Bila dihitung-hitung, total jarak yang kami tempuh dari Banjar, ke Dieng, hingga akhirnya tiba di Yogyakarta kurang-lebih sekitar 320 kilometer! Wow! Jauh juga ya?
Alhamdulillah, selama perjalanan panjang ratusan kilometer tersebut, kami nggak banyak menemui kendala yang berarti. Papan hijau petunjuk arah banyak berdiri di berbagai persimpangan jalan. Untuk jaga-jaga, sebetulnya kami juga sudah menyiapkan berbagai macam peta. Selain itu, kami juga hobi mengamati patok-patok kilometer yang posisinya agak tersembunyi di pinggir jalan raya. Patokannya, jarak satu kilometer bisa ditempuh dalam waktu 1 menit.
Dari mana dan ke mana berapa kilometer? Coba tebak lagi di mana ini?
Yang membuatku (cukup) terkagum-kagum adalah kenyataan, bahwa dengan mengikuti jalan raya beraspal dari Kota Banjar di Jawa Barat, rupanya kita bisa sampai juga di Kota Jogja. Agak terlalu berlebihan ya? Hehehe . Aku baru tahu bahwa ternyata kota-kota di Pulau Jawa ini saling terhubung dengan jalan raya! #ndeso
Dunia ternyata sempit juga ya? Hahaha.
Harap mengemudi dengan hati-hati!
Oke deh! Inilah kota-kota di Pulau Jawa yang aku kunjungi selama road trip Banjar – Dieng dari hari Selasa (23/12/2008) sampai hari Jum’at (26/12/2008).
Kota Banjar, Jawa Barat
5 jam perjalanan dari Kota Jogja dengan kereta api
Untuk menuju Kota Banjar dari Kota Jogja, aku naik Kereta Api Lodaya di kelas bisnis dengan tiket seharga Rp110.000 per orang. Karena keberangkatanku kali ini bertepatan dengan peak season musim liburan sekolah, maka harga tiketnya menjadi lebih mahal. Normalnya, harga tiket Kereta Api Lodaya untuk kelas bisnis adalah Rp90.000 per orang.
Di Banjar aku sempat menyantap nasi pecel seharga Rp6.000. Cita rasa dan komposisinya agak berbeda dari pecel yang biasa aku santap di Yogyakarta karena memakai bunga pisang.
Kota Majenang, Jawa Tengah
Berjarak 27 kilometer dari Kota Banjar
Kota Majenang adalah kota di provinsi Jawa Tengah yang pertama kali kami singgahi dalam road trip Banjar – Dieng. Dari Banjar menuju Majenang, kami harus menempuh jalan yang konturnya berbukit-bukit dan dihiasi oleh lebatnya hutan.
Majenang adalah kotanya Radit, salah satu personil Math 04. Di kota yang sebagian besar penduduknya berbahasa ngapak ini, kami hanya singgah untuk makan siang. Apa yang menjadi ciri khas Majenang ya Dit?
Gapura perbatasan wilayah provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Kota Purwokerto, Jawa Tengah
Berjarak 60 kilometer dari Kota Majenang
Kota Purwokerto adalah kota yang terlihat lebih maju dibandingkan Banjar dan Majenang (menurut sekilas pengamatanku lho! ). Kenapa aku bisa bilang seperti itu, karena setidaknya di kota ini berdiri semacam pusat perbelanjaan dan juga toko buku Gramedia. Selain itu, di Purwokerto ini juga berdiri Universitas Jendral Sudirman.
Di Purwokerto kami menyempatkan untuk menyantap Soto Ayam Jalan Bank milik Pak Haji Loso. Purwokerto juga terkenal dengan kuliner khasnya yaitu tempe mendoan. Selain itu, Purwokerto juga memiliki obyek wisata berupa kebun binatang dan taman wisata Baturaden yang terletak di kaki Gunung Slamet. Di kota ini pula adalah rumah dari Harto dan Yoa yang merupakan personil Math 04.
Kota Sokaraja, Jawa Tengah
Berjarak 10 kilometer dari Kota Purwokerto
Di Kota Sokaraja yang berukuran kecil ini aku menjumpai banyak sekali toko yang menjual Getuk Goreng. Bayangkan, ada sekitar 7 toko yang menyandang titel "Getuk Goreng Haji Tohirin", dan ketujuh-tujuhnya sama-sama menambahkan embel-embel kata asli. Sepertinya, getuk goreng adalah ikon kuliner utama sekaligus kebanggaan Sokaraja. Tidak hanya gethuk goreng, kami juga sempat mengicipi Soto Kecik Sokaraja yang tersohor itu.
Getuk goreng yang asli itu mana yang mana ya?.
Kota Purbalingga, Jawa Tengah
Berjarak 11 kilometer dari Kota Sokaraja
Di Kota Purbalingga kami hanya numpang lewat untuk meneruskan perjalanan ke kota Klampok. Di Kota Purbalingga terdapat sebuah patung besar Jenderal Sudirman. Rupanya Jendral Sudirman lahir di kota ini, tepatnya pada tanggal 24 Januari 1916. Purbalingga juga terkenal dengan taman air (waterpark) bernama Owabong yang dikelola oleh warga setempat.
Patung Jenderal Sudirman di Purbalingga.
Kota Banjarnegara, Jawa Tengah
Berjarak 30 kilometer dari Kota Purbalingga
Di Kota Banjarnegara ini kami hanya numpang lewat dan tidak sempat mencicipi kuliner khas di sana yang tidak lain dan tidak bukan adalah dawet ayu.
Kota Wonosobo, Jawa Tengah
Berjarak 48 kilometer dari Kota Banjarnegara
Kota Wonosobo adalah sebuah kota besar terdekat dari Dataran Tinggi Dieng. Hawa kota ini sejuk dan sekeliling kota masih asri dengan banyaknya tanaman dan pepohonan di sisi-sisi jalan. Menurut Tiwul, gosipnya alun-alun Kota Wonosobo bakal dilengkapi dengan fasilitas hotspot dalam waktu dekat.
Keramaian di toko kue Aneka di Kota Wonosobo.
Kota Wonosobo terkenal dengan kuliner khasnya yaitu mie ongklok. Mie ongklok ini unik karena memakai kuah kanji dan disajikan bersama dengan sate sapi. Sayangnya aku nggak bisa meliput penjual mie ongklok tersebut karena satu dan lain hal (mbal-mbul ). Selain itu Kota Wonosobo memiliki toko kue dan oleh-oleh terkenal bernama Toko Aneka.
Kota Temanggung, Jawa Tengah
Berjarak 41 kilometer dari Kota Wonosobo
Kota Temanggung memiliki julukan lain sebagai kota tembakau. Kota ini cukup familiar denganku karena aku beberapa kali berkunjung kemari dan merupakan rumah dari Nanang (Math ’04), Andi (Math ’05), dan Albert (Math ’06). Kenapa ya anak-anak Math yang berasal dari kota ini semuanya pintar-pintar?
Anyway, di alun-alun Kota Temanggung terdapat warung bakso lombok uleg yang sudah teruji kepedasannya. Pembaca bersedia mencoba?
Kota Magelang, Jawa Tengah
Berjarak 23 kilometer dari Kota Temanggung
Kota Magelang ini sih sudah sangat familiar buatku, karena beberapa kali aku sempat singgah kemari dan mengabadikan beberapa adegan di alun-alun. Yah, Kota Magelang dan juga Kota Temanggung menyimpan beberapa kenangan tersendiri untukku.
Nah itu tadi kota-kota yang aku singgahi selama road trip Banjar – Dieng. Pembaca sendiri sudah pernah singgah di kota mana saja ya?
Dari sekian banyak kota yang ada di Indonesia, Tiwul mengamati hampir seluruh kota memiliki jalan dengan nama Jalan Jenderal Sudirman! Itu nggak termasuk di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Besar sekali ya jasa bapak bangsa ini, sehingga nama beliau diabadikan sebagai nama jalan di pelosok kota di pulau Jawa. Hormat untuk beliau!
NIMBRUNG DI SINI