Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Sabtu, 2 Agustus 2008, 09:14 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Pas menghadiri acara Kupas Tuntas Candi Sojiwan bersama Pak Timbul, aku mendengar beliau menyebut nama Candi Gana. Yang bikin aku penasaran adalah letaknya yang katanya nggak begitu jauh dari Taman Wisata Candi Prambanan. Bahkan nggak seberapa jauh dari Candi Sewu.

 

Weh? Candi apa lagi itu? Kok aku baru tahu?

 

Selidik punya selidik, dari internet aku mendapat informasi kalau Candi Gana terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Untungnya, letak Candi Gana ini ada di luar kompleks Candi Prambanan. Jadinya, bebas dikunjungi tanpa perlu mengeluarkan uang sepeser pun maupun memakai "jurus sakti", hahaha.

 

Suasana di situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Candi Gana yang tidak lagi berbentuk utuh itu.

 

Dari Lokasi KKN ke Candi Gana

Di hari Sabtu (26/7/2008), dengan tetap setia pada sepeda onthel tua milik keluarganya Teguh, aku berangkat menuju Desa Bugisan dari pondokan Sentul. Waktu tempuh terbilang singkat. Hanya sekitar 10 menit. Sesampainya di wilayah Desa Bugisan, aku sempat kebingungan karena di sana nggak ada papan petunjuk arah ke Candi Gana. Terpaksa deh tanya-tanya warga di sekitar sana untuk lokasi persisnya.

 

Secara garis besar sih, rute perjalanan menuju Candi Gana ini sangat mudah. Kalau Pembaca datang dari arah Jogja via Jl. Raya Yogyakarta – Solo, Pembaca harus melewati gapura perbatasan provinsi DI Yogyakarta – Jawa Tengah terlebih dahulu. Selepas itu kan nanti Pembaca bertemu dengan pertigaan jalan raya yang dijaga oleh lampu lalu lintas. Di pertigaan itu Pembaca belok ke kanan (arah utara), arah ke gerbang masuk Taman Wisata Candi Prambanan.

 

Eh, tapi Pembaca jangan masuk ke Taman Wisata Candi Prambanan lho! Ikuti Jl. Prambanan – Sewu yang menyusuri pagar kompleks Taman Wisata Candi Prambanan sampai Pembaca berjumpa dengan suatu pertigaan kecil di sisi kanan jalan raya. Di dekat pertigaan kecil itu ada plakat bertuliskan Dukuh Bener, Desa Bugisan.

 

Nah, Pembaca belok masuk ke pertigaan kecil itu. Ikuti saja jalan kampungnya sampai bertemu dengan perempatan di dalam kampung. Di perempatan ini Pembaca belok ke kiri (utara) dan lurus ikuti jalan kampung sampai bertemu dengan reruntuhan Candi Gana di tengah kampung.

 

Satu dari Empat Candi yang Mengelilingi Candi Sewu

Menurut keterangan yang aku dapatkan dari seorang warga bernama Pak Lasmian, Candi Gana merupakan satu dari empat candi yang mengelilingi Candi Sewu sesuai arah mata angin. Candi Gana sendiri merupakan candi yang menempati posisi di timur Candi Sewu. Selain Candi Sewu, adapula Candi Bubrah yang menempati posisi di sisi selatan. Sedangkan dua candi sisanya, yaitu Candi Ngeblak di posisi barat dan Candi Rejo di posisi utara, saat ini keberadaannya sudah hilang.

 

Warga Pak Lasmian yang tinggal di dekat situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Pak Lasmian yang menemani aku keliling-keliling Candi Gana.

 

Kalau melihat dari stupa yang teronggok di halaman, Candi Gana berlatar-belakang agama Buddha. Meski demikian, di halaman situs Candi Gana hanya bisa dijumpai stupa. Menurut Pak Lasmian, arca-arca Buddha di Candi Gana disimpan di dalam ruang jaga BP3 yang terletak di sudut halaman candi.

 

Stupa besar yang ada di situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Penanda dominan bahwa Candi Gana merupakan candi Buddha.

 

Arca dan Relief Binatang

Dari pengamatanku dan cerita-cerita Pak Lasmian, Candi Gana memiliki banyak relief dan arca yang berhubungan dengan binatang. Bila diperhatikan lebih saksama, wujud relief dan arca ini terlihat ganjil dan bahkan menyeramkan.

 

Relief dewa yang ada di situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Ada juga sih relief yang manusiawi.

 

Ada sebuah arca tanpa kepala yang merupakan dekorasi talang air (jalawadra). Arca tersebut berwujud seperti burung, yakni punya sayap dan kaki khas unggas. Tapi, dada arca tersebut adalah dada wanita. Menurut Pak Lasmian, arca tersebut aslinya memiliki kepala wanita. Jadi, arca tersebut adalah arca burung yang berdada dan berkepala wanita.

 

sepasang jalawadra berwujud burung di situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Sepasang jalawadra dengan bentuk yang tidak umum.

 

jalawadra unik dan seram di situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Jalawadra dilihat lebih dekat. Benarkah itu dada wanita?

 

Ada pula relief yang menurut Pak Lasmian berwujud kepala singa. Akan tetapi, menurutku wujudnya lebih mirip seperti kepala anjing. Bnetuk relief itulah yang mengakibatkan warga sekitar juga menjuluki Candi Gana tersebut sebagai Candi Asu (dalam bahasa Jawa, asu = anjing).

 

relief wajah singa atau wajah anjing di situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Asal-muasal kenapa disebut-sebut sebagai Candi Asu.

 

Relief yang tak lagi utuh juga ada yang berwujud cakar suatu makhluk. Menurutku, makhluk ini adalah binatang karnivora berkaki empat. Entah itu singa ataukah anjing.

 

relief kaki hewan karnivora di situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Kira-kira hewan apa yang punya cakar seperti ini ya? Singa atau anjing atau yang lain?

 

Terakhir, tangga masuk Candi Gana dihiasi oleh dekorasi seorang wanita yang tengah memegang sesuatu. Menurut Pak Lasmian, ornamen-ornamen kecil yang menghiasi dada wanita tersebut merupakan sekumpulan ular kobra. Hiii! Menyeramkan toh?

 

relief wanita ular kobra di situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Yang benar saja ini ornamen-ornamen kecil itu adalah kepala ular kobra?

 

relief tanaman dan dewa di sisi kaki di situs Candi Gana, Bugisan, Prambanan di tahun 2008
Sedangkan di sisi tangga terdapat relief pohon yang umum dijumpai pada candi Buddha.

 

Dari sejumlah relief dan arca yang ada di halaman Candi Gana ini, aku mendulang kesimpulan bahwa Candi Gana merupakan candi yang menyeramkan, hahaha .

 

 

Mungkin besok-besok aku akan kemari lagi. Semoga saja di kunjunganku berikutnya, aku bisa berjumpa dengan petugas BP3 yang melakukan pemugaran di sana untuk memperoleh informasi yang lebih rinci mengenai Candi Gana.


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • WIRONEGORO
    avatar komentator ke-0
    WIRONEGORO #Senin, 14 Okt 2019, 10:36 WIB
    Candi Guguk
  • KENTHUZ
    avatar komentator ke-1
    KENTHUZ #Senin, 1 Mei 2017, 03:56 WIB
    Candi Gana itu ada di timur Candi Sewu brow... alias Dukuh Bener... kampungku, wkwkwk.
    Wekekeke, kapan-kapan dolan nang nggonmu oleh ra? :D
  • RITA
    avatar komentator ke-2
    RITA #Senin, 15 Ags 2011, 14:25 WIB
    warisan budaya lagi.....
    Matur nuwun mbak e :)
  • SENDA
    avatar komentator ke-3
    SENDA #Selasa, 25 Mei 2010, 22:36 WIB
    Ini deket Lor Plaosan ya?
    ini dekat dengan Candi Sewu
  • RAFAEL
    avatar komentator ke-4
    RAFAEL #Jumat, 6 Nov 2009, 10:49 WIB
    Menurut penduduk sekitar candi gana, diperkirakan ada 4 candi yang mengelilingi candi sewu, candi bubrah dan canda gana ini. Apa 2 candi lain yaitu candirejo dan candi ngablak anda tahu lokasinya?
    Candirejo ada di utara candi Sewu. Tidak ada struktur bangunan. Yang ada hanya batu berelief yang jadi pagar rumah warga.

    Candi Ngablak di sisi barat Candi Sewu. Mesti masuk gang, di pemukiman warga juga. Kondisinya juga serupa, hanya tersisa batu.
  • FAJAR
    avatar komentator ke-5
    FAJAR #Jumat, 10 Jul 2009, 23:17 WIB
    tRIMS ... Infonya Besok tak Cariii
    monggo mas, silakan tanya ke warga klo takut kesasar
  • LILIK
    avatar komentator ke-6
    LILIK #Rabu, 22 Apr 2009, 18:40 WIB
    Ada Candi Abang, sebelah Barat dari Prambanan ke Piyungan, setelah Ratu Boko ada perempatan belok ke kanan. Candinya masih tertutup tanah merah.
    Mas, candi Abang dah pernah saya bahas lho di alamat http://wijna.web.id/warta.php?op=viewpost&id=57.
  • PEIN
    avatar komentator ke-7
    PEIN #Minggu, 15 Feb 2009, 22:19 WIB
    Pein come back again [ berhubung ke-enam tubuh Pein sedang bersusah payah nangkep Kyuubi, maka sambil sembunyi yang ternyata merupakankegiatan yang sangat membosankan, Pein memilih browsing sambil ngasih comment ] nih nfo dapat dari salah satu thread nich, mengenai Candi Gana yang juga disebut dengan Candi Asu [ sepeti juga di website milik pemkab Klaten ] kok model candinya beda, tapi namanya sama. Di thread ini ada banyak candi yang belum sampeyan jelajah di kawasan Yogya dan sekitarnya, btw di thread ini fotonya jadul semua,mohon sampeyansegera explorasi......... [ http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1145757 ].........;D
    demi memuaskan fans, segera deh dieksplorasi, trims yah.
  • PEIN
    avatar komentator ke-8
    PEIN #Sabtu, 14 Feb 2009, 19:39 WIB
    Pein kan buka orang Yogya [ tapi Amegakure] jelas aja ga mudeng.........
    buset? jangan2 dikau temennya Konan & Hanzo yah? ckckck
  • PEIN
    avatar komentator ke-9
    PEIN #Sabtu, 14 Feb 2009, 16:53 WIB
    Kasih peta dunk ke jalan menuju candinya, soalnya di wikimapia ga ada, yang ada cuma candi miri dan candi - candi lainnya ( Candi Gana atau Candi Asunya ga ada ) kalo bisa kasih petunjuk aja di wikimapia.org
    lho? petunjuk arah yg aku paparkan kurang mengena ya? mudahnya tanya saja sama warga di dekat Kompleks Candi Prambanan. Tapi nanti aku masukkan ke Wikimapia deh.