Setiap pondokan, entah apakah itu Rumah Pak Pardiman, Rumah Banjarsari, Rumah Kadipaten ataupun Rumah Bu Ndaru, memiliki keunikannya masing-masing. Keberagaman itulah yang membuat setiap personil Unit 80 tidak bergantung pada satu rumah saja, sehingga kami sering mondar-mandir dari satu pondokan ke pondokan yang lain.
Berikut adalah isi rumah-rumah yang menjadi markas kami selama kurang lebih dua bulan.
Rumah Pak Pardiman
- Bangku batu dan kursi, tempat kami untuk santai dan bercengkrama dengan warga sekitar.
- Meja panjang dan bangku-bangku warung Bu Tini, Alternatif lain meja makan di Rumah Pak Pardiman. Kalau makan mie Ayam seringnya di sini.
- Gerobak Mie Ayam, bukan tempat Bu Tini meracik Mie Ayam. Di dekat sini terdapat kasur yang digunakan sebagai tempat tidur Aditya.
- Dapur, tempat Ayu, Wulan, Hamidah, Rifie, Monna, dan Dita masak. Di sini ada beberapa kompor minyak dan satu kompor gas. Kalau malam, sepeda onthel diparkir di sini dan juga terdapat tempat cuci-mencuci.
- Ruang tamu yang disulap menjadi ruang kerja. Di sini ada dua komputer milik Ayu dan Catur. Kedua komputer tersebut dihubungkan dengan jaringan LAN. Tempat ini juga merangkap sebagai ruang makan Subunit 3. Kalau malam, ada 3 motor yang terparkir di sini.
- Kamar Pak Pardiman, selama KKN digunakan sebagai kamar Hamidah, Wulan, dan Ayu.
- Kamar Teguh, selama KKN digunakan sebagai kamar Rifie, Monna, dan Dita.
- Ruang tengah, kalau malam dua motor terparkir di sini dan Bu Tini beserta Anggi tidur di sini. Di ruang ini juga terdapat kulkas dan meja makan.
- Kamar mandi.
Listrik | : 900 Watt. |
Makanan | : Mie Ayam Bu Tini (Rp4.000) ditambah berbagai camilan dari warung beliau. Tidak ada cemilan yang disediakan oleh personil unit. |
Hiburan | : 2 Komputer, 1 Tv Tuner. |
Air | : Mengalir dari keran PAM dan juga sumur timba. |
Tempat Kumpul | : Sangat Sering. |
Rumah Banjarsari
- Teras, Rifie dan Monna sering menunggu anggota Subunit 1 di sini.
- Ruang tamu, digunakan sebagai ruang makan Subunit 1 sekaligus ruang kerja.
- Ruang tengah, ada televisi dan juga sebagai tempat tidur penghuni rumah.
- Kamar Abi, Alpat, Irsyad dan Mas Fatur. Di sini bersarang komputer milik Teguh.
- Kamar Teguh, Hasan, dan Gunawan. Tempat ini juga merangkap sebagai ruang makan subunit 3. Kalau malam, ada 3 motor yang terparkir di sini.
- Dapur, di sini terdapat satu kompor minyak. Di sini juga terparkir satu sepeda onthel tua.
- Kamar mandi, yang tidak memiliki pintu.
- Garasi, bisa menampung 9 motor (biasanya 6 motor).
Listrik | : 450 Watt. |
Makanan | : Tidak ada cemilan, hanya ada sisa sarapan yang berfungsi rangkap sebagai makan siang. |
Hiburan | : 2 Komputer, 1 Televisi (jernih gambarnya). |
Air | : Sumur timba. |
Tempat Kumpul | : Jarang. |
Rumah Kadipaten
- Teras, kalau malam Shen-Chan sering nelpon di sini.
- Ruang tamu, digunakan ruang berkumpul penghuni rumah sekaligus ruang kerja. Ada televisi di sini.
- Kamar Reza, Rezki, dan Angga.
- Kamar Shen-Chan dan Zul.
- Kamarku, Mas Ferry dan Catur.
- Sumur timba, tempat cuci-mencuci, dan kamar mandi.
- Dapur kecil, ada kompor gas milik Shen-Chan dan berbagai snack lainnya.
- Garasi, bisa menampung 8 motor (biasanya 6 motor).
- Jemuran.
Listrik | : 250 Watt. |
Makanan | : Banyak cemilan yang dibawa Shen-Chan. |
Hiburan | : 1 Televisi (nggak jernih gambarnya) dan tanpa komputer. |
Air | : Sumur timba (15x untuk mengisi penuh bak mandi). |
Tempat Kumpul | : Sering. |
Rumah Bu Ndaru
- Ruang tamu, sekaligus ruang makan Subunit 2 dan ruang kerja.
- Ruang tengah, ada televisi di sini dan juga meja makan. Kalau malam motor Tika dan Prima diparkir disini.
- Kamar Tika dan Prima.
- Dapur, ada kulkasnya dan juga tempat bersemayamnya "penunggu rumah".
Sebenarnya masih luas, tetapi aku tidak berkesempatan untuk menilik isi rumah lebih lanjut.
Listrik | : 450 Watt. (?) |
Makanan | : Banyak cemilan dari Tika dan Prima (karena dua-duanya doyan ngemil) dan sisa sarapan Subunit 2. |
Hiburan | : 1 Televisi (nggak jernih gambarnya) dan tanpa komputer. |
Air | : Sumur timba. |
Tempat Kumpul | : Jarang. |
NIMBRUNG DI SINI