Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Di hari Kamis sore (31/7/2008), selepas singgah dari Candi Gana, aku dan Alpat melanjutkan perjalanan menuju Candi Abang. Dari penuturan Dessy (Math ’06), rute termudah adalah melalui Jl. Raya Prambanan – Piyungan dari arah pasar Prambanan. Nanti, di sekitar KM 8, Pembaca bakal berjumpa dengan papan hijau penunjuk arah yang mencantumkan arah ke Candi Abang dan Gua Sentono.
Ikuti saja jalan yang diarahkan oleh papan tersebut. Misal Pembaca ragu-ragu, alangkah baiknya Pembaca bertanya kepada warga sekitar untuk memastikan jalan tersingkat menuju Candi Abang.
Candi Abang terletak di puncak suatu bukit yang tidak setinggi Candi Ijo. Sayangnya, jalanan di lereng bukit masih berwujud bebatuan. Sangat tidak nyaman bila dilalui oleh kendaraan bermotor.
Bagi Pembaca yang singgah di Candi Abang menggunakan kendaraan bermotor bisa memarkir kendaraan di rumah warga terdekat, kemudian melanjutkan perjalanan mendaki bukit dengan berjalan kaki. Secara administratif, Candi Abang terletak di Dusun Candi Abang, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Sesampainya puncak bukit, aku harus menjelaskan kepada Alpat bahwa gundukan bukit yang terlihat besar di depan kami itulah yang dimaksud sebagai Candi Abang. Di sini Pembaca tidak bakal menjumpai wujud fisik candi sebagaimana umumnya candi-candi yang ada di sekitar Yogyakarta.
Sesuai namanya, candi ini disebut sebagai Candi Abang karena batuan penyusunnya menggunakan batu bata merah (abang dalam bahasa Jawa berarti merah). Hal ini berbeda sekali dengan batu penyusun candi-candi di Yogyakarta yang mayoritas memakai batu andesit.
Oleh karena sifat batu bata merah yang mudah lapuk dan kembali lagi menjadi tanah, alhasil dalam kurun waktu ratusan tahun Candi Abang seakan kembali seperti penyusun asalnya, yaitu gundukan tanah.
Dari literatur yang aku temukan di internet, bentuk Candi Abang ini menyerupai suatu piramida dengan ukuran alas kira-kira 36 x 34 meter. Tinggi bangunan Candi Abang sendiri belum bisa diperkirakan, mengingat bentuknya yang tak lagi utuh. Sejumlah literatur menyebutkan adanya penemuan yoni di situs Candi Abang. Hal ini menguatkan dugaan bahwa Candi Abang adalah candi Hindu.
Bagian tengah Candi Abang berupa sumur. Terdapat juga sisa-sisa tangga masuk yang terbuat dari batu putih (gamping). Sejumlah batu andesit juga bisa ditemukan tersebar di sekitar situs Candi Abang. Belum jelas apa bentuk asli dan fungsi dari batu-batu andesit terbut.
Ada sejumlah pihak yang meyakini bahwa di dalam Candi Abang ini tersimpan harta karun. Karenanya, pada tahun 2002 pernah terjadi penggalian di situs Candi Abang yang turut berdampak pada rusaknya sejumlah benda purbakala di sekitar situs. Benar-benar hal yang patut disayangkan. #sedih
Candi ini dikelilingi oleh hutan dan lembah. Di dalam hutan juga terdapat sebuah batu yang menurut anak-anak yang kami temui bernama watu payung. Kurang tahu apakah batu tersebut juga merupakan peninggalan purbakala atau bukan.
Aku heran mengapa tidak ada pos BP3 di Candi Abang ini? Apakah memang candi ini sengaja dibiarkan begitu saja? Lantas, bagaimana jika kasus penggalian untuk mencari harta karun terulang kembali?
Kemungkinan besar, mustahil untuk bisa mengkonstruksi kembali kemegahan bangunan Candi Abang seperti di masa lampau. Akan tetapi, dengan kondisi situs Candi Abang yang seperti ini, minimal kita bisa menjaganya agar kelak di kemudian hari kondisi Candi Abang tidak jauh berubah dari hari ini.
Pembaca apa sudah pernah ke Candi Abang?
makasih,,, :D
apa msh merupakan bagian dari pindhnya kerajaan mataram kuno ke jawa
timur akibat letusan merapi thn 1006?
kekunoan indonesia untuk website indonesiakuno.com (baru dimulai).
mohon ijin untuk memakai 'foto bukit' candi abang untuk artikel. Kalau
berkenan untuk kredit foto ditulis nama Mas atau blog. Terimakasih.
Tabik, -agamindkun-