Seperti lazimnya cuaca pada bulan Februari, hujan deras mengguyur Kota Palembang, Sumatra Selatan pada hari Jum’at sore (6/2/2015) silam. Tapi untungnya, nggak lebih dari satu jam langit mendadak cerah lagi. Itu artinya, sangat tidak produktif bilamana sore hari itu aku habiskan dengan leyeh-leyeh di atas kasur penginapan yang empuk.
Oleh sebab itu, mulailah aku blusukan menuju Plaza Benteng Kuto Basak. Letaknya dekat dengan tepian Sungai Musi. Kabarnya, itu tempat nongkrong favoritnya muda-mudi Palembang. Nggak ada salahnya lah jalan-jalan sekalian sama cuci mata, hohoho. #modus
Cara menuju Plaza Benteng Kuto Basak itu gampang banget! Cukup jalan kaki sekitar 10 menit dari bawah Jembatan Ampera ke arah barat*. Setelah melewati Dermaga Point yang dihuni oleh waralaba KFC dan J.CO, kita bakal menjumpai pemandangan seperti foto di bawah ini.
* maklum orang Jogja kan kalau ngomong posisi mesti pakai arah mata angin
Menurutku sih, Plaza Benteng Kuto Basak ini mirip-mirip sama Pantai Losari di kota Makassar, Sulawesi Selatan sana.
Sama-sama tempat buat nongkrong.
Sama-sama banyak yang jual makanan.
Sama-sama letaknya di pinggir sumber air besar.
Bedanya paling ya airnya. Pantai Losari kan airnya air laut yang (agak) jernih. Sedangkan air Sungai Musi itu warnanya cokelat keruh (terkesan kotor aja). Terus, di Plaza Benteng Kuto Basak nggak ada semacam spot buat foto narsis dengan tulisan gede semacam “SUNGAI MUSI”.
Eh, apa mungkin karena sudah ada latar Jembatan Ampera yang notabene landmark-nya kota Palembang ya?.
Awalnya, aku pikir di kawasan Plaza Kuto Basak itu banyak yang jualan empek-empek. Ternyata salah! Di sana banyak banget yang jual mie tek-tek! Kalau di Jogja bilangnya mie dhog-dhog. Secara umum sih wujudnya sama, yaitu mie goreng.
Selepas Maghrib aku memposisikan diri di anjungan Dermaga Point. Berdasarkan hasil blusukan-ku barusan, ini salah satu lokasi yang cocok buat motret Jembatan Ampera.
Kalau katanya Winny sih, Jembatan Ampera bakal terlihat indah di malam hari. Apa karena kalau malam warna air sungai yang kecokelatan itu nggak mencolok ya?
Sekalian saja aku potret buat oleh-oleh manusia-manusia seperjuangan. Semoga mereka semua bisa kemari suatu saat nanti. Aamiin.
Komplit sudah misi hari ini. Sudah nyebrang sekaligus motret Jembatan Ampera. Masak jauh-jauh ke Palembang tapi belum pernah ke Sungai Musi dan Jembatan Ampera sih?
Yang belum tinggal ngerasain ngendhog di Sungai Musi aja, hahaha. Eh aku ya penasaran, itu air Sungai Musi kalau diicip apa bikin perut sakit ya? #njijiki
Pas mau pulang, aku baru tahu kalau bus kota (baik itu yang umum maupun Trans Musi) berhenti beroperasi selepas magrib! Doh! Terpaksa deh naik angkot!
Eh, Pembaca pernah menghabiskan senja di tepian sungai nggak ya?
NIMBRUNG DI SINI
hotelnya. Foto-fotonya cakep bangeeettt, bikin semangat
Btw, mungkin karena lagi musim hujan ya airnya jadi kecoklatan keruh. Yang penting
kan nggak ada sampah, bro. Atau ada juga?
Duh, kayak Trans Semarang dan Trans Solo deh cuma sampai maghrib. Emang Trans
Jogja paling yahud halah
Iya emang Trans Jogja paling sip! Tapi kok nggak 24 jam ya? Hahaha :D
jreng jreng jreng..
Foto jembatan Ampera yg malam hari!!
kehalangan rumah2 dan kabel2 listrik -__-
sayangnya aku kemaren pas di sumatra dikejar-kejar waktu.. jadi nggak banyak yang bisa
didapat.. hehehe