Nggak pakai kemenyan, cuma pakai SMS thok. Di hari Jum’at siang (18/9/2009) itu aku mengundang Andreas ke rumah. Aku minta diantar ke Boyolali. Niat awalnya buat nyari batu. Tapi karena hari semakin sore, jadinya kami putuskan untuk ke kota Boyolali saja. Soalnya aku belum pernah sama sekali ke Boyolali!
Pamit ke orang-orang rumah. Ceritanya kami berdua mau ke Boyolali. Cuma mau cari susu kok. Lha memang cari apalagi? Setahuku kota Boyolali yang banyak patung sapinya itu cuma terkenal dengan susunya. Susu sapi lho ya. Bukan susu yang lain. Maksudku ya susu kambing atau susu kuda.
Kemudian pergilah kami ke Boyolali. Jalurnya lewat Jl. Raya Yogyakarta – Solo, lewat kota Klaten, dan selepas itu ke utara. Terus ikuti petunjuk rambu, hingga sampai di Kota Boyolali.
Tapi perjalanan ke Boyolali ini jangan dikira gampang. Soalnya kami berdua pakai acara nyasar-nyasar. Untung warga di sepanjang perjalanan baik-baik. Pernah manuver kami seperti orang linglung. Kemudian pengendara yang ada di belakang berbaik hati bertanya sebenarnya kami mau kemana. Pernah juga tasku nggak sengaja terbuka. Kemudian pengendara di belakang mewanti-wanti. Ternyata di sekitar Boyolali masih banyak orang baik.
Dua cowok kere(n) kurang kerjaan lagi minum susu di pinggir jalan.
Sampai di kota Boyolali, kami bingung mau nyari susu di mana. Aku buka phonebook dan mencari nama manusia ber-KTP Boyolali. Ketemu satu dan cuma satu. Kutelpon dirinya dan dia ngasih tunjuk arah. Tapi namanya nasib (atau takdir ya?), kami lanjut nyasar-nyasar di kota Boyolali!
Cuma Roti Bakar Rp6.000.
Kami muter-muter itu kayak orang linglung di Jl. Pandanaran cuma buat nyari susu! Setelah banyak membuang pulsa, akhirnya tempat jual susunya itu adalah lokasi di mana aku pertama kali nelpon dirinya! Apes tenan! Untung kami berdua dah ninggal kemaluan di Jogja.
Di sana kami cuma beli susu. Dua susu cuma seharga harga Rp5.000. Sekalian saja deh beli roti bakar. Dua roti bakar cuma dikasih harga Rp6.000. Terus kami pulang ke Jogja deh. Di pinggir sawah, di sekitar jalan raya di wilayah Jatinom kami buka puasa pakai susu dan roti bakar.
Cuma Soto Ayam Rp3.500 (SERIUS!)
Aku yang puasa. Sementara Andreas kan Katolik jadi nemenin saja. Tapi minum susu sama makan roti thok bikin belum kenyang. Alhasil, di kota Klaten kami mampir di warung Soto Yunior (lupa namanya), di pinggir jalan utama kota Klaten. Sempet garuk-garuk kepala pas bayar, karena dua porsi soto dan dua teh panas cuma dikasih harga Rp9.000.
Belum puas, kami masih berhenti lagi di warung sate ayam yang ada di pinggir di Jl. Raya Yogyakarta – Solo, Kalasan. Yang ini normal, satu porsi harganya Rp7.000. Pokoknya kami pesta kuliner malam hari itu.
Sampai di rumah. Eh, perutku jadi sakit. Dua hari kalau kentut baunya (amat-sangat) menyengat. Beh! Tenang aja, sepertinya ini cuma gara-gara kebanyakan makan enak kok.
NIMBRUNG DI SINI
tapi gregetan nih nggak cari candi lawang di boyolali
he...he...malah s u s u.....
tapi makasih info candi klodangan,saya muter-muter
ke berbah nggak ketemu.
and kenapa kata cuma selalu di highlight? )
cumiCUma MIskol :p
cumaCUma MAkan?
dari kamar dapet akses internet gratisan loh :p
Emang cm nyari susu (sapi), Wij...tp puas kan bs jln2 ke tmpt yg blm prnh dikunjungi?
Eh, maaf lahir batin ya...
Selamat Idul Fitri 1430 H
Minal aidin wal faizin
Maaf lahir batin
Salam hangat dari Surabaya
Met lebaran yaa... maaf lahir batin.
Roti bakar yang enak itu ada di kampung kami di Siantar..... sedapppppppp banged, dibakar dengan selai srikaya.
Kok gaya nulismu berubah mas? gak tau berubah dimana, tapi baca artikel kali ini saya ngerasa lagi bukan baca tulisanmu..
Bapakku dulu sering banget membeli susu segar dari situ. Harganya masih sangat murah. Ketika pulang kerja, dia mampir dan beli susu 1 liter (masih mentah) dan sebelum diminum harus direbus dulu.
cara merebus susu ini mirip-mirip dengan merebus santan. harus dijaga dan diaduk-aduk supaya susu tidak pecah dan rusak. susu yg segar itu warnanya agak kekuningan, dan sangat kental. baunya agak prengus sehingga sering dicampur air supaya \"mengencerkan\"..
duh, kangen susu segar Shi-Jack.. aku pernah nulis soal shi jack ini di blog jengjeng. silakan dicari.. (kalo mau) :D
Oke mas akan saya cari itu Susu Shi-Jack kalau sempet.
saya kemaren mudik ke solo juga lho, masih tetanggaan sama boyolali tho, tapi entah kenapa kalo main ke daerah-daerah sini saya selalu kebayang susu yang lain. hehe