Hubungan Unit 80 dengan SDN 1 dan SDN 2 Kebondalem Kidul sangat erat. Sebabnya, banyak program-program kerja kami yang bersinggungan dengan anak-anak serta dunia belajar-mengajar. Akan tetapi, pembaktian kami ke kedua SD di Desa Kebondalem Kidul tersebut tidak hanya sebatas belajar-mengajar saja.
Hasan dan cokelat...alat peraga trainingnya.
Di hari Senin (11/8/2008), Hasan dari Subunit 1 mengadakan training learning skill yang berjudul “Buat Belajarmu Selezat Cokelat”. Training tersebut diadakan untuk siswa-siswi kelas 4. Kebetulan, jadwal training tersebut bertepatan dengan jadwal mengajarku di kelas 4. Alhasil, di hari Senin itu aku libur mengajar matematika deh.
Sebenarnya, Hasan sendiri nggak ingin mengadakan training skill untuk siswa-siswi kelas 4 SDN 1 yang perangainya terkenal "buas" itu. Aku pernah janji untuk menemani Hasan di kegiatan training skill-nya itu. Eh, tapi aku malah ketiduran di rumah Kadipaten. Setidaknya, saat kami sedang ngumpul-ngumpul di sore hari, aku nggak mendengar cerita siswa kelas 4 atau pelatih training (Hasan) yang cidera selama kegiatan training skill berlangsung.
Reza mengajar di ekskul komputer.
Subunit 2 pun nggak ingin ketinggalan untuk membaktikan diri ke SD. Reza, Angga dan Shen-Chan, ditugaskan oleh Prima untuk membantu kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) komputer. Ekskul komputer diikuti oleh siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6.
Berkat bantuan sumbangan gempa bumi 27 Mei 2006 silam, kini SDN 1 dan SDN 2 Kebondalem Kidul memiliki sejumlah perangkat komputer yang masih bagus. Akan tetapi, jumlah komputer tersebut tidak diimbangi oleh ketersediaan daya listrik yang memadai. Misalnya saja di SDN 1 Kebondalem Kidul, daya listrik yang ada hanya cukup untuk menghidupi 7 dari 13 komputer yang tersedia.
Untuk masuk ke ruangan komputer, para siswa-siswi diwajibkan melepas alas kaki walau lantai ruangan terlihat berdebu tebal (kok ya jarang disapu ya?). Aku sendiri pernah membantu kegiatan belajar komputer. Topik yang diajarkan masih sangat sederhana seperti mengganti wallpaper Windows dan Microsoft Paint.
Mas Ferry dan Irsyad mengecat
tiang lompat tinggi.
Lain halnya pembaktian yang dilakukan oleh Irsyad, Mas Ferry, dan Catur dari Subunit 3. Mereka bertiga mengerjakan pekerjaan penyediaan prasarana penunjang belajar. Seperti proyek membuat tiang lompat tinggi untuk SDN 2, mengecat gapura SDN 2, memperbaiki susunan peletakan huruf di gapura SDN 2, dan membuat gantungan poster-poster (lagi-lagi) di SDN 2.
Awalnya, permintaan yang diajukan oleh SDN 2 cukup banyak dan lumayan berat. Misalnya, pihak SDN 2 meminta untuk dibuatkan lapangan parkir sepeda. Akan tetapi, berkat lobi-lobi dan serangkaian diskusi, tiga orang ini berhasil meredam nafsu lampu jin pihak sekolah.
Khusus bagi Irsyad. Setiap kali ia melintas di depan SDN 2, ia selalu mengecek apakah huruf-huruf yang menempel di gapura SDN 2 tidak ada yang jatuh. Sejauh ini memang tidak ada huruf yang jatuh. Irsyad sendiri memberi garansi untuk memasang ulang huruf yang terjatuh selama masa KKN berlangsung.
NIMBRUNG DI SINI
1. anak seusia sekolah dasar (SD) sangat respon terhadap hal-hal yang baru. seperti HP dan Komputer
2. Pada sekolah tingkat SLTP (SMP/Tsanawiyah) bahan-bahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya bukan hanya di majalah atau buku saja melainkan dapat dicari di internet, karena internet merupakan media informasi dan komunikasi
3. akan memberikan pengetahuan dasar komputer, sehingga nantinya komputer bisa membantu setiap pekerjaannya, karena komputer memang tugasnya membantu mempercepat pekerjaan manusia dan lebih akurat hasilnya.
JADI : TERUSKAN DAN TINGKATKAN , BERI SEMAGAT MURID-MURID KITA, JUGA TEMAN-TEMAN GURU YANG BELUM MENGENAL KOMPUTER.
Benar2 kemaruk SDN 2 Kebondalem Kidul itu....
Maklum ga punya dana/ Dana dari pemerintah kurang /Eamang ga mau ngeluarin dana buat hal2 kayak gitu....................
koq fotoku pas KKN gk terpampang....????