Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Kita ini hidup nggak sendiri. Selain dikelilingi oleh bangsa dhemit, kita juga dikelilingi oleh bangsa hewan. Kenapa aku padankan dhemit dan hewan? Itu karena para hewan lambat laun jadi mirip dhemit. Kita tahu mereka ada, tapi kita nggak pernah lihat mereka ada. Ya kan?
Salah satu cara untuk tahu kalau hewan-hewan itu ada dengan kelima indera kita adalah dengan berkunjung ke kebun binatang. Beruntunglah kota-kota yang masih memiliki kebun binatang. Sebab itu artinya hewan-hewan masih diberi ruang untuk hidup berdampingan dengan manusia yang kian hari kian rakus memburu uang.
Di Jawa Tengah, yaitu di Kota Surakarta alias Kota Solo, ada suatu kebun binatang yang bernama Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang terletak di Jl. Ir. Sutami no. 40. Kebun binatang yang menempati area seluas 14 hektar ini merupakan pindahan dari Kebun Binatang Sriwedari sebagai tempat rekreasi kalangan keraton Surakarta. Untuk menuju TSTJ, pengunjung bisa menumpang Batik Solo Trans koridor 1 dan turun di Halte Jurug.
Dengan membayar Rp8.000/orang di hari Senin-Sabtu dan Rp10.000/orang di hari Minggu dan libur nasional, pengunjung sudah bisa menikmati isi dari kebun binatang yang menjadi ikon kota Solo ini. Dengan harga tiket yang terbilang (sangat) murah, jangan bayangkan fasilitas yang ada tergolong mewah. Bahkan mungkin bisa membuat kita sedikit resah.
Seperti yang pernah diberitakan pada tahun 2009, TSTJ sempat mengalami masalah keuangan karena buruknya manajemen. Saat ini lima tahun sudah berlalu, namun masalah yang ada sepertinya masih urung untuk pergi. Kabar terakhir, ada investor yang berniat menanamkan modal di sini. Apa pun itu, jangan sampai deh nasib yang menimpa kebun binatang Surabaya menular ke TSTJ.
Menurutku, pengelola TSTJ semestinya bisa membuat tempat ini menjadi lebih baik lagi. Bahkan bisa saja menandingi Gembiraloka yang ada di Jogja. Selama hal tersebut belum menjadi nyata, yang bisa kita lihat saat ini hanyalah kebun binatang yang nyaris bobrok. Apa ya harus menunggu para penghuni kebun binatang ini menjelma jadi dhemit dulu dan menakut-nakuti supaya segera berbenah?
Bagaimana menurut Pembaca? Pernah berkunjung ke kebun binatang yang hanya “ala kadarnya” di Indonesia ini?
NIMBRUNG DI SINI
kalo ke kebun binatang seringnya malah kasian sama binatangnya yang keliatan kurus dan kesepian...
btw, ni kog sepi banget ya?
taman satwa seperti ini kan bisa jadi tempat belajar dan rekreasi yang menyenangkan
seringnya pasti mall-lah, dunia fantasi, dll yg didukung oleh teknologi yg tinggi. Hal lain
yg menyedihkan kebun binatang itu binatangnya terkadang sering sakit-sakitan, atau
malah mati karena kurangnya perhatian dan fasilitas..
penasaran saya sama KBS surabaya yg rajin masuk berita, sayang 9 bulan tinggal di jawa timur belum kasih saya kesempatan buat nengok