Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Selasa, 23 Desember 2014, 06:17 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Sebagai orang yang punya hobi blusukan ke air terjun, singgah di Dieng lebih dari tiga kali tapi BELUM PERNAH ke Air Terjun Sikarim itu tergolong DOSA BESAR!

 

Buat Pembaca yang belum tahu, di Dieng itu juga ada air terjun lho! Namanya ya itu tadi, Air Terjun Sikarim. Letak air terjun ini ada di Desa Mlandi, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

 

Garung itu sebenernya bukan termasuk wilayah Dieng. Tapi rute paling enak buat ke air terjun Sikarim ini ya mesti lewat Dieng. Eh, lebih tepatnya sih lewat Desa Sembungan di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

 

Desa Sembungan ini berjarak sekitar 8 km dari kawasan wisata Dieng dan punya julukan sebagai desa tertinggi di pulau Jawa. WOW! Berarti Air Terjun Sikarim ini air terjun tertinggi di Jawa ya?

 

gerbang selamat datang di desa Sembungan, kecamatan kejajar, wonosobo pada tahun 2014
Selamat datang di Desa Sembungan! Desa tertinggi di pulau Jawa.

 

Weits... jangan ambil kesimpulan dulu sebelum selesai baca ceritaku ini, hehehe.

 

Kabur Ngojek dari #FamTripJateng

Pada Kamis sore (4/12/2014), pas sehabis Ashar, aku memantapkan niat busukku buat “membelot” dari rombongan #FamTripJateng yang rencananya bakal melanjutkan perjalanan menuju Telaga Warna. Oleh karena aku nggak mau kawan-kawan travel blogger ikut terpapar dosa beratku selama ini #halah, aku memutuskan untuk pergi ke air terjun Sikarim sendiri saja.

 

Yes Pembaca! Sen-di-ri ... kurang kerjaan toh? Hehehe.

 

travel blogger famtrip jawa tengah berfoto dengan latar telaga warna pada desember 2014
Sementara itu di tempat lain...
Pinjem fotonya mbak Siti Hajar.

 

Di pos ojek wisata Dieng itu aku pisah sama kawan-kawan yang lain. Entah apa yang ada di otak mereka pas melihat seorang blogger tiba-tiba kabur dari rombongan hanya demi melihat air terjun, hahaha. Karena nggak ada angkot ke arah Desa Sembungan, aku nyewa jasa ojeknya Mas Jamal buat nganter aku ke sana. Tarif resmi ojek (ditempel di pos ojek) ke Desa Sembungan itu Rp13.000 saja.

 

Butuh waktu sekitar 15 menit dari pos ojek wisata ke Desa Sembungan. Di gerbang masuk Desa Sembungan ditarik retribusi masuk sebesar Rp5.000 per orang. Sebenarnya, di tiket tertulisnya Rp6.000 per orang lho! Mungkin karena aku datang pada hari kerja jadinya dapet diskon yah?

 

tarif ojek keliling objek wisata di Dieng pada bulan Desember 2014
Nggak bawa kendaraan tapi pingin keliling Dieng? Ojek solusinya!

 

Rute ke Air Terjun Sikarim menurutku sih lebih gampang daripada rute ke Bukit Sikunir. Persis di dekat pos retribusi Desa Sembungan, di seberangnya masjid, di dekat bak sampah, ada pertigaan kecil dengan papan arah ke Air Terjun Sikarim.

 

Katanya, untuk pergi ke Air Terjun Sikarim ya tinggal mengikuti jalan aspal saja. Nanti air terjunnya ada di pinggir jalan. Hmmm, sepertinya gampang ya?

 

Mas Jamal pun berbaik hati menawarkan diri untuk nganter aku supaya bisa lebih dekat sama Air Terjun Sikarim. Aku sih fine-fine saja. Paling ya nanti nambah ongkos ojek. Lagipula aku juga sudah sudah minta tolong juga ke Mas Jamal buat mengantar aku pergi-pulang dari pos ojek wisata – Desa Sembungan.

 

Kalau ke air terjun begini ceritanya kan enak, hahaha.

 

tukang ojek Dieng yang baik hati mengantar tamu dari Dieng Kulon menuju Air Terjun Sikarim di Desa Sembungan
Mas Jamal yang berbaik hati mengantarkan sampai dekat air terjun.

 

Tapi, setelah melihat kondisi jalan 100 meter ke depan, pikiran enakku perlahan-lahan mulai sirna. Soalnya, jalan ke Air Terjun Sikarim ini RUSAK PUARAH!

 

Jalannya sih ya jalan aspal. Tapi mayoritas aspalnya sudah mengelupas. Yang tersisa tinggal batu besar-besar. Ditambah lagi kontur jalannya berwujud turunan tajam. Aku sendiri kalau disuruh bersepeda ke sini OGAH! Males nanti baliknya pasti harus nanjak jalan rusak...wew...

 

“Mas, saya sampai sini saja ya? Masnya nanti jalan kaki ke bawah ya?”, Mas Jamal pun berhenti di tengah jalan

“Lho? Motornya nggak bisa sampai bawah po Mas?”

“Takut nanti naiknya nggak kuat Mas”

 

Weh! Yang aku khawatirkan kejadian juga! Nasib apes ini mesti jalan kaki sampai bawah... doh!

 

“Lha dari sini sampai ke air terjunnya masih jauh Mas?”

“Ya kira-kira dari Desa Sembungan sampai kemari lah Mas. Nanti saya tunggu di sini aja ya.”

 

jalan rusak berkabut dari Desa Sembungan menuju Air Terjun Sikarim
Lewat jalan kayak beginian sendirian. Kalau cewek mesti ga berani.

 

Jalan Sendirian ke Air Terjun Sikarim

Hatiku agak lega karena Mas Jamal bersedia nunggu aku di jalan antah berantah itu. Tapi ya aku masih was-was. Berapa lama lagi ya aku mesti menyusuri jalan rusak ini buat sampai ke Air Terjun Sikarim? Apalagi waktu itu sudah sore, kabut mulai turun, kadang-kadang gerimis, dan hawanya bukan main dinginnya...

 

Sekitar 20 menit jalan kaki, aku mulai dengar ada gemuruh air terjun. Tapi ya nggak kelihatan karena waktu itu kabutnya tebal banget. Pokoknya aku yakin saja buat ngikutin jalan aspal. Selang beberapa saat, kabut menghilang dan Air Terjun Sikarim pun mulai terlihat jelas dari kejauhan. Memang betul itu air terjunnya ada di pinggir jalan. Ayo semangat! semangat! yosh!

 

Air Terjun Sikarim di lereng Bukit Sikunir, Dieng terlihat dari kejauhan setelah kabut yang menghalanginya perlahan menghilang
Air terjunnya sih kelihatan. Tapi jalan ke sananya kayaknya masih panjang.

 

Sekitar 10 menit kemudian aku “mengendus” ada jalan setapak untuk bisa lebih mendekat ke air terjun. Jalan setapak ini tanpa petunjuk arah lho Pembaca. Kalau bisa, mbok ya warga ngasih petunjuk arah gitu ya? Kan kasihan kalau ada pengunjung yang nyasar karena nggak punya bekal “ilmu penerawangan” kayak aku ini, hehehe.

 

jalan setapak masuk hutan menuju ke lokasi Air Terjun Sikunir di Garung, Wonosobo
Akhirnya ada adegan masuk hutan juga.

 

Kurang dari 100 meter melewati jalan setapak itu akhirnya sampai deh di dasar Air Terjun Sikarim. Alhamdulillah ya Gusti Allah SWT! Akhirnya, setelah berkali-kali ke Dieng sampai juga di Air Terjun Sikarim.

 

Misiku sukses! Yes!

 

pengunjung menikmati keindahan Air Terjun Sikarim di Dieng yang tersembunyi dan medannya lumayan berat dicapai
Duduk dulu, memandangimu dari kejauhan sambil ngos-ngosan. Fiuh...

 

Pemandangan Air Terjun Sikarim yang merambat di lereng bukit Sikunir terlihat indah pada sore hari berkabut
Air terjunnya merambat di sisi Bukit Sikunir. Kalau didaki jangan-jangan sampai Puncak Sikunir?

 

Aliran air dari Air Terjun Sikarim di Dieng, Wonosobo dipotret dengan efek slow speed
Kalau dipotret vertikal lumayan bagus juga, jadi lebih terlihat aliran airnya.

 

Air Terjun Sikarim itu kalau menurutku sih kurang fotogenik. Debit airnya kecil dan aliran airnya merambat di Bukit Sikunir. Alhasil kurang sip buat objek slow-speed. Apalagi pas itu lumayan banyak sampah di sana. Jadi ya seperti kebiasaan lama, aku panen sampah lagi deh di sana.

 

Tolong ya! Kalau berkunjung ke air terjun itu mbok ya JANGAN NYAMPAH lho! #emosi

 

Air Terjun Sikarim kotor oleh banyaknya sampah plastik yang dibuang oleh pengunjung
Hasil panen di sore hari itu.

 

Nikmatnya Penderitaan Hanya Untuk Orang Sabar

Sekitar jam 5 sore aku cabut dari lokasi karena situasi mulai nggak kondusif. Kabut mulai tambah tebal dan gerimis turun lebih deras. Yang kurang sih tinggal bunyi sirene, biar mirip sama adegan di film Silent Hill. Terus habis itu muncul deh dhemit-dhemitnya, hahaha.

 

Tapi jujur. Walau di sini suasananya sepi, tapi aku nggak merasakan hawa dhemit yang mencekam. #sok.paranormal

 

Jalan pulang dari Air Terjun Sikarim menuju Dieng Kulon berkabut tebal, angker, dan rawan aksi kejahatan
Situasi yang kondusif untuk dhemit datang menyergap...

 

Selanjutnya adalah perjuangan berat jalan kaki kembali ke tempat di mana Mas Jamal berhenti nunggu aku. Seperti yang Pembaca tebak, medan jalan berubah jadi tanjakan terjal dan itu harus dilalui dengan ja - lan ka - ki. Duh!

 

Jadi, aku sarankan buat Pembaca yang fisiknya lemah, jangan coba-coba jalan kaki ke air terjun Sikarim karena medan pulangnya bakal berat banget! Padahal ya cuma jalan aspal lho... tapi tanjakannya bukan main...

 

Aku sampai lagi di tempat Mas Jamal nunggu dengan pakaian yang basah kuyup keringat seperti orang habis kehujanan. Total waktu 1,5 jam aku jalan kaki PP ke Air Terjun Sikarim sambil motret-motret. Lama juga ya?

 

Setelah ini pun penderitaan masih belum selesai, karena beberapa kali aku masih harus jalan kaki. Soalnya, motornya Mas Jamal nggak kuat nanjak di jalan rusak sambil boncengan.

 

Duh, nasib...

 

Penumpang ojek di kawasan Dieng terpaksa berjalan kaki karena motor ojek yang dipakai tidak kuat dipakai nanjak saat berboncengan
Nasib para pembonceng motor ya kayak gini... doh...

 

Tapi ya jangan terus-terusan meratapi nasib buruk gitu ah! Ingat dengan stiker yang nempel di helmnya Mas Jamal ini lho!

 

tulisan stiker lucu yang menempel di helem pengendara motor mengajak untuk mensyukuri hidup
Mari kita hayati bersama-sama. Benarkah demikian?

 

Penderitaan seperti ini memang harus dinikmati. Jangan terus dibuat mumet dengan mendambakan yang enak-enak. Huahahaha

 

Nah! Buat Pembaca yang mau menguji kesabaran, cobalah singgah ke Air Terjun Sikarim ini dengan berjalan kaki. Pekerjaan rumah buat Pemda setempat adalah memperbaiki jalan aspal menuju air terjun ini biar nggak rusak-rusak banget. Seenggaknya motor gampang lewat lah. Soal kemiringan jalan yang terjal... mmm... biarlah itu jadi urusan lain.

 

Eh, Pembaca percaya nggak sih kalau “Urip iki nikmat. Ra sah digawe mumet”?

 

Catatan:
Kalau Pembaca mau baca-baca cerita perjalanan temen-temen travel blogger yang lain di acara #FamTripJateng kemarin boleh juga lho:

 

  1. Alid Abdul – Bermain Sambil Belajar di Perkebunan Teh Tambi
  2. Andika Awan – Keseruan #FamTripJateng 2014
  3. Ari Murdiyanto – Pondok Wisata Tambi, Tempat Bermalam di Tengah Kebun Teh
  4. Dzofar – Wisata Jawa Tengah: Keajaiban Rambut Gimbal di Dieng
  5. Fahmi Anhar – Kumpul Travel Bloggers di Wonosobo
  6. Firsta – From Plant to Pot: Tambi Tea Plantation
  7. Halim Santoso – Perjalanan Manis Buah Carica
  8. Idah Ceris – Bonus Plus-Plus Dari Bukit Sidengkeng
  9. Indri Juwono – Janji Kelak Menuju Dieng
  10. Krisna KS – Carica?? Ya Dieng!!
  11. Oryza – Kisah Kyai Kolodete dan Rambut Gimbal di Kalangan Masyarakat Dieng
  12. Putri Normalita – Visit Jateng : Anak Gimbal dan ‘Warna’ di Telaga Warna
  13. Rijal Fahmi – Kisah Perjalanan Teh Tambi
  14. Rinta Dita – Mencari Hangat dalam Semangkok Mie Ongklok
  15. Yofangga Rayson – Ayo Piknik, Jangan Kaya Orang Susah
  16. Yusmei – Rambut Gembel, Antara Rezeki dan Cobaan

NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • KARZOAK SEMBUNGAN SIKUNIR
    avatar komentator ke-0
    KARZOAK SEMBUNGAN SIKUNIR #Sabtu, 25 Mei 2019, 23:12 WIB
    Sekarang jalannya sudah bagus banget...
    Kapan ke sini lagi?
    Wah? Serius jalannya sudah bagus pakai banget? Semoga segera bisa singgah lagi di Sembungan ya! :D
  • DIDIT
    avatar komentator ke-1
    DIDIT #Kamis, 6 Jul 2017, 14:15 WIB
    Baca tulisanya senyum-senyum sendiri mengingat minggu lalu, tanggal 28 Juni 2017, melewati rute tersebut. Saya pulang dari Dieng lewat Wonosobo via Curug Sikarim.

    Sikon waktu itu jalanan yang menurun tajam plus tikungan-tikungan yang sudah tidak mesra lagi. Ditambah lagi bebatuan tajam dan licin (karena memang saat itu hujan) menjadi jalan yang harus dilalui. Batas kiri dan kanan jurang tanpa ada pengaman sama sekali.

    Silent Hill. Sikon yang sangat cocok untuk menggambarkan suasana jalanan sore hari di tempat tersebut dengan gerimis berkabut tebal, perkebunan yang (sepertinya) sudah ditinggalkan selama bertahun-tahun, beberapa jembatan yang kesanya hampir rubuh, jalanan yang sesekali dipenuhi dengan rumput gajah, serta bangunan lawas yang bikin merinding ketika melewatinya.

    Saran jika ingin melalui jalan ini:
    1. Urungkan niat atau pikir 100 kali terlebih dahulu.
    2. Apabila memang ingin merasakan sensasi ngetrip yang ekstrim dan sedikit mistis, pastikan motor Anda dalam kondisi fit 100 (terutama rem dan ban).

    Buat Mas Penulis, You are Rock !!
    Weeeh... dirimu wuedyan Mas, lewat sini pas kabut dan hujan! Aku aja yang jalan kaki kapok kok lewat sini, hahaha. :D
  • IDHAN
    avatar komentator ke-2
    IDHAN #Sabtu, 18 Mar 2017, 07:41 WIB
    Kayaknya seru juga ke sananya. Challenge. Hosh hosh.
    Kira2 2017 ini jalanannya masih rusak gak ya?
    kayaknya masih bang
  • VICA SRI MAHARANI
    avatar komentator ke-3
    VICA SRI MAHARANI #Senin, 4 Apr 2016, 08:05 WIB
    Indahnya gak ketulungan, tapi terlihat sepi kawasannya. Apa tidak ada hantunya atau hewan buas...
    Hewan buasnya nggak ada. Mungkin ular tapi sedang ngumpet. Kalau hantunya mbuh ya, hahaha. :D
  • AKARUI CHA
    avatar komentator ke-4
    AKARUI CHA #Kamis, 31 Mar 2016, 11:25 WIB
    Wuaaaaaa seru banget. Air terjun di balik kabut dong Mas. Dari foto-fotonya, aku duga, udaranya pasti dingin banget. Bikin mupeng pengen nyobain ke sana sama partner jalan-jalan aku.
    Iya, hawa di sana memang dingin. Tapi, walaupun dingin, jalan kakinya bikin keringetan juga. :D
  • HARIS_GREENPLATEAU
    avatar komentator ke-5
    HARIS_GREENPLATEAU #Rabu, 30 Mar 2016, 12:58 WIB
    Naik sepeda lewat situ enak juga kok Mas. Saya sudah beberapa kali. Tinggal di-glundungke mawon sambil tengak-tengok lihat dua bukit di sebelah kanan dan kiri jalan. Kalo finisnya Kota Wonosobo, rantainya mau dilepas juga tekan.
    Hahaha, medan jalan yang rusak itu yang juga bikin males. :D
  • SOBATJO
    avatar komentator ke-6
    SOBATJO #Jumat, 22 Jan 2016, 19:31 WIB
    Halo, kak! Boleh minta waktu sebentar buat mengisi kuesioner tentang minat baca di Indonesia? Ada 3 buku gratis untuk 3 orang. Terimakasih sebelumnya )) https://t.co/cQ55IB5WMH
    Aku buka linknya kok nggak bisa yah?
  • HENDI
    avatar komentator ke-7
    HENDI #Rabu, 2 Des 2015, 18:46 WIB
    Salut sma tkg ojegnya..sabar nungguin
    Demi mencari pendapatan Bro...
  • ESHA
    avatar komentator ke-8
    ESHA #Senin, 9 Mar 2015, 20:09 WIB
    Mantap review-nya! Januari kemarin ke Dieng tapi nggak sempat ke Sikarim. Langit Dieng nangis terus. Josss!
    Hihihi, kurang beruntung ya? Semoga suatu saat nanti dirimu bisa mampir ke Dieng lagi dan ke Air Terjun Sikarim pas langit Dieng nggak sedang nangis. :D
  • ARIP
    avatar komentator ke-9
    ARIP #Sabtu, 14 Feb 2015, 22:26 WIB
    Padahal biar cepet mah ngegelantung aja lewat kabel sutet itu. Itung-itung flying fox.
    Habis itu kesamber listrik dan matilah saya, hahaha :D
  • INTAN RAWIT
    avatar komentator ke-10
    INTAN RAWIT #Sabtu, 31 Jan 2015, 12:04 WIB
    lhaaa aq wong wonosobo tp blm pernah ke sikarim
    inihh...oooemmjii moga pas qkesna udah bagusan
    dikit jalannya.hehe
    Semoga pemkab wonosobo berkenan mengucurkan dana yaaa...
  • DITA
    avatar komentator ke-11
    DITA #Selasa, 6 Jan 2015, 16:26 WIB
    aku kok gak ngeh ya kalo kamu kabur dari rombongan. luarbiasaaaak!
    Kamuh kan ga perhatian sama akuh :p
  • ANDANA PARINGGA
    avatar komentator ke-12
    ANDANA PARINGGA #Selasa, 6 Jan 2015, 11:43 WIB
    Setelah nanjak parah kayaknya bakal ga ngerasa dingin lagi deh...bahasa jermannya
    \"gembrobyos\"...hehehe...atau malah keringatnya keluar berbentuk es
    batu...hehehe...piss...
    Rasanya malah jadi kayak keringet dingin Bro. Khawatirnya dikit lagi nyawa melayang, hehehe
  • NOVA WIJAYA
    avatar komentator ke-13
    NOVA WIJAYA #Selasa, 6 Jan 2015, 11:22 WIB
    aw, ini keren banget,,,,,,anterin kesanaa
    Naik ojek ya, hehehe :p
  • MASMIMOW
    avatar komentator ke-14
    MASMIMOW #Selasa, 6 Jan 2015, 10:07 WIB
    sikarem agak deket mas dengan wilayah saya.. kalo turun lagi masih banyak obyek wisata yang menantang semisal gunung kelir yang ada di garung itu sendiri...
    Gunung Kelir? yang menarik di Gunung Kelir apa ya Mas? Ada mistis-mistisnya kah?
  • ALAN
    avatar komentator ke-15
    ALAN #Selasa, 6 Jan 2015, 09:27 WIB
    yahhh coba demitnya juga ikut nampak ya :D
    kalau dhemitnya ikutan nongol bisa2 aku nggak pulang dari sana, hahaha
  • MEDAN WISATA
    avatar komentator ke-16
    MEDAN WISATA #Selasa, 6 Jan 2015, 09:09 WIB
    Wahh,,,, lelah ya mass,,,, perjuangan banget ya mas,, :D
    tapi keren juga kok mas,,, ajak\" dunk. heheh
    kapan-kapan kalau aku ke Medan lagi kita jalan bareng yok!
  • NBSUSANTO
    avatar komentator ke-17
    NBSUSANTO #Jumat, 2 Jan 2015, 14:45 WIB
    uapik ya.. jalane juga greget.. kemaren sih sempet ngetrip lewat dieng.. tapi berhubung
    capek dan belum sampai tujuan utama lagi, cuma nginep di homestay disana.. wacana ke
    beberapa tempat menarik pun batal.. duh..
    Kapan-kapan dicoba lagi keliling Dieng Bro. Nginep di homestay sana kan dinginnya bukan main, kayak di kulkas, hehehe.
  • CADERABDULPACKER.COM
    avatar komentator ke-18
    CADERABDULPACKER.COM #Rabu, 31 Des 2014, 18:59 WIB
    seru petualannya kak... liatttt air terjun langsirrrrr brrrr dingin
    Waktu itu dinginnya bukan main... Dieng gitu lho, sore pula...
  • ANDIKA HERMAWAN
    avatar komentator ke-19
    ANDIKA HERMAWAN #Selasa, 30 Des 2014, 16:20 WIB
    wah dari foto-fotomu aku ngebayangin jalanan ke Sikarim kayaknya lebih jahanam daripada
    ke Kawah Chandradimuka mas
    eh kemarin sempet dicari anak-anak pas di penginapan gara-gara kamu melipir ke sini :P
    Mungkin mereka pada takut kalau trip kali ini makan korban jiwa, hahaha :D
  • EFENERR
    avatar komentator ke-20
    EFENERR #Selasa, 30 Des 2014, 09:30 WIB
    Amazing Mas! Aku selalu kagum dengan daya jelajahmu. :)
    Hahaha, makasih banyak bang Chan.
  • WENING
    avatar komentator ke-21
    WENING #Senin, 29 Des 2014, 12:02 WIB
    heeiii.. ke wonosobo (lagi) gak kabar kabarr (lagi)
    Wah maaf mbak Wening. Niatnya sih mau ngabarin, tapi kenyatannya susah buat melarikan diri dari rombongan, hehehe
  • TOTOK
    avatar komentator ke-22
    TOTOK #Senin, 29 Des 2014, 10:13 WIB
    Dasar waterfallholic! Hehe... btw sy kok merasa tampilan blog yg kmrn lbh bagus ya Mas.
    Maaf ya kalau tersinggung anggap sj sy yg jadul :)
    Tampilan versi lawas itu kalau dibuka pakai smartphone atau tablet nggak responsive Bro. Emang tampilan yang ini kurang \"merah\" sih. Tapi kalau saya ada waktu luang ntar aku utak-atik lagi deh tampilannya.
  • IDAH CERIS
    avatar komentator ke-23
    IDAH CERIS #Minggu, 28 Des 2014, 16:57 WIB
    Asyik juga tracknya, Mas. Cobain track Air Terjun
    Sipawon, Banjarnegara, yg dr Pejawaran.
    Syahdu sekaliii aksesnya. . . :D
    daoakan segera bisa melipir Banjarnegara, hahaha
  • ASDITA PRASETYA
    avatar komentator ke-24
    ASDITA PRASETYA #Sabtu, 27 Des 2014, 07:32 WIB
    Wah keren mas, bisa jalan2 jgitu, pasti seru.
    kalau jalan-jalannya sendirian kadang rasa seru berubah jadi ngeri lho, hehehe
  • HALIM
    avatar komentator ke-25
    HALIM #Kamis, 25 Des 2014, 13:24 WIB
    Niaatttt tenannn mblusuk-mu, Wi... Salut karo awakmu :D
    Yang penasaran itu sarung tangan karet buat pungut sampahnya, Ehmm bawa dari rumah
    ata pinjem punya Mas Jamal kah?
    Itu aku bawa dari rumah Lim karena sudah \"berpengalaman\" sama hal-hal kayak gini, hehehe
  • KEKE
    avatar komentator ke-26
    KEKE #Kamis, 25 Des 2014, 13:18 WIB
    wkwkwk, saya ngakak baca tulisan di helm mas Jamal. Tapi, itu mas Jamal sabar juga, ya nungguin penumpangnya :D
    Mungkin karena belum saya bayar Mak, hehehe
  • DITTER
    avatar komentator ke-27
    DITTER #Rabu, 24 Des 2014, 19:09 WIB
    Jenengan ini bener-bener pemberani ya, Mas. Jalan sendirian ke tempat asing, padahal sebenarnya bisa aja ngajak temen membelot, hehe....

    Duh, yg buang sampah sembarangan itu benar-benar biadab....
    Weh... saya senang sama pilihan katamu mas Bro... biadab... hmmm...
  • LOMBOKKITA
    avatar komentator ke-28
    LOMBOKKITA #Rabu, 24 Des 2014, 10:53 WIB
    wuih.. kabutnya ngeriii....
    mana aku sendirian pula, hahaha... :D
  • ANGKI
    avatar komentator ke-29
    ANGKI #Rabu, 24 Des 2014, 09:46 WIB
    Uhhh mantap banget mas Wijna emang semangat terbarukan hehe.... sekrang Mau
    Mbulusk resposive bangeettt kerennn ams Wijna.... wah saya jabat tangan bangett dah...
    kalo samapi ada acara Travel Blogger Jogja..mas Wijna wajib jadi pembicaranya ini....
    wajib....
    Hohoho, jadi enak dibuka lewat handphone toh?
  • TURTLIX
    avatar komentator ke-30
    TURTLIX #Rabu, 24 Des 2014, 08:45 WIB
    Yang bilang mblusuk.com semrawut siapa? siapa?!
    Sopo yoh... :p
  • CAHYO
    avatar komentator ke-31
    CAHYO #Selasa, 23 Des 2014, 22:03 WIB
    Hue..e..e..e dhemit kok nyergap dhemit? Bkakakaka
    Btw blognya habis di-salon to, kliatan rodok kriting... but its faster thou
    rodo kriting gimana Kang? Besok kalau selo tak coding ulang deh biar nggak keriting.
  • BLOGGER INDONESIA
    avatar komentator ke-32
    BLOGGER INDONESIA #Selasa, 23 Des 2014, 11:09 WIB
    kalau lihat indahnya air terjun di atas, sesulit apapun perjalanannya pasti terbayar
    kesabarannnya, hehehehe
    asal tidak dikejar-kejar waktu, bayarannya memang sepadan kok Mas sama capeknya, hehehe