Kesibukan program KKN seringkali menyita banyak waktu luang para mahasiswa KKN Unit 80 UGM. Ambil contoh urusan cuci-mencuci pakaian. Itu rutinitas langka yang hanya bisa sesekali kami lakukan di tengah kesibukan yang padat merayap.
Laundry Zone Sang Penyelamat
Nah, untuk mengatasi permasalahan tersebut (dan juga didorong oleh jiwa kemalasan yang luhur ), maka Gunawan selaku Kormanit (Koordinator Mahasiswa Tingkat Unit) lantas "menemukan" suatu penatu (tempat laundry) yang berlokasi di desa sebelah. Tempat laundry yang dimaksud adalah Laundry Zone. Alamatnya di Jl. Manisrenggo di Desa Tlogo. Tarif laundry-nya Rp.2.500 Rp3.000 per kg.
"Penemuan" Gunawan tersebut ibarat angin segar dalam rutinitas kehidupan KKN. Khususnya bagi para personil Unit 80 yang jarang sekali mencuci pakaiannya sendiri, seperti Irsyad, Monna, Dita, Alpat, Mas Fatur, dan sudah tentu Gunawan.
Aku sendiri bukan tergolong kategori manusia yang malas mencuci pakaiannya sendiri #sombong . Untuk celana dalam dan kaos kaki, selalu aku cuci sendiri. Akan tetapi, aku juga tidak memungkiri bahwa aku juga pernah menggunakan jasa Laundry Zone untuk cucian yang berat-berat seperti seprei, sarung bantal, dan celana jins.
Kenalan Sama Mbak Lina
Sepanjang kami memanfaatkan jasa Laundry Zone, ada satu mbak-mbak staff yang cukup tabah menghadapi segala tingkah-polah kami. Beliau bernama Mbak Lina.
Eh, kami jadi tahu nama Mbak Lina itu karena hasil USAHAKU bertanya ke dirinya lho!
Mbak Lina bertugas sebagai resepsionis yang menerima pakaian kotor dan juga menyerahkan pakaian bersih ke pelanggan. Kami cukup akrab dengan Mbak Lina. Dirinya bahkan hapal nama-nama anggota Unit 80 yang menjadi pelanggannya. Waw!
Kami sendiri tidak begitu tahu pernak-pernik biodata Mbak Lina, seperti sebenarnya berapa sih usianya? Yang kami ketahui hanya Mbak Lina itu berasal dari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Setelah KKN usai, hubungan kami dengan Mbak Lina tidak serta merta berhenti. Alkisah, pada suatu hari pada bulan Ramadhan, Irsyad mendapat "rezeki" kiriman SMS dari nomor yang tidak ia kenal. Selidik punya selidik, Irsyad akhirnya berhasil memaksa si pengirim SMS mengungkapkan jati dirinya. Bisa ditebak, sang pengirim gelap tidak lain tidak bukan adalah Mbak Lina Laundry Zone!
Oleh sebab itu, setiap kali aku berjumpa dengan Irsyad, dirinya kerap menyinggung “hubungannya” dengan Mbak Lina. Entah apakah Mbak Lina mengiriminya SMS, me-miscall-nya, atau malah menelponnya.
Pernah juga, pada suatu ketika setelah KKN usai, saat aku, Gunawan, dan Irsyad berkunjung kembali ke Desa Kebondalem Kidul, diam-diam kami juga berkunjung ke Laundry Zone. Di sana kami mengagetkan Mbak Lina sehingga dirinya diam seribu bahasa.
Selain untuk melampiaskan ambisi usilnya Gunawan sekaligus rasa kangennya Irsyad kunjungan diam-diam kami di hari itu juga untuk membuktikan bahwa Mbak Lina hanya lancar berkata-kata lewat SMS saja, hahaha.
Saat ini kabarnya Mbak Lina bagaimana ya?
NIMBRUNG DI SINI
sekedar info dan pengen komen aja, hehe.
Maksih telah merespon dengan keberadaan kami buat temen2 yg sempet KKN di Prambanan...
cm mo ngasih tau aja mas, harga laundry kita 3000 mas bukan 2500 tq
Kabar Mb lina baek2 aja
Ta tunggu buat maen lg
Tq
salam buat semua..
adji...