Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Minggu, 18 Oktober 2015, 08:08 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Para pelacong yang hobinya wisata sejarah dan kebetulan singgah di Kota Jambi pasti bakal tertarik buat mampir ke kompleks Candi Muaro Jambi. Itu lho, kompleks percandian terluas se-Indonesia yang dekat Sungai Batang Hari. Sudah tahu kan?

 

Kenyataan Pahit Menuju Kompleks Candi Muaro Jambi

Jarak kompleks Candi Muaro Jambi dari Kota Jambi bisa dibilang dekat. “Hanya” sekitar 30 kilometer. Eh, itu lebih dekat lho dari kompleks percandian lain di Sumatra, macamnya Candi Muara Takus (135 km dari kota Pekanbaru) dan Candi Bumiayu (200 km dari kota Palembang).

 

Walaupun dekat, tapi kenyataan pahitnya adalah,

 

Tidak ada angkutan umum untuk menuju Candi Muaro Jambi!

 

Aku tekankan lagi ya,

 

Nggak Ada Angkutan Umum ke kompleks Candi Muaro Jambi!

 

Sekali lagi deh pakai font yang lebih besar plus capslock,

 

TIDAK ADA TRANSPORTASI UMUM KE CANDI MUARO JAMBI!

 

Sudah paham betul toh? OK. Mari lanjut ke bab berikutnya.

 

Ke Kompleks Candi Muaro Jambi dengan Jalan Kaki

Semisal para pelancong punya kenalan warga Jambi, tentu bukan perkara sulit untuk minta diantar menuju kompleks Candi Muaro Jambi. Kalau pun punya uang lebih, ya tinggal sewa kendaraan saja buat keliling-keliling Jambi. Betul toh?

 

Tapi bagaimana nasibnya bagi para pelancong introvert bin ngirit macamnya aku ini? Yang di hari Sabtu (11/4/2015) itu SANGAT berat hati sekali menyetujui ongkos ojek seharga Rp125.000 untuk sekali jalan ke kompelks Candi Muaro Jambi!? Aku butuh cara alternatif buat sampai ke Candi Muaro Jambi tanpa harus keluar banyak duit!

 

Apa ya?

Apa jalan kaki saja ya?

Masih dikaruniai sepasang kaki yang sehat oleh Gusti Allah SWT toh?

Cemen banget. Tiap hari bersepeda, giliran jalan kaki masak ogah?

 

... oke ...

 

Trik Nebeng ke Kompleks Candi Muaro Jambi
Hanya orang kurang kerjaan hebat yang mau jalan kaki dari sini ke Kompleks Candi Muaro Jambi.
Dari jalan ini ke kompleks Candi Muaro Jambi masih sekitar 15 km.
Oh iya, ambil jalan yang lurus ya, jangan belok kiri. (pengalaman nyasar)

 

Ya betul juga sih. Jalan kaki adalah cara berpergian yang paling sehat dan paling ngirit. Tapi ya... jalan kaki sejauh 30 kilometer itu pasti bikin gempor kaki dan jelas butuh waktu berjam-jam untuk sampai ke tujuan. Jelas nggak praktis walaupun paling ekonomis. Ya kan?

 

Karena itulah, seorang warga kabupaten Muaro Jambi mengajarkan trik yang nggak pernah terlintas dalam aksi blusukan-ku selama ini, yaitu hitchhiking alias nebeng alias numpang.

 

Lha numpang apa?

 

“Numpang mobil besar saja Bang! Biasanya boleh kok.”

 

Trayek Bus Kota dan Angkot lewat ke Kompleks Candi Muaro Jambi
Fotonya pinjem dari http://id.priceprice.com/Hino-Dutro-8689/.
Aku nggak memotret truk yang aku tumpangi karena asyik ngobrol sama pak sopirnya.

 

Mobil besar yang dimaksud tidak lain dan tidak bukan adalah truk. Seperti truk pasir, truk sawit, truk sembako, dan truk-truk lain yang geraknya lamban, sering makan jalan, dan seneng konvoi jadinya susah disalip.

 

Eh, kok malah jadi emosi ya? Doh! >.<

 

Panduan Nebeng Truk ke Kompleks Candi Muaro Jambi

Jadi, gimana caranya ke kompleks Candi Muaro Jambi dengan cara alternatif numpang truk? Berikut adalah langkah-langkahnya!

 

Dari Kota Jambi naik angkot biru dan turun di sekitar Danau Sipin atau pemberhentian terjauh yang mendekati perbatasan Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi.

 

Tibalah di jalan raya besar yang bernama jalan raya Lintas Timur Sumatra. Pasti banyak truk-truk yang lewat jalan ini. Karenanya, mulailah memasang gestur tubuh di pinggir jalan raya untuk meminta tumpangan. Nggak usah malu-malu lah!

 

Harap dipahami bahwa nggak ada truk yang lewat persis di depan kompleks Candi Muaro Jambi. Itu karena letak Candi Muaro Jambi masuk-masuk di dalam perkampungan. Ya wajar dong nggak ada truk yang lewat situ. Minimal perlu tiga kali ganti truk untuk sampai ke simpang jalan terdekat menuju kompleks Candi Muaro Jambi. Beh! Numpang naik truk udah kayak naik angkot aja ini mesti gonta-ganti.

 

Daftar sewa motor, mobil dan travel ke Kompleks Candi Muaro Jambi
Ini adalah titik finish yang dituju para pelancong. Gerbang masuk kompleks Candi Muaro Jambi.
Padahal sudah ada jalan raya aspal mulus, tapi kok nggak ada transportasi umumnya sih?

 

Daftar angkutan truk ke Kompleks Candi Muaro Jambi
Rumah-rumah panggung tradisional di desa Muaro Jambi. Apa sering banjir juga ya daerah sini?

 

Pengalaman buruk jalan kaki ke Kompleks Candi Muaro Jambi
SMP Negeri 34 Muaro Jambi. Apa siswa-siswi pergi-pulang sekolah ya jalan kaki ya?

 

Aku perhatikan ada 3 papan petunjuk arah ke kompleks Candi Muaro Jambi yang berdiri di pinggir jalan. Papan yang pertama ada di simpang jalan raya Lintas Timur Sumatra dengan tulisan 20 km menuju Candi Muaro Jambi. Papan petunjuk arah yang terakhir bertuliskan jarak 4,2 km menuju Candi Muaro Jambi.

 

Habis itu ya silakan jarak 4,2 km itu ditempuh dengan jalan kaki! Lumayan kan daripada mesti jalan kaki sejauh 30 km? Hehehe . Kalau mau naik ojek atau numpang bonceng motor warga ya silakan. Itu semua bergantung pada kemampuan para pelancong bernegosiasi di lapangan.

 

Panduan Arah ke Kompleks Candi Muaro Jambi
Papan petunjuk terakhir menuju kompleks Candi Muaro Jambi.
Jaraknya hanya 4,2 km kok. Tinggal lurus ngikutin jalan aspal saja. Nggak perlu belok-belok dan takut nyasar.

 

Harap bersabar karena jalan kaki menyusuri jalan raya sepanjang 4,2 km di bawah terik matahari Jambi yang super hot bisa bikin pikiran jadi "liar", seperti yang aku alami di bawah ini.

 

Sebelum dipraktekkan, ada beberapa catatan yang sekiranya perlu diperhatikan para pelancong.

 

  1. Berpakaian sopan, rapi, serta tidak mencurigakan.
  2. Bersikap dan bertutur kata yang sopan.
  3. Idealnya sih cocok untuk single traveller. Kalau traveling rame-rame mending patungan sewa truk mobil saja.
  4. Akrab-akrablah dengan pak sopir. Ngobrolin apa saja, mulai dari sejarah, politik, pendidikan, batu akik, sampai nyerempet hal-hal mesum, hahaha.
  5. Jangan lupa ucapkan terima kasih sebelum turun!

 

Jalan-Nya Menuju Kompleks Candi Muaro Jambi

Nah, pas mau balik ke Kota Jambi, Alhamdulillah aku dapat tumpangan mobil dari keluarga warga setempat. Kebetulan mereka mau belanja di Pasar Angso Duo. Di dalam mobil, diam-diam aku potret mereka dari jok belakang. Pas naik truk tadi nggak sempet motret karena asyik ngobrol sama pak sopir. Semoga keluarga kecil ini mendapat balasan dari-Nya atas kebaikan mereka terhadapku. Aamiin.

 

Perjalanan yang seperti ini menyadarkan aku bahwasanya Gusti Allah SWT mengiringi langkah setiap pelancong. Dia membuka jalan untuk mereka yang benar-benar niat. Makanya, kapan dan di mana pun, selalu ingat sama Tuhan. Minimal menyebut nama-Nya ketika hendak melakukan sesuatu hal yang mana sulit kita prediksikan hasilnya. #sokalim

 

Peran Pemerintah mengembangkan wisata Kompleks Candi Muaro Jambi
Keluarga baik hati yang mengijinkan aku numpang ke kota Jambi.
Sungguh nikmat Allah SWT mana lagi yang hendak didustakan.

 

Siapa bilang orang yang nggak bisa naik motor nggak bisa sampai mana-mana?

 

Transportasi Umum ke Kompleks Candi Muaro Jambi = PR Pemerintah

Gimana? Menarik kan ke kompleks Candi Muaro Jambi nebeng truk? Hehehe.

 

Eh, tapi kenapa ya pemerintah setempat nggak menyediakan transportasi umum dari Kota Jambi ke kompleks Candi Muaro Jambi? Kalau memang berniat mengembangkan potensi wisata kompleks Candi Muaro Jambi, kan semestinya pemerintah setempat harus turut memikirkan masalah transportasi umum menuju ke sana. Minimal disediakan bus khusus gitu, yang berangkat di jam-jam tertentu dan di hari-hari tertentu. Masak sih hitung-hitungan keuntungannya nggak nutup?

 

Kompleks Candi Muaro Jambi kan ikon wisatanya Provinsi Jambi. Coba deh tanya orang-orang. Kalau menyinggung wisata di Jambi pasti menyebutnya kompleks Candi Muaro Jambi. Sama seperti kalau ke Jogja yang disebut pasti berwisata ke Candi Borobudur (eh, padahal Candi Borobudur kan ada di Jawa Tengah). Masak untuk menuju ke objek wisata ternama ini nggak ada transportasi umumnya? Ini kan masih di seputar kota Jambi, nggak pelosok-pelosok banget.

 

Jadwal dan tarif angkutan sungai perahu (ketek) ke Kompleks Candi Muaro Jambi
Kalau nggak bus ya bisa pakai perahu. Toh di Jambi cabang sungainya banyak banget.
Bisa jadi wisata alternatif juga kan mengunjungi candi sambil naik perahu?

 

Tapi ya tahu lah. Aku kan bukan orang pemerintahan. Nggak ngerti urusan birokrasi transportasi umum semacam ini...

 

Ya sudah. Silakan praktekkan cara ini semisal ingin melancong ke kompleks Candi Muaro Jambi dengan cara yang beda dari biasanya, hehehe.

 

Oh iya, semoga bencana asap di Jambi dan sekitarnya segera berlalu, udaranya jadi sehat dan pemandangannya jadi bersih kembali seperti foto-foto jepretanku di bulan April yang lalu ini.


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • TIGAPUTRA
    avatar komentator ke-0
    TIGAPUTRA #Selasa, 26 Jul 2016, 11:19 WIB
    Hahah.. cocok ini buat gue yang dompetnya cekak.
    Hahaha, silakan dicoba. :D
  • KAHARUDIN
    avatar komentator ke-1
    KAHARUDIN #Sabtu, 2 Jan 2016, 06:30 WIB
    wow, ada panduan nebeng segala. keren2. bisa dicoba nih panduannya. Tapi sayang banget
    ya tempat wisata tapi belum ada transportasi umumnya.
    Iya sayang banget. Padahal Jambi sendiri minim obyek wisata. Mestinya Candi Muaro Jambi kan bisa diolah jadi potensi pariwisata yang menarik.
  • RIZQI SHAMBU
    avatar komentator ke-2
    RIZQI SHAMBU #Minggu, 13 Des 2015, 10:22 WIB
    Wah sayang banget ya Mas nggak dijangkau transportasi umum. Kalau ke sana berarti ya mesti memutar otak lagi nih biar bisa nyampe sana buat menikmati pesona Indonesia, hahaha.
    Iya, harus menyewa kendaraan atau diantar orang buat ke sana.
  • ANDYHARDIYANTI
    avatar komentator ke-3
    ANDYHARDIYANTI #Senin, 7 Des 2015, 11:22 WIB
    Saya sukanya disclaimer yang berwarna merah diatas itu. Sepertinya setiap kali bikin postingan tentang objek wisata bagusnya cantumkan disclaimer gitu yaa :))
    hehehehe, iya mbak. Semoga bisa menertibkan perilaku para traveler kekinian :D
  • BART
    avatar komentator ke-4
    BART #Minggu, 29 Nov 2015, 14:25 WIB
    Wah justru yang macam ini nih yang bikin seru perjalanan, pengalamannya pasti beda. Hmmm dulu pernah sih hitchhike, masa-masa SMA biasalah pengen camping tapi modal seadanya. Segala-segala dihemat.

    Soal mengingat Tuhan betul adanya, dan ada satu ungkapan juga God saves Travelers :-)
    Memang kan yang bikin seru perjalanan itu sebenernya adegan pas di jalannya kan Mas, hehehe. Itu juga yang bikin kita sering teringat Tuhan :D
  • ANGKI
    avatar komentator ke-5
    ANGKI #Selasa, 24 Nov 2015, 08:04 WIB
    Siapa bilang orang yang nggak bisa naik motor nggak bisa sampai mana-mana?

    aku suka ini mas mengigit... mas mbok bikin buku mas...
    inspirasimu kieee bikin anak sekolah yg manis imut\" culun duluuu, yg kerja ngendon di
    dalam kelas berpikir sempit ttg dunia...
    jdi bisa berpikir beda....


    sokalim nya keceh mas hehe,

    soalnya kalo virus mesum dilonggarkan bahaya inih,
    ternyata ada juga anak\" kecil kedampar di situs\" ginian lho hehehe....
    pernah baca bangcumiy haha eh adek ponakan di sisiku hahaha buruan kututup dah
    haha hadeehh malahcurcol kesambetbangcumiy

    tp yah apa boleh buat deh, yg penting tetep jalan heppy mas...
    edisi dapat tumpangan sy juga pernah ngalami mas...
    apa wajah\" jawa bsa punya bakat melas yax???
    haha

    woiya masalah sopirr,...
    kok nasibnya bnykn ceritanya hot\" smua y mas hahah
    mngkin nasibku denger cerita hot mereka padhl ku blm pernah adegan HOT sedih T.T
    apa sopir\" godaannya gedeh ya mas?? halah ngomong apa toh

    gara\" dpt sopir yg cerita HOT\"..
    Bikin buku buat apaan Ngki. Lha beli buku kan mbayar. Baca-baca di blog gratis (eh, koneksi internetnya yang mbayar dink :p).

    Supir kayak gitu mungkin karena mereka jauh dari rumah ya Ngki. Kan belum tentu tiap hari mereka pulang. Kadang berapa minggu sekali baru bisa pulang, mengejar target sekian rit. Jadinya ya kurang belaian wanita...
  • MEILA
    avatar komentator ke-6
    MEILA #Sabtu, 7 Nov 2015, 12:26 WIB
    Salam kenal mas,
    Salut sama niatnya buat liat komp.candi
    muaro jambi sampe jalan 4,2 km ..
    Saya aja yg tinggal di kota jambi sering
    malas klo di ajak teman ke candi, padahal
    naik motor.. Ngga jalan kaki .
    Lha gimana mbak? Jauh-jauh dari Jawa ke Jambi dan ga ada motor. Ya jalan kaki toh? :D
  • YOYOK
    avatar komentator ke-7
    YOYOK #Selasa, 3 Nov 2015, 07:26 WIB
    Website yang menarik banget Mas! Hampir setiap hari tak bukain sapa tau ada petualangan baru :),
    Btw, ke Candi Muara Jambi kan bisa lewat sungai Mas? Dari pelabuhan Angso Duo ada perahu motor atau speedboat yang ke arah sana tuh. Tinggal turun di Dermaga Muara Jambi dan ga jauh lagi koq jalannya.
    Wah, aku baru tahu kalau bisa naik perahu. Tapi, aku perhatikan di sekitar sana nggak ada dermaga. Apa masuk-masuk kampung ya?
  • WIRAWAN
    avatar komentator ke-8
    WIRAWAN #Kamis, 29 Okt 2015, 22:08 WIB
    wah ... ada yang suka nebeng juga toh. Nebeng itu memang sensasinya berbeda bro ...
    nebeng kalau pas kepepet, hehehe. Tapi ternyata nyenengin juga ya nebeng. :D
  • DEDEW
    avatar komentator ke-9
    DEDEW #Selasa, 27 Okt 2015, 03:14 WIB
    pernah ke jambi tapi belum pernah ke jambinya...susahnyoo kalau ngga ada angkutan umum yak, kalau nai perahu ntar nyasar hihihi
    Aku bingung mbak Dew, pernah ke Jambi tapi nggak pernah ke Jambinya itu maksudnya dirimu pernah singgah di kabupaten di Jambi gitu tapi bukan ke kota Jambi?

    Di sana banyak warga yang lihai mengemudikan perahu mbak. Jadi minta bantuan mereka saja :D
  • ISNA
    avatar komentator ke-10
    ISNA #Senin, 26 Okt 2015, 18:54 WIB
    sip mas, boleh minta WA / pinnya... email aja ke beibackpacker@gmail.com



    makasih :)
    Wokey Bang Isna :D
  • DUDUUL
    avatar komentator ke-11
    DUDUUL #Minggu, 25 Okt 2015, 07:32 WIB
    hihhiiiiii trik jitu yang bisa ditiruu..
    mantaaaapp
    Ayo dicoba nebeng truk, hehehe :p
  • ANDI NUGROHO
    avatar komentator ke-12
    ANDI NUGROHO #Kamis, 22 Okt 2015, 10:15 WIB
    waw gimana ya kalo ga ada sama sekali kendaraan yang melintas hahaha
    Terpaksa jalan kaki lah Bro... nasib ... :(
  • FANNY FRISTHIKA NILA
    avatar komentator ke-13
    FANNY FRISTHIKA NILA #Kamis, 22 Okt 2015, 10:12 WIB
    indonesia bgt dah ah... mimpi mw majuin pariwisata, tp omdo bisanya :D.. mas, candinya sndiri bgs ga? dibikin tulisan trpisah ya ntr? Jujur aja aku sndiri jg bukan pecinta candi sih.. Borobudur aja kapok hahaha p.. tp kan msh bnyk turis lainnya yg suka ama hal2 begini :). Bisa aku ceritain k temen2ku yg mw k jambi jadinya
    Padahal ini dah mau dimasukin ke daftar cagar budaya UNESCO lho mbak. Tapi transportasi umum ke sananya masih nihil, beh!

    Iya artikel candi-candi di Muaro Jambi nanti aku bikin artikel terpisah mbak. Soalnya, banyak banget candinya. Kalau digabung jadi satu nanti malah makin acak kadut, hahaha. :D
  • SILVIANA NOERITA
    avatar komentator ke-14
    SILVIANA NOERITA #Rabu, 21 Okt 2015, 15:58 WIB
    Bagus ya tempatnya, sayang sekali transportasi belum sampai kesana. Semoga setelah ini semakin mudah aksesnya. Soalnya kalau lagi main ke Jambi terus pengen ke Candi ini kan memerlukan waktu yang lebih banyak. :D
    Saranku sih kalau mau ke sini mending rame-rame mbak, nyewa kendaraan. Kalau mau seorang diri ya bisa pakai teknikku ini, hehehe. :p
  • BASELO
    avatar komentator ke-15
    BASELO #Rabu, 21 Okt 2015, 12:04 WIB
    Suka wisata sejarah juga toh. Kirain cuma doyan air terjun
    weh! jangan salah! Koleksi air terjun sama koleksi candi yang pernah aku kunjungi sama-sama kejar-kejaran ini, hahaha :D
  • ISNA
    avatar komentator ke-16
    ISNA #Selasa, 20 Okt 2015, 11:44 WIB
    di jambi angkot cuma di kota jambi, itu kan udah luar kota hehehe...
    kenapa gak hubungi komunitas backpacker jambi aja?
    couchsurfing jambi misalnya haha :D
    tunjuk diri sendiri
    Seenggaknya ada shuttle bus kek gitu Bang atau angkutan khusus gitu. Ini pas ke Jambi ceritanya mau jalan-jalan mandiri Bang. Nekat jalan bisa nyampe atau nggak di lokasi. Eh, Alhamdulillah ternyata bisa, hahaha. Next time kalau mampir Jambi lagi kita ngetrip bareng lah Bang. XD
  • ELISA
    avatar komentator ke-17
    ELISA #Selasa, 20 Okt 2015, 10:50 WIB
    pemerintahnya masih bingung ngurus asap wij...jd blm sempat mikirin moda transport ke muaro jambi...apalg sampai ke komplek candinya :(
    Mosok tiap tahun mikirin asap melulu... :(
  • BERSAPEDAHAN
    avatar komentator ke-18
    BERSAPEDAHAN #Selasa, 20 Okt 2015, 08:06 WIB
    mungkin mesti kayak di film2 .. kalau mau nebeng ... yang disuruh nyetop cewe manis ....
    jadi poin-nya kalau travelling mesti sama cewe manis ... :D
    Wah, klo sama cewek manis travelingnya nanti malah ke... ehm... :p
  • YOGA PURNAMA PUTRA
    avatar komentator ke-19
    YOGA PURNAMA PUTRA #Selasa, 20 Okt 2015, 07:15 WIB
    kog kayaknya sepi ya mas? atau emang
    belum banyak orang yg tau??
    Jalanan di sana emang sepi Bro
  • ENDAH KURNIA WIRAWATI
    avatar komentator ke-20
    ENDAH KURNIA WIRAWATI #Senin, 19 Okt 2015, 18:59 WIB
    Bahh.. kemarin ke Jambi padahal niat mo kesini..
    tapi gak sempat karena harus ngejar pesawat ke Bengkulu..
    nangis garus-garuk aspal jalanan
    Besok ke sini lagi aja mbak kalau kabut asapnya udah hilang.
  • FAHMI
    avatar komentator ke-21
    FAHMI #Senin, 19 Okt 2015, 17:08 WIB
    hahah, ngomongin nebeng truk, jadi inget pas kompetisi ekstreme journey dulu :D entah
    udah berapa truk yang ditumpangi~
    Mantap kan Mi? :D
  • ANIS HIDAYAH
    avatar komentator ke-22
    ANIS HIDAYAH #Senin, 19 Okt 2015, 03:50 WIB
    Nah sungguh ironis sekali yaw mas,,,, katanya pesona indonesia, tapi transportasi umum
    untuk sampai ke obyek wisata saja masih sulit,,,, gimana mau maju,,,, salam kenal mas
    Salam kenal juga mbak Anis. Kalau untuk obyek wisata yang di pelosok aku maklum lah kalau transportasi umumnya sulit. Tapi untuk obyek wisata terkenal seperti ini masak ya nggak ada usaha untuk transportasi umumnya ya.
  • ZAMRONI
    avatar komentator ke-23
    ZAMRONI #Minggu, 18 Okt 2015, 14:27 WIB
    sayang banget ya belum ada transportasi umumnya. Pasti repot tuh kalo nggak dapat
    tebengan. moga aja trik nya mancur wat dapetin tebengen
    makanya itu Bro, kemampuan bernegosiasi sangat diperlukan...
  • ANNOSMILE
    avatar komentator ke-24
    ANNOSMILE #Minggu, 18 Okt 2015, 09:26 WIB
    jadi inget pernah juga numpang truk..tapi masih di jawa sih :))
    ternyata dirimu yo pernah praktek juga toh No :D