Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Pangandaran adalah kota kecil yang terletak di kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kota ini berjarak cukup dekat dengan kota Cilacap, Jawa Tengah. Di peta, kota ini terletak di semenanjung selatan pulau Jawa. Cukup dekat juga dengan pulau Nusakambangan. Hmmm, apakah lantas kota ini menjadi kota pelarian para narapidana LP Nusakambangan? Hahaha . Kalau mereka melarikan diri pasti tujuan mereka adalah untuk menikmati indahnya suasana pantai di Pangandaran.
Terhitung tanggal 25 Oktober 2012, Pangandaran berpisah dari kabupaten Ciamis dan menjadi kabupaten Pangandaran.
Pangandaran cukup dekat dari Jakarta sekitar 5 jam perjalanan dan dari Bandung sekitar 4 jam perjalanan. Pada liburanku (23/12/2008), aku bertolak ke Pangandaran dari Kota Banjar yang juga terletak di kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jarak dari Banjar ke Pangandaran adalah sekitar 60 km atau kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Dari Kota Banjar tidak sulit untuk menuju Pangandaran, cukup bertanya ke warga sekitar atau setidaknya berjalan ke arah selatan. Di jalan utama yang menghubungkan Banjar dengan Pangandaran juga banyak terdapat papan penunjuk jalan yang mayoritas disponsori oleh Djarum Super.
Dua Pantai di Pangandaran
Jauh juga ya dari Jogja?
Khusus untuk yang nggak mahir berenang.
Pangandaran memiliki pantai yang termasuk elok dari pantai-pantai lain di Jawa Barat. Karena terletak di semenanjung, maka Pangandaran memiliki dua pantai, yaitu Pantai Timur dan Pantai Barat. Pantai Barat identik dengan pantai-pantai yang memiliki hamparan pasir luas dan cocok sebagai tempat bermain. Sedangkan Pantai Timur kebalikannya, penuh dengan hamparan pemecah ombak serta ombak yang ganas. Dua pantai ini sama-sama menawarkan obyek yang menarik, yaitu kehidupan khas nelayan di Jawa Barat yang sekilas tidak jauh berbeda dengan nelayan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sayang, cuaca pada saat aku berkunjung sedang mendung. Jadi aku tidak bisa mendapatkan foto yang cukup bagus.
Tidak hanya pantai, Pangandaran juga menawarkan keeksotisan cagar alamnya yang merupakan habitat dari bunga Rafflesia Arnoldi. Cagar alam ini juga terhubung dengan pantai pasir putih. Selain itu kita juga bisa menikmati festival layang-layang yang merupakan acara rutin di bulan Juli. Sepertinya tidak ada sedikit pun kesan bahwa kota ini pernah diterjang oleh tsunami pada tanggal 17 Juli 2006 silam selain dari berbagai papan petunjuk bahaya tsunami yang bisa kita saksikan di sana-sini.
Serba Murah di Pangandaran
Mencari nafkah sampai ke pantai.
Akomodasi di Pangandaran tersedia dalam berbagai macam bentuk dan berbagai macam harga. Dari mulai pondok sampai hotel pun tersedia. Rentang harga bervariasi mulai dari Rp50.000 sampai Rp500.000.
Rumah makan yang ada kebanyakan menyajikan hidangan laut yang harganya termasuk murah. Tentu saja, ada penjaja makanan lain seperti soto, mie bakso, nasi goreng, hingga bubur-kacang-ijo.
Biaya masuk untuk pejalan kaki sebesar Rp2.500, untuk motor sekaligus penumpang Rp5.500, dan untuk mobil sedan sekaligus penumpang Rp14.200.
Apakah harga-harga itu murah? Itu tergantung preferensi Pembaca, yang jelas Pangandaran dan keeksotisan pantainya merupakan penyumbang pendapatan terbesar di Kabupaten Ciamis.
Jadi kapan Pembaca mau main pantai di Pangandaran ya?
NIMBRUNG DI SINI
saying banget..
padahal pengen banget kesana..
pengen coba rafting di green canyon juga..
tapi kalo musim hujan mah bahaya.. -_-
kira-kira rang waktu awal februari 2016 sampai akhir Maret 2016 itu musim hujan masih tinggi ga ya..??
agak dekat dari rumah...:)
dulu saya sempat mblasak2 ke hutan, manjat2 di gua.. mesti mas Wijna gak masuk ke guanya yang di hutan ya..