Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Jumat, 20 November 2015, 07:59 WIB

Lahir dan besar di Jawa bikin aku terbayang-bayang benda di bawah ini pas mendengar frase “ikan pindang”,

 

bentuk ikan pindang jawa yang biasa dijual di pasar dalam kemasan anyaman bambu (besek) harganya 2500 rupiah satu keranjang
Kalau buat makan kucing ikannya dikukus nggak digoreng.

 

yang mana itu makanan favoritnya Pungut, Zoro, dan (alm) Kaki Tiga.

 

Ya Allah, semoga Kaki Tiga mendapat tempat terbaik di sisi-Mu... aamiin... #mengheningkan.cipta

 

Tapi ini di Kota Palembang, di Sumatra Selatan, dan Jum’at malam (6/2/2015) itu Bapak ngajakin makan malam dengan menu salah satu kuliner khas Sumatra Selatan yang bukan tekwan maupun pempek, melainkan ikan pindang. Lebih tepatnya, ikan pindang patin.

 

Awalnya, sajian yang terbayang di otakku adalah seperti santapan para peliharaan di atas itu. Tapi ternyata, wujud ikan pindang patin itu seperti di bawah ini.

 

resep enak dan mudah gampang ikan pindang patin khas palembang
Kucing-kucing di Palembang makan ikan pindang beginian juga kah?

 

Ternyata, pindang di Palembang itu adalah teknik memasak dengan air rebusan rempah-rempah. Icip saja kuahnya. Buat yang hobi masak bakal langsung mengecap rasa bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, sereh, kunyit, daun salam, dan asam jawa.

 

Gini-gini aku juga hobinya masak. Sayangnya, ini blog kan domain utamanya blusukan, bukan resep-resepan, hehehe.

 

Salah satu tempat makan yang mengandalkan menu pindang khas Palembang dengan rasa lezat dan harga bersahabat adalah Rumah Makan Pindang Musi Rawas. Alamatnya di Jl. Angkatan 45 no. 18, Pakjo, Palembang dengan nomor telepon (0711) 370 590.

 

Pengunjung yang hendak ke mari bisa naik taksi atau numpang angkot abu-abu jurusan Pakjo dan turun persis di depan rumah makan.

 

suasana makan di dalam rumah makan pindang palembang musi rawas yang terkenal dan enak
Rumah makan yang berukuran mungil. Jadi pas jam makan bisa jadi penuh sesak.

 

Sajian andalan Rumah Makan Pindang Musi Rawas ini sudah jelas adalah pindang ikan patin (Pangasius sutchi) seharga Rp35.000 per porsi. Pengunjung bisa memilih mau ikan bagian kepala atau bagian ekor. Satu porsi pindang bisa disantap rame-rame untuk 2-3 orang.

 

Selain pindang ikan patin, ada juga pindang udang dan pindang tulang (iga sapi). Beruntunglah Ibu yang nggak doyan ikan air tawar, karena Rumah Makan Musi Rawas juga menawarkan menu lain seperti ayam goreng dan ikan laut. Untuk lebih jelasnya Pembaca bisa menyimak daftar menu di bawah ini. Maaf ya kalau agak blur, hehehe.

 

daftar harga makanan dan minuman di rumah makan pindang musi rawas yang ada di Jalan angkatan 45, Pakjo, Palembang
Relatif masih terjangkau kantong lah ya. Terutama kalau untuk makan rame-rame.

 

Penilaian rasa pindang ikan patin ini jelas subyektif karena aku sendiri kurang mantap dengan sajian ikan air tawar yang berkuah. Kuahnya sendiri sih terasa segar. Tapi karena ada aroma khas ikan air tawar (yang orang bilang sih bau tanah) bikin aku nyerah setelah 5 kali nyeruput kuah.

 

Sedangkan rasa daging ikan patinnya sendiri sih menurutku OK. Skornya 7 dari 10 lah. Agak lembek-lembek gimanaaa gitu. Nggak berlendir sih. Tapi ya enak walaupun nggak gurih. Rempah dari kuahnya terasa di daging ikan dan hanya terkecap sedikit aroma khas ikan air tawar. Mungkin karena aromanya sudah luntur ke kuahnya ya.

 

Tapi ya berhubung di sini disajikan sambal dan aku punya prinsip semua makanan bisa masuk perut asalkan ada sambal, jadinya ya petualangan kuliner ikan pindang patin ini berlangsung tanpa kendala. Meskipun kalau disuruh nambah pindang ikan patinnya, aku cuma bisa mesam-mesem sambil berujar pelan, “sudah, terima kasih”.

 

resep makanan khas Palembang dari ikan seluang yang enak dan gampang dimasak
Ikan seluang, semacam ikan wader dari Palembang.

 

Akhir kata, buat Pembaca yang kebetulan main ke Palembang dan doyan dengan sajian ikan air tawar berkuah, bisa dicoba menyantap pindang ikan patin. Karena komposisi utamanya hanya ikan, air, serta rempah bisa dibilang kalau sajian ini tidak memicu kolesterol maupun asam urat.

 

Pembaca pastinya doyan dong ikan pindang digoreng yang jadi kegemarannya kucing-kucingku?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • ANGGIE
    avatar komentator ke-0
    ANGGIE #Sabtu, 23 Apr 2016, 21:57 WIB
    Haiii, boleh koreksi.. di Palembang penyebutannya pindang ikan bukan ikan pindang. Di paragraf awal tadi ada penyebutan \"ikan pindang patin\", yang bener adalah pindang ikan patin.

    Pindang adalah jenis masakan bukan jenis ikan, jadi kalau pindang di Palembang bisa berbagai macam jenis: pindang daging, pindang tulang, pindang ayam, pindang burung, pindang udang, dan pindang ikan (tergantung jenis ikan : pindang patin, pindang baung, pondang salai, dll).

    Mungkin di Jawa pindang adalah nama ikan jadi cocok kalau disebut ikan pindang seperti ikan patin, okan mas, ikan gurame, dll. Saya bukan orang Palembang tapi numpang lahir dan besar di Palembang.

    Bukan penggemar pindang-pindangan. Kalau kepepet diajak orang makan di resto yang ada pindang-pindangnya, lebih milih makan pindang daging/tulang, atau ayam, atau burung, gak suka ikan, apalagi yang basah lembek-lembek gituuu...
    Haiii Anggie, terima kasih untuk koreksinya. :D

    Maafkan karena di Jawa ada sebutan ikan pindang jadi terbawa untuk menyebut makanan yang berbeda di Palembang.

    Aku belum pernah mencoba pindang tulang. Tapi, untuk yang kurang suka dengan masakan ikan lembek (dan bau tanah), mungkin masakan pindang tulang lebih cocok.
  • IRA GUSLIN
    avatar komentator ke-1
    IRA GUSLIN #Kamis, 17 Des 2015, 02:22 WIB
    Widih. Sudah lama sekali nggak makan pindang. Pindang palembang itu maknyusnya karena kuah dan rasa ikan yang meresap...
    Hmm boleh dicoba nih... Makasih infonya..
    Silakan dicoba pas ke Palembang. :D
  • EFENERR
    avatar komentator ke-2
    EFENERR #Rabu, 9 Des 2015, 12:51 WIB
    Ini favorit, pertama kali ke sini 2009 dan selalu ke sini tiap ke Palembang.
    Wah, doyan pindang juga toh mas Chan :D
  • ASOP
    avatar komentator ke-3
    ASOP #Selasa, 8 Des 2015, 17:14 WIB
    Lho, Musi Rawas? Rasanya nama itu ga asing deh. :D
    Waktu tahun 2012 saya pulang lebaran di Palembang, rasanya pernah lihat nama RM ini. :)
    Persis di pinggir jalan raya kok tempatnya. Mesti pernah lewat deh...
  • CITA
    avatar komentator ke-4
    CITA #Kamis, 3 Des 2015, 17:06 WIB
    Saya lahir dan besar di Palembang walaupun bukan orang Palembang tapi suami asli Palembang, jadi di rumah sering masak pindang patin dan pindang tulang sapi :)
    Boleh kapan-kapan saya ngicip pindang tulang sapinya tuh :D
  • ANNISA
    avatar komentator ke-5
    ANNISA #Rabu, 2 Des 2015, 23:35 WIB
    lapar...lapar... pindang palembang kaya rempah ya
    Ada rempahnya tapi rasanya nggak begitu mencolok mbak
  • DEHA
    avatar komentator ke-6
    DEHA #Senin, 30 Nov 2015, 14:36 WIB
    Patinnya bikin pengin makan Mas! Pindang Jawa juga enak kok! Tapi mantab patinnya yang berlemak, hehehe.
    Aku malah kurang suka kalau ikannya berlemak...
  • OPIK
    avatar komentator ke-7
    OPIK #Sabtu, 28 Nov 2015, 03:05 WIB
    Baru tau di Palembang ada pindang kaya begitu :) dulu waktu kesana yang dicari cuma pempek
    Besok kalau ke Palembang lagi nyobain ikan pindang patin ya :D
  • LIANNY HENDRAWATI
    avatar komentator ke-8
    LIANNY HENDRAWATI #Rabu, 25 Nov 2015, 14:44 WIB
    Blom pernah ke Palembang. Sepertinya enak deh itu pindang ikan patinnya, suka kuah yg segar2 :D
    Hihihi, saya doakan semoga suatu saat kelak bisa mampir ke Palembang dan ngicip pindang ikan patinnya :D
  • BERSAPEDAHAN
    avatar komentator ke-9
    BERSAPEDAHAN #Selasa, 24 Nov 2015, 15:28 WIB
    hmmm ..baru tahu ada pindang seperti itu ... kalah populer sama pempek sih ...
    meskipun saya bukan penggemar berat kulineran .. tapi saya suka makan ikan ...
    kalau di jakarta atau bandung jarang banget ikan di kasih kuah .. mesti cicip nih
    Di Jakarta kan ada ikan pesmol itu Kang? Masakannya orang Betawi?
  • IBNU CHO
    avatar komentator ke-10
    IBNU CHO #Senin, 23 Nov 2015, 22:15 WIB
    Saya malah baru ngerasain yang namanya pindang ya pas di jawa ini. ternyata pindang setiap daerah berbeda ya mas??
    Itu yang Pindang palembang berkuah, Alamaakkk Pengen netes aja nih liur...
    Tiap daerah punya caranya masing-masing dalam menyantap ikan ya Bro :D
  • ANGGI AGISTIA
    avatar komentator ke-11
    ANGGI AGISTIA #Senin, 23 Nov 2015, 11:28 WIB
    Pertama kali ke Palembang juga mikirnya sama Mas, pindang yg diatas itu hehe.
    Tapi enak sih kalo menurutku, malah tiap dinas Palembang wajib kesitu walaupun
    padahal di Bangka ada :D
    Waaaah ada yang jago masak nih, duel yuk Mas mihihih
    Rasanya pindang Palembang sama pindang Bangka beda kah mbak? Weh, ayuk mau masak apa ini? Telor ceplok atau telor dadar? eh...
  • BERBAGIFUN.COM
    avatar komentator ke-12
    BERBAGIFUN.COM #Sabtu, 21 Nov 2015, 21:02 WIB
    di lombok pun gitu, yang namanya masakan ikan pindang ya gitu..
    beda dengan ikan pindang masa kecilku dulu di jawa, yang wujudnya persis dengan gambar sampeyan yang pertama
    Weh, padahal Lombok sama Sumatera kan beda jarak jauh banget kok ya sama pindangnya ya? Lha kalau gereh keranjang di Lombok sana namanya apa Bro?
  • FANNY FRISTHIKA NILA
    avatar komentator ke-13
    FANNY FRISTHIKA NILA #Sabtu, 21 Nov 2015, 20:43 WIB
    hahaha, aku suka pindang asal iga sapi mas p.. kalo ikan, ga deh :D.. ga begitu doyan ikan air tawar juga p. mungkin kalo ksana, aku mesen udang aja deh )
    Kok pada doyannya pindang sapi sih? Kapan-kapan klo main ke Palembang lagi aku cobain lah itu pindang sapi.
  • ELISA
    avatar komentator ke-14
    ELISA #Jumat, 20 Nov 2015, 20:45 WIB
    Bertahun2 tinggal di palembang tp blm bs makan
    pindang patin, kalau pindang tulang plus daging
    hehe pasti habis...msh tetap pilih pindang Jawa
    alias gereh kranjang :)
    Orang Palembang kayaknya perlu diracun buat nyobain makan gereh keranjang digoreng terus dimakan pakai sambel terasi dan nasi putih ya mbak :D
  • FENI
    avatar komentator ke-15
    FENI #Jumat, 20 Nov 2015, 15:38 WIB
    udah tiga hari ini makan lauk pindang (jawa) terus, berasa jadi kucing, mending lah daripada
    makan nasi kucing terus, haha
    Lha, aku malah sukanya nasi kucing mbak. Mungkin karena aku mulai menyerupai kucing? :D Nasi kucing yang pakai sambel tongkol juga enak. :D
  • TOTOK
    avatar komentator ke-16
    TOTOK #Jumat, 20 Nov 2015, 13:43 WIB
    Saya tetap milih pindang Jawa ... gurih :P
    asin dan berformalin Kang (ups...) :p