Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Ada curug di seberang jalan,
Yang letaknya di Prambanan,
Turun di pinggir tanjakan,
Dan jalan masuk hutan.
Puisinya bagus kan Pembaca? Hehehe. #hehehe
Pembaca pasti tahu dong Prambanan? Paling nggak ya pernah dengar gitu. Kalau ngobrol tentang Prambanan, yang terbayang pertama kali pasti bangunan candi seperti yang ada di buku sekolah dan foto di bawah ini. Ya kan?
Nah, kali ini aku mau ngajak Pembaca buat membayangkan yang lain. Di Prambanan ternyata juga ada air terjun! Nggak tanggung-tanggung, air terjun kembar! Ini beneran lho! Bukan hoax!
Tuh, fotonya ada di bawah ini nih.
Kita sebut air terjun mungil ini sebagai Curug Kembar Wukirharjo ya? Itu sebab letaknya ada di Desa Wukirharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Semisal Pembaca masih ingat, dulu aku pernah cerita kalau aku "mengendus" bau air terjun saat bersepeda berdua bareng Mbah Gundul ke Candi Ijo. Waktu itu musim kemarau, air terjunnya kering deh.
Ayo Bersepeda ke Curug Kembar Wukirharjo!
Berbulan-bulan kemudian, pada hari Minggu pagi yang cerah (9/2/2014), enam veteran PEKOK sudah bersiap untuk menyerbu Curug Kembar Wukirharjo dengan sepeda. Ada Mbah Gundul, Paklik Turtlix, Pakdhe Timin, Paris, Rizky, dan tentu saja... aku! Lha iya toh? #hehehe
Sekadar informasi, tahun lalu pada tanggal yang sama (9/2/2013) aku juga bersepeda ke curug lho Pembaca! Waktu itu perginya ke Curug Jurang Pulosari Krebet bareng Paklik Turtlix, Paris, dan Hertanto. Semoga curug yang satu ini juga ikut terkenal seperti Jurang Pulosari ya!
Mari kita bikin Prambanan (lebih) terkenal bukan hanya karena candinya saja, hahaha! #senyum.lebar
Rute menuju Curug Wukirharjo ini lumayan gampang untuk diingat kok!
Dari Kota Jogja kami bersepeda menuju desa wisata Teletubbies alias rumah domes yang lokasinya ada di Dusun Nglepen, Sumberharjo, Prambanan. Jaraknya kira-kira sekitar 17 km dari Kota Jogja. Paling nikmat ditempuh dengan bersepeda santai via jalur Jogja Expo Center – Blok O – Berbah – Candi Abang – Rumah Domes. Dengan bersepeda santai hanya butuh waktu sekitar 1 jam karena medan jalannya rata, halus, mulus.
Dari rumah domes kami mengarah ke Desa Wukirharjo. Tenang saja, jalannya hanya ada satu kok dan masih sama plek semenjak kunjunganku yang pertama dan yang terakhir. Maksudku, wujud jalannya masih tanjakan jahanam gitu. #eh #hehehe
Nah, sesuai puisiku di atas, cabang jalan setapak menuju Curug Kembar Wukirharjo ini letaknya ada di pinggir tanjakan. Makanya, jangan khilaf dulu nanjaknya. #hehehe
Lokasi persisnya cabang jalan ini ada di dekat suatu tiang listrik. Jadi, semisal Pembaca melihat ada tiang listrik di pinggir tanjakan, hampiri saja. Siapa tahu di sana ada jalan setapaknya.
Kendaraan bermotor nggak mungkin lewat jalan setapak ini. Satu-satunya tempat parkir kendaraan bermotor ya... di pinggir tanjakan. Kalau sepeda sih bisa saja dibawa. Maksudku dibawa ya... benar-benar dibawa alias dijinjing seperti yang kami lakukan.
Setelah memastikan sepeda aman terparkir, barulah kami berjalan menembus semak dan mengikuti suara gemuruh air terjun. Wuiiih sudah dekat! Hanya butuh waktu sekitar 10 menit berjalan kaki untuk sampai ke dasar air terjun kok. Awas nyasar ya Pembaca! #senyum.lebar
Air terjun ini lumayan tinggi dan deras. Percikan airnya bisa membuat pakaian basah. Yang patut disayangkan adalah dasar air terjun ini kotor oleh sampah pepohonan dan juga sampah manusia. Besar kemungkinan, sampah-sampah ini hanyut terbawa arus sungai saat banjir. #sedih
Curug Kembar Wukirharjo ini menduduki peringkat sebagai curug yang dapat kami capai dengan bersepeda dalam waktu kurang dari 2 jam perjalanan! Mantap! #senyum.lebar
Jadi, seumpama Pembaca ingin bersepeda singkat dengan objek menarik, bisa lho bersepeda ke arah Prambanan dan mampir ke Curug Kembar Wukirharjo ini.
Ayo Lanjut Nuntun Nanjak ke Candi Ijo! (duh...)
Seusai foto-foto, tibalah saatnya pulang. Tapi, kok ya waktu masih menunjukkan pukul sepuluh pagi ya? Bagi kami, pukul sepuluh pagi itu belum pantas didaulat sebagai waktu pulang ke rumah. Mubazir! #hehehe
Alhasil... kami mendadak jadi “agak” khilaf. Apalagi waktu itu Pakdhe Timin menyeru.
“Pantang pulang lewat jalan yang sama!”
Jadi, ya... karena di sana jalannya hanya ada satu... ya... supaya jalan pulangnya tidak sama dengan saat berangkat, jadinya seperti di bawah ini deh. #hehehe
Cerita tentang kekhilafan kami ini kali ini ya 11-12 lah seperti yang dulu pernah aku lakukan bareng Mbah Gundul. Intinya sih sama-sama berakhir di tempat ini.
Oh ya ada bedanya! Karena mungkin aku sempat meledek sikap pak satpam Candi Ijo aku jadi kualat dan di perjalanan pulang ban sepedaku bocor, hahaha #senyum.lebar. Ya sudah deh, istirahat lagi. Ganti ban sepeda sambil makan bakso-tahu tusuk.
Pembaca mau bakso-tahu tusuknya? Eh, salah tanya lagi >.<
Pembaca sudah tahu Curug Kembar Wukirharjo ini belum ya? Apa penasaran mau singgah ke sana juga? Hehehe. #hehehe
Ya ampun, emang udah terbiasa sepedaan ke mana-mana ya mas? Sampai kuat jinjing sepeda gitu :D.
Itu air terjunnya mirip tirai yaa.. cakep :)
ginian hahaha http://hobbyjalanjalan.blogspot.com/2014/12/niatnya-mau-ke-curug-kembar-
wukirharjo.html
maumke curug tp bingung cz gak nemu jalan nanjaknya itu? kl dr ratu boko kemana mas?
gabung.. Goes bareng sekitar jogja..
emang yah belusuk itu seru...
btw foto tanjakannya paling keren diantara foto tanjakan lainnya yg pernah tak liat di blog
ini :D
para heroes pekok nih amntap dah....
terjun kembarnya keren, apalagi air terjun jurang polosari krebetnya... Air hijaunya
menambah cantik
Selama musi hujan air terjun memang nampak keren mbak.
bali ngetan, padahal dienteni neng berbah iso , haha
fotonya makkn keren ...