Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Selasa, 17 November 2015, 06:59 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Ada segudang air terjun di Sumatra Barat. Tapi, dari semua itu ada satu air terjun yang bikin aku penasaran, yaitu Air Terjun Lubuak Tampuruang yang konon katanya ada di Kota Padang. Di kompleks perumahan pula!

 

Gimana? Menarik kan?

 

Makanya, untuk membuktikan apakah kabar ini HOAX atau bukan, mending dicari tahu saja toh? Nah, kebetulan di hari Jum'at (12/12/2014) yang sudah lama banget berlalu itu, aku lagi ada di Kota Padang dan berhasil nyolong waktu senggang. Jadinya ya tunggu apa lagi? Ayo blusukan!

 

Peta lokasi ke Air Terjun Lubuak Tampuruang (yang katanya) di kota Padang, Sumatra Barat
Kira-kira posisi air terjunnya ada di sekitar situ.

 

 

Ini cerita blusukan pas zamannya aku belum punya gawai android. Bahkan handphone saja masih jenis candybar murahan (eh, sekarang juga masih sih ). Jadinya, aku nggak bisa sesuka hati mengakses bala bantuan internet. Ditambah lagi aku nggak punya peta Kota Padang dan juga kamus baso Minang.

 

Modalku blusukan cuma dua, yaitu semangat pantang mundur dan secarik kertas bertuliskan lokasi air terjun Lubuak Tampuruang di Perumahan Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat.

 

Blusukan di Padang Naik Angkutan Umum (plus Ngojek)

Berhubung di Padang aku nggak ada kendaraan, ya aku ke air terjun Lubuak Tampuruang naik angkutan umum saja toh? Air terjun ini kan (katanya) masih di wilayah Kota Padang. Seharusnya ya ada angkutan umum yang lewat sana dong? Sekaligus juga buat memasyarakatkan wisata dengan angkutan umum, hehehe.

 

Tapi, kalau memang nggak ada angkutan umum yang lewat sana ya... aku pikir nanti saja deh. Yang penting blusukan dulu.

 

Dari penginapan aku jalan kaki agak jauh ke arah Pasar Raya. Tepatnya menuju Bioskop Mulia yang sepertinya hidup segan mati pun sungkan. Di depan bioskop Mulia ini tempat mangkalnya angkot-angkot merah tujuan Kuranji (Belimbing). Tarif angkotnya Rp5.000 dengan waktu tempuh sekitar 40 menit. Lumayan lama dan mahal sedikit karena (perasaanku) jaraknya juga lumayan jauh.

 

Oh iya, pas nyari tempat mangkalnya angkot warna merah ini aku sempat nyasar ke luar pasar. Hahaha, baru mulai blusukan saja sudah nyasar. Untung ada Uda baik hati yang memboncengkan aku balik ke tempat mangkalnya angkot-angkot merah.

 

angkot arah ke Pasar Belimbing (Kuranji) menuju ke Air Terjun Lubuak Tampuruang (yang katanya) di kota Padang, Sumatra Barat
Naiknya angkot warna merah ini. Satu-satunya angkot arah ke Kuranji.

 

Sesampainya di Kuranji, aku turun di Pasar Belimbing. Terus bingung. Air Terjun Lubuak Tampuruang arahnya ke mana ya? Jaraknya jauh nggak ya? Naik apa ya ke sananya? Hmmm....

 

Suasana pasar Belimbing di kecamatan Kuranji, Sumatra Barat
Suasana Pasar Belimbing di Kecamatan Kuranji.

 

Berbekal prinsip "dipikir karo mlaku" (dipikir sambil jalan) akhirnya ya berputar-putarlah aku di sekitar sana seperti orang linglung. Eh, malah nyasar ke kantor kelurahan. Kebetulan, siapa tahu di kantor kelurahan ada narasumber yang kompeten.

 

Eh, ternyata orang-orang di kantor kelurahan juga pada bingung. Doh!

 

Sepertinya aku salah melafalkan kata “lubuak tampuruang”. Sebenarnya dilafalkan sesuai ejaan latin atau dilafalkan “lubuk tempurung” sesuai lidahnya orang Jawa sih? Mumet...

 

Setelah berusaha saling memahami satu sama lain (kayak orang pacaran ), akhirnya aku dapat info yang valid. Aku harus naik ojek dari Pasar Belimbing karena angkot-angkot nggak ada yang lewat daerah sana.

 

Ya sudah deh. Balik lagi lah aku jalan kaki ke Pasar Belimbing. Pokoknya, sudah seperti orang hilang saja lah bolak-balik jalan kaki sana-sini.

 

Penjual ember asongan di sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Kalau yang ini, jalan kakinya nggak seperti orang hilang.
Malah yang seperti ini sering bikin aku merenung...

 

Aku sampai di Pasar Belimbing lagi. Celingak-celinguk nyari yang namanya ojek kok nggak ada ya? Aku tanyalah sama seorang ibu pedagang. Katanya, ojeknya itu mangkal di depan pasar. Heran. Aku dari tadi bolak-balik di depan pasar tapi kok nggak liat ada ojek ya Bu?

 

“Itu ojek Bang!”, ujar si ibu sambil menunjuk kumpulan sepeda motor yang ada boncengan penumpangnya (sidecar).

 

Owalaaah Bu! >.<

 

Kemudian terjadilah negosiasi satu arah dengan bapak tukang ojek. Kenapa satu arah? Itu karena si bapak berdialog pakai baso Minang sedangkan aku bener-bener lost in translation. Aku sudah nyoba mengajak berdialog pakai bahasa Indonesia, tapi tetap saja dibalasnya pakai baso Minang.

 

Ya ampuun, apa jangan-jangan aku dianggap orang Minang? Emangnya tampangku ada rasa Minangnya ya? Duh...

 

ojek menuju air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Kalau di Jogja semacam becak motor. Di Padang sini legal, tapi di Jogja dipermasalahkan.

 

Eh, ojeknya ini unik lho! Kalau di jalan ada orang yang mau ikut ngojek ya dipersilakan selama daya angkutnya masih memadai. Boncengan samping ini muat untuk duduk 2 orang dewasa. Penumpang juga bisa memilih duduk di belakang sopir ojek. Alhasil ojek ini punya daya angkut 3 penumpang. Pinter juga ya orang Minang nyari duit.

 

Si bapak tukang ojek hanya berkenan mengantar sampai jarak sekitar 3 km dari air terjun. Soalnya, sehabis itu jalannya nanjak dan ojeknya nggak kuat nanjak. Tarif ojek dari Pasar Belimbing sampai ke dasar tanjakan menuju air terjun itu Rp10.000 dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Kalau mau jalan kaki dari Pasar Belimbing ya paling 45 menit lah baru sampai.

 

ojek menuju air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Sedih ditinggal Pak Ojek. Sebatang kara di pelosok Padang.
Eh, gimana cara pulangnya pikir nanti saja lah.

 

Sepanjang Jalan Kaki ke Air Terjun Lubuak Tampuruang

Selepas berpisah dengan bapak ojek yang ramah itu aku lanjut jalan kaki deh. Meskipun medannya tanjakan untungnya lumayan mulus. Pas aku lewat sana banyak bapak-bapak yang sedang bekerja membangun selokan di pinggir jalan.

 

jalan beton mulus menuju air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Enak! Walaupun nanjak, tapi jalannya sudah mulus!

 

Eh, ternyata jalan mulusnya ini nggak sampai ujung! Selepas mushalla desa, wujud jalannya kembali “alami” alias masih berupa jalan tanah merah yang bergeronjal-geronjal. Hanya orang nekat yang niat mengendarai mobil lewat jalan ini. Buat yang membawa mobil aku sarankan memarkir di sekitar mushalla desa. Kalau nggak, nanti baliknya repot!

 

Semoga saja jalannya segera diperbaiki mulus sampai ujung.

 

jalan rusak menuju air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Hadeh! Ternyata jalan mulusnya nggak tuntas sampai ujung!

 

mushalla dekat air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Yang bawa mobil mending diparkir di dekat mushalla aja. BTW, agak spooky gitu mushalla-nya.

 

Oh iya. Soal Air Terjun Lubuak Tampuruang yang katanya ada di kompleks perumahan itu ternyata HOAX, hahaha. Lebih pantas disebut perkampungan sih. Kalau secara administratif memang benar masih masuk wilayah Kota Padang. Hanya saja letaknya di kaki Perbukitan Barisan. Pinggiran kota lah ya. Sesekali masih bisa dijumpai rumah warga, tapi ya jarang.

 

rumah tua berhantu di air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Udah kayak setting film horror aja.

 

Sepanjang jalan aku nggak lihat ada papan petunjuk arah ke air terjun. Makanya, untuk menemukan posisi Air Terjun Lubuak Tampuruang aku mengandalkan cara-cara berikut.

 

  1. Menyusuri asal aliran sungai.
  2. Mengikuti jalan setapak.
  3. Mengikuti ceceran sampah.
  4. Memperhatikan jejak-jejak manusia.
  5. Naluri...

 

petunjuk jalan menuju air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Jalan setapak, bangkai sandal, dan cat kuning. Jejak yang cukup jelas. 

 

Selepas berpisah dari jalan rusak, kondisi medan menuju air terjun adalah jalan hutan dengan tipe naik-naik ke puncak gunung. Jalan hutan ini pas musim hujan ya jadi becek dan licin. Walaupun begitu, yang terbiasa blusukan di hutan pasti ngerti kok jalan mana yang mesti dipilih. Kalau nggak paling-paling ya nyasar.

 

pemandangan dari bukit di air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Pasar Belimbing Jauh. Padang Jauh. Apalagi rumah di Jogja ya JAUH BUANGET!

 

Keindahan Air Terjun Lubuak Tampuruang yang ... Kotor ...

Setelah kurang lebih 10 menit jalan kaki, sampai deh di kawasan Air Terjun Lubuak Tampuruang! Di kawasan ini terdapat sejumlah gubuk dan sebuah pelataran semen yang ternyata adalah tempat salat! Subhanallah! Keren!

 

tempat salat di air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Di mana lagi bisa difasilitasi salat dekat air terjun kalau bukan di Padang!?

 

Gubuk-gubuk itu aku perkirakan adalah warung, tempat penyewaan ban, dan tempat bersantai. Oleh karena ini hari Jum’at dan karenanya bukan hari libur, wajar lah kalau suasananya sepi.

 

bilik penyewaan dan toilet di air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Kalau pas hari libur bisa jadi ramai ini.

 

air terjun bertingkat di air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Sepertinya ini air terjunnya bertingkat-tingkat.

 

Yang rame sih cuma satu...

 

SAMPAHNYA!

 

Nggak di Jawa, nggak di Sumatra, kenapa sih banyak orang yang seneng bikin kotor air terjun!? #jengkel

 

sampah pengunjung di air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
F**K banget, selfie kotor beginian...

 

Terlepas dari sampah yang berserakan di sana-sini, menurutku Air Terjun Lubuak Tampuruang termasuk air terjun yang fotogenik. Meskipun saat itu susah banget memotret bagus Air Terjun Lubuak Tampuruang tanpa terlihat kotor oleh sampah-sampah yang berserakan.

 

pemandangan indah air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Ini lho kenapa asal-usulnya diberi nama Lubuak Tampuruang. Bentuk lubuknya kan mirip tempurung.

 

keindahan air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Dipotret agak dekat biar sampahnya nggak kelihatan.

 

air terjun Lubuak Tampuruang yang tersembunyi di sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Air Terjun Lubuak Tampuruang dipotret dari depan.

 

Kalau melihat banyaknya sampah yang berserakan (duh!) air terjun Lubuak Tampuruang ini sudah sukses menarik banyak pengunjung. Hanya saja, mungkin bisa dikelola lebih baik dengan melibatnya komunitas warga setempat semisal karang taruna. Tapi yang seperti ini, kayaknya lebih kepada perilaku orang kita yang SUKA NYAMPAH SEMBARANGAN!#EMOSI

 

JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN!

 

sampah di air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Sebagian kecil dari sampah para pengunjung.

 

kotornya air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Dapet banyak oleh-oleh dari Padang. Ini cuma sedikit. Plastiknya nggak muat.
Besok-besok lagi kayaknya perlu bawa karung beras nih.

 

Air Terjun Lubuak Tampuruang sepertinya cocok juga untuk main air. Airnya dingin dan jernih. Aku sih bukan penganut aliran mandi di air terjun (cukup cuci kaki dan cuci muka saja ). Cuma ya melihat debit airnya yang deras seperti ini, kayaknya kalau mau main air di sini ya mesti hati-hati. Jangan mati konyol karena terlena oleh keindahan wanita alam.

 

penyewaan ban di air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Bacanya gini. Ban besar = Rp10.000. Ban kecil = Rp5.000.

 

Selalu berhati-hati saat berwisata alam ya!

 

tempat pacaran di air terjun Lubuak Tampuruang sekitar kecamatan Kuranji, Padang, Sumatra Barat
Hati-hati juga kalau mau mojok di tempat sepi kayak gini.
(Itu dari seragamnya, sepertinya mbaknya masih SMP deh)

 

Jadi, buat Pembaca yang kebetulan main ke kota Padang dan mencari objek wisata alam yang nggak begitu jauh, plus bisa ditempuh pakai angkutan umum, boleh lho dicoba singgah ke Air Terjun Lubuak Tampuruang.

 

Eh, kabarnya di sekitar sini masih ada air terjun lain. Tapi ya kapan-kapan lagi deh kalau sempat blusukan di Padang lagi ya.


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • RIO FERDINALD
    avatar komentator ke-0
    RIO FERDINALD #Minggu, 18 Jun 2017, 15:52 WIB
    Di mana alamatnya?
    Lha itu kan sudah aku tulis di artikel.
  • HERMAWANOV
    avatar komentator ke-1
    HERMAWANOV #Kamis, 27 Apr 2017, 10:20 WIB
    Keren Mas Bro liputannya. Sekitar 2 tahun yang lalu juga sempat main-main ke Lubuk Tempurung bareng temen-temen kantor yang sama-sama perantauan dari Jawa juga. Sepi juga cuma ada kita padahal Sabtu pagi.

    Tapi Sumbar memang keren alamnya. Banyak air terjun, bahkan di Kota Padangnya aja berjibun air terjunnya. Salam mblusuk... :D
    Wah, jadi pingin blusukan nyari air terjun di Kota Padang lagi nih! :D

    Salam blusukan juga dari Jogja buat para perantau Jawa di Sumbar. :D
  • ULUL AZMI
    avatar komentator ke-2
    ULUL AZMI #Senin, 16 Jan 2017, 17:26 WIB
    Wisata air terjun juga ada satu lagi di Padang Mas selain Lubuak Tempurung yaitu Pancuran Tujuh. Tapi sekarang boleh dicoba pula keindahan Pantai Padang Mas sekarang sudah bagus.
    Wah, dekat juga kah Pancuran Tujuh dari Kota Padang?
  • BARRABAA
    avatar komentator ke-3
    BARRABAA #Sabtu, 22 Okt 2016, 22:39 WIB
    Kalau sampah mah udah permasalahan klasik yang gak tahu kapan sadarnya orang-orang yang suka buang sampah sembarangan itu..

    Di beberapa tempat wisata di Sumbar emang banyak disediakan tempat untuk solat... luar biasa memang..

    Eh udah gak di Padang lagi ya? :D

    salam kenal.
    Di Padangnya cuma sebentar. Salam kenal juga! :D
  • TOM
    avatar komentator ke-4
    TOM #Minggu, 18 Sep 2016, 03:30 WIB
    gawai Androiiiid :D Senyum-senyum sendiri bacanya. Jaman dulu aja, udah pinter motret.
    Sekarang dah mastah berarti.. :O

    btw, maw.engine nya keren jugak :D
    aku ini bodo Om, raiso ngopo-opo, opo meneh perkara engine-engine-an... :p
  • MOHAMMAD AGUSTIAR
    avatar komentator ke-5
    MOHAMMAD AGUSTIAR #Rabu, 14 Sep 2016, 19:39 WIB
    Itu penjual baskom di atas ekstrim juga ya ditumpuk-tumpuk gitu. Duh sayang banget ya air terjunnya banyak sampahnya. :(
    Iya, sayang banget banyak sampahnya. :(
  • INSPIRASI BERKEBUN
    avatar komentator ke-6
    INSPIRASI BERKEBUN #Selasa, 12 Jan 2016, 08:44 WIB
    Waw indahnya air terjunnya...!!! Ajak-ajak donk kalo pergi ke sana Mas!! hehehe
    Jadi pengen ke sana, sekalian mau bersihin tu sampah biar yang lain enggak pada ikutan buang sampah sembarangan, ntar makin numpukkkk.
    Hihihi, ayo pungutin sampah di air terjun. :D
  • AHMAD FEBRIYANSYAH
    avatar komentator ke-7
    AHMAD FEBRIYANSYAH #Sabtu, 26 Des 2015, 14:11 WIB
    Inilah yang disayangkan dari beberapa wisata alam kita. Sampah berserakan, jadinya kurang sedap dipandang ya.
    Eniwei, masnya buang sampah sembarangan juga ga? Hehehe.
    Hahaha, kalau saya hobinya mungut sampah. :D
  • FADLI HAFIZULHAQ
    avatar komentator ke-8
    FADLI HAFIZULHAQ #Kamis, 26 Nov 2015, 17:28 WIB
    Duh, saya saja yang tinggal di Padang gak pernah tau ada air terjun itu Mas. Kurang blusukan saya ini .
    Lha tapi udah pernah ke Belimbing kan?
  • HENDI
    avatar komentator ke-9
    HENDI #Kamis, 26 Nov 2015, 12:02 WIB
    duh..heran deh dimana-mana banyak yang nyampah...Mbok yoo..bungkusnya disimpen di
    tas dulu kemudian buang saat ada tempat sampah
    Nah itu... mestinya klo berwisata itu sangu kantong plastik buat tempat sampah, Tapi ya habis itu kantong plastiknya jangan juga dibuang sembarangan :D
  • BERSAPEDAHAN
    avatar komentator ke-10
    BERSAPEDAHAN #Selasa, 24 Nov 2015, 15:23 WIB
    wah saya baru tahu ada air terjun tampuruang ...
    setelah perjuangan ternyata lokasinya bukan di perumahan ya ... hoax
    kapan2 ke sini ah .. kalau pas mudik ke kampung istri

    btw .. nyampah bener2 bikin keselll .. memang sudah jadi budaya jelek kita .. hikss
    Hehehe, menarik ya Kang kota Padang juga ada air terjun. Dicoba gowes ke mari aja Kang. :D
  • FANNY FRISTHIKA NILA
    avatar komentator ke-11
    FANNY FRISTHIKA NILA #Sabtu, 21 Nov 2015, 21:31 WIB
    wahhh nemu aja sih mas air terjun tersembunyi bgini :D .. tp iya aku jg sebel liat sampahnya..kenapa sih org2 pd ga ngerti buang sampah di tong sampah..susah bgt kyknya yaa -__-.. apa ga diajarin dr kecil.. sebel aku
    Mungkin karena di sana nggak ada tempat sampah ya mbak? Tapi nggak tahu lah...
  • ANIS HIDAYAH
    avatar komentator ke-12
    ANIS HIDAYAH #Jumat, 20 Nov 2015, 04:23 WIB
    Bagus tempatnya,,, gara - gara ada sampah jadi mengurangi nilai keindahan,,, salam
    mblusuk kang
    Salam mblusuk juga Bro! Kapan kita nyepeda bareng? :D
  • ANGKI
    avatar komentator ke-13
    ANGKI #Kamis, 19 Nov 2015, 18:58 WIB
    ahhh mas curug emang enak buat mojok haha haseeehh.... tapi kalo keinget dosa enggak
    aja deh...
    Ya semoga mereka tersadarkan, hihihi :D
  • BERBAGIFUN.COM
    avatar komentator ke-14
    BERBAGIFUN.COM #Kamis, 19 Nov 2015, 08:05 WIB
    - air terjunnya oke, kolamnya juga
    - sampahnya, sangat disayangkan,,,, huhuhuhu
    - tempat terpencil gini memang pas buat mojok pacaran, heuheuheu asal siap aja kalau ketemu lintah atau nyamuk
    Kayaknya klo orang mojok ga bakal keganggu ada nyamuk sama lintah deh Bro, hahaha :D
  • FRADITA
    avatar komentator ke-15
    FRADITA #Rabu, 18 Nov 2015, 16:25 WIB
    Sampahnya bikin emosiiiii .
    Air terjunnya indah juga ya, pemandangan kotanya juga indah dari atas :D
    Iya mbak, ternyata dari atas indah juga pemandangannya ya..
  • MAS FEB
    avatar komentator ke-16
    MAS FEB #Selasa, 17 Nov 2015, 10:54 WIB
    Mmmm... Banyak sampah.. Permasalahan yang masih buntu karena terkait dengan
    kesadaran masing-masing orang.. merenung
    Btw, itu yang gandengan tangan kok bisa sampe air terjun ya? Kok niat banget.. kepo
    Semoga suatu saat kelak, masyarakat kita terdidik untuk nggak buat sampah sembarangan ya Mas. Itu yang gandengan tangan kalau niat nyari tempat buat mojok ya gitu deh... :p
  • JULI
    avatar komentator ke-17
    JULI #Selasa, 17 Nov 2015, 09:15 WIB
    Pertamax mas hehehe

    Setelah sekian lama cuma baca artikel Mas Wijna, akhirnya aq comment juga kan :)
    Air terjunnya bagus, tapi sayang sampahnya byk bangetttt.
    hehehe, akhirnya komen juga ya mbak :D

    Iya, emang disayangkan itu sampahnya banyak banget >.<