Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Aku iba sama warga Palembang. Sudah jauh dari pantai, jauh pula dari air terjun. Aku berani bilang, hanya warga Palembang yang kurang kerjaan punya waktu sangat senggang saja yang sudi plesiran ke air terjun. Sebabnya, air terjun di Sumatra Selatan berjarak ratusan kilometer dari Palembang! WOW!
Dari sekian banyak air terjun yang ada di Sumatra Selatan, Air Terjun Bedegung alias Curup Tenang terpilih jadi target utama pada Sabtu (7/2/2015) yang cerah itu. Sesuai namanya, air terjun ini terletak di Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.
Posisi Muara Enim dan Palembang.
Air Terjun Bedegung terpilih karena air terjun ini terbilang “dekat” dari Palembang. Jaraknya “hanya” sekitar 240 km atau 5 jam perjalanan darat. Jarak sepanjang ratusan kilometer itu bisa dirinci sebagai berikut.
- Palembang – Ogan Ilir (Indralaya) : 30-an km
- Ogan Ilir (Indralaya) – Prabumulih : 60-an km
- Prabumulih – Muara Enim : 90-an km
- Muara Enim – Air Terjun Bedegung : 60-an km
Kabar buruknya, nggak ada transportasi umum menuju Air Terjun Bedegung ini. #sedih
Cara paling irit ke Air Terjun Bedegung dari Palembang adalah dengan naik Kereta Api Serelo (Yes! Sumatra Selatan juga dilewati kereta api lho!) kemudian turun di Muara Enim dan menyewa kendaraan. Ngojek juga bisa, tapi siap-siap saja kena tarif mahal.
Gerbang masuk ke kawasan Air Terjun Bedegung.
Ada juga yang menamai Air Terjun Bedegung ini sebagai Curup Tenang.
Waktu itu, aku pergi ke sana dengan cara yang lumayan mewah (maklum disponsori ), yaitu naik mobil Avanza sewaan dari Palembang. Tarifnya Rp900.000 pergi-pulang sudah termasuk bensin dan jasa supir. Lumayan mahal ya?
Dari Palembang berangkat pukul 7 pagi. Sampai di Air Terjun Bedegung pukul 1 siang. Balik lagi di Palembang pukul 11 malam. Lama kan?
Yang bikin lama itu pas perjalanan pulangnya. Bukan hanya karena jalan raya ke arah Palembang aspalnya bolong-bolong, tapi juga karena selepas sore truk-truk batu bara mulai menguasai jalanan. Mereka kan geraknya lambat, body-nya bongsor, dan suka konvoi 3 sampai 5 truk. Kalau begini situasinya gimana mobil bisa ngebut coba? Haduh...
Lawan yang biasa ditemui di jalan raya menuju Muara Enim.
Jalan rusak di depan GOR Muara Enim.
Oh iya, satu lagi yang mesti diperhatikan. Kalau mau ke Air Terjun Bedegung lebih aman lewat jalur Prabumulih – Muara Enim. Jangan lewat jalur Kayu Agung atau Baturaja terutama kalau malam. Itu daerah rawan begal! SERIUS!
Terlepas dari perjalanan yang melelahkan, Air Terjun Bedegung bagaikan berlian di Muara Enim. Terbayar sudah semua kesusahan saat menyaksikan megahnya air terjun terbesar se-Sumatra Selatan ini. Subhanallah!
Air Terjun Bedegung yang terbesar di Sumatra Selatan.
Pemerintah setempat sudah menata Air Terjun Bedegung sebagai kawasan wisata. Beberapa hal positif yang aku rasakan adalah:
- Tempat parkir kendaraannya rapi.
- Jalan menuju air terjun lebar dan bagus.
- Banyak tempat sampah (sampah yang berserakan juga sedikit).
- Tersedia warung, kamar mandi, mushalla, dan bahkan penginapan.
- Banyak tempat untuk duduk-duduk.
Area parkir yang rapi dan luas.
Jalannya juga lebar dan bagus.
Tempat sampahnya besar-besar.
Kamar mandi untuk yang tergoda basah-basahan.
Cocok juga buat tempat piknik.
Suasana nyaman tersebut ternyata harus dibayar mahal dengan kesulitan memotret Air Terjun Bedegung. Benar-benar tantangan untuk bisa memotret air terjun dengan bagus, hahaha.
Mau motret dari atas jembatan atau sungai di bawahnya?
Di atas jembatan memang enak buat masang tripod, tapi tetap saja kamera basah.
Susah banget motret Air Terjun Bedegung dengan teknik slow-speed! Karena kamera hampir bisa dipastikan basah kuyup terkena debur air terjun yang terbawa angin. Bahkan dari atas jembatan saja masih bisa bikin kamera basah. Padahal jembatan dan air terjun terpisah jarak puluhan meter lho!
Sepertinya saat yang pas buat motret Air Terjun Bedegung ini ya menjelang musim kemarau. Saat debit airnya nggak terlampau deras dan juga angin nggak berhembus kencang. Kalau musim hujan ya seperti ini kondisinya. Kalau lagi sial, pas banjir warna air sering berubah jadi cokelat keruh.
Harus menginap di Muara Enim kalau mau datang ke mari pagi pas pengunjungnya masih sepi.
Sekadar saran nih buat pemerintah setempat. Itu jejeran kios-kios di seberang jembatan ditata dong supaya lebih rapi. Kalau bisa sih bangunannya dipercantik juga. Biar nggak terkesan kumuh gitu dan bagus buat dipotret, hehehe.
Kalau begini kesannya malah kumuh.
Buat Pembaca yang tertarik singgah ke Air Terjun Bedegung di Sumatra Selatan ini harap menyiapkan waktu yang SANGAT senggang ya! Hehehe.
Tunggu apalagi! Segera saja meluncur ke Muara Enim! Menurutku, kalau mau menjelajah Muara Enim ya lebih nyaman bermalamnya di Muara Enim, jangan di Palembang. Di sekitar Muara Enim masih banyak objek-objek menarik lainnya lho.
Satu lagi! Tetap jaga keasrian air terjun dengan TIDAK MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN ya! Jangan berbuat mesum juga di sini, hehehe.
Pembaca pernah menempuh jarak ratusan kilometer demi melihat air terjun?
NIMBRUNG DI SINI
Aku warga Muara Enim... suka juga blusuk.an gitu.. Apalagi kalau wisatanya menantang...
Yang lebih seru lagi air terjun di daerah Tanjung Agung, Tanjung Enim nggak jauh dari Muara Enim...
Aku pernah ke sana jalan kaki 2 jam naik turun bukit.. Rasanya kaki mau patah... Tapi pas sampek air terjunya beuuh rasanya mau selfie ribuan kali :D
Hehehe, air terjunya itu loh.. Bertingkat-tingkat.. Ntarlah aku kasih liat fotonya biar pada ngiri :D :p
Aku malah baru tahu ada air terjun di Tanjung Agung. Boleh dong liat fotonya. :D
Memang tiba di air terjun setelah perjuangan berat itu rasanya nikmat sekali. Semoga baterai hape/kameranya nggak low batt pas selfie. :D
terjun curug tenang bedegung,,,
Sebagai putra daerah saya ucapkan terimakasih yg
sebesar- besarnya....
bedegung,, horeeee....
Wah gk sabaran lg nih.. hehe
Aku kamren baru tour ke sana.
Dari indralaya jm 10 sampe ke air terjun bedegung jam setengah3(4,5 jam perjalanan) wah gila bgt.
Apalagi tour nya naik motor, gila patah ni pinggang.
Tapi semua terbayarkan pas sampe ke bedegung, keren banget pemandangan nya.
Bedegung is beautiful :)
tapi infrastruktur (cielee..) di air terjun ... oke bangett
saran nih...kmrn hrsnya lanjut ke pagaralam atau lubuk linggau...kabarnya ada air terjun bagus lho..
mas :D... Belum sebanyak kamu koleksi air terjunnya p.. tp pokoknya, tiap lg traveling,
sebisa mungkin aku cari tau ada air terjun ga di sana... makin susah tempatnya,
biasanya makin cantikkan.. so far, favoritku yg paling cantik ttp curug malela di bandung
barat, trs yg paling mistis, watu ondo di mojokerto p
yg curup tenang ini aku blm prnh ksana... duh jauh ya muara enim -_-.. pdhl jaman
sekolah tempat ini srg disebut2 di pelajaran geografi :).. Penghasil batubara kan ya..
Betul mbak. Muara Enim itu penghasil batu bara. Kalau lewat jalan raya di sana lawannya ya truk batu bara.
pulau Jawa sekalipun! Hahaha. Aku yo mikir ngunu mas, asline air terjune apik, tapi (maaf),
warung2 yang di dekat air terjun malah mengganggu pemandangan dan berkesan kumuh.
Mestinya ditata agak jauh dari air terjun.
Muahal men Mas nyewa mobil seharga 900 ribu kekepin dompet
Berarti air terjun merupakan wisata alam yang amat berharga di sana ya soalnya gak
mudah ditemui. :D
nggak tau main ke sini he..he..
nggak lanjut ke Pagaralam Mawi?
bisa jadi referensi kalau main ke palembang nih :D
Empat jempol! Jauh pun dilakoni, eh ini nggak gowes dari kota Palembang kan? Hehehe