Di tahun 2012 ini, aku tidak mengikuti upacara bendera memperingati hari kemerdekaan republik kita yang tercinta ini. Dua tahun yang lalu, aku bersama kawan-kawan pesepeda melangsungkan upacara bendera di puncak Candi Abang. Tahun 2012 ini kegiatan yang serupa memang masih dilaksanakan, tapi aku sengaja tidak berpartisipasi.
Terus terang, kita sendiri kerap (atau mungkin kadang) dihantui oleh pertanyaan, "Apa yang sudah kamu perbuat untuk memajukan Indonesia?". Lumrah bila, pertanyaan itu sulit kita jawab. Namun setidaknya pertanyaan itu lebih mudah untuk dicari jawabnya daripada pertanyaan, "Apa yang sudah kamu perbuat untuk Tuhanmu?". Mungkin karena kita senantiasa terjebak untuk mencari jawaban atas pertanyaan, "Apa yang sudah kamu perbuat untuk memperoleh uang?".
Saat aku menelusuri situs Facebook, aku singgah di halaman Indonesian Photography dan menemukan foto di atas terpampang di lini masa mereka. Mungkin pembaca semua tersentuh melihat foto tersebut, sama halnya sepertiku. Mungkin pula, pikiran kita akan semakin dihantui oleh pertanyaan, tentang apa yang sudah kita perbuat untuk memajukan bangsa ini.
Ada banyak alasan yang melatar-belakangi seseorang untuk melakukan suatu hal. Bilamana seorang veteran pejuang kemerdekaan berakhir dengan keputusan mengangkat senjata, itu pun bisa terjadi karena banyak sebab. Dari mulai tekanan sosial hingga harapan untuk kehidupan yang bebas-merdeka dari campur tangan penjajah. Kita tak pernah tahu sejatinya tujuan mereka. Yang kita tahu adalah usaha mereka untuk membebaskan bangsa ini dari belenggu penjajahan. Itu saja.
Selepas masa perjuangan kemerdekaan itu, banyak diantara mereka yang mengecap manisnya buah kemerdekaan. Duduk di jajaran elite pemerintahan. Namun lebih banyak lagi yang tidak memperoleh apa-apa, selain pengalaman perang yang akan selalu terkenang dan mungkin bekas luka yang tak pernah hilang.
Dibalik itu semua keberagaman itu, mereka memiliki satu hal yang tak pernah luntur, yang membuat mereka dapat bertahan hingga detik ini, yaitu keberanian.
Mudah diucapkan, tapi sangat susah untuk dilakukan. Di masa mereka, maju ke medan perang sama halnya dengan melintas berlawanan arah di jalan tol alias cari mati. Tak ada pejuang yang pernah tahu, apakah mereka akan kembali dengan selamat ke hangatnya pelukan keluarga yang menanti. Kalau kita pikirkan dengan "akal sehat" ala masa kini, mungkin keraguan akan muncul dalam benak kita, "Untuk apa kita mempertaruhkan nyawa untuk hal yang belum pasti?"
Itu dia.
Kalau seandainya kita berani untuk bertindak mempertaruhkan apa yang kita miliki untuk kemajuan bangsa ini, mungkin kita akan dengan mudah dapat menjawab pertanyaan "Apa yang sudah kamu perbuat untuk memajukan Indonesia?". Hingga di suatu saat nanti, kita tak akan perlu menyaksikan lagi para veteran hidup mengenaskan, karena kita semua dengan keberanian yang kita miliki telah mewujudkan Indonesia yang mensejahterakan rakyatnya.
Semoga.
NIMBRUNG DI SINI
btw si kakek keren :)