Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Jumat, 22 Juni 2012, 09:42 WIB
cerita terjebak hujan deras banjir meluap di air terjun coban rondo pujon batu malang jawa timur

Perjalanan dari Kota Malang menuju Kota Batu terasa menyenangkan. Jauh lebih menyenangkan dibanding perjalanan dari Kota Surabaya menuju Kota Malang. Di mana kemacetan masih menjadi makanan sehari-hari, seiring dengan bencana lumpur Sidoarjo yang tak kunjung tuntas.

 

Semoga kelak semburan lumpur akan berhenti dan warga sekitar dapat kembali hidup nyaman seperti sedia kala.

 

Aamiin....

 

Dari Kota Batu menuju Air Terjun Coban Rondo 

Penampilan Kota Batu sudah jauh bersolek dari sekilas ingatan semasa kunjunganku di bangku sekolah dahulu. Kunjunganku kali ini tak ubahnya nostalgia di masa lalu.

 

Setelah berputar-putar kebingungan untuk menghabiskan waktu, kami pun beranjak ke sebuah objek wisata air terjun yang berada tak jauh dari Kota Batu. Tak lain dan tak bukan adalah Air Terjun Coban Rondo yang letaknya di Desa Pandensari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

 

Perjalanan dari Kota Batu menuju Air Terjun Coban Rondo sebenarnya relatif singkat. Hanya sekitar setengah jam. Medan jalannya berkelok-kelok dan penuh tanjakan. Maklum, Air Terjun Coban Rondo kan terletak di kaki Gunung Kawi pada ketinggian 1.135 meter di atas permukaan laut. Bersepeda ke sana itu jelas adalah tantangan, hehehe.

 

Untuk menuju ke Air Terjun Coban Rondo, dianjurkan untuk naik kendaraan pribadi. Sedangkan untuk rute angkutan umum dari Kota Batu menuju Air Terjun Coban Rondo bisa disimak dari informasi berikut ini.

 

Info Angkutan Umum ke Air Terjun Coban Rondo

Menurut keterangan yang diumumkan oleh panitia Festival Petualangan Nusantara, Air Terjun Coban Rondo dapat dicapai Kota Malang dengan naik angkot ADL (ongkosnya Rp3.000) dan turun di Terminal Landung Sari. Kemudian, berganti naik bus jurusan Jombang/Kediri (ongkosnya Rp5.000, PO PUSPA INDAH) dan turun di Dusun Sebaluh yang ada patung sapi. Terakhir, dilanjut naik ojek ke gerbang masuk Air Terjun Coban Rondo (Rp5.000).

 

Tipikal kondisi daerah di lereng pegunungan, gerimis senantiasa hadir hampir sepanjang saat. Kabut samar-samar mulai turun, walau tak terlampau banyak dan hanya di beberapa lokasi. Cukup was-was juga, karena kabarnya pengunjung tak diperbolehkan masuk ke lokasi air terjun tatkala hujan. Duh, semoga jangan sampai hujan.

 

 

Awal di Coban Rondo

Tiba di gerbang masuk Air Terjun Coban Rondo, kami ditarik tarif retribusi Rp8.000 per orang. Setelah memarkir kendaraan di area parkir, kami melanjutkan perjalanan dengan trekking ringan menyusuri jalan hutan menuju ke lokasi air terjun.

 

Untung medan jalannya lumayan bersahabat. Sebab, dari area parkir kendaraan ke air terjun hanya berjarak sekitar 200 meter, jalannya landai, dan tidak perlu naik-turun banyak anak tangga. Di sekitar area parkir pun tersedia berbagai fasilitas umum, kios suvenir, dan yang terpenting... warung.

 


 

Hangat mentari masih menerpa kulitku seiring dengan sapaan akrab bulir-bulir air terjun yang turut hinggap di kulit. Seperti biasa, aku terlebih dulu mesti berkutat dengan peralatan memotret, merenggangkan tripod, memasang filter, dan lain sebagainya.

 

Daftar ritualku ini makin bertambah panjang, sebab bulir-bulir air terjun itu juga turut hinggap di muka lensa kamera. Duh! Alhasil, aku harus sering-sering melap lensa. Apalagi aku memakai teknik long-exposure yang membuat lensa kamera akan lebih rentan terkena banyak terpaan bulir air.

 

Bertahanlah lensa kameraku! Aku tahu kamu tidak weather-sealed! >.<

 

Foto air terjun Coban Rondo objek wisata populer Batu Malang Jawa Timur dipotret secara vertikal sebelum hujan turun
Saat mentari masih bersinar...

 

Demi keyakinan untuk komposisi foto yang lebih baik, akhirnya aku pun merasakan dinginnya air sungai yang mengalir di Air Terjun Coban Rondo. BRRR! Ternyata memang dingin banget!

 

Di tengah ritual panjang memotret air terjun ini, sebenarnya aku mulai dihinggapi perasaan tidak enak. Terpaan angin kian kencang. Cahaya matahari pun berangsur lenyap. Aku menenangkan hati dengan menganggap ini adalah anomali normal daerah pegunungan.

 

Foto dasar aliran deras air terjun Coban Rondo penuh batu objek wisata kabupaten malang dekat batu di musim hujan
Masih berani nyemplung ke sungai...

 

Namun, ketika tetes air hujan mulai turun, barulah aku sadar bahwa aku berada dalam bahaya!

 

Posisiku ada di tengah sungai. Arus sungai mulai deras. Hujan juga semakin deras. Air yang semula bening mulai berubah kecokelatan. Tiba-tiba aku teringat, di sepanjang jalan menuju air terjun tadi banyak terdapat perintah untuk menjauh tatkala hujan, duh! Hingga yang ada di pikiranku saat itu adalah, dhemit Coban Rondo berusaha membunuhku...TIDAAAK!

 

Terjebak Hujan Deras di Coban Rondo

Sebelum air sungai bertambah deras, Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan untuk menggapai bibir sungai dan melarikan diri. Namun di mana aku hendak berteduh?

 

Sebetulnya, ada satu bilik yang dekat dengan posisiku. Tapi, berhubung bilik tersebut menjadi tempat mangkalnya jasa fotografi lokal. Akhirnya aku memutuskan berteduh di sebuah gazebo. Berdesak-desakan dengan pengunjung lain.

 

Sembari menunggu hujan reda, aku memotret suasana sekitar air terjun kala hujan.

 

penampakan suasana pemandangan kondisi terkini air sungai coban rondo pujon malang berwarna cokelat saat terjadi banjir besar menelan korban jiwa 2011
Air sungai yang warna aslinya cokelat...

 

seorang pemuda tukang penjaja jasa foto berteduh di bilik gazebo dekat air terjun coban rondo pujon malang saat hujan deras berkabut
Enak banget satu bilik untuk sendirian...

 

wisatawan pulang dengan kecewa dari air terjun Coban Rondo Pujon Malang karena berkabut dan turun hujan deras sehingga membahayakan keselamatan
Hujan sudah reda, saatnya pulang! Brrr dingin...

 

Sekitar 30 menit kemudian hujan mulai mereda walau tak serta-merta berhenti. Aku memutuskan untuk kembali ke area parkir, dengan kondisi tubuh dan kamera yang basah kuyup. Menurut penuturan petugas jaga, baru hari itu turun hujan deras di Air Terjun Coban Rondo.

 

Ah, ini akunya yang lagi apes? Atau malah hujan turun karena dengan aku datang ke sana ya?

 

tarif rute trayek angkutan umum musim libur angkot bus kecil dari kota malang batu menuju lokasi parkir kendaraan objek wisata air terjun coban rondo pujon malang 2011
Area parkir basah kuyup...

 

Bagaimana menurut Pembaca? Apa pernah terjebak di objek wisata ketika hujan?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • TRAVEL MALANG JEMBER
    avatar komentator ke-0
    TRAVEL MALANG JEMBER #Minggu, 2 Des 2018, 22:31 WIB
    Coban yang paling eksis di batu dari jaman dahulu kala sampai sekarang. Mantap!!!👍👍👍 gak bosen juga kesini, apalagi kalu lagi suntuk, mau cari yang seger\" dan ijo\" pas banget disini.
  • FAUZAN ADHIM
    avatar komentator ke-1
    FAUZAN ADHIM #Minggu, 27 Sep 2015, 20:12 WIB
    Kondisi transportasi ketika di coban rondo gimana yaa??
    Nggak ada transportasi umum yang lewat sana Bro
  • DIANA
    avatar komentator ke-2
    DIANA #Selasa, 6 Nov 2012, 12:17 WIB
    kalau pake motor bisa minta rutenya tak, baca di blognya naek angkutan umum cuma berangkat aja ga dikasih tau pulangnya gimana :D
    waduh... saya lupa je
  • SUKE SEMARANG
    avatar komentator ke-3
    SUKE SEMARANG #Selasa, 3 Jul 2012, 11:33 WIB
    the amazing spiderman...
    eh salah,
    amazing photo,
    terutama yang nggak ada orangnya,
    slow speed,
    ajiiib... :)
    hahaha, matur nuwun Kang! :D
  • GALUH
    avatar komentator ke-4
    GALUH #Selasa, 26 Jun 2012, 13:30 WIB
    coban rondo, menurut legenda memang ada rondo yg bunuh diri, hati-hati
    betul, memang harus hati-hati
  • INDRIA
    avatar komentator ke-5
    INDRIA #Senin, 25 Jun 2012, 11:29 WIB
    Pernah om, pas ke kali gesing, yang perjalanannya sesuai etape sepeda om wijna,
    banyak objek yang kelewat di poto, karna kemera memang tidak weather-sealed! :D
    berkah musim hujan istirahat untuk mbolang :D
    hahaha, musim hujan memang harus menahan hasrat untuk berhujan-hujan ria :D
  • PEIN
    avatar komentator ke-6
    PEIN #Sabtu, 23 Jun 2012, 16:05 WIB
    Coban Rondo, kalo diteruskan ke arah Kediri,
    Di tepi jalan raya ada air terjun lagi,
    Namanya Grojogan Sewu, sekitar 40 menit dari sini :D
    kemarin hanya sempat ke Coban Rondo, waktunya blum memungkinkan
  • VICKY LAURENTINA
    avatar komentator ke-7
    VICKY LAURENTINA #Jumat, 22 Jun 2012, 16:53 WIB
    Pernah! Saya mendaki ke kawah Ijen sekitar 17 tahun lalu dalam keadaan kabut. Pulangnya hujan deras, saya harus menuruni jalan setapak yang licin. Saya terpeleset dan akibatnya saya meluncur nggak karuan. Untungnya saya berinisiatif meluncur ke kanan sehingga saya bisa menubruk tebing. Coba kalo saya meluncur ke kiri, saya bisa jatuh ke jurang..
    wah mbak dokter dah pernah ke Kawah Ijen, jadi iri saya. Klo di Kawah Ijen ya lebih berbahaya mbak, kan belerangnya bisa bikin sesak napas.