-teriak heboh, bahkan di puncak gunung pun demikian. Jadi kurang enak nikmatin lokasi wisata. :(
    Semua jadi berbeda karena tongsis dan action cam. :D
  • SATRIO
    avatar komentator ke-13
    SATRIO #Sabtu, 5 Des 2015, 09:32 WIB
    Topiknya menarik mas Wijna semoga saya bukan termasuk orang traveler kekinian haha
    rawan gapapa tapi koreksi blog saya juga mas wkwk
    Pokoknya tetep jaga sikap dan perilaku saja Bro di mana pun kita berada. Wokey segera meluncur ke TKP. :D
  • FACHRI
    avatar komentator ke-14
    FACHRI #Sabtu, 5 Des 2015, 07:26 WIB
    Eh, salam kenal ya dari Lombok :D
    Hehehe, salam kenal juga dari Jogja kota gudeg! :D
  • FACHRI
    avatar komentator ke-15
    FACHRI #Sabtu, 5 Des 2015, 07:25 WIB
    Setuju bgt. Saya sendiri dan beberapa orang teman kadang suka mendadak melirik
    sampah2 yang berserakan di tempat wisata yang saya kunjungi. Terus saya ajak
    beberapa org teman untuk masing-masing pungut sampah itu dan dibuang ke tong
    sampah. Sederhana si. Bayangkan saja kalo semua pengunjung peduli kebersihan pasti
    akan lebih banyak lagi lokasi wisata di Indonesia yang terawat.
    Wa, salut Bro sama sikapmu mau mungutin sampah. Semoga setiap pengunjung punya sikap yang demikian. :D
  • NEZZ
    avatar komentator ke-16
    NEZZ #Jumat, 4 Des 2015, 11:56 WIB
    Luar biasa... etika untuk traveller kekinian...
    Gimana mbak? Dirimu termasuk traveler kekinian nggak? :D
  • ANIS HIDAYAH
    avatar komentator ke-17
    ANIS HIDAYAH #Jumat, 4 Des 2015, 10:13 WIB
    Wah kalau membuang sampah sembarangan yaw jangan di tembak mati lah bro,,, tapi
    kalau diasingkan bersama sampahnya Ane setuju,,,, trus yang itu, masalah narsis,
    narsis boleh, kalau istilah di gunung itu,\" tidak boleh mengambil sesuatu kecuali foto\".
    masalah kekinian, kekinian,,,, cekacekaceka
    Kalau mau narsis gayanya jangan aneh-aneh lah :D
  • EVA
    avatar komentator ke-18
    EVA #Kamis, 3 Des 2015, 11:22 WIB
    beda generasi nya, beda tujuannya berwisata. nek cah kekinian saiki nggo ben ketok eksis mas,, klo orang2 90an wisata ki nggo menentramkan hati :D ora perlu foto, le penting menikmati alam..
    Dulu ya orang tahun 90-an padahal ya kalau berwisata bawa tustel film lho. Tapi pas zaman itu belum ada istilah selfie ya. :D
  • ALANNOBITA
    avatar komentator ke-19
    ALANNOBITA #Rabu, 2 Des 2015, 16:46 WIB
    Aku setuju banget point terakhir. Wisata nggak harus tempat yang terkenal yang notabene tempat kekinian.
    Betul! :D
  • WAHYU YUWONO
    avatar komentator ke-20
    WAHYU YUWONO #Rabu, 2 Des 2015, 12:24 WIB
    Saya belum pernah melancong ke tempat yang alamnya sering dijadikan wisata. Masih ngendok aja di Pekanbaru. Etika ini akan saya terapkan nantinya kalo mau travel.
    Poin 1 dan 3 itu gak harus untuk wisata keknya deh Mas. Harus di semua tempat juga kan. Travel kuno yang menghormati alam itu lebih baik Mas.
    Sip Sip Siip! :D
  • DITA
    avatar komentator ke-21
    DITA #Selasa, 1 Des 2015, 16:13 WIB
    Aku setuju banget sama poin 1-3 :D
    Tosss! :D
  • CERITAEKA
    avatar komentator ke-22
    CERITAEKA #Selasa, 1 Des 2015, 15:19 WIB
    Aku pernah datang suatu perayaan dan udah penuh sesak tempatnya. Aku paksain masuk lalu hampir pingsan di dalam :( noted banget. Ini pelajaran berharga. Aku sepakat sama kamu Wij.
    Iya Mbak, kalau sudah penuh lebih baik tidak memaksa untuk masuk ya. :)
  • LOMBOK WANDER
    avatar komentator ke-23
    LOMBOK WANDER #Selasa, 1 Des 2015, 13:38 WIB
    Siipp.. Semoga semua traveler bisa mengerti hal ini..
    http://lombokwandertour.com
    Semoga yaaa... :)
  • YASINTA
    avatar komentator ke-24
    YASINTA #Selasa, 1 Des 2015, 13:24 WIB
    Aku setuju banget Mas soal ini. Nih pengalaman saya motretin prewedding yang berujung dengan harus mungutin sampah dulu bekas acara camping anak-anak yang katanya pecinta alam.. Hiks
    Sedih. Semakin banyak orang bakal semakin banyak sampahnya Mbak. :(
  • ENDAH KURNIA WIRAWATI
    avatar komentator ke-25
    ENDAH KURNIA WIRAWATI #Selasa, 1 Des 2015, 11:47 WIB
    Itu sebabnya saya tidak pernah menampilkan itenary dan transport secara detail ke suatu tempat. Malah lebih sering saya mengulas betapa susah dan butuh perjuangannya untuk ke sana, biar anak-anak \"kekinian\" yang malas susah di jalan itu tidak punya keinginan untuk ke sana.. hehehehe..
    Hahaha, itu cara yang bikin manusia yang doyan blusukan macam aku ini makin tertarik karena penasaran Mbak. :D
  • RIFQY FAIZA RAHMAN
    avatar komentator ke-26
    RIFQY FAIZA RAHMAN #Selasa, 1 Des 2015, 01:20 WIB
    Bener Mas! Indonesia darurat traveler beretika! Hehehehe.
    Mesti masuk UGD berarti, hehehe. :D
  • NUNU
    avatar komentator ke-27
    NUNU #Senin, 30 Nov 2015, 22:56 WIB
    mas, supaya dengkul kuat nyepeda sampai gunung kidul, apa resepnya?
    setiap hari nyepeda, kurang-lebih 15 km :D
  • AGNES PRATIWI PUSPANAGARI
    avatar komentator ke-28
    AGNES PRATIWI PUSPANAGARI #Senin, 30 Nov 2015, 22:29 WIB
    yuhuuu, sipp setuju kak.
    saya tertarik dengan nomer 4.
    saya akan mencoba untuk banyak merenung di tempat wisata :D
    jangan sampai malah ngelamun lho mbak, hehehe :D
  • SISTALISIUS
    avatar komentator ke-29
    SISTALISIUS #Senin, 30 Nov 2015, 16:00 WIB
    Setuju! Tidak hanya kita yang ingin melihat tempat wisata tersebut. Anak cucu kita nantinya juga ingin menikmati indahnya wisata alam Indonesia. Jadi tolong dijaga dan dilestarikan! :D :D :D
    Betulll!!!
  • MISS RISNA
    avatar komentator ke-30
    MISS RISNA #Senin, 30 Nov 2015, 15:51 WIB
    Sebagai korban yang telah diracuni oleh blog ini saya sebenarnya mau minta tanggung jawab karena sering keblasuk walau sudah ikut rute di blog.
    Tapi mungkin ini hikmah biar ketika sampe tempat dolannya bener-bener menikmati dan hati-hati. Soale tempat e sakral, jadi gak kena korban kekinian yang kudu eksis. Kuburan we di blusuki Mas Mawi! ^^v piiis
    Waduh... masak sih panduanku masih bikin keblasuk? XD
  • ANGKI
    avatar komentator ke-31
    ANGKI #Senin, 30 Nov 2015, 11:29 WIB
    salah satu racun jalan\" hehe mas wijna hehe pizzzz
    racun bozok Ngki, wekekekek
  • PARIS
    avatar komentator ke-32
    PARIS #Senin, 30 Nov 2015, 10:40 WIB
    kalimat terakhir super sekali
    untung aku bukan motivator...
  • ADI WIRAWAN
    avatar komentator ke-33
    ADI WIRAWAN #Senin, 30 Nov 2015, 10:13 WIB
    Begini, bagaimana cara anda tahu rentang umur yang masuk di blog ini?
    lha nek di-query piye? :p
  • PUPUT
    avatar komentator ke-34
    PUPUT #Senin, 30 Nov 2015, 09:16 WIB
    etika nomor 2 itu lho, yang sering dilupakan.. kalau alam ini punya semua orang.. apalagi
    yang sekarang lagi trending di medsos, orang2 selfie n ngerusak bunga2 Amaryllis di
    gunung kidul, sedih
    aku ya ikut sdih Bro, padahal ngerti bunganya aja belom...
  • NBSUSANTO
    avatar komentator ke-35
    NBSUSANTO #Senin, 30 Nov 2015, 09:01 WIB
    setuju sama tulisan sampeyan mas.. blogku walaupun bahasan tempat wisatanya nggak
    terlalu banyak diakses dibanding topik lain tapi juga jadi beban, apalagi pas ada yang
    komentar kalo terkadang tempat yang apik disimpan saja karena dikhawatirkan kalo
    terkenal banyak yang datang dan tidak mengindahkan aturan disana..

    btw tentang poin 4, mbuh kenapa aku nggak terlalu tertarik untuk selfie di tempat wisata,
    malah cenderung menghindar untuk difoto.. sukanya cuma memfoto aja.. kadang di
    lokasi tertentu ada sesuatu yang kalo difoto harus melawan bahaya mending nggak jadi
    foto.. cukup dinikmati dengan mata dan disimpan di otak.. terkadang kita lupa diberikan
    kemampuan melebihi alat buatan manusia.. :)
    nek aku sebelum motret bismillah sik, trus pas meh bali pamitan sik. Pokok e adab le bertamu ke rumah orang lah.
  • VITAOKTI
    avatar komentator ke-36
    VITAOKTI #Senin, 30 Nov 2015, 04:16 WIB
    setuj banget mas. visit juga ya www.piknikasik.com
    wokey sip! :D
  • FANNY FRISTHIKA NILA
    avatar komentator ke-37
    FANNY FRISTHIKA NILA #Minggu, 29 Nov 2015, 22:14 WIB
    setuju ama point yg terakhir.... akupun paling ga suka kalo ke suatu tempat, tapi trnyata ramenya auzubillah -__-.. ga ada lg yg bisa dilihat juga, ga nyaman, ribut, sumpek... hadeuuh, mnding ga dtg ato cari wkt lain memang mas..
    Bisa jadi ke depannya di setiap tempat wisata bakal menerapkan kuota pengunjung. Kayak pas nonton di bioskop, hehehe.
  • LIANNY HENDRAWATI
    avatar komentator ke-38
    LIANNY HENDRAWATI #Minggu, 29 Nov 2015, 22:08 WIB
    Betul. Travelling juga harus memperhatikan etika ya, nggak bisa seenaknya semau gue saja.
    Betul mbak, karena kan yang berwisata bukan hanya kita saja. Ada orang lain juga dan generasi ke depannya nanti.
  • BERBAGIFUN.COM
    avatar komentator ke-39
    BERBAGIFUN.COM #Minggu, 29 Nov 2015, 21:00 WIB
    betewe mengenai etika nomer 4 itu, di lombok sudah banyak korban berjatuhan (meninggal dunia) yang semuanya ya masih remaja (belum menikah)

    Beritanya sih gak sempet masuk media, cuman menyebar di kalangan komunitas pejalan di Lombok, heuheuheu

    kadang merasa sedih dan marah, campur aduk...
    kita nge-share lokasi lokasi wisata baru/yang masih sepi, tapi pas udah rame, mesti ada yang meninggal :(
    Wah prihatin banget Bro. Sampai ada yang meninggal pula cuma gara-gara motret. :(

    Semoga ke depannya nggak ada korban berjatuhan lagi ya. Juga, nggak bikin lokasinya jadi \"angker\". :p
  • ELISA
    avatar komentator ke-40
    ELISA #Minggu, 29 Nov 2015, 19:13 WIB
    Sip...setuju banget :D
    Sop wisata eh mblusuk ding...
    Ada SOP udah kayak instansi pemerintah aja mbak, hahaha :D