Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Minggu, 21 Februari 2016, 22:05 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Kebanyakan candi-candi yang ada di kompleks Candi Muaro Jambi itu pendek-pendek. Kalaupun ada yang tinggi seperti Candi Kedaton dan Candi Gumpung itu nggak bisa didaki. Jadi ya pengunjung nggak bisa melihat pemandangan dari puncak candi deh.

 

Eh, sebetulnya bisa saja sih candi-candi itu didaki. Cuma ya mesti akrobat memanjat dinding candi. Seandainya tingkah-polah yang demikian itu dieksekusi, pastilah bakal disemprit sama petugas jaga candi, hehehe.

 

Foto Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi pada bulan April 2015
Tersedia tangga untuk naik ke puncaknya. Omong-omong, aku suka sama langitnya, hahaha.

 

Pohon tua besar yang tumbuh di dekat Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi pada bulan April 2015
Tapi sebenarnya sih masih kalah tinggi sama pohon besar yang tumbuh di halamannya.

 

Lain halnya dengan Candi Tinggi yang bertetangga dengan Candi Gumpung. Sesuai namanya, Candi Tinggi ini memang terbilang tinggi. Lebih-lebih, bisa didaki karena tersedia tangga batu untuk sampai ke puncaknya.

 

Yes! Akhirnya bisa merasakan naik ke puncak candi juga.

 

Tangga Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi pada bulan April 2015
Jelas untuk naik ke puncaknya nggak perlu capek-capek pakai ilmu kungfu .
Kalau menurutku, di zaman dahulu, di kanan-kiri tangga ini dinaungi semacam atap dari kayu.

 

Candi Tinggi terdiri dari dua bangunan besar dan sejumlah bangunan pendamping yang kesemuanya dikelilingi oleh pagar pembatas. Seperti halnya Candi Kedaton dan Candi Gumpung, dua bangunan besar tersebut terdiri dari bangunan inti dan bangunan semacam altar.

 

Reruntuhan candi perwara di dekat Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi pada bulan April 2015
Candi pendamping yang wujudnya mirip altar dan sudah porak-poranda.

 

Bangunan inti berukuran 16 m x 16 m dengan tinggi 7,6 m. Sedangkan bangunan altar tampak porak-poranda. Barangkali untuk memugarnya terlalu sulit ya?

 

Bangunan di Puncak Candi Tinggi pada bulan April 2015
Suasana di puncak Candi Tinggi. Nggak ada akses untuk naik ke bangunan paling puncak.
Kalau menyamakan dengan yang biasa aku lihat di Candi Borobudur,
di zaman dahulu mungkin para biksu melakukan ritual mengelilingi bangunan ini.

 

Pemandangan dari puncak Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi pada bulan April 2015
Pemandangan dari puncak Candi Tinggi. Terkesan gersang ya?
Padahal ya cuma karena bangunannya dari batu bata merah sih.

 

Pemugaran Candi Tinggi berlangsung dari tahun 1980 hingga 1982. Pada saat pemugaran,  diketahui pernah dilakukan perluasan pada struktur bangunan inti. Hmmm, mungkin orang-orang di zaman dulu memperluas bangunan ini supaya bisa menampung banyak jemaat ya?

 

Gapura Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi yang belum dipugar pada bulan April 2015
Orang-orang zaman dahulu masuk ke kawasan Candi Tinggi lewatnya gapura ini.

 

Candi Tinggi adalah candi Buddha. Ini terlihat dari stupa yang bisa ditemui di sekitar bangunan inti. Stupa kan ciri khas dari bangunan ajaran Buddha.

 

Stupa yang ada di Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi yang belum dipugar pada bulan April 2015
Satu-satunya stupa yang ada di situs Candi Tinggi. Bentuknya ramping.

 

Bangunan lain di situs Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi yang belum dipugar pada bulan April 2015
Di dekat stupa ada pondasi dua bangunan kecil. Untuk tempat persembahan apa ya?

 

Wujud sisi belakang Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi yang belum dipugar pada bulan April 2015
Ada satu bangunan mungil juga di sisi belakang Candi Tinggi. Entah untuk apa.

 

Reruntuhan di belakang Candi Tinggi di Kompleks Percandian Muaro Jambi yang belum dipugar pada bulan April 2015
Di belakang Candi Tinggi ada spot yang lumayan fotogenik.

 

Berhubung waktu aku di sana itu sedang ada pemotretan model (populer juga ini lokasi buat foto-foto ). Alhasil aku nggak kenalan bisa terlalu bebas motret. Jadi ya, mari pindah ke candi yang lain yuk!

 


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • JOHAN
    avatar komentator ke-0
    JOHAN #Senin, 15 Jan 2018, 15:50 WIB
    Wah wah wah ... blog nya udah bagus nih. Hanya saja sangat disayangkan kalo gak ada pesan buat si Pembaca. Kasih wawasan.

    Masalah disemprit gak di semprit petugas. Perlu diketahui situs candi yang tidak ada anak tangganya emang bukan di peruntukan untuk dinaiki. Pada masanya pun situs itu bukan juga untuk dinaiki. Jadi misalkan berwisata sejarah baguslah untuk bertingkah lebih bijak.
    Iya, harus selalu bijak bersikap di lokasi obyek wisata bersejarah. Terutama selalu membatasi kontak dengan benda tersebut.
  • HILDA IKKA
    avatar komentator ke-1
    HILDA IKKA #Sabtu, 27 Feb 2016, 21:00 WIB
    Tiap kali berkunjung ke situs candi, aku selalu penasaran seperti apa ritual yang mereka lakukan pada zaman dahulu. :D
    Katanya sih mirip-mirip seperti di pura di Bali.
  • NDOP
    avatar komentator ke-2
    NDOP #Sabtu, 27 Feb 2016, 18:55 WIB
    Eeeh, stupane kok ndik ngisor yaa.. jangan-jangan kui sebenarnya ada candi di bawah tanah? JRENG!

    Bayanganku nek candi Budha kui koyok Borobudur sing terbuat dari batu dan cuma ada satu candi guwedhe. Ternyata ada yang candinya banyak dan terbuat dari batu bata yaaa

    Wah, ilmu sejarahku kudu diupdate.
    Wah, menarik kuwi nek misale isih ono candi nang ngisor lemah. Cen nek moro nang kene ki wis otomatis nge-update ilmu sejarah og.