Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Kalau katanya cewek yang pacaran (karena diriku belum pernah pacaran je ), yang namanya romantis itu selain dapat kado bunga mawar antara lain juga makan malam (bahasa gaulnya dinner ) berdua diterangi cahaya lilin sambil lihat bulan. Duh, klepek-klepek itu si cewek kesenengan.
Tapi jelas dong! Nggak sembarang lokasi bisa dipakai untuk acara dinner romantis. Masak ya di angkringan yang penuh sama bapak-bapak tukang becak sih?
Nah kebetulan, kalau Pembaca berkunjung ke pulau Bali, ada satu tempat yang cocok dijadikan lokasi dinner berdua bareng pasangan. Namanya Pantai Jimbaran yang terletak di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Nggak perlu dinner bareng pacar, bareng keluarga pun jadi!
Sensasi Bersantap di Atas Pasir Pantai Jimbaran
Bagi warga Jogja, menyebut nama Jimbaran itu pasti langsung terbayang restoran seafood di seputar Jl. Palagan Tentara Pelajar. Penafsiran Jimbaran yang seperti itu nggak jauh beda kok dengan Pantai Jimbaran di Bali. Soalnya, di Pantai Jimbaran Bali ini berjejer banyak restoran seafood sepanjang bibir pantai. Meja-meja dan kursi-kursinya saja sampai "menjajah" pasir pantai. Jelas, kalau pas hujan atau ada ombak besar ya bubar jalan.
Hanya nikmat dan romantis saat cuaca cerah.
Restoran-restoran di sepanjang Pantai Jimbaran ini ramainya ya pas malam. Soalnya, banyak turis asing maupun lokal yang dinner di pinggir pantai sambil menikmati alunan debur ombak dan semilir angin pantai. Apalagi pantai Jimbaran ini menghadap ke arah barat. Jadi suasananya makin klop dengan pemandangan matahari terbenam alias sunset. Hmmm, sudah kebayang belum romantisnya Pantai Jimbaran ini Pembaca?
Sejarah Pantai Jimbaran
Romantisme di Pantai Jimbaran ini sempat diawali sejarah yang kurang romantis. Dahulu kala, Pantai Jimbaran terkenal sebagai sentra penghasil ikan. Mayoritas penduduknya adalah nelayan. Oleh sebab itu, lambat-laun banyak bermunculan warung makan seafood di sepanjang Pantai Jimbaran ini.
Sayangnya, cara pengelolaan warung-warung seafood itu sempat memicu masalah antara pemilik warung dan para nelayan. Alhasil, kini ada organisasi khusus yang dibentuk bersama oleh perwakilan nelayan dan banjar untuk mengelola warung-warung seafood tersebut. Satu banjar diberi hak untuk mengelola 4 warung. Saat ini terdapat 24 warung yang dikelola oleh 6 banjar. Lambat-laun warung-warung itu berubah menjadi restoran.
Tradisi yang menanti pembeli. Entah kenapa aku suka aja sama warna di foto ini.
Dinner di Bali Sea Cafe
Pas aku sekeluarga mampir di Pantai Jimbaran di hari Rabu (5/8/2009), kami dinner seafood di restoran Bali Sea Cafe. Rasa santapan lautnya sih jelas nggak usah diragukan lagi. Tapi harganya... yaaa... tidak bisa dibilang murah.
Ehm... kalau nggak disponsori sih kayaknya perlu nabung setengah tahun buat makan di sini.
Tapi sebenarnya kalau Pembaca berkenan jalan ke arah pasar ikan, ada juga warung-warung seafood sederhana dengan harga yang lebih terjangkau. Ya tinggal disesuaikan saja lah mau dinner di mana dengan gaya apa dengan kondisi dompet, hehehe.
Aktivitas Senja di Pantai Jimbaran
Nah, sembari nunggu pesanan tersaji, aku muter-muter di sepanjang Pantai Jimbaran, apalagi kalau bukan hunting foto. Menurutku ya, Pantai Jimbaran ini pengunjungnya relatif lebih sepi dibandingkan Pantai Kuta yang tersohor itu. Padahal, Pantai Kuta dan Pantai Jimbaran hanya terpisah jarak 15 menit perjalanan.
Ada banyak obyek menarik di Pantai Jimbaran ini. Mulai dari matahari terbenam, perahu-perahu nelayan, sampai aktivitas nelayan di sore hari. Oh iya, jangan lupakan juga aktivitas pengunjung yang cenderung "narsis".
Aku dan fotografer ini kelakuannya nggak jauh beda....
Jangan lewatkan untuk mengabadikan aktivitas para nelayan saat senja!
Cewek-cewek kalau bergaya memang paling heboh...
Salah satu yang menambah daya tarik Pantai Jimbaran ini adalah kemudahan akses transportasi. Beberapa hotel di sekitar Pantai Kuta menawarkan fasilitas antar-jemput gratis ke Pantai Jimbaran. Restoran Bali Sea Cafe yang kami kunjungi juga menawarkan fasilitas demikian.
Jadi, Pembaca nggak punya alasan lagi kan untuk menolak dinner bersama pasangan di pantai yang romantis ini?
NIMBRUNG DI SINI
Mas Jimbaran itu yang dulu pernah kena bom Bali bukan sih ya? Hehe kok perasaanku mengatakan gitu.
Iya, bom Bali tahun 2005 dulu terjadi di Jimbaran.
kalau kantong tebal, bisa pilih ala carte , dengan resiko harga relatif mahal tergantung menu biasanya sekitar 500 ribuan untuk 2 orang.
kalau pilih paket bisa jauh lebih murah dengan suasana yang sama.
mau menikmati dinner jimbaran di pantai kedongananan ?
coba untuk mengunjungi http://bliketut.com/?cat=58, kami sediakan paket diskon di fortuin cafe jimbaran.
ada harga spesial untuk group..makasi
terakhir gw ke BALI SEA CAFE.. rasa makin mantap n harga juga semakin bersaing.. skrg udah ada yg namana PAK EKO (PAKet EKOnomi) dimulai dr harga Rp. 28.000,- saja per paket, kalo ga mau menu paket bisa pilih ikan sendiri di counter depan dengan discount dari 10% hingga 25%.. mantaap khann.. tp ada syaratnya.. harus booking tempat dulu.. soalnya setelah harga paket di launch lsg di kerubutin ma pelanggan setia.. oh ya.. ini no telp. nya 0361-704563, PIC nya Pak Madu / Anton
Kalau 2 orang sih rata-rata bisa 200 ribu-an. Info lebih lanjut bisa dilihat di situsnya Bali Sea Cafe.
Mending ke Depok mas. Meski gag liat sunset ato gada lilinnya tapi yo kenyang banget kok. Bukannya makan itu yg penting qt kenyang n puas. Tapi kl ada yg ngajak n nraktir di Jimbaran aq yo ndak nolak. He..he. Oia, uda punya artikel Candi Banon Magelang urung?
Tentang foto itu, kok aku merasa agak \"njomplang\" ya?! berat di kanan gitu...
Ngomentari Tia, sekali-kali kamu nonton dorama romantis lah, Wis... mwehehehe... :D
jujur, aku tidak kebayang gimana romantisnya di pantai ini, tapi mungkin seperti adegan terakhir di dorama proposal daisakusen.