Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Akhirnya! Setelah menanti selama 3 bulan lebih, akhirnya aku bisa menjejakkan kaki di Kaligesing! Eh iya, tentu saja dengan bersepeda. Sebab nggak menarik kalau ke sananya nggak bersepeda.
Apa sih Kaligesing itu?
Kaligesing itu nama suatu kecamatan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang mendadak “melegenda” di antara teman-teman bersepeda setelah Angga, salah seorang sahabat SPSS, bersepeda ke sana di bulan September 2010 silam.
Jadi apa menariknya Kaligesing?
Sebab disana ada curug alias air terjun, hehehe ! Katanya Angga, di sana ada curug yang bernama Curug Siklothok. Curug ini terletak di Dusun Jekerto, Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing. Adapun nama lain dari curug ini adalah Curug Jekerto atau Curug Kaligono.
Lebih edannya lagi, Angga sudah berkali-kali ke sana! Seakan Jogja – Kaligesing tak ubahnya Jogja – Prambanan. Padahal, jarak tempuhnya lebih dari 30 km dan terletak di Perbukitan Menoreh yang medan jalannya didominasi tanjakan jahanam. Wuih...
Aaargh! Ini bikin aku gemas, ingin sekali bersepeda kesana!

Semoga anda sudah kenal: aku, Angga, Arisma, dan Pakdhe Timin
Hari Rabu (19/1/2011) akhirnya penantian itu berujung juga . Bersama rombongan tim PEKOK–aku, Pakdhe Timin, Arisma, dan tentu saja Angga–yang semuanya memang bermental dan berdengkul pekok, kami bersepeda ke Kaligesing. Dari titik start Tugu Jogja, kami berangkat menuju Purworejo. Yiiihaaa!
Etape 1, Jl. Godean Sampai Tuntas (19 km)
Dari Tugu Jogja, kami bertolak ke barat mengikuti Jl. Godean sampai tuntas. Suasana di Jl. Godean ini masih sama, lebar jalan sempit dan dipadati arus kendaraan bermotor. Maklum, Jl. Godean ini merupakan salah satu jalan penghubung Jogja dan Kulon Progo.
Etape 2, Perempatan Kenteng ke Gua Kiskendo (9 km)
Perempatan Kenteng adalah ujung dari Jl. Godean yang terletak di Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Dari perempatan ini kami tetap menuju ke arah barat. Di sana, telah berdiri Perbukitan Menoreh yang menanti untuk kami libas.
Rute ini mengingatkanku saat menyusuri Perbukitan Menoreh bersama sahabat SPSS di bulan Oktober 2010 silam. Rutenya ya lewat jalan ini, yakni ruas jalan yang mengubungkan Perempatan Kenteng dan Tanjung Sari.

Nuntun sepeda itu manusiawi kok katanya Angga

Medan ruas jalan ini sungguh AMAT TIDAK MANUSIAWI! Sebab, didominasi tanjakan curam yang berkelok-kelok. Lebih kejam dari Tanjakan Cinomati lah pokoknya! Aku juga sangsi, tak semua motor atau mobil berkenan lewat sini. Apalagi setelah patok jalan km 25 yakni awal dari tanjakan curam nan panjaaang.
Tapi toh, aku melewati rute ini…dua kali. Sebelumnya, sewaktu bersepeda nimbrung di acara NAMES, malam hari dan hujan pula. Kalau dipikir-pikir, aku itu betul-betul pekok mau mengulangi lewat jalan ini lagi, wew…

Capek nuntun sepeda juga hal wajar kok.

Etape 3, Gua Kiskendo ke Desa Jakerto (6 km)
Ibarat peribahasa, “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”, medan jalan sepanjang 6 km ini didominasi oleh turunan! Asyiiik! Pemandangannya juga tak kalah elok. Kami menyusuri pinggir sungai sungai (entah sungai apa namanya). Yang jelas, sungai ini mirip seperti yang ada di Kebumen, yakni beralaskan batuan kapur.

Papan informasi ke air terjun di pinggir jalan raya.
Oh ya, dari Gua Kiskendo kami mengambil jalan menuju arah Purworejo. Papan petunjuk ke Curug Siklothok ini ada di sisi kiri jalan raya dan berukuran cukup besar. Jadinya nggak perlu ada adegan nyasar deh.
Satu Lokasi, Tiga Curug
Untuk memasuki Curug Siklothok, kami harus membayar retribusi Rp2.500 per orang yang dikelola oleh pemerintah desa. Eh iya, nggak ada tarif parkir untuk sepeda, karena pemerintah desa mungkin nggak pernah menyangka sebelumnya bahwa ada orang-orang pekok yang mau bersepeda kemari.

Disertakan obyek manusia sebagai pembanding ukuran air terjun.
Panduan menuju curug Siklothok ini lumayan lengkap. Hal ini tak lepas dari kerja keras para mahasiswa KKN-PPM UGM Unit 138 Kaligesing Sub-Unit Kaligono bulan Juli-Agustus 2010. Kalau ada mahasiswa KKN yang membaca artikel ini, aku mengucapkan terima kasih pada kalian.

Amat mudah menyertakan foreground semisal batu. Di sana juga bisa berenang lho.
Curug Siklothok sendiri adalah satu dari tiga curug yang ada di Desa Kaligono. Dua curug lain tak sempat kami kunjungi karena keterbatasan waktu dan tenaga. Secara umum, Curug Siklotok amat menarik sebagai obyek foto. Kalaupun bosan dengan curug, di sepanjang aliran sungai banyak terdapat titik-titik menarik bila diabadikan dengan teknik slow-speed.

Selain curug, sungainya juga fotogenik lho...
Sebenarnya, rute aman menuju Curug Siklothok ini bisa dengan melalui Purworejo via Jl. Wates. Hanya jarak tempuhnya lebih panjang dibandingkan kalau memotong Perbukitan Menoreh via Gua Kiskendo.
Kalau Pembaca adalah pemburu foto curug sepertiku, hukumnya wajib untuk mengunjungi Curug Siklothok ini. Selain itu, di Desa Kaligono sendiri juga terdapat beragam kesenian seperti Kuda Lumping, Soyar Mauli, dan Tari Dolalak.
Oh ya, Kecamatan Kaligesing juga terkenal dengan buah durian dan kambing Ettawa-nya lho! Jadi, kapan Pembaca mau berkunjung kemari? Kalau bingung, Angga siap mengantar kok. Kabarnya dirinya ingin memecahkan rekor 5 kali bolak-balik Jogja – Kaligesing, hehehe.
Kaligesing is surely Amazing!
NIMBRUNG DI SINI
traveling dari cirebon menuju Jogja, via dari purworejo ambil jalur lurus lewat kaligesing,
tadinya krn pertimbangan sudah mulai gelap (maghrib) maka saya ambil jalan pintas agar
cepat sampe jogja. begitu masuk jalan berkelok nanjak lumayan bikin pucat juga krn hari
gelap, jarang ada kendaraan, bahkan rumah rumah semakin jarang ketika mendekati
puncak, mau balik kanan tanggung, lagi pula cukup sempit utk mobil bongsor akhirnya
dengan hati was was lanjut perjalanan. ditengah jalan gak henti baca doa krn was was
takut jalan semakin sempit atau ada jalanan rusak atau bahkan mobil gak kuat nanjak
hehe... tapi akhirnya ketemu turunan sedikit lega walau belum tenang karena masih
ketemu hutan dan gelap ditambah kabut. lama kelamaan ketemua juga pemukiman ramai
dan sampai di perempatan sampai ke godean seterusnya Yogya ...
pengalaman yang menegangkan, gak tau kalau siang ternyata pemandangannya apik,
karena gelap yang dilihat hanya bayangan pohon gelap menakutkan :)
Membaca artikel ini membawa lagi memasuki Kaligono 5 tahun silam. Bersama para sahabat belajar dalam hangatnya masyarakat Kaligono. Dulu yang bernama Curug Silangait kemudian hasil perundingan dan saran masyarakat berubah nama menjadi Curug Siklothok. Kenapa? Karena Curug Silangit juga ada di Sumongari, salah satu desa yang juga menjadi lokasi KKN unit 138.
KKN satu unit berbeda sub unit. Kalau pun semakin ramai semoga bisa berkah. Amin Mereka telah berjuang. Masyarakat Kaligono aktor penting dari keberhasilan ini. Apresiasi yang tinggi untuk sedulur-sedulur di Kaligono yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Salam hangat buat penulis artikelnya. Terimakasih banyak. sungkem Salam Lestari. Salam berjuta cinta. Hehehe
yah mas,soalnya rencana nya mau sekluarga ke sana,skalian ziarah ke gua maria
lawangsih
ngos2an \"mbibis\"...wihh aku yg asli kaligesing baru aja sampai ke curug siklothok
kemarin :D super duper keren.. buat foto2 terutama.. :D salam kenal,, kapan2 kalo
kesana lagi mampir juga boleh, kalian lewat kok
punya...........
sepeda mtb ku ke siklothok.
matur suwun sudah mau mempopulerkan purworejo dengan keindahannya.
salam kenal dari Cahpordjo( Cah Pordjo Perantauan / CPP )
Maju terus Kaligesing! hehehe
Next destination..!!
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya Kang. Ditunggu kunjungan berikutnya! :D
Itu Curug Muncar akses jalannya lewat mana ya Pak yang paling mudah untuk dicapai? Saya dan teman-teman berniat ke sana soalnya. Terima Kasih.
cuma sedikit jadi kurang menarik...
kang, kayaknya teknik slow-speed tidak bisa diterapkan di kamera saku ya ?? Pengen....... gimana sih caranya ??
takut nggak kuat, nurun takut keblablasen.
hahaha
eh, wij... dulu aku juga pernah ke Kaligesing, desa Donorejo deket Goa
Sepalawan itu apak dekat dengan rute pekokmu itu?