Aku keliling Jogja naik sepeda itu udah jadi kebiasaan sekitar 3 bulan yang lalu. Tapi ya memang baru di sekitar Kota Jogja saja. Nah, untuk menguji kemampuanku bersepeda sekaligus mengakrabkan diri dengan para pesepeda lain, di hari Sabtu (20/6/2009) yang lalu aku nimbrung di acara Jogja Folding Bike Goes to Borobudur. Sesuai namanya, acara tersebut digagas oleh komunitas sepeda lipat (folding bike, seli) Kota Jogja dengan tujuan akhirnya ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Seperti biasa, untuk urusan bersepeda (gila-gilaan) temanku ya Pipink (Math '05). Sebenarnya aku mengajak Bagas juga, tapi yang bersangkutan sedang ujian akhir semester. Bisa dibilang cuma sedikit teman-temanku di UGM yang seneng bersepeda. Rata-rata ya karena mereka nggak punya sepeda atau sudah nyaman ke mana-mana naik sepeda motor.
Bersepeda bareng pesepeda lipat Yogyakarta.
Untuk acara di hari Sabtu itu, para peserta berkumpul di depan Monumen Serangan Umum Satu Maret pukul setengah 5 pagi. Rata-rata peserta ya pakai sepeda lipat. Lha wong ini kan acaranya JFB kok. Tapi beberapa peserta (semacam aku) ada pakai sepeda gunung (MTB), karena antara JFB dan Bike2Work Jogja itu masih ada kaitannya. Ya pokoknya apa pun jenis sepedanya, kita rame-rame bersepeda ke Borobudur lah.
Selain warga Jogja, ada juga peserta undangan dari Jakarta dan Surabaya. Sebelum berangkat, peserta diberi pengarahan singkat dulu terutama untuk bersopan-santun di lalu lintas. Karena dengan acara ini diharapkan bisa mendongkrak minat masyarakat umum untuk bersepeda.
Sekitar pukul 05.15 WIB, peserta diberangkatkan. Rutenya aku nggak terlalu paham soalnya aku baru sekali itu pergi ke Borobudur bukan melalui Jl. Raya Yogyakarta – Magelang. Dari Monumen Serangan Umum Satu Maret itu kami bersepeda ke arah Barat ke arah Godean. Kami sempet juga berhenti di warung Mang Engking untuk sekadar briefing ulang. Dari sana, kami blusukan ke kampung-kampung dan tiba-tiba sampai di Bendungan Karang Talun, di mana mengalir Kali Progo. Di sana peserta sempat berhenti dulu untuk foto-foto dan memang orang-orang JFB ini paling doyan foto-foto.
Kalau ada briefing pasti selalu ada acara foto-fotonya juga.
Bersepeda mengenal sisi lain dari Yogyakarta.
Bendungan Karang Talun di Kulon Progo.
Itu aku baru tahu kalau dari dari kami masih berada di Kabupaten Kulon Progo, tepatnya di Kecamatan Kalibawang. Tapi dari sana, medan jalan mulai menggila karena jalan mulai banyak tanjakan. Tapi itu bukan masalah, khususnya buat orang-orang JFB karena mereka memang doyan tanjakan.
Kalau nggak kuat nanjak, sepeda boleh dituntun kok.
Setelah belasan kilometer nanjak, akhirnya sampai juga di Magelang, tembusnya di Mungkid deket banget sama Candi Borobudur. Tapi walau tantangannya berat, itu terobati dengan pemandangan di sisi kanan-kiri jalan yang kami jumpai selama perjalanan.
Bersepeda dengan pemandangan sawah, lezat!
Di Borobudur kami cuma istirahat sebentar karena pos peristirahatan sesungguhnya di Candi Mendut. Tujuan selanjutnya ya pulang ke Jogja. Rombongan bertolak dari Candi Borobudur sekitar pukul 11.45 WIB. Rute pulang nggak sama dengan rute pergi, karena kami sempat blusukan lewat Jl. Raya Yogyakarta – Magelang dan mencicipi tanjakan di Turi.
Alhamdulillah, rombongan peserta sampai dengan selamat di Monumen Jogja Kembali dan di sana acara resmi ditutup. Oh iya lupa bilang kalau pihak panitia juga menyewa mobil pick-up untuk mengangkut perbekalan dan buat sweeping peserta yang kelelahan.
Kalau dihitung-hitung perjalanan pergi-pulang ke Candi Borobudur itu memakan waktu hampir 11 jam (diselingi istirahat dan foto-foto tentunya) dan menempuh sekitar 100-an kilometer. Di acara itu aku jadi kenal sama banyak orang, seperti Mas Imam yang ketua panitia dan Wintolo yang satu-satunya pakai sepeda onthel.
Inilah Wintolo, pengguna Onthel asal Bantul!
Pokoknya acaranya seru banget deh dan diriku menantikan kalau ada acara sepedaan lagi semacam ini.
Keep on cycling guys!
NIMBRUNG DI SINI
itu yang ada air'nya indah pisan... :)
Aneh......... lha kowe nyebrang kali Progone ngangkat pitmu yo :p? ato lewat Ancol?
Mungkin yang kau baca tentang Serayu Opak itu... maksude... selokan mataram menghubungkan kali progo dan kali Opak, jadi ujung sungai mataram ki kali Opak.
Mungkin itu ya maksudnya tulisan selokan mataram yang aku baca. Maklum bacanya dari atas sepeda yang lagi melaju kencang. he3
Dari poto itu 5km udah mpe rumahku kok wis :p. Maklum ada jembatan anyar!
Wis taktantang ngonthel tekan ngomahku!:p
Alhamdulillah, banyak sekali per?an saya :p
Lewat ok renteng dan jembatan gantung?
Kowe nyabrangnya ke KP lewat ngendi?
Poto ketiga itu di jalan 2km sblm mang engking yo?
Salam Sayang
Sip!
Hunting Candi yah...
manteb bro
besok jumat ikut gak ni di balai kota
Ngiri bgt :)
btw saya mau ke jogja lhooo tgl 1 - 2 juli
kopdar ?
okeeee Kopdar! Hubungi saya aja via blog, email, apa FB klo dah mendekati hari Kopdar, he3.
di jakarta yg kampret ini, pengguna sepeda itu seperti bertaruh nyawa.. mendingan kalo jauh, lipet sepeda, naikin busway/taksi, antar sampai tempat yg aman, baru genjot lagi.. :D
tandem..wkwkwkwkkwkwkwkw