Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Rabu, 28 September 2016, 18:57 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Jawa Tengah, Oktober 2015.

 

Seharusnya, Oktober itu sudah masuk musim hujan. Akan tetapi, di tahun 2015 ini, Indonesia mengalami kemarau panjang. Alhasil, berbulan-bulan hujan nggak turun. Pulau Jawa pun tak terkecuali.

 

Tak hanya itu. Kemarau panjang ndilalah juga membawa nasib buruk. Pada Minggu siang (18/10/2015), aku dan Pakdhe Timin menghadapi kenyataan yang sangat pahit. Jauh-jauh bersepeda dari Jogja ke Klaten, tapi ternyata Sendang Mandong tujuan kami kering kerontang!

 

Hadeh....

 

Mata Air Kemarau di Sendang Mandong, lokasinya di kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah
... tidak bisa berkata-kata ... mencengangkan sekali penampakannya ....

 

Seakan tak terima dengan apa yang disaksikan mata, Pakdhe Timin pun berujar,

 

“Yuk, golek (sendang) liyane!” [1]

 

[1] Yuk, cari (sendang) lain!

 

Heh!? Nggak salah denger ini!? Yakin!?

 

Jarak dari Jogja ke Sendang Mandong ini saja sudah 20-an km lebih!
Yang bener masih mau dilanjut nyari sendang lain?
Di siang bolong yang panas kayak gini?
Ente bercanda kan Pakdhe?

 

“Mosok sendang ora ono banyune? Ora iso dinggo dolan nu?” [2]

 

[2] Masak sendang nggak ada airnya? Nggak bisa dibuat main dong?

 

Hmmm... tapi di mana kiranya ada sendang (mata air) yang masih ada airnya di Kabupaten Klaten sini?

 

Kebetulan, di dekat kami ada sekumpulan mas-mas yang sedang duduk kongkow-kongkow. Langsung saja aku tanya-tanya tentang keberadaan sendang lain di dekat sini. Salah seorang mas-mas itu pun menjawab,

 

“Nek nggolek sendang sing cetho ono banyune paling nang (Umbul) Cokro Mas!” [3]

 

[3] Kalau nyari sendang yang jelas ada airnya paling di (Umbul) Cokro Mas!

 

Waduh Mas! Ampun deh kalau ke Umbul Cokro! Lha wong Umbul Cokro kan nun jauh di utara. Sementara Sendang Mandong ini kan nun jauh di selatan. Lha ya perjuangan dong ke sananya!

 

Eh, apalagi dahulu kala aku sama Pakdhe Timin juga sudah pernah bersepeda ke Umbul Cokro. Itu hitungannya masuk kategori PEKOK lho! Hahaha.

 

SILAKAN DIBACA

Karena aku tak puas dengan saran cetho ke Umbul Cokro, si mas-mas pun menawarkan opsi lain.

 

“Nek ora nang Ceper yo ono sendang Mas. Luwih ombo seko iki. Kerep dinggo cah-cah cilik njumping-njumpingan.” [4]

 

[4] Kalau nggak di Ceper ya ada sendang Mas. Lebih besar dari ini. Sering dipakai anak-anak kecil buat njumping-njumpingan.

 

W – O – W! Informasinya si mas-mas ini sepertinya menarik juga! Apalagi ada embel-embel kata “njumping”. Kayaknya bisa jadi obyek foto menarik tuh!

 

Tapi... kok ya lokasinya di Kecamatan Ceper ya? Sendang Mandong ini kan ada di Kecamatan Trucuk. Lha ya harus pindah kecamatan berapa kilometer ini?

 

Tanpa pikir panjang, usai aku menceritakan informasi perihal sendang di Ceper yang kuperoleh barusan, Pakdhe Timin pun berfatwa,

 

“Yoh rono! Wis tekan kene nanggung yo sisan nu!” [5]

 

[5] Yoh ke sana! Sudah sampai sini nanggung ya sekalian dong!

 

Hadeh... Padkhe Timin kok ya semangat sih? Padahal waktu itu sudah nyaris pukul 12 siang. Dan lagi, aku dan Pakdhe Timin selepas siang ini ya sama-sama ada keperluan. Kalau aku sih bisa diundur. Nggak tahu deh kalau Pakdhe.

 

“Lho? Jare awan iki kowe ono acara? Njuk piye Dhe?” [6], aku bingung

“Gampang. Mengko aku izin wae, hihihi.” [7], Pakdhe tertawa singkat

 

[6] Lho? Katanya siang ini dirimu ada acara? Lha gimana Dhe?

[7] Gampang. Nanti aku izin saja, hihihi.

 

Woalah Dhe... Dhe...

 

Tujuan Berdosa ke Kecamatan Ceper

Jadi ya misi tambahan pun diketok palu. Tujuan berganti, dari Sendang Mandong menuju sendang di Kecamatan Ceper. Semoga saja ini nggak jadi misi PEKOK, hahaha.

 

Oleh sebab ini misi “tambahan”, tentunya kami juga butuh bahan bakar “tambahan” . Alhasil, merapatlah kami di pendopo pemakaman yang ada di pinggir jalan raya. Kebetulan, di pendopo itu ada ibu-ibu yang jualan es dawet. Cocok buat jadi doping bersepeda di siang bolong yang terik, wekekeke.

 

es Dawet enak murah seger di dekat Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada kemarau panjang Oktober 2015
Klaten punya ini! Segelas harganya hanya Rp2.000!

 

Sembari Pakdhe Timin sibuk dengan smartphone-nya, aku nyari informasi perkara sendang yang ada di Kecamatan Ceper via internet. Oh! Ternyata di Ceper ada sendang yang lumayan terkenal. Namanya Sendang Tirto Sinongko. Letaknya di Desa Pokak. Bisa jadi, ini sendang yang dimaksud oleh mas-mas di Sendang Mandong tadi.

 

Kalau menurut aplikasi Google Maps, jarak Sendang Tirto Sinongko dari tempat kami ndawet ini sekitar 8 km. Nggak terlalu jauh juga rupanya. Mana ternyata dekat pula dengan Jl. Raya Solo! Jadi enak ini nanti balik ke Jogjanya. Nggak perlu blusukan lewat jalan-jalan desa yang kami lalui sewaktu pergi tadi, hahaha.

 

Peta rute perjalanan ke Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada kemarau panjang Oktober 2015
Jarak 8 km itu kalau dari rumahku kira-kira dari Stasiun Tugu sampai flyover Janti.

 

Sambil nunggu halaman web ter-load sempurna, iseng-iseng aku lirik layar aplikasi smartphone-nya Pakdhe. HADUH! Kok si Pakdhe malah lagi nge-chat pakai sebutan “sayang-sayang”-an?

 

WAAAAA... jadi Budhe Thimin ceritanya sudah ketemu ini? >.<

 

Haduh! Celakalah aku di siang hari ini sudah bikin Pakdhe membatalkan agenda kencan dengan Budhe. Kalau Budhe ngerti aku penyebabnya, bisa-bisa aku masuk blacklist nggak boleh bersepedaan bareng Pakdhe lagi. Hiii... sorry Dhe! #merasa.berdosa

 

Penampakan Sendang Tirto Sinongko yang Luar Bi(n)asa

Setelah dua gelas es dawet licin tandas, perjalanan pun berlanjut. Alhamdulillah nggak pakai acara nyasar, walau rute perjalanan kadang menyimpang dari arahan Google Maps.

 

Karena bersepedanya pas matahari ada di atas ubun-ubun, jadi ya dibawa santai saja lah. Sempat mampir beli perbekalan. Sempat mampir beli pulsa. Sempat mampir salat Zuhur di masjid. Sekitar pukul 2 siang kurang 15 menit, akhirnya kami sampai juga di Kantor Desa Pokak. Yey!

 

Rute bersepeda blusukan masuk kampung ke Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada kemarau panjang Oktober 2015
Masuk-masuk perkampungan...

 

Rute Bersepeda melintasi ladang jagung ke Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada kemarau panjang Oktober 2015
Melintasi ladang-ladang jagung...

 

Lokasi Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten dekat dengan Kantor Desa Pokak
Akhirnya sampai di Kantor Desa Pokak!

 

Letak Sendang Tirto Sinongko ini nggak begitu jauh dari Kantor Desa Pokak. Saat bersepeda menuju kantor desa, kami sudah mengendus keberadaan sendang dari penampakan pohon-pohon besar yang tumbuh tinggi menjulang di tengah sawah.

 

Nah, begitu lokasi pohon-pohon tersebut didekati... kami dikagetkan oleh pemandangan yang sungguh LUAR BI(N)ASA...

 

Anak-anak kecil bermain air di Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten saat airnya kering pada kemarau panjang Oktober 2015

Pemandangan Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten yang airnya kering total pada kemarau panjang Oktober 2015
Mana airnya...?

 

Hiks...

 

Ternyata Sendang Mandong dan Sendang Tirto Sinongko di musim kemarau panjang ya SAMA SAJA!

 

KERING KERONTANG!

 

Piye perasaanmu jauh-jauh bersepeda 30-an km dari Jogja ke Klaten dan kemudian menjumpai pemandangan mengenaskan seperti ini? #sedih

 

Apa perlu punya kenalan orang Klaten yang tinggal di dekat sendang ya? Jadi, semisal mau ke sana, kan bisa terlebih dahulu menanyakan kabar.

 

“Hoi! Sendangnya ada airnya apa nggak?”

 

Atau mungkin malah bisa dibuat aplikasi sistem informasi sendang? Yang mana pengguna dapat memantau apakah suatu sendang ada airnya atau nggak lewat internet?

 

Apa pun itu, yang jelas aku sedih...

 

Oh, kemarau panjang segeralah engkau berlalu....

 

Asal-Usul Sejarah Sendang Tirto Sinongko

Pas aku berselancar di jagat maya, ndilalah aku nemu situs resminya Sendang Tirto Sinongko (canggih amat ya sendang punya website ). Akan tetapi, berhubung situsnya sedang nggak bisa diakses #kecewa, jadi aku terpaksa mencomot sejarah Sendang Tirto Sinongko dari situs lain deh.

 

Kliping

Ceritanya, di Desa Pokak ini dahulu kala ada perdikan (desa merdeka). Pemimpin perdikan ini adalah seorang adipati sakti mandraguna bernama Ki Singodrono.

 

Suatu ketika, Kanjeng Ratu Kidul sang penguasa kerajaan Laut Selatan tertarik dengan perdikan ini. Ia meminta Ki Singodrono mempersembahkan upeti berupa hewan dan manusia setiap tahunnya.

 

Ki Singodrono nggak setuju dengan upeti manusia. Kanjeng Ratu Kidul pun marah. Akhirnya keduanya pun bertarung hebat.

 

Yang memenangkan pertarungan ini adalah Kanjeng Ratu Kidul. Sedangkan Ki Singodrono sendiri meninggal. Uniknya, ia meninggal dengan cara moksa (hilang jasad) di lokasi yang kini berupa Sendang Tirto Sinongko.

 

Nama Sendang Tirto Sinongko sendiri diberikan oleh Sri Susuhunan Pakubuwana VII. Kala itu beliau sedang dalam perjalanan ke Yogyakarta dan istirahat di sendang ini sembari menyantap buah nangka.

 

Beliau kemudian berpesan, bilamana biji buah nangka yang dibuangnya di sendang ini tumbuh kelak akan membawa kesejahteraan bagi penduduk di sekitarnya. Sendang ini pun diberi nama Sendang Sinongko.

 

Saat ini setiap setahun sekali, warga setempat melangsungkan acara adat Tasyakuran Bersih Sendang Sinongko. Tujuannya agar warga di sekitar sendang turut menjaga keseimbangan lingkungan agar Sendang Sinongko dapat senantiasa memberikan manfaat.

 

Sumber:

http://galihpoenyacerita.blogspot.co.id/2010/09/legenda-sendang-sinongko.html

http://sendangsinongko.com/p/sejarah.html

 

Walaupun Sendangnya Kering ya Dinikmati Saja

Dari sekilas pengamatanku, Sendang Tirto Sinongko ini cocok sebagai tempat bersantai. Di sekelilingnya banyak pohon-pohon teduh. Warung-warung juga ada banyak. Terlebih lagi karena bisa sambil main air! (Eh, kalau pas ada airnya ya! )

 

Jadinya aku nggak heran. Meskipun air sendang sedang kering kerontang, sejumlah warga masih memanfaatkan tempat ini untuk bercengkrama. Ah, coba air sendang melimpah ruah, pasti suasana di sana bakal lebih meriah.

 

Anak-anak desa bersepeda santai di sekitar kawasan obyek wisata mistis Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada kemarau panjang Oktober 2015

Remaja desa cewek cabe-cabean geng motor bergaul mesra di Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada kemarau panjang Oktober 2015
Meskipun mata airnya kering tetap jadi tempat ngumpulnya warga sekitar.

 

budidaya kerang air tawar di Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada kemarau panjang Oktober 2015
Weh? Ada kerang bisa hidup di sini?

 

Bekas sesaji kembang dan dupa di salah satu bilik Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten untuk memuja nyai roro kidul rejeki lancar enteng jodoh
Kenapa gerangan ada benda-benda berbau mistis di sini?

 

toilet umum dan wc di area wisata Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada Oktober 2015 tampak kotor dan tidak terawat
Euh... kayaknya nggak bakal muncul inspirasi kalau aku ngendog di sini.

 

Di lokasi Sendang Tirto Sinongko kita juga dapat menjumpai semacam embung dan juga semacam kolam mungil. Kondisi air embung juga kering, walau tidak sekering air di sendang. Sedangkan air di kolam mungil masih ada, tapi kotornya bukan main!

 

Wew....

 

Kolam renang anak-anak di area wisata Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten di zaman dahulu
Ini kolam renang, kolam ikan, atau bak pengecekan air ya?

 

Pemandangan embung dekat Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten yang airnya kering pada kemarau panjang Oktober 2015
Masih lebih mending ada airnya sedikit daripada tetangganya.

 

Waktu menunjukkan pukul 2 siang lewat sedikit. Yah, berhubung tidak ada lagi yang menarik dari Sendang Tirto Sinongko, kami pun balik bersepeda pulang ke Jogja lewat Jl. Raya Solo.

 

Sayang sekali ya Pakdhe? Misi main air di sendang kali ini GAGAL TOTAL!  

 

Pesepeda Yogyakarta kecewa mendapati kondisi air Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten kering pada kemarau panjang Oktober 2015
Walaupun misi gagal tetap sabar ya Dhe. #puk.puk

 

Beda Penampakan di Tahun 2016

Berbulan-bulan kemudian, tepatnya pada hari Minggu pagi (5/6/2016), iseng-iseng aku bersepeda lagi ke Sendang Tirto Sinongko. Kali ini aku bersepeda sendirian tanpa ditemani Pakdhe Timin.

 

Berhubung esok hari sudah bulan Ramadhan, jadi inilah kesempatan terakhirku untuk bisa bersepeda pagi, hehehe . Sekaligus juga untuk memuaskan rasa penasaran, seperti apa gerangan wujud Sendang Tirto Sinongko saat bukan musim kemarau panjang.

 

Ternyata, pemandangan Sendang Tirto Sinongko di pagi hari itu SANGAT BERBEDA JAUH dengan pemandangan yang tersaji pada foto-foto di atas. Benar-benar pemandangan yang sangat asri dan alami!

 

Suasana asri Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten tempat berenang cewek desa cakep pada Ramadhan Juni 2016
Benar juga, jadi tempat anak-anak kecil njumping-njumpingan.

 

Anak-anak kecil cewek berenang telanjang di Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada Ramadhan Juni 2016
Seandainya aku masih bocah mungkin ya bakal senang main air di sini.

 

Warga desa pemuda mencuci tikar di Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten pada Ramadhan Juni 2016
Kalau nggak buat tempat nyuci baju, ya jadi tempat nyuci motor atau nyuci tikar.

 

Pemandangan embung di dekatnya juga nggak kalah cantik! Aku bilang cantik karena di tengah embung banyak tumbuh bunga teratai yang mekar merah merona.

 

Subhanallah!

 

Pemandangan Embung dekat Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten dengan pantulan refleksi awan langit pada Ramadhan Juni 2016
Coba ada perahu bisa dipakai buat keliling-keliling embung.

 

Embung besar dekat Sendang Tirto Sinongko, Ceper, Klaten ditumbuhi banyak bunga teratai indah yang mekar berwarna merah pada Ramadhan Juni 2016
Pas kering di musim kemarau bibit bunga teratainya ke mana ya?

 

Oh iya! Bonus yang terakhir!

 

Di bawah ini adalah penampakan Sendang Mandong (yang fotonya ada di awal artikel ini) ketika airnya penuh. Menurutku lebih cocok untuk main airnya di Sendang Tirto Sinongko ya?

 

Pemandangan jernih alami mitos Sendang Mandong, Trucuk, Klaten pada Ramadhan Juni 2016
Airnya butek. Lebih jernih di Sendang Tirto Sinongko.

 

Semoga Pembaca mendapat gambaran, seperti apa kondisi kemarau panjang di Jawa pada tahun 2015 yang sampai bisa membuat sendang-sendang kering kerontang. Kalau sendang saja kering kerontang, apalagi air terjun ya?

 

Alhamdulillah ya, di tahun 2016 ini Pulau Jawa lumayan sering diguyur hujan yang cukup deras. Semoga hujan membawa berkah bagi kita semua. Aamiin...

 

Pembaca sendiri pernah ke mata air yang kering kerontang juga?


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • LILIN
    avatar komentator ke-0
    LILIN #Rabu, 10 Nov 2021, 14:03 WIB
    Tempat kelahiranku itu mas
  • GUNAWAN WARSITO
    avatar komentator ke-1
    GUNAWAN WARSITO #Selasa, 11 Apr 2017, 08:11 WIB
    Salam kenal rumah ku deket Sendang Tirto Sinongko. Coba mblusuk lagi ke Sendang Tirto Sinongko pas acara bersih sendang. Ruame banget. Setiap setahun sekali.
    Sip Mas! Tak blusuk ke sana lagi kalau sudah musim hujan. :D
  • WONG JOWO
    avatar komentator ke-2
    WONG JOWO #Selasa, 25 Okt 2016, 23:28 WIB
    Walah-walah kering krontang semua ya Mas... sendang iku kayak umbul gitu ya Mas?
    Ho oh, sendang itu kayak umbul tapi lebih kecil (biasanya).
  • ESA HARTONO
    avatar komentator ke-3
    ESA HARTONO #Kamis, 6 Okt 2016, 15:36 WIB
    Tempatku dulu waktu cindil untuk ciblon belajar nglangi ini Mas.. banyak memori lucu di Sendang Pokak (Sendang Sinongko).
    Salam kenal Mas Mawi..
    Wekekeke, sendang masa kecil ya? Sering dolan bareng bocah-bocah tetangga dong di sini. :D

    Salam kenal juga dari Jogja. :D
  • BERSAPEDAHAN
    avatar komentator ke-4
    BERSAPEDAHAN #Kamis, 6 Okt 2016, 13:05 WIB
    Kayaknya banyak banget ya sendang di daerah sana ....kalau sendangnya berisi air bener-bener seger, tergoda untuk nyebur .. tapi kalau kering kerontang jadi sedih ...
    Sendang di Kabupaten Klaten memang banyak Kang.
  • HANIF INSANWISATA
    avatar komentator ke-5
    HANIF INSANWISATA #Rabu, 5 Okt 2016, 22:12 WIB
    Wkwkw. Aku kalau baca bagian percakapan jadi ngikut cara bicara dan gaya bicaranya Mas Mawi. haha. Kamu banget tulisannya.
    Hahaha, ya memang seperti itu gaya bicaranya. Memang tulisannya siapa lagi? :D
  • EM
    avatar komentator ke-6
    EM #Selasa, 4 Okt 2016, 18:32 WIB
    Manteph sendange yen ono banyune, iso ngge ngilo pemandangan di sekelilingnya :D

    Pelajaran lain, jangan tinggi harapan saat ke sendang dan curug dikala kemarau. :p
    Ho oh, nek kemarau meh nggolek banyu okeh mending nang segoro wae. :D
  • PAKDHETIMIN
    avatar komentator ke-7
    PAKDHETIMIN #Senin, 3 Okt 2016, 18:59 WIB
    Wooooo...gak ajak-ajak diriku mbalik ke sana....payah.
    Lha dirimu punya sepeda po Dhe? :p
  • WARM
    avatar komentator ke-8
    WARM #Kamis, 29 Sep 2016, 17:16 WIB
    iya, lebih keren Sendang Sinongko, ternyata pas ada airnya keliatan luas sekali ya
    iyo Om, semua sendang bagus klo ada airnya :D
  • SAHABATNESIA
    avatar komentator ke-9
    SAHABATNESIA #Kamis, 29 Sep 2016, 16:40 WIB
    waaaahhh keren sekali brooo... kapan kapan mblusuk ke Balikpapan yooo :)
    nabung dulu ya :D