Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Aku sengaja memilih Candi Mendut sebagai candi pembuka penjelajahan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Itu karena Candi Mendut masih berhubungan dengan Candi Sojiwan yang menjadi objek Kuliah Kerja Nyata (KKN)-ku di bulan Juli-Agustus 2008 silam. Maka dari itu, beberapa hari setelah penarikan KKN, tepatnya di hari Kamis (11/9/2008) aku memutuskan untuk singgah di Candi Mendut.
KKN selesai, saatnya keliling candi (lagi)!
SILAKAN DIBACA
Rute Menuju Candi Mendut
Secara administratif Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Secara garis besar, untuk menuju Candi Mendut, Pembaca bisa melalui Jl. Raya Yogyakarta - Magelang yang menghubungkan kota Yogyakarta dengan kota Magelang itu.
Rute menuju Candi Mendut termasuk mudah karena hampir mirip dengan rute menuju Candi Borobudur. Dari kota Yogyakarta, ikuti Jl. Raya Yogyakarta – Magelang sampai Pembaca tiba di Kecamatan Mungkid. Tepatnya di pertigaan dengan lampu lalu lintas dan ada papan besar penunjuk arah ke Candi Borobudur. Ikuti petunjuk arah tersebut (belok ke kiri) dan ikuti saja jalan aspalnya sampai Pembaca berjumpa dengan Candi Mendut di sisi kanan jalan (barat).
Dari kota Yogyakarta menuju Candi Mendut berjarak kurang-lebih 37 km (sekitar 45 menit perjalanan). Untuk memasuki kawasan Candi Mendut, pengunjung ditarik biaya retribusi Rp3.300 per orang. Sedangkan untuk biaya parkir, sepeda motor Rp1.000, sedan Rp3.000, dan bus Rp7.000.
Candi Mendut Kerabat Candi Sojiwan

Arca Buddha Vairocana
di bilik utama Candi Mendut.
Sama seperti dengan Candi Borobudur, Candi Mendut berlatar belakang agama Buddha. Candi Mendut hanya terdiri dari satu bangunan candi induk yang menghadap ke arah barat. Sebenarnya, di sisi selatan candi induk ada sekumpulan batu-batu candi. Mungkin saja batu-batu candi tersebut merupakan candi perwara (pendamping). Candi Mendut diperkirakan dibangun sekitar abad ke-9 oleh wangsa Syailendra yang turut membangun Candi Borobudur.
Candi Mendut kerap digunakan dalam upacara sembahyang agama Buddha. Tidak heran bila di dekat candi berdiri Vihara Mendut. Di dalam bilik utama Candi Mendut terdapat tiga buah arca Buddha, yaitu Vairocana, Avalokitesvara, dan Vajrapani. Simbolisme ketiga arca tersebut merupakan fungsi Candi Mendut, yaitu untuk bisa membebaskan karma badan, karma ucapan, serta karma pikiran.

Relief kisah Kera dan Buaya
di Candi Mendut.
Selain itu, di setiap dinding luar bangunan Candi Mendut terukir beragam relief dewa dalam ajaran Buddha dan juga relief kisah cerita binatang. Sebagaimana yang aku singgung di paragraf awal, Candi Mendut dan Candi Sojiwan saling berhubungan karena keduanya memiliki relief kisah cerita binatang.
Pembaca pernah lihat relief kisah cerita binatang? Kalau berkunjung ke Candi Borobudur jangan lupa mampir Candi Mendut ini yah!
NIMBRUNG DI SINI
menurut banyak artikel di internet Borobudur kan objek wisata tunggal yang paling banyak dikunjungi di Indonesia.
Pengalaman pernah manggil pembicara dr luar negri minta dianter ke Borobudur, trus temennya temenku yg dr Jepang juga pengen dianter ke Borobudur pas wisata ke Jogja.
Semoga Desa Wisata Kebondalem Kidul juga bernasib seperti candi Mendhut atau lebih baik lagi, aaamiiin.
nie bener-bener penjelajah candi
salut bos!!!
salam kenal
komikb4