Nggak seru rasanya kalau kisah KKN tidak dibumbui oleh konflik, romantisme, atau bahkan mistis. Untuk yang terakhir, baru-baru ini unit 80 mengalami kisah yang sepatutnya membuat bulu kuduk merinding. Tapi, karena sebagian besar personil unit 80 tergolong orang-orang aneh , akibatnya kami justru tidak ketakukan, malah sakit perut karena terlalu banyak tertawa. Aneh ya?
Alpat dan Fatur lagi bermain PES
Alkisah begini ceritanya. Pada Minggu dini hari (20/7/2008), atmosfir rumah Banjarsari mendadak berubah drastis. Tidak lain dan tidak bukan karena beberapa anggota unit 80 melampiaskan hawa nafsu mereka dengan bermain Pro Evolution Soccer di komputer milik Alpat.
Sebut saja personil semacam Teguh, Hasan, Reski, Catur, dan sang kormanit Gunawan pada malam hari itu bertarung memakai stik komputer untuk memasukkan bola ke gawang lawan. Tentu saja, mulut mereka juga ikut bertarung dengan berteriak sekeras-kerasnya.
Tepat tengah malam, Gunawan mendapat SMS dari nomor tidak dikenal. Kata Dita, nomornya IM3 Kota Jogja yaitu 0856 43038 928. Sebelumnya, mohon maaf karena SMS itu tidak sengaja kuhapus, tetapi kira-kira begini isinya:
Mas KKN, nama saya Tono. Umur saya 5 tahun. Kemarin saya baru saja kecelakaan, ditabrak kereta. Kepala saya putus dan sekarang saya sedang mencari kepala saya. Mas, saya kesepian. Boleh nggak saya main dengan mas? Tapi sebelumnya lepasin tali pocong saya dong.
Sekejap, suasana kamar yang hingar-bingar dengan teriakan para lajang itu mendadak hening. Tetapi tidak berlangsung lama, karena semua manusia maniak bola itu lebih memilih melanjutkan kompetisi bola yang tertunda.
Selang satu jam kemudian, ada SMS lagi masuk ke handphone Gunawan.
Mas, jendelanya kok belum ditutup?
Sekejap, suasana kamar kembali lagi hening. Kali ini, sukses diiringi oleh bulu kuduk yang merinding. Memang sih jendela kamar belum ditutup. Reski menyarankan Gunawan untuk menelpon nomor si pengirim SMS. Gunawan berkelit dan memutuskan untuk membalas saja SMS tersebut. SMS balasan malah akhirnya tidak tersampaikan (not delivered). Teguh yang gagah berani akhirnya beranjak untuk menutup jendela kamar.
Permainan Pro Evolution Soccer masih berlanjut, walau dengan ritme yang berbeda. Kembali, para penghuni ruangan dikejutkan oleh dering handphone Gunawan.
Mas, aku kedinginan.
Akhir cerita, kompetisi permainan sepak bola itu masih berlanjut sampai menjelang subuh dengan ditemani oleh SMS dari bocah yang mengaku bernama Tono itu.
Paginya, kabar mengenai Tono tersebar luas ke seantero subunit. Bukannya malah takut, kebanyakan menanggapi SMS itu dengan bercanda. Bahkan beberapa anggota unit ada yang mencoba menelpon Tono dan tidur larut malam hanya untuk mendapat SMS darinya.
Pokoknya Tono pada beberapa hari ini benar-benar menjadi populer. Entah siapa dia, apakah dia hantu atau hanya manusia iseng. Yang jelas kami hanya tahu satu hal mengenai dirinya,
Tono itu kakaknya Tini.
NIMBRUNG DI SINI