Etika Berwisata Alam
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak alam!
- Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Di cerita yang sebelum ini, aku dan Pakdhe Timin gagal menemukan Curug Nglarangan seperti foto yang dipajang di blog-nya Mas rdsaputro. Malah, kami ketemu curug lain yang aku sebut sebagai Curug Tingkat.
SILAKAN DIBACA
Hari Sabtu (25/5/2013) yang lalu. Bertepatan dengan hari raya Waisak. Saat banyak manusia berkunjung ke Candi Borobudur, kami balik lagi ke Kecamatan Gedangsari di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta untuk menyelesaikan misi yang tertunda.
Semoga saja kali ini ketemu curug yang dimaksud. Sebab, sebentar lagi kan musim kemarau. Pasti airnya bakal mengering. Our time is limited, hehehe. #hehehe
Kali ini kami nggak bersepeda, tapi naik motor! Hahaha. #senyum.lebar Demi menghemat stamina dan waktu. Siapa tahu bakal nyasar (lagi) dan ada adegan panjat curug (lagi). Hehehe. #hehehe
Rute ke curug ini bisa dilihat di artikel pendahulu ini.
Singkat cerita, dengan rute yang sama, sampailah kami di Desa Nglarangan, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Sepeda motor kami titipkan di rumah warga setempat. Selanjutnya, kembalilah kami meniti pematang sawah dan tiba lagi di percabangan sungai berbentuk huruf T seperti foto panorama di bawah ini.
Karena cabang jalan menuju Curug Tingkat sudah pernah kami jajal, maka kami memilih untuk menyusuri sungai. Siapa tahu air sungai ini bekas air mandi bidadari. Hehehe. #hehehe
Sepanjang perjalanan kami harus menerjang medan yang cukup seragam, yaitu sungai yang dipenuhi oleh batu-batu. Menurutku, lokasi ini cocok dijadikan sebagai lokasi pembelajaran ilmu batu-batuan purba. Bahasa kerennya, geoheritage.
Dari wujud batu-batuan yang ada, aku menduga batu-batuan di sepanjang sungai ini terbentuk dari lava. Ada batuan yang disebut lava bantal, yaitu hasil pembekuan lava secara cepat oleh air (sungai) sehingga wujudnya mirip bantal. Secara kasat mata, wujud batuan ini mirip seperti adonan tepung yang membeku. Ah, coba bisa dimakan, sebab di sekitar sungai nggak ada warung.
Nah, lava yang membeku inilah yang juga membentuk bagian-bagian sungai yang unik. Salah satunya adalah curug mungil yang aku sebut sebagai Curug Anak Tangga, sebab bentuknya mirip anak tangga. Tepat di dekatnya ada sebuah kolam yang sepertinya dalam. Jadi, hati-hati menapak curug ini, jangan sampai terpeleset kecebur ke kolam.
Tidak seberapa jauh melangkah dari Curug Anak Tangga, kami ketemu dengan pemandangan yang lebih istimewa lagi. Tempat mandi para bidadari! Apalagi kalau bukan Curug Ngalarangan seperti yang diceritakan oleh Mas rdsaputro di blog-nya itu.
Sayangnya, di sana yang ada bukan bidadari yang sedang mandi, tapi dua bidadara yang sedang mancing di lubuk. Memangnya di sana ada ikan ya?
Seperti yang bisa dilihat, curug ini ada dua tingkat. Curug yang paling bawah membentuk lubuk. Sedangkan curug paling atas membentuk alur perosotan. Aku sebut perosotan karena dua kali aku kepleset dan nyaris tergelincir. Kalau niat, bisa saja aku terus-terusan tergelincir, mengikuti alur sungai, jatuh di lubuk curug yang paling bawah, ... dan akhirnya nyawa melayang kepentok batu. #hehehe
Nah, tunggu apalagi! Kalau pembaca berniat berkunjung ke Curug Indah Gedangsari bisa sekalian mampir kemari. Mumpung belum musim kemarau dan belum ada yang narikin retribusi. Hehehe. #hehehe
Hey kamu! Pembaca yang doyan motret, yang baca-baca artikel blog ini tapi nggak berkomentar! Hayooo, kamu pasti pingin ke sini kan? Hehehe. #senyum.lebar
Dulu saya udah kesitu
Tapi jg hampir lupa jalan,nya
Dan kecewa jg sih soalnya pas kering musim
kemarau.
Besuk kesitu lg ahh😋
Mumpung musim hujan
Besok ke sini lah..
Hatur nuhun infonya...
Oh ya, kalau dari Green Villae Gedangsari jauh nggak ya Mas kalau jalan kaki ?
Wah ya jauh banget! Mungkin ada sekitar 10 km lebih.
Nggak apa-apalah yang penting masih bisa main di curugnya :)
Oh..ya kelalen...makasih infonya mas Dewo..Pakde Timin dan rd Saputro...salam kenal
susur sungai total waktu tempuh berapa lama ya? trims hehe
jd pengen mblusuk-mblusuk hhehehehee
:D
Mantep Curugnya, alam memang indah.
sia sia perjuangannya :)
pengalaman..hhhe :D kasih tau denah mau kesananya donk :)
SALAM MBLUSUK!!
Foto di blog ini menipu, jadi jangan overexpected dengan obyek sebenarnya njuk komennya dihapus :p
mafik ketemu air laut.. Klo memang itu lava bantal..bukan batuan beku yg tertransport
sehingga bentuknya membulat.. Mungkin dlu trbntk ketika daerah ini masih laut...
Tp yo mbuh juga si..btw apik mas blog mu..foto2 ne jg kerren2!