Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Senin, 1 April 2024, 04:42 WIB

Benda ini adalah QB-157, yang tidak lain adalah quick release plate dari panhead PH-157Q, bawaan tripod Velbon Sherpa 600R. Benda kecil berukuran sekitar 5,5 cm x 4,5 cm ini berfungsi untuk dipasangkan dengan ulir di pantat kamera supaya si kamera bisa kokoh terpasang di panhead tripod. 

 

Jadi, setiap kali aku bawa tripod, benda kecil ini harus selalu dibawa. Ada kamera, tripod, panhead, dan quick release plate. Repot toh peralatan yang dipakai buat motret landscape? Belum perkara filter.

 

Apesnya… pada suatu ketika, benda kecil ini pernah hilang!  Akibatnya, tripod Velbon Sherpa 600R pun berubah menjadi barang mahal berstatus pengangguran. Lebih tepatnya, panhead PH-157Q jadi nggak bisa digunakan karena dudukannya ke kamera tidak ada.

 

Beh!

 

quick base plate velbon qb-157 black

 

Tempat kejadian perkara di mana QB-157 hilang ini tidak terlupa. Adalah di pantai paling populer dan paling accessible se-Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Apalagi kalau bukan Pantai Teleng Ria

 

Kejadiannya sekitar pukul enam pagi, saat seorang diri menjelajahi bibir pantai. Pas sedang konsentrasi motret-motret pakai tripod, eeeh… ada dua laki-laki mencurigakan yang tiba-tiba menunjukkan gelagat yang… tidak normal! Alhasil, dengan sangat terpaksa, aku bergegas cabut ketika manusia-manusia itu mulai mendekat. 

 

Nah, besar kemungkinan, pada saat itulah aku kehilangan QB-157 karena terburu-buru mengemasi kamera dan tripod. Bubar sudah agenda hunting foto pemandangan Pantai Teleng Ria yang saat itu ndilalah-nya cerah walaupun sudah masuk awal musim penghujan.

 

Apa mungkin ya, saat ini QB-157 itu masih tersembunyi di dalam timbunan pasir Pantai Teleng Ria? Aku yakin banget kalau QB-157 itu jatuh. Sayangnya, aku lupa persisnya di mana lokasi persisnya peristiwa yang terjadi Oktober 2009 silam itu.

 

Terus, ya seperti yang sudah disinggung di atas itu. Panhead PH-157Q pun menjadi tidak bisa digunakan. Mencari QB-157 penggantinya susah karena tahun 2009 silam belum ada yang namanya Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dkk. Akhirnya, selama beberapa tahun, panhead PH-157Q pun terpaksa disimpan di dalam lemari, berganti ball head dari Giottos yang tidak begitu enak dipakai karena tidak menggunakan base plate.

 

Barulah sekitar tahun 2012-an, ketika benih-benih e-commerce mulai tumbuh, aku mendapatkan pengganti QB-157 yang hilang itu dari toko online. Lupa, apa itu Tokocamzone atau JPC Kemang. Termasuk benda langka itu meskipun harganya ya nggak terlalu mahal.

 

Sejak saat itu, QB-157 selalu melekat di pantat kamera. Tidak pernah dilepas demi mencegah kejadian serupa terulang lagi. Hanya saja, sekarang masalahnya aku malas menggotong tripod Velbon Sherpa 600R karena lumayan berat. Tapi ya harus diakui, karena bobotnya tersebut, tripod Velbon ini kokoh menopang Nikon D80 ketika ada adegan tripod harus masuk ke sungai yang arusnya lumayan deras pas memotret air terjun.

 

suasana pagi hari di pantai teleng ria pacitan jawa timur pada tahun 2009

 

Sedangkan Pantai Teleng Ria sendiri… semenjak kunjungan tahun 2009 silam itu, aku baru ke sana lagi pada November 2022 yang lalu! Lama juga ya? Bukan karena trauma pernah kehilangan QB-157 di sana, tapi ya karena momennya belum ada saja.

 

Akhirnya ya, pada November 2022 itu, aku motret-motret di Pantai Teleng Ria lagi. Masih pada pagi hari. Masih membawa tripod Velbon Sherpa 600R. Tapi, kali ini bersama anak dan istri.

 

Untungnya, selama motret-motret itu, kondisinya aman terkendali. Sepi nan damai. Suasana yang sama seperti Pantai Teleng Ria pada tahun 2009 silam.

 

Hanya saja… duh… hanya saja… langit pada waktu itu mendung! Gagal sudah mendapatkan momen matahari terbit. Tapi ya boleh dimaklumi karena November itu hujan deras sedang hobi-hobinya membasahi Pacitan.

 

Tapi, yang bikin sangat kecewa adalah Pantai Teleng Ria pada pagi itu kotor banget! Banget, banget, banget kotornya! 

 

Apa mungkin karena dampak hujan lebat semalam yang membuat sungai banjir? Kalau sampah-sampah tumbuhan masih bisa dimaklumi ya, tapi yang terlihat di bibir pantai pada waktu itu adalah sampah plastik, kemasan makanan, bahkan styrofoam.

 

Hadeh….

 

suasana pagi hari di pantai teleng ria pacitan jawa timur pada tahun 2022

 

Entah kapan ini singgah ke Pantai Teleng Ria lagi. Mungkin pas musim kemarau pantainya lebih bersih? Kalaupun masih kotor ya… dengan sangat terpaksa, mari kita pindah ke pantai-pantai pasir putih lain di Pacitan selain Teleng Ria.

 

Ingat! Tetap waspada dengan barang-barang bawaan dan jagalah kebersihan!

 

Ciao!

 

 

Pacitan, Jawa Timur

November 2022


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • FANNY_DCATQUEEN
    avatar komentator ke-0
    FANNY_DCATQUEEN #Kamis, 23 Mei 2024, 10:36 WIB
    ntahlah mau gimana lagi cara kasih tahu orang2 supaya bisa jaga kebersihan yaaa. kayak susah bener buang sampah ke tempatnya.. atau udh terlanjur ndableg yg ga bisa disembuhin lagi soal beginian :(

    pantai kita itu banyak dan cantik. tapi liat pasirnya banyak sampah gitu, ya wajar kalo banyak orang lbh milih ke tempat lain.

    untung akhirnya dapat si plate ya mas :D
  • WARM
    avatar komentator ke-1
    WARM #Rabu, 17 Apr 2024, 11:29 WIB
    njenengan ki ternyata selalu bermasalah dengan tripod toh yo