Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Tahu nggak Pembaca? Kalau ada hutan yang nyempil di tengah padatnya pemukiman penduduk. Menarik banget kan? Mengingat ruas Jl. Raya Malang – Pandaan (yang nggak pernah sepi itu) hanya berjarak sekitar 6 km dari sana. Yang lebih menariknya lagi, di tengah hutan itu ada candi! Warga sekitar menamainya Candi Sumberawan.
Rute ke Candi Sumberawan
Candi Sumberawan terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Rutenya dari kota Malang, ikuti saja Jl. Raya Malang – Pandaan hingga melewati Pasar Singosari. Setelah Pasar Singosari akan ada suatu pertigaan dengan arah ke Polsek Singosari. Belok di pertigaan tersebut dan Pembaca akan tiba di Jl. Kartanegara. Tepat di perempatan dekat Candi Singosari, akan ada papan petunjuk arah menuju Candi Sumberawan. Dari Candi Singosari, jarak ke Candi Sumberawan sekitar 6 km.
Jalan menuju ke Candi Sumberawan kok offroad begini? doh...
Setelah memasuki Desa Toyomarto, alangkah baiknya bertanya kepada warga sekitar arah menuju Candi Sumberawan. Sebab, untuk menuju Candi Sumberawan Pembaca harus berbelok arah di suatu pertigaan. Jalan selepas pertigaan tersebut...duh...jalan tanah yang konturnya naik-turun. Sepanjang perjalanan, tampak ada beberapa bapak-bapak yang sepertinya sedang mengukur jalan tanah yang kami lalui. Semoga saja bapak-bapak itu sedang merencanakan membangun jalan tanah ini menjadi lebih bagus.
Tidak ada juru parkir atau mungkin lebih tepatnya belum ada
Setelah memarkir kendaraan di hutan pinus, pengunjung harus menyebrangi jembatan kecil untuk memasuki kompleks Candi Sumberawan. Seperti biasa, setelah mengisi buku tamu pengunjung diminta untuk membayar biaya retribusi secara sukarela.
Tentu kita semua paham prosedur berkunjung ke candi kan ya?
Kondisi Candi Sumberawan
Tepat di samping pos penjaga candi, terdapat papan informasi mengenai Candi Sumberawan. Candi Sumberawan dibangun dari batu andesit. Terletak pada ketinggian 650 meter dpl di kaki gunung Arjuna.
Candi Sumberawan ini terletak di dekat sebuah telaga yang airnya sangat bening, sehingga masyarakat sekitar menamainya Candi Rawan. Air dari telaga ini sudah dipergunakan untuk konsumsi warga semenjak proyek pipanisasi di bulan Desember 1996.
Pingin nyebur atau paling nggak main air lah...
Candi Sumberawan diketahui keberadaannya pada tahun 1904. Pada tahun 1935, Dinas Purbakala mulai meneliti candi ini dan memugarnya pada tahun 1937.
Sisa-sisa stupa lain dan sebuah lingga?
Candi Sumberawan berbentuk stupa. Tanpa ada tangga naik dan bilik. Karenanya, Candi Sumberawan kerap disebut sebagai Stupa Sumberawan. Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemui di Jawa Timur. Namun, bagian atas stupa tidak dipasang kembali karena ada beberapa kesulitan dalam perencanaan kembali bagian teratas dari tubuh candi.
Stupa? Candi? Stupa? Candi? Stupa? Candi? Stupa? Candi?
Sejarah Candi Sumberawan
Para ahli purbakala memperkirakan Candi Sumberawan ini memiliki nama asli Kasurangganan, sebuah nama yang terkenal dalam kitab Negarakertagama. Tempat tersebut telah dikunjungi Hayam Wuruk pada tahun 1359. Dari bentuk stupa, diperkirakan Candi Sumberawan dibangun pada abad 14 hingga 15 masehi, pada masa periode Kerajaan Majapahit.
Masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan (sembahyang) lho...
Oleh karena bentuk candi adalah stupa, maka latar belakang agamanya adalah Buddha. Para ahli menduga, Candi Sumberawan ini digunakan sebagai tempat pemujaan. Bahkan saat kami berkunjung ke sana, baru saja pengunjung yang melakukan pemujaan di candi ini.
Tak jauh dari candi terdapat sebuah kolam untuk mengambil air suci. Bahkan ada sebuah bilik sakral yang letaknya berada di pinggir telaga. Wah, cukup mistis ya berada di sini. >.<
Di dalamnya ada apa ya? Ada dhemit yang dikurung kah?
Tapi jangan salah, di sekitar area candi sejuk lho untuk duduk-duduk, bersantai, bahkan mungkin piknik, hehehe. Hanya saja perlu menjaga kesopanan karena candi ini masih dipergunakan sebagai tempat pemujaan. Oh iya, Desa Toyomarto sendiri terkenal sebagai desa perajin alas kaki lho.
Kolam untuk mengambil air suci dihiasi patung kura-kura.
Berkunjung ke candi sambil berbelanja alas kaki, menarik kan Pembaca?
NIMBRUNG DI SINI
salute..
btw kalau ada waktu silahkan kunjungi blog aku ya ;) http://yenikunkun.wordpress.com/2011/12/18/wisata-sejarah-candi-singosari-dan-candi-sumberawan/