HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Pangeran Diponegoro, Tunjukkan Jalan ke Gua Sriti!

Selasa, 2 Agustus 2011, 09:06 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Semenjak sempat diisukan bubar, para pemuda-pemudi yang tergabung ke dalam komunitas SPSS selalu mencari cara untuk mengurangi jumlah fans di komunitas mereka. Salah satunya adalah dengan memilih rute-rute sepeda yang jauuuh (bukan berkeliling kota) dan pastinya penuh tanjakan jahanam. Huahahaha! #senyum.lebar

 

Akhirnya, yang kemudian terpilih adalah rute menuju Gua Sriti di Kalibawang, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.

 

 

Gua Sriti merupakan salah satu gua pertahanan Pangeran Diponegoro ketika beliau berperang gerilya melawan Belanda. Untuk mencapainya sebenarnya cukup mudah, sebab Pangeran Diponegoro sendiri hingga kini senantiasa menunjukkan jalan ke Gua Sriti kepada para pelancong.

 

Hah? Kok bisa? Ya, karena ini.

 

 

Patung Pangeran Diponegoro ini bisa dijumpai di ruas Jl. Raya Dekso – Samigaluh. Sekitar 2 km lah kalau dari perempatan Dekso. Sedangkan, untuk mencapai perempatan Dekso, bisa dengan melalui Jembatan Kebonagung atau dari perempatan Kenteng, Nanggulan. Informasi tentang Patung Pangeran Diponegoro ini bisa disimak di blog-nya Emma.

 

 

Rute ke Perempatan Dekso, Kalibawang ...

Dari terminal Jombor melalui Jl Kebonagung hingga tiba di Kantor Kecamatan Minggir (sekitar 22 km) untuk kemudian mengarah ke jembatan Kebonagung. Bisa juga melalui Jl. Godean hingga tiba di perempatan Kenteng (sekitar 18 km) untuk kemudian mengambil arah ke utara.

 

Oh iya, jangan kaget kalau melihat jalan yang ditunjuk oleh Pangeran Diponegoro ya! Soalnya jalannya seperti ini. #hehehe

 

 

Dan memang sepanjang jalan rata-rata medan jalannya ya seperti ini.

 

 

 

Gua Sriti berukuran cukup luas, namun tentu saja gelap dan pengap. Di langit-langit gua terdapat lubang udara untuk mengalirkan asap kayu bakar. Nggak kebayang bagaimana tabahnya Pangeran Diponegoro hidup di gua ini. Selain jalan menuju gua yang nggak manusiawi (Belanda aja pasti ogah naik kemari #hehehe) kondisi di dalam gua ya...jauh dari nyaman. Selain Gua Sriti, ada juga gua pertahanan Pangeran Diponegoro di Bantul, yaitu Gua Selarong.

 

 

Potensi Gua Sriti untuk dikembangkan menjadi obyek wisata sejarah cukup menjanjikan. Sebab, Kalibawang sendiri punya bentang alam yang elok, seperti hamparan sawah dan Sungai Tinalah. Akses jalan ke Gua Sriti juga sudah bagus berkat proyek PNPM Mandiri dan kerja-keras mahasiswa KKN.

 

 

Jadi, kapan Pembaca berani masuk ke Gua Sriti? #senyum.lebar

NIMBRUNG DI SINI