Berikut ini adalah cerita di hari terakhir KKN sebelum penarikan, yaitu di hari Sabtu (30/8/2008).
Pukul 06.00 – 06.30
Aku ada di rumah Jogja. Sehari sebelumnya, aku minta ijin sama Catur, Gunawan dkk buat balik ke Kota Jogja demi menyelesaikan tugasku membuat movie perpisahan dan ngisi semua data di seluruh Kartu Kontrol (K1, K2, K3, dan R1).
Tapi, setelah semalaman berjuang melawan kantuk, aku baru bisa mengisi K1, K2, K3, dan R1 saja. Itu pun belum semuanya penuh terisi. Soalnya, aku nggak tau kode programnya anak-anak lain yang menjadi isian di lembar K2.
Sebetulnya, hari ini ada rapat unit pukul 07.00 di Balai Desa Kebondalem Kidul. Aku nggak telat bangun pagi, tapi sialnya aku lupa di mana aku naruh dompetku! Jadilah selama 30 menit aku nyari dompetku dan untungnya ketemu terselip di kamar sendiri.
Pukul 07.30 - 08.30
Aku ke Prambanan naik bis TransJogja jurusan 1A. Kucegat di halte Jl. Malioboro, bukan di halte Jl. Mangkubumi. Perjalanan dari sana ke Halte Prambanan butuh waktu sekitar 50 menit. Lamanyoo!
Sampai di Prambanan pukul 07.00 dan mesti jalan kaki dulu sampai ke lokasi KKN yang makan waktu sekitar 30 menit. Aku langsung ke Balai Desa Kebondalem Kidul dan ternyata...sepi!
Penasaran, aku langsung absen ke Rumah Sentul dan ternyata personil cewek-cewek penghuni rumah belum pada siap. Beh! Tapi agak siangan, personil cowok-cowok bermunculan. Sembari nunggu personil cewek siap, personil cowok berangkat duluan ke Balai Desa.
Pukul 08.30 – 11.00
Ngobrol ngalor-ngidul nunggu personil subunit lain datang ke Balai Desa. Ini rapat unit bung! Semua orang mesti datang! Apalagi ini rapat terakhir!
Ayu, Wulan, Gunawan lagi ngisi kesan-pesan.
Yang terakhir datang itu Wulan dan Ayu. Katanya mereka lembur, bikin kado sampai malam terus pakai mandi pagi dulu (padahal instruksi Gunawan nggak usah mandi dulu ).
Rapat terakhir ini diselingi acara tukar kado dan menulis opini tentang personil lain. Yang seru itu ya pas tukar kado. Ada yang dapet mainan kereta api, spidol, sampai sambal botol yang sudah kepakai setengah. Weleh!
Hadiah milik Irsyad. Kasiaaan...
Nah, yang dapat jackpot sambal botol ternyata Irsyad. Dia nggak terima dan jadi jengkel. Irsyad merasa ada personil yang menganggap acara tukar kado ini sebagai acara main-main. Agaknya, Isryad menaruh harap sekali pada acara ini. Sebelum acara tukar kado dimulai, Irsyad sempat membagi-bagi stiker KKN kreasi Rumah Banjarsari dan "piagam kenangan" spesial hanya untuk anggota Subunit 3.
Kalau aku dapet kado gantungan kunci yang ternyata dari Angga. Setelah acara rapat unit selesai, Subunit 3 sempet ngumpul dulu terus foto bareng untuk yang terakhir kalinya.
Pukul 11.00 – 11.45
Subunit 3 untuk yang terakhir kalinya pergi makan siang bareng. Sebenernya sih bukan makan siang, soalnya kita nggak makan pagi karena rapat unit terakhir itu . Jadilah kita dengan dana yang tersisa, makan bareng di sebuah warung di Desa Tlogo yang berdekatan dengan Hotel Galuh.
Sesaat setelah Catur "nyembur", malah pada ketawa-tawa.
Makanannya sih biasa saja, tapi ada kejadian yang luar biasa. Biasalah kami kan kalau makan selalu bercanda, ngobrol sana-sini. Pas itu kami lagi selesai bercandaan, terus diem buat meneruskan makan. Nggak ada angin, nggak ada petir, tiba-tiba eeeeh... si Catur menyemburkan makanannya!
Sontak saja, kami semua kaget dan mengamankan piring masing-masing. Diangkat piringnya. Tapi namanya juga bencana, pasti ada korban. Nah, korbannya si Wulan. Sebab, Catur dan Wulan itu duduk berhadap-hadapan di meja makan.
Nggak hanya mukanya Wulan yang kena, piring makan Wulan juga kena semburan nasi dari mulut Catur. Alhasil, Wulan berhenti makan, Gunawan ketawa terpingkal-pingkal, dan Irsyad berbalik makan menghadap tembok untuk menghindari bencana serupa. Mas Ferry, Ayu, dan Hamidah terbengong-bengong. Untung Catur tau diri, jadi dia "mengasingkan" diri makan di bangku lain supaya insiden serupa nggak terjadi lagi.
Pukul 11.45 – 18.00
Semua personil Unit 80 melaksanakan tugas dan kewajibannya. Kalau aku sih mengasingkan diri di Rumah Banjarsari, bertugas menyelesaikan movie perpisahan yang bakal diputar nanti malam di Balai Desa. Soalnya, Rumah Sentul penuh dengan cewek-cewek yang sedang menyiapkan konsumsi.
Rumah Banjarsari sendiri kosong, soalnya para personil Subunit 1 lagi kerja lapangan masang papan penunjuk arah ke Candi Sojiwan. Itu aku ngerasain sendiri, kerja di bawah tekanan karena bener-bener harus selesai sebelum Magrib, pokoknya hyper-super-ngebut lah.
Pas sore, Wulan dateng ke Rumah Banjarsari, katanya mau meminjam gunting soalnya di Rumah Sentul guntingnya dipakai semua. Rupanya di Rumah Sentul sedang ada pekerjaan bikin backdrop untuk nanti malam. Wulan penasaran kepingin lihat movie-nya, ya sudah aku kasih lihat aja, padahal ya belum selesai.
Kutinggal Wulan di depan komputer, aku keluar sebentar buat menghirup udara segar. Balik ke dalam rumah, eh Wulan diem, terus tiba-tiba nangis! Waduh! Katanya dia sedih aja soalnya bakal meninggalkan KKN. Tapi air mata Wulan itu memberiku semangat bahwa movie-ku bakal membuat semua orang yang nonton nangis! Huahahaha! Kayak telenovela aja. Soalnya, aku yakin banget lagunya Madonna yang judulnya "This Used To Be My Playground" bakal menggugah emosi penonton. Tapi sayang akhirnya lagu itu diganti sama lagu "Jalan Kenangan" sesuai permintaan Gunawan. Beh!
Pukul 18.00 – Penghujung Malam
Presentasi konsep desa wisata di Balai Desa.
Pada penasaran kan liat muka jelekku pas nangis?
Sebenarnya aku agak gugup karena aku kebagian jatah mempresentasikan website di hadapan tamu-tamu undangan. Tapi syukur deh itu nggak terealisasi, fiuh. Jadi ya di Balai Desa Kebondalem Kidul saat perpisahan dengan warga itu aku bersiaga di depan laptop buat jadi operator.
Soal urusan motret dan dokumentasi, aku serahkan pada Angga. Aku yakin dia seneng karena baru sekali itu aku menyerahkan tanggung-jawab motret pakai DSLR ke dirinya. Acara perpisahan malam itu ditutup dengan alunan lagu "Jalan Kenangan" yang dinyanyikan oleh seluruh anggota Unit 80.
Sebelum kita semua foto bareng, sempat juga kita saling memaafkan dan menteskan air mata. Sialnya, aku nangis! Itu jadi bahan olok-olok setiap anggota Unit 80 yang ketemu denganku setelahnya. Siaaaal!
NIMBRUNG DI SINI
ternyata kamu movie maker juga toh.., hmm, sepertinya ada kejadian yang disembunyikan, ho3.
aku belum baca artikelnya, yang penting komen dulu, kapan2 baru baca )