Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Tepatnya ketika memasuki gerbang Dukuh Gembyong, sesaat sebelum dimulainya jalur turunan menuju jembatan gantung Lemah Abang, kami berjumpa dengan papan petunjuk seperti ini.
Eh, salah, maksudku yang seperti ini. #hehehe
Didorong rasa penasaran, kami pun lantas meminggirkan sepeda dan menyambangi lokasi. Pohon randu alasnya sih sudah jelas terlihat. Ada dua pohon yang ukurannya besar banget. Tapi ya kalau dibandingkan dengan pohon randu alas di Pleret, ya yang ini masih tergolong “mungil”, hehehe. Mungkin karena kurang “pupuk” ya?
Nah, di manakah batu gajahnya?
Kami sempat berkeliling di sekitar lokasi, tapi kami nggak menemukan batu yang besar. Anggapan awalnya adalah batu gajah itu ukurannya besar seperti gajah. Lha wong pohon randu alasnya saja besar, ya pasti batunya juga besar. Gitu toh?
Oke! Mungkin ada salah anggapan. Mungkin, batunya memang tidak sebesar gajah, tapi... bentuknya mirip gajah? Ada yang seperti itu di sekitar sini?
Eh, ternyata memang ada, hahaha. #senyum.lebar
Batu gajah itu terletak di antara dua pohon randu alas! Padahal kami sudah melewati batu ini berkali-kali tadi. Bener-bener seperti peribahasa, “Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang lautan terlihat”.
Kalau diperhatikan lebih saksama sih, batunya “nyaris” mirip gajah. Ada guratan yang mirip seperti belalai gajah. Dari posisinya, sepertinya gajah ini sedang duduk. Menurut blog http://wisatajembatangantung.blogspot.com/ katanya batu ini merupakan penjelmaan dari gajah yang sedang duduk.
Eh? Kok bisa ya di Gunungkidul ada gajah? Mungkin gajah purba ya? Hahaha. Tapi gajah purba kan ukurannya juga besar seperti mammoth gitu.
SILAKAN DIBACA
Ya sudah deh, karena perjalanan kami masih jauh jadi kami lanjutkan perjalanan kami menuruni turunan terjal menuju jembatan gantung Lemah Abang. Curug purbaaa, kami dataaang! #senyum.lebar
Imajinasi orang kita emang sangat tinggi. Kalau ada papan bertuliskan \"batu ......\" atau \"watu .......\" kalau didatengin pasti kecewa karena jauh dari ekspektasi.
tapi menurut beberapa versi artikel yang saya baca pohon ini mungkin peninggalan jaman mataram kuno atau bahkan peninggalan wali songo karena di beberapa wilayah penyebaran era jaman mataraman ada beberapa pohon ni tumbuh dan usianya pun sudah ratusan tahun.
mungkin bisa shering pengetahuan lain tentang pohon ini.