Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Senin, 6 Oktober 2008, 16:35 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Selasa siang (30/9/2008), usai menunggu terik matahari mereda sambil tidur-tiduran di rerumputan kompleks Candi Sewu, aku dan Andreas kembali melanjutkan perjalanan di Taman Wisata Candi Prambanan. Sekitar 300 meter di selatan Candi Sewu, kami menjumpai reruntuhan batu-batu candi yang diberi nama Candi Bubrah.

 

Foto Tampak Muka Candi Bubrah, Prambanan, Jawa Tengah pada September 2009
Tampak Muka Candi Bubrah.

 

Secara administratif Candi Bubrah terletak di Dukuh Klurak, Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sesuai namanya, (bubrah = rubuh dalam bahasa Jawa) Candi Bubrah masih berwujud reruntuhan layaknya Candi Gana dan Candi Karangnongko.

 

Lingkungan di sekitar Candi Bubrah sudah tertata dengan rapi. Sepertinya dalam kurun waktu dekat belum ada rencana pemugaran Candi Bubrah.

 

Foto Tampak Belakang Candi Bubrah, Prambanan, Jawa Tengah pada September 2009
Sisi Belakang Candi Bubrah.

 

Candi Bubrah merupakan candi Buddha. Sebabnya, banyak arca-arca Buddha yang terlihat di sekitar candi. Selain arca Buddha, kami juga menjumpai ornamen talang air (jalawadra).

 

Foto Arca Buddha Tanpa Kepala di Candi Bubrah, Prambanan, Jawa Tengah pada September 2009
Arca Buddha yang kehilangan kepalanya.

 

Foto Jalawadra di Candi Bubrah, Prambanan, Jawa Tengah pada September 2009
Saluran air ini biasanya terletak di bagian atap candi.

 

Candi Bubrah memiliki pintu masuk yang menghadap ke arah timur. Berbeda dengan candi-candi Buddha lain yang umumnya menghadap ke arah barat.

 

Di bagian barat Candi Bubrah terdapat susunan lain batu-batu candi. Entah apakah itu batu dari candi induk atau candi perwara. Seperti umumnya kondisi candi yang runtuh, di tengah-tengah Candi Bubrah kami lihat ada lubang yang menganga.

 

Foto Lubang Menganga di Tengah Candi Bubrah, Prambanan, Jawa Tengah pada September 2009
Lubang menganga yang ada di tengah bangunan candi induk.

 

Foto Reruntuhan Batu di sekitar Candi Bubrah, Prambanan, Jawa Tengah pada September 2009
Apakah ini batu-batu candi induk yang belum disusun ataukah malah batu candi perwara ya?

 

 

Candi Bubrah mungkin memang tidak semenarik Candi Sewu dan Candi Prambanan. Namun keberadaannya jelas menguatkan fakta bahwa dahulu konsentrasi umat Buddha di sini cukup banyak dan hidup berdampingan dengan umat Hindu.

 

Pembaca yang kebetulan main ke Taman Wisata Candi Prambanan, jangan lupa berkunjung ke Candi Bubrah ya!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • PEIN
    avatar komentator ke-0
    PEIN #Selasa, 1 Des 2009, 18:23 WIB
    http://3.bp.blogspot.com/_HJM62FZ7oYI/SiGBRNuz7QI/AAAAAAAAAVY/T9LjPTueN1k/s1600-h/candientahapanamanya.JPG

    Niy candi apa bro ya ?
    Katanya sih dideket museum di Candi Prambanan.....
    Iya itu memang di kompleks candi Prambanan, tapi saya ndak tau itu candi apa bukan, soalnya waktu itu kayak keluar air mancur disana itu. Mungkin ornamen yang bentuknya candi. Ah, entahlah...
  • OM BAYU
    avatar komentator ke-1
    OM BAYU #Selasa, 22 Sep 2009, 10:59 WIB
    termisi : mampir baca2 & lihat2 foto disini ya
    weee...ada ki Ageng! Sugeng rawuh Ki :D