Begitu mendarat di Bandara Internasional Minangkabau di hari Kamis siang (11/12/2014), tugas pertama yang harus kami laksanakan adalah mencari penginapan. Sayang, kondisi bandara sangat tidak kondusif untuk dipakai diskusi. Sebabnya, tawaran beringas agen taksi gelap silih berganti datang menyerbu kami.
Bandara internasional Minangkabau. Naik taksi boleh tapi mahal. >.<
Di tengah suasana kalut tersebut, kami “kabur” naik bus Damri menuju Kota Padang. Tarifnya Rp22.000 per orang dengan waktu tempuh sekitar setengah jam. Dibanding naik taksi gelap, naik bus Damri adalah pilihan terhemat menuju Kota Padang dari bandara. Akhirnya, dikusi pun berlangsung di dalam bus.
Melarikan diri ke dalam bus Damri. Lumayan bisa sekalian ngadem.
Bus Damri perlahan-lahan memasuki wilayah Kota Padang. Dari sekian banyak opsi yang ada, akhirnya aku dan mas ArtHarry memutuskan menginap di Hotel Sofyan Inn Rangkayo Basa. Itu karena dekat dengan laut (semoga saja nggak tsunami ), ada fasilitas internet Wi-Fi, dan yang terpenting tarifnya relatif murah dari penginapan sejenis, hehehe.
Kami turun di perempatan Jl. Pemuda dekat Plaza Andalas dan dilanjut jalan kaki ke arah laut (barat) sekitar 100 meter. Hotel Sofyan Inn Rangkayo Basa terletak persis di pinggir jalan raya.
Sofyan Inn Rangkayo Basa
Jl. Hang Tuah no. 211, Kota Padang, Sumatra Barat, 25117
Telepon: 0751 891 888
Fasad Hotel Sofyan Inn Rangkayo Basa.
Jenis kamar pilihan kami adalah superior twin-bed bertarif Rp400.000 per malam. Dengan menambah Rp50.000 per malam, tamu berhak untuk bersantap malam secara cuma-cuma di restoran hotel.
Ukuran kamar yang kami tempati lumayan kecil namun tetap nyaman untuk dihuni. Kamar mandinya pun sangat representatif sekali dipakai buat ngendhog, hahaha. Oh iya, Sofyan Inn Rangkayo Basa juga menyediakan sejumlah ruang pertemuan lho. Jadi, kalau mau menggelar pertemuan sambil menginap di sini ya bisa banget.
Saksi bisu penyakit pilek akut untuk 3 hari ke depan.
Nyaman juga kamar mandinya. Cocok buat nyari inspirasi. #eh
Mungkin ada Pembaca yang bertanya-tanya. Kaharudin Datuk Rangkayo Basa (1906 – 1981) adalah gubernur pertama provinsi Sumatra Barat.
Akses internet Wi-Fi nya lumayan cepat juga lho. Di awal-awal sempat nggak bisa terkoneksi ke Google. Tapi berkat bantuan VPN semuanya bisa teratasi. #eh
Sofyan Inn Rangkayo Basa ini tergolong hotel syariah. Alhasil fasilitas untuk beribadah lumayan komplit. Di setiap kamar tersedia sajadah dan Al-Qur’an. Selain itu di lantai 3 juga ada mushalla. Kalau mau ke masjid dari Sofyan Inn Rangkayo Basa juga tinggal jalan kaki sebentar.
Di tiap kamar ada Al-Qur'an dan sajadah.
Nah, yang menjadi daya tarik Sofyan Inn Rangkayo Basa ini adalah serba dekat kalau mau ke mana-mana. Mau ke pantai Padang cuma tinggal jalan kaki 1 menit. Ke Plaza Andalas dan ke Pasar Raya ya juga tinggal jalan kaki. Kalau mau pergi agak jauh, di depan hotel banyak angkot putih dan oranye yang wira-wiri.
Beberapa hal yang mengganjal saat kami menginap di sana sebetulnya nggak banyak dan nggak terlalu signifikan. Pertama, saluran televisinya lokal (bukan televisi berbayar). Kedua, di dalam kamar tidak disediakan perangkat untuk menulis. Ketiga, hawa di koridor lantai 3 agak pengap. Itu saja sih. Semoga menjadi catatan untuk pihak hotel deh.
Menu sarapan paginya selalu ada ketupat sayur.
Nah, buat Pembaca yang berencana ke Padang dan nyari tempat menginap yang dekat dengan mana-mana, boleh lho melirik Sofyan Inn Rangkayo Basa. Atau mungkin Pembaca punya alternatif tempat menginap lain? Boleh lho di-share di kotak komentar. Eh, tapi jangan penginapan buat backpacker yah! Beda kelas ini, hahaha.
Pembaca pas ke Padang menginap di mana ya?
NIMBRUNG DI SINI
Lokasinya sangat strategis karena dekat kuliner (Sate Pak Syukur dan Restoran Pak Datuk) itu aja gan...tambahannya.
Paaassss untuk suasana syariahnya. Sangat berkesan pengalaman menginap di sinii...