HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Susur Menoreh di Bulan Oktober

Sabtu, 30 Oktober 2010, 13:00 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Kulon Progo merupakan nama salah satu kabupaten di DI Yogyakarta. Secara harfiah, kulon dalam bahasa Jawa berarti barat. Sedangkan progo adalah nama sebuah kali (sungai) yaitu Kali Progo. Ya memang betul bahwa wilayah Kulon Progo berada di sisi barat Kali Progo.

 

Lalu ada apa sih di Kulon Progo? Ya ada bukit! Namanya Perbukitan Menoreh yang membetang dari Yogyakarta hingga Jawa Tengah dan mencangkup kabupaten Kulon Progo, Purworejo, Magelang, dan Wonosobo.

 


Di muka Jembatan Duwet, salah satu jembatan klasik menuju Kulonprogo.

 

“Bulan Oktober ini kita ke barat! Kita susuri Bukit Menoreh!”, begitu ujar Paklik Turtlix.

 

Hmmm...menarik. Ada apa gerangan di Perbukitan Menoreh sana ya? Selain ada banyak tanjakan (pastinya #hehehe), dengar-dengar Perbukitan Menoreh menyimpan kekayaan alam yang ada hubungannya dengan air. #senyum.lebar

 

Sabtu, 2 Oktober 2010

Sebagai pemanasan, kami menyusuri Kali Progo menuju Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Jalurnya menyusuri Selokan Mataram ke arah barat. Sama seperti rute menuju ke Candi Borobudur. Di Mungkid, kami bersantap mangut di kediaman Pipink. Nyam!

 


Menyantap mangut lele super pedaz! #senyum.lebar

 

Sabtu, 9 Oktober 2010

Kami menyusuri Jl. Godean hingga sampai di Kenteng (km 19). Selanjutnya, kami terus menyusuri jalan beraspal ke arah barat sekitar 5 km untuk sampai di Bendung Kayangan. Apa itu? Bendungan Kayangan ini sebenernya hanya pesisir sungai yang bernama Sungai Kayangan. Lokasinya di Desa Pendowoharjo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.

 


Gunung Hua Kuo nya Kulonprogo di pesisir Kali Kayangan.

 

Di Bendung Kayangan ini memang ada bendungan kecil. Tapi yang menarik, di lokasi ini berdiri suatu bukit batu yang menjulang tinggi yang wujudnya mirip Gunung Hua Kuo di cerita Sun Go Kong. Di tempat inilah dilaksanakan Upacara Saparan Rabu Pungkasan.

 

Jum’at - Sabtu, 15 - 16 Oktober 2010

Seperti yang sudah aku kabarkan beberapa waktu silam. Aku, Adit, dan Kang Supri nimbrung di acara NAMES. Gua Kiskendo ini letaknya masih di Perbukitan Menoreh. Ketinggiannya 800 meter di atas permukaan laut. Pokoknya, bersepeda kemari benar-benar menyiksa dengkul.

 

Sabtu, 23 Oktober 2010

Kami menyusuri Jl. Wates hingga sampai di Sentolo (km 18). Selanjutnya kami mengambil rute ke utara, melewati Pasar Sentolo, sejauh 8 km hingga sampai di Pemandian Clereng. Saatnya berenang! #senyum.lebar

 


Yang penting basah, peduli amat ndak bisa renang! #senyum.lebar

 

Pemandian Clereng ini letaknya di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Tarif masuknya cuma Rp4.000. Buka dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Kolamnya ada yang buat anak-anak dan dewasa.

 

Sumber airnya dari sebuah mata air. Kayaknya sih keramat. Soalnya dekat sini juga ada makam Kyai Pakujati dan Petilasan Sunan Kalijaga. Oh ya, jangan lupa buat ngicipin kuliner setempat yaitu gebleg yang terbuat dari tepung kanji yang digoreng. Nyam!

 


Gebleg nikmat, walau harganya fluktuatif, ada yg bilang Rp500 tapi ada yang bilang Rp300.

 

Sabtu di minggu terakhir ini rencananya kami mau bersepeda ke Sendangsono. Tapi, berhubung Merapi mbledus dan menelan banyak korban jiwa, maka kegiatan SPSS di Sabtu ini ditiadakan sebagai bentuk dukacita kami.

 

Perbukitan Menoreh di Kulon Progo sudah kami jelajahi, hmm...bulan November besok apa ya?

NIMBRUNG DI SINI