Dari sekian banyak kuliner di Pulau Belitung yang sempat masuk perutku, hanya sup bakso ikan yang cita rasa kelezatannya masih terbayang-bayang sampai sekarang.
Padahal “hanya” sup bakso ikan!
Dan sup bakso ikannya itu “hanya” jualannya pedagang kaki lima!
SILAKAN DIBACA
Ceritanya, pada hari Selasa sore (8/3/2016) kebetulan Bapak, Ibu, dan aku baru habis menyambangi Galeri KUMKM Belitung di Kota Tanjung Pandan. Dari situ kami nggak langsung pulang ke hotel karena Bapak sama Ibu kemudian pergi nyari ATM. Alhasil, tinggallah aku sendiri di parkiran mobil sambil celingak-celinguk memandangi hiruk-pikuk suasana Jl. Sriwijaya.
Pas sedang celingak-celinguk itu aku lihat di trotoar seberang jalan raya ada pedagang kaki lima bergerobak yang lagi mangkal. Sepanjang pengamatanku, orang-orang yang mampir membeli dagangannya si abang PKL itu lumayan banyak juga.
Kayaknya si abang PKL itu jualan cemilan. Jadi ya, iseng-iseng aku nyeberang jalan buat ikutan membeli dagangannya si abang PKL. Kebetulan juga pada waktu itu perutku minta diisi sesuatu, hehehe.
Setelah si abang PKL aku tanya-tanyai, barulah aku ngeh kalau dirinya jualan sup bakso ikan. Awalnya aku kira si abang jualan semacam jajanan cilok gitu. Habisnya dari jauh perabotan gerobaknya mirip yang dipakai pedagang cilok sih.
Si abang PKL kemudian bertanya, supnya mau pakai bakso yang mana saja. Aku jawab baksonya dicampur semua saja. Dicobain satu-satu. Namanya juga penasaran sama kuliner Belitung, hehehe.
Agak kaget juga pas mau membayar. Harga sebungkus plastik sup bakso ikan yang aku beli itu Rp30.000!
Weh! Mahal juga ternyata. Aku kira harganya di kisaran Rp15.000 sampai Rp20.000 gitu. Pikirku itu kan dagangan PKL. Mestinya harganya ya lebih miring lah dibanding harga makanan di warung makan Padang, hahaha.
Tapi ya sudah. Hitung-hitung mendongkrak perputaran uang di Pulau Belitung dengan cara mensejahterakan masyarakat menengah ke bawah, hehehe.
Mungkin juga harganya segitu karena bahan bakunya kan ikan laut. Apalagi harga makanan di Belitung kan nggak beda jauh sama harga makanan di Jakarta. Kalau dibandingkan sama harga makanan di Jogja ya jelas sup bakso ikan ala-ala PKL kayak gitu ya kemahalan banget.
Tapi kalau dipikir-pikir, sebetulnya harga sup bakso ikan yang Rp30.000 itu lumayan sepadan lho! Bakso ikannya besar-besar. Lebih besar dari bakso daging di mie bakso. Jenis baksonya beraneka macam juga. Ada bakso besar, bakso kecil, tahu putih bakso, tahu goreng bakso, dll.
Soal rasanya ya jelas enak pakai banget, hahaha.
Rasa ikannya benar-benar terasa ya. Terus, baksonya terasa gurih juga. Kuahnya pun nggak amis. Segar. Enak. Mengenyangkan.
Disantap hangat-hangat pas lagi hujan pakai irisan jeruk nipis, sambal, sama nasi ueeeennaaak sekali.
Sayangnya, kuliner sup bakso ikan ala-ala pedagang PKL ini kok nggak ada di Jogja ya? Apa mungkin bahan bakunya susah diperoleh di Jogja? Apa mungkin juga orang Jogja lebih senang sama bakso sapi daripada bakso ikan ya?
Padahal, sup bakso ikan semacam ini kan bisa jadi alternatif makanan berbahan baku ikan yang jelas lebih sehat dari ikan-ikan goreng yang umum dijual di warung makanan penyetan.
Andaikata ada pedagang PKL atau warung makan di Jogja yang menjajakan sup bakso ikan seperti yang aku jumpai di Belitung itu jelas aku wajib beli! Hahaha.
NIMBRUNG DI SINI
Brb, nyari bakso.