Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Rabu, 26 Oktober 2016, 08:24 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Ada banyak cara bagi kita untuk menikmati pesona air terjun.

 

Bisa dari dekat.

Bisa dari jauh.

Bisa dari ketinggian.

Dan bisa pula dari dasar.

 

Secara pribadi sih, aku sendiri sebetulnya lebih memilih menikmati pesona air terjun dari jauh. Kalau perlu, tanpa mendekati dasarnya. Walau ya... demi memuaskan rasa penasaran kadang-kadang aku juga tergoda mendekati dasarnya, hehehe.

 

Soalnya, dari pengalamanku memotret air terjun, umumnya sudut pemotretan air terjun yang ideal itu dari jarak yang agak jauh. Katakanlah sekitar 10 hingga 20 meter dari air terjun. Selain supaya foto air terjunnya nggak terpotong (karena sudut pandangnya lebih luas), memposisikan diri agak jauh dari air terjun bisa menyelamatkan kamera dari resiko basah terpapar debur air. Apalagi kalau sedang mainan long exposure.  

 

Tips Trik Cara Panduan langkah-langkah Memotret Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pakai DSLR dan Mirrorless agar hasil foto bagus menang lomba wisata
Sejatinya, memotret air terjun itu memang menantang bahaya kan?

 

Nah, di Air Terjun Dolo, satu-satunya pilihan untuk menikmati pesona air terjun hanyalah dari dasarnya! Yang aku maksud sebagai “menikmati dari dasar air terjun” ialah pengunjung memposisikan diri lumayan dekat dengan dasar air terjun. Bukan persis di dekat guyuran air terjunnya lho ya!

 

Cara menikmati air terjun dari dekat seperti ini cocok bagi pengunjung yang datang dengan tujuan untuk bermain air. Tapi, bagi pengunjung (seperti aku) yang tujuannya hanya untuk motret, kondisi ini kadang menimbulkan dilema. Apalagi kalau butuh perjuangan ekstra keras untuk menuju ke dasar air terjun.

 

Wew....

 

Sepanjang Perjalanan ke Air Terjun Dolo

Air Terjun Dolo merupakan satu dari sekian banyak air terjun yang menghuni lereng Pegunungan Wilis. Secara administratif, Air Terjun Dolo terletak di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kebetulan, pada hari Selasa (6/9/2016) silam aku berkesempatan mampir ke Air Terjun Dolo.

 

Jarak dari Kota Kediri ke Air Terjun Dolo kira-kira 30 km. Ada berbagai macam rute yang bisa digunakan untuk menuju ke Air Terjun Dolo. Tapi, kesemua rute itu kelak akan menyatu di Dusun Besuki.

 

peta rute perjalanan tercepat singkat kendaraan angkutan umum mobil dari Kota Kediri ke Air Terjun Dolo di Desa Jugo, Mojo pada September 2016
Bagi Pembaca yang belum tahu di manakah gerangan Air Terjun Dolo berada.

 

Untuk mudahnya, perjalanan di siang hari itu mengambil rute melewati Jl. Agrowilis yang ujungnya berada di dekat Terminal Tamanan. Walaupun Jl. Agrowilis ini dekat dengan terminal, waktu itu di sepanjang perjalanan aku nggak melihat ada satupun angkutan umum ke arah Air Terjun Dolo. Jadinya, mau nggak mau ke sananya ya naik kendaraan pribadi deh. Aku sendiri sih naik mobil sewaan, hehehe.

 

Eh, apa mungkin kalau pas hari libur gitu ada angkutan umum khusus yang ke Air Terjun Dolo ya?

 

Kemacetan parah menuju lokasi wisata Air Terjun Dolo di Kediri di Jalan Argowilis dekat Terminal Tamanan pada September 2016
Kyaaaa! Kok ya di Kediri ada acara macet juga?

 

Perjalanan dari Kota Kediri menuju ke Air Terjun Dolo bisa dibilang tanpa hambatan. Nggak perlu khawatir nyasar karena di sepanjang jalan ada banyak rambu-rambu petunjuk ke Air Terjun Dolo.

 

Di dekat Terminal Tamanan memang sempat agak macet karena jalannya sempit dan kendaraannya padat. Tapi setelah itu lancar jaya! Jalannya jadi lebar. Sepi pula! Yes!

 

pemandangan suasana sawah desa pohon besar keramat dalam perjalanan menuju lokasi wisata Air Terjun Dolo, Besuki di Kediri pada September 2016
Enak kalau blusukan pas hari kerja karena jalannya sepi.

 

Seiring dengan kontur jalan yang kian lama kian menanjak, pemandangan unik pun menyergap mata. Di kanan-kiri jalan aspal aku lihat ada banyak singkong yang dijemur! Kalau ditotal, mungkin panjang “jemuran singkong” ini mencapai ratusan meter! WOW!

 

Kuat dugaanku, mayoritas warga yang tinggal di pinggir-pinggir jalan raya ini merupakan petani singkong. Meski demikian, dari pinggir jalan raya nggak tampak adanya ladang singkong. Apa mungkin ladang singkongnya agak masuk-masuk ke dalam hutan ya?

 

Warga desa di Kediri menjemur singkong di pinggir jalan raya untuk diolah jadi gaplek di sepanjang rute menuju lokasi wisata Air Terjun Dolo pada September 2016
Serius! Ini tempat penjemuran singkong terpanjang yang pernah aku lihat!

 

Kalau di Jogja, sebutan untuk singkong yang sudah kering dijemur adalah gaplek. Gaplek bisa diolah menjadi berbagai makanan lain seperti tepung singkong (tapioka), tiwul, dan gatot.

 

Katanya Mas Irfan – sang sopir mobil sewaan – di desa ini (aku lupa tanya nama desanya apa ) ada kuliner khas dari singkong, yakni nasi goreng tiwul. Unik toh? Bisa-bisanya nasi tiwul digoreng? Di Jogja aku tahunya ya nasi tiwul dimakannya pakai parutan kelapa.

 

Tapi sayang, waktu itu aku nggak sempat mengicip nasi goreng tiwul. Sebab, kabarnya penjual nasi goreng tiwul hanya beroperasi di akhir pekan. Biasanya pembelinya ya wisatawan.

 

Di sepanjang jalan aku juga nggak melihat ada kedai-kedai yang menjual jajanan berbahan baku singkong. Bisa jadi, warga di desa ini spesialisasinya hanya memproduksi gaplek thok. Padahal, kan lebih menarik kalau gapleknya diolah jadi semacam oleh-oleh khas gitu toh?

 

profil keuntungan usaha warga desa kediri yang merintis cara pembuatan gaplek enak dengan menjemur singkong di pinggir jalan raya desa menuju ke dasar Air Terjun Dolo pada September 2016
Hampir di setiap pekarangan rumah “terpajang” jemuran singkong.

 

Memasuki Desa Jugo pemandangan unik kembali menyergap. Bukan karena gaplek. Bukan karena tanjakan. Bukan pula karena pemandangan indah dari ketinggian.

 

Yang bikin pemandangan di Desa Jugo menjadi unik ialah keberadaan menara-menara pemancar televisi! Pemandangan seperti ini bikin aku teringat dengan Desa Ngoro-oro di Jogja yang juga dihuni oleh menara-menara pemancar televisi.

 

jumlah daftar alamat perusahaan menara pemancar televisi di Desa Jugo dalam perjalanan menuju ke lokasi wisata Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pada September 2016
Warga yang tinggal di dekat sini pasti siaran televisinya bening-bening.

 

Menyaksikan pemandangan pemancar televisi ini juga bikin aku terkenang dengan suasana bersepeda di Desa Ngoro-oro. Beda dengan Desa Ngoro-oro, mungkin nggak banyak warga Kediri yang sudi bersepeda ke Desa Jugo. Soalnya ya... Desa Jugo ini lumayan tinggi. Harus melintasi banyak tanjakan panjang untuk bisa sampai ke tempat ini.

 

pemandangan medan jalan aspal berwujud tanjakan curam terjal berliku berkabut tebal berbatas tebing longsor dikelilingi hutan arah menuju ke obyek wisata Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pada September 2016
Jalannya nanjak terus! Kendaraan benar-benar harus siap nanjak!

 

panorama pemandangan indah Kabupaten Kediri dari ketinggian di sepanjang jalan tanjakan menuju ke Air Terjun Dolo pada September 2016
Meskipun tanjakannya Masya Allah, tapi pemandangan dari pinggir jalannya Subhanallah!

 

Tapi... aku kok jadi penasaran bersepeda ke sini ya? Seumpama di Kota Kediri ada pinjaman sepeda, aku mau lah nyoba bersepeda nanjak ke Desa Jugo, hehehe.

 

Nah, nggak seberapa jauh dari menara-menara pemancar televisi, sampailah di gerbang masuk Kawasan Wisata Besuki. Tarif masuk untuk pengunjunjung dewasa Rp5.000 per orang. Sedangkan retribusi masuk mobil Rp2.000 dan retribusi parkir mobil Rp2.000. Murah kan?

 

Gerbang masuk tempat petugas tidak resmi memungut tarif tiket masuk retribusi terbaru kawasan wisata Besuki ke Air Terjun Dolo dan Air Terjun Irenggolo di Kediri pada September 2016
Begitu sampai di gerbang masuk bukan berarti jalan setelahnya bebas tanjakan lho!

 

Dari gerbang masuk Kawasan Wisata Besuki ke lokasi parkir kendaraan Air Terjun Dolo kira-kira masih 15 menit lagi. Jalannya sepi dan menanjak. Di tengah perjalanan, aku lihat ada gerbang masuk ke lokasi air terjun lain yang bernama Air Terjun Irenggolo. Jadi, bagi wisatawan yang waktunya lumayan senggang, bisa mengunjungi 2 air terjun sekaligus.

 

Eh, itupun kalau si wisatawan... ah, nanti sajalah aku bahas.

 

Tarif diskon tiket parkir bus, mobil, dan motor di lokasi parkir wisata Air Terjun Dolo di Desa Jugo, Kediri yang luas pada September 2016
Memang sengaja lapangan parkirnya luas begini? Kalau pas musim libur apa ya penuh sesak?

 

Sesuai dugaan, di siang hari itu lokasi parkir kendaraan Air Terjun Dolo SEPI BANGET! Hanya kamilah satu-satunya pengunjung yang bermobil di siang hari itu. Sisanya ya segelintir warga yang berwisata dengan naik sepeda motor. Umunya para pemuda-pemudi dan remaja tanggung.

 

Untuk ukuran lokasi parkir, menurutku lokasi parkir Air Terjun Dolo ini LUAS BANGET! Bisalah untuk menampung puluhan bus. Walaupun ya... apa ya bus kuat nanjak sampai sini ya?

 

harga membangun kompleks wahana permainan jungkat-jungkit ayunan perosotan anak-anak di kawasan wisata Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri dekat mushalla lokasi parkir kendaraan pada September 2016
Jadi teringat dulu pas masih kecil seneng mainan macam ini sambil disuapin, hahaha.

 

Lokasi parkir ini dikelilingi oleh sejumlah fasilitas seperti toilet, area permainan anak, mushalla, dan juga warung-warung sederhana. Harga makanan dan minuman di warung pun masih terbilang wajar untuk ukuran obyek wisata populer. Sepertinya karena menyesuaikan dengan segmentasi pengunjungnya juga ya?

 

daftar harga makanan minuman dan jenis ragam jajanan yang dijual di warung-warung Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pada September 2016
Walaupun di tempat wisata, harganya masih murah meriah lho! Eh, sepertinya belum lama harganya naik.

 

Tantangan Terberat ke Dasar Air Terjun Dolo

Waktu menunjukkan pukul setengah 2 siang. Tadi, berangkat dari Terminal Tamanan sekitar pukul setengah 1 siang. Jadinya, perjalanan ke Air Terjun Dolo ini dari Kota Kediri memakan waktu sekitar 1 jam dengan berkendara santai.

 

Eh, kalau dengan bersepeda dan mempertimbangkan jumlah serta kemiringan tanjakannya, mungkin waktu tempuhnya bisa 3 – 4 jam, hahaha.

 

Oke! Tanpa menunggu lama, usai menunaikan salat Zuhur, aku pun bergegas menuju ke dasar Air Terjun Dolo. Seperti yang aku tulis di paragraf atas, satu-satunya cara menikmati Air Terjun Dolo adalah menuju ke dasarnya. Sebab, Air Terjun Dolo ini terletak di dasar jurang yang dikelilingi oleh pepohonan lebat.

 

Wujud jalan setapak ratusan tangga dari batu dibatasi besi hijau menuju ke dasar Air Terjun Dolo, Desa Jugo, Mojo, Kediri pada September 2016
Jalannya sih sudah lumayan bagus ya. Pantaslah jadi obyek wisata andalan Kediri.

 

Sebagai obyek wisata populer, akses jalan menuju dasar Air Terjun Dolo ini terbilang bagus. Bukan lagi jalan setapak dari tanah, melainkan jalan semen bertangga yang diperkokoh dengan alas batu alam. Jalan ini juga dibatasi oleh besi pengaman bercat hijau.

 

Dan menurutku, seharusnya di awal jalan ini ada plakat atau gapura yang bertuliskan,

 

“SELAMAT BERJUANG & TETAPLAH SABAR!”

 

Itu bukan ungkapan hati lebay lho! Tapi memang perjuangan meniti ratusan anak tangga (kabarnya jumlahnya sekitar 700-an) untuk sampai ke dasar Air Terjun Dolo adalah tantangan yang terberat!

 

Eh, salah! Tantangan yang paling berat itu ya pas pulangnya. Pas naik meniti tangga dari dasar Air Terjun Dolo ke lokasi parkir. Naik itu pasti lebih capek dari turun toh?

 

keluhan wisatawan cewek wanita kekasih cowok di Air Terjun Dolo, Kediri karena harus banyak naik-turun tangga yang panjang pada September 2016
Pemandangan semacam ini lumrah dijumpai di sepanjang jalan. SEMANGAT!

 

Aku kalau mengunjungi air terjun yang punya ratusan anak tangga ini jadi paling teringat dengan Curug Cimahi di Bandung Barat. Menurutku, Curug Cimahi itu benar-benar menguji daya tahan fisik karena harus melalui ratusan anak tangga untuk sampai ke dasarnya. Anak tangga di Grojogan Sewu atau Air Terjun Sipiso-Piso kalah sama Curug Cimahi!

 

Hanya saja, enaknya di Curug Cimahi itu, pengunjung bisa menikmati pesona air terjun dari ketinggian. Jadi sebetulnya nggak perlu repot-repot sampai turun ke dasar air terjun kalau nggak penasaran.

 

foto spesial istimewa curug cimahi bandung jawa barat saat kondisinya masih alami pada tahun 2012
Ini Curug Cimahi dan hanya orang-orang "terpilih" yang sanggup sampai ke dasarnya (dan naik lagi ).

 

Sedangkan di Air Terjun Dolo ini, untuk bisa melihat air terjunnya dengan mata telanjang, mau nggak mau pengunjung harus meniti ratusan anak tangga untuk sampai ke dasarnya. Ini mungkin sesuatu hal yang nggak semua orang sanggup melakukannya. Misalnya saja anak-anak, orang tua, dan mereka yang mengalami keterbatasan fisik. Alhasil, Air Terjun Dolo ini idealnya dinikmati oleh mereka-mereka yang masih muda, sehat secara fisik, dan yang terpenting PANTANG MENYERAH!

 

 

Kapan ada perbaikan jalan setapak pembatas besi rusak menuju dasar Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pada September 2016

Penyebab bencana tanah longsor di jalan menuju dasar Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri dan langkah-langkah antisipasinya pada September 2016
Di beberapa ruas jalannya rusak! Ada longsor pula! Jadi ya harus berhati-hati melangkah.

 

Di sepanjang perjalanan meniti anak tangga ini nggak begitu banyak fasilitas untuk beristirahat. Warung-warung ya ada, akan tetapi terpusat di puncak dekat lokasi parkir. Mana pas pada hari kerja tutup pula! Beh! Jadi, aku sarankan untuk yang berniat ke Air Terjun Dolo, selain mempersiapkan kondisi fisik juga mempersiapkan bekal minimal air minum.

 

warga Desa Jugo, Kediri mengakui warung usahanya di Air Terjun Dolo tutup pada September 2016 karena merugi tidak ada pengunjung yang sudi membeli karena mayoritas bawa bekal dari Indomaret dan Alfamart
Warungnya tutup! Terpaksalah menahan haus...

 

Pembenahan fasilitas wisata berupa bangku duduk di sepanjang jalan setapak menuju dasar Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pada September 2016
... dan duduk istirahat sekadarnya di bangku-bangku.

 

Aku sendiri menorehkan waktu 25 menit untuk turun ke dasar Air Terjun Dolo. Saat naik, juga relatif sama. Sama-sama bikin capek maksudnya.

 

Coba ada lift atau eskalator.... #eh

 

Penampakan di Dasar Air Terjun Dolo

Jujur, buatku Air Terjun Dolo kurang cocok sebagai obyek foto. Ada 2 alasan. Pertama, Air Terjun Dolo terlalu tinggi! Jadinya, mau difoto dengan landscape atau portrait, obyek air terjunnya pasti terpotong.

 

Kedua, airnya nggak terlampau deras. Mungkin ya karena efek lain dari tingginya Air Terjun Dolo. Jadinya airnya terkesan merambat di tebing. Nggak cocok buat obyek slow speed.

 

Sepintas, karakteristik Air Terjun Dolo ini mirip seperti Air Terjun Sedudo di Nganjuk. Bisa jadi, tinggi Air Terjun Dolo dengan Air Terjun Sedudo hanya berselisih sekian puluh meter saja.

 

keindahan pesona besar tinggi pemandangan dari dasar Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pada September 2016
Air terjunnya tinggi, tapi airnya nggak begitu besar.

 

lokasi tempat mandi favorit wisatawan di dasar Air Terjun Dolo dekat batu besar mistis tempat semadi cari wangsit berkah pada September 2016
Mirip seperti Air Terjun Sedudo toh? Tapi hati-hati main air di sini. Khawatirnya ada longsor batu juga.

 

Bagi para pengunjung yang datang ke Air Terjun Dolo untuk bermain air ataupun untuk menikmati suasana air terjun yang masih asri dan alami, yang seperti ini sih bukan masalah. Malah di dasar air terjun ini ada toilet lho! Jadinya, untuk sekadar tempat bersalin pakaian ya boleh lah.

 

Sayangnya, aku nggak sempat menjajal ngendog di toiletnya itu. Alhamdulillah ya pas waktu itu perutku sehat wal afiat. Jadinya, tragedi yang dulu di Curug Cipendok nggak terulang untuk kedua kalinya, gyahahaha.

 

penampakan bangunan toilet wc umum dua bilik cowok cewek campur di tengah hutan di dasar Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri dilengkapi kotak sumbangan pada September 2016
Tempat ngendog dekat air terjun itu sangat recommended!

 

Yang bikin aku kagum, di dasar Air Terjun Dolo ini relatif bersih dari sampah lho! Usut punya usut, ternyata di belakang toilet ada tempat penampungan sampah plastik! Isinya penuh dengan botol-botol plastik minuman. Apa mungkin sengaja dikumpulkan untuk kemudian dijual ke pengepul ya?

 

Yang jelas, hal yang seperti ini selayaknya patut ditiru oleh para pengelola air terjun yang lain. Umumnya jenis sampah yang membuat kotor lokasi air terjun itu kan sampah-sampah plastik. Kalau bisa dikumpulkan kemudian dijual atau malah didaur ulang bukannya lebih bagus ya? Sampah plastik kan sebisa mungkin jangan dibakar dan jangan dipendam tanah.

 

sampah botol plastik bekas minuman aqua mizone minute maid puply orange dikumpulkan oleh pengelola kebersihan kawasan Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri dan ditempatkan di belakang toilet pada September 2016
Botol plastik sebegini banyaknya mau diapakan ya kira-kira?

 

Walaupun Air Terjun Dolo kurang menarik sebagai obyek foto, tapi ternyata di dekat sana ada juga lho obyek foto yang menarik. Berjarak sekitar 50-an meter dari Air Terjun Dolo aku lihat ada penampakan curug kecil seperti di bawah ini. Untung aku sempat blusukan di sekitaran sana, wekekekek.

 

keberadaan curug air terjun kecil yang indah memesona muda-mudi berenang mandi di dekat Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pada September 2016
Curug kecil yang memesona itu. Dipotret asal-asalan buat nyari komposisi yang pas.

 

Pas aku mendekat ke sana, rupanya curug kecilnya itu sedang “dijajah” sama pemuda-pemudi nanggung yang hobi selfie . Tapi, dengan sedikit tatapan sinis, mereka pun akhirnya menyingkir dan aku bisa mengabadikan foto curug kecil yang cantik di bawah ini.

 

tempat muda-mudi remaja kediri berenang main air di kolam kedung curug air terjun kecil sungai dekat dasar Air Terjun Dolo pada September 2016

Keindahan suasana damai asri tenang air terjun kecil yang tersembunyi di dalam hutan menyusuri sungai tidak begitu jauh dari dasar Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pada September 2016
Nah, kalau yang ini dipotretnya baru "agak" serius.

 

 

Foto curug kecil itu pun menutup kunjungan singkatku di Air Terjun Dolo. Kesimpulannya seperti yang aku bilang di atas itu, Air Terjun Dolo idealnya dikunjungi oleh mereka yang sehat secara fisik untuk tujuan bermain air atau menikmati keasrian alam. Sebagai obyek foto, Air Terjun Dolo menurutku kurang bagus.

 

cowok dan cewek pacaran telanjang kualat kena ganggu makhluk gaib saat sedang berfoto selfie dengan latar Air Terjun Dolo, Besuki, Kediri pada September 2016
Kecuali kalau motretnya sekadar seperti ini ya sak karepmu lah!

 

Oh iya, katanya Air Terjun Dolo ini sering tertutup kabut selepas pukul 2 siang. Alhamdulillah di waktu itu cerah tanpa kabut sedikitpun. Jadi, untuk amannya mengunjungi Air Terjun Dolo sebaiknya saat pagi hari dan bukan di puncak musim penghujan.

 

Menurut sumber ini, Air Terjun Dolo memiliki mitos mistis. Beberapa di antaranya ialah larangan bersiul, larangan bertepuk tangan, dan larangan bersenda-gurau berlebihan. Konon, asal-usul nama Air Terjun Dolo dikarenakan adanya penampakan benda yang tergantung di pohon (bahasa Jawanya gemandul). Tapi, ada juga yang berpendapat nama Air Terjun Dolo berasal dari kata Gundul tela-telo (artinya si Gundul yang sedang bengong).

 

Jadi, siapakah si “Gundul” di Air Terjun Dolo itu? ...


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • ZAHRA
    avatar komentator ke-0
    ZAHRA #Jumat, 28 Mei 2021, 02:50 WIB
    mas dtg pas musim penghujan deh, airnya
    guedeee kok, saya ada potonya pas airnya gede
    itu tapi ya ga aestetic fotonya hehe
  • DEWI MASRUROTUL
    avatar komentator ke-1
    DEWI MASRUROTUL #Rabu, 12 Jun 2019, 21:27 WIB
    Ceritanya mampu mengobati kerinduanku
    dg airterjun Dholo, lama sudah tak dolan ke
    sana, kala itu bersenang\" menikmati
    pemandangan pegunungan dan airterjun
    dengannya, heheee
  • PRISCILLIA
    avatar komentator ke-2
    PRISCILLIA #Jumat, 5 Apr 2019, 07:47 WIB
    Bang mau nanya. Kira-kira kalau dari arah
    Tulungagung ke situ dengan naik angkutan
    umum misal bus, kira-kira maksimal bus-nya
    turun di mana ya?
    Kalau naik bus bisa turun di Terminal Tamanan Mbak. Tapi dari sana ke Air Terjun Dolo masih jauh. Sekitar 24 km.
  • ANNIK SETYO
    avatar komentator ke-3
    ANNIK SETYO #Senin, 2 Apr 2018, 19:08 WIB
    Omegod, aku tercyduk di situ...
    Hah? Tenane Mbak? :D
  • PUPUTS
    avatar komentator ke-4
    PUPUTS #Kamis, 20 Jul 2017, 19:37 WIB
    Lumrah yah.. Pemandangan ndlosoran kayak gitu :D Fotoin yang banyak bikin instagramnya pasti viral tuh.
    Wekekeke, ide bagus itu. :D
  • WISNUTRI
    avatar komentator ke-5
    WISNUTRI #Senin, 8 Mei 2017, 16:53 WIB
    Viewnya cakep banget Mas. Tapi itu debit airnya kurang deres ya? Atau memang segitu?

    Wah sayang banget, tempat secakep ini ada aja yang bikin capek mata. Sampah botol lah, jalan yang rusak lah. Semoga segera di atasi/diperbaiki. Aamiin.
    Itu pas akhir musim kemarau Bro, makanya debit airnya kurang banyak. :D
  • IYOS KUSUMA
    avatar komentator ke-6
    IYOS KUSUMA #Minggu, 30 Apr 2017, 15:44 WIB
    Wah sepi. Nampak menenangkan...

    Mas, itu foto air terjun pake shutter speed berapa ya? Aku pernah coba, dan hasilnya over exposure. Mungkin karena lagi terik banget ya?
    Itu dipotret pakai shutter speed sekitar 1 detik. Tapi pakai filter ND.
  • GALLANT
    avatar komentator ke-7
    GALLANT #Sabtu, 29 Apr 2017, 05:10 WIB
    Airnya tapi nggak akeh yo Mas? Opo gara-gara wes masuk musim kemarau? Tapi aku seneng nek dolan ning air terjun terus iso mandi-mandi, ahaaha.
    Ho oh Bro, masih musim kemarau jadinya airnya masih sedikit. :D
  • RICHARD
    avatar komentator ke-8
    RICHARD #Minggu, 26 Mar 2017, 08:38 WIB
    Ralat aja Gan. Tangganya bukan 700 lagi tapi 900-an (yang saya hitung).

    Tapi kata orang sampai 1.200 (sampai sungai di bawah).
    Wueeeeh! Banyak juga ya anak tangganya ternyata... :D
  • PENA
    avatar komentator ke-9
    PENA #Kamis, 17 Nov 2016, 20:53 WIB
    Mupeng banget ngeliat air terjun banyak gitu...hehe
    Maklum Mas orang kota... kayak gini ini yang bikin iri dari daerah pedesaan... wkwkkw
    Hehehe, aku juga orang kota awalnya. Terus, karena pingin sering lihat yang seperti ini jadi pindah deh dari kota. :D
  • THETHY
    avatar komentator ke-10
    THETHY #Kamis, 17 Nov 2016, 11:33 WIB
    Air terjune seger tenaan Mas, marakke kepengen keceh, hahaha.
    Hihihi, ayo main ke Air Terjun Dolo. :D
  • RISKY
    avatar komentator ke-11
    RISKY #Sabtu, 12 Nov 2016, 17:31 WIB
    Wah bagus sekali air terjunnya sayang sekali tempatnya jauh dari rumah saya.
    Air terjun yang dekat dengan rumah kamu apa ya? :D
  • KIRIM MOBIL
    avatar komentator ke-12
    KIRIM MOBIL #Kamis, 3 Nov 2016, 14:19 WIB
    Waw keren ya pemandangannya luar biasa.. airnya jernih banget ya.. boleh tuh maen-maen ke situ... :)
    Ditunggu kunjungannya lhooo. :D
  • NDOP
    avatar komentator ke-13
    NDOP #Rabu, 2 Nov 2016, 00:21 WIB
    Aku malah rung tau ning Ndolo... Padahal cedek ya Nganjuk Kediri. :(

    Tapi, moco tulisanmu iki aku ya gak nyesel nek belum ke sana. HAHAHA.
    Wekekekeke, siap-siap sik sakdurunge mrono. :D
  • BAKTIAR
    avatar komentator ke-14
    BAKTIAR #Sabtu, 29 Okt 2016, 15:58 WIB
    Kata-kata \"Sebagai obyek foto, Air Terjun Dolo menurutku kurang bagus\" bikin semangat para pencari foto air terjun hilang semangat dah.... tapi biasanya ada waktu tertentu yang bisa membuat air terjun ini bagus diambil gambarnya.. tapi perlu diulang2 datang.. coba mas Wijna datang barang 10-20x kali gitu
    Kalau di sana ada lift-nya atau ekskalatornya, bolehlah dijajal 10-20 kali ke sana, wakakakak :D.

    Sesuai yang aku tulis di atas itu, karena air terjunnya ketinggian jadinya kurang bagus Bro. Mungkin lensanya juga perlu yang super ultra wide.

    Kayaknya klo lagi berkabut gitu kelihatan mistis. Tapi mesti ya turun ke bawahnya ngeri, hahaha. :D
  • JOHANES ANGGORO
    avatar komentator ke-15
    JOHANES ANGGORO #Kamis, 27 Okt 2016, 12:52 WIB
    bukannya penulisannya pake H mas? jadi Dholo
    eh mbuh ding setauku ya gitu
    tapi memang butuh perjuangan kalo kesini :3
    Kalau secara hancaraka kayaknya penulisan yang pas ya Dholo. Kediri mestinya ya disebut Kedhiri. Tapi mbuh lah, mugo-mugo kabeh yo wis do mudheng, hahaha :D. Dirimu yo wis tau mrene po?
  • NBSUSANTO
    avatar komentator ke-16
    NBSUSANTO #Rabu, 26 Okt 2016, 11:07 WIB
    pemandangane menguasai tenan mas!
    itu air terjun juga apik, coba pas debit air lebih gedhe.. pastik keren!
    Tapi kayaknya debit airnya nggak bakal lebih gede dari Grojogan Sewu bro...