Tita, Wiki, Catur, dan Nurita menunggu
giliran memukul bola.
Hari Selasa adalah jadwal libur Subunit 3 pada kegiatan mengajar TPA (Taman Pembelajaran Al-Qur'an). Nah, di Selasa sore (5/8/2008), Catur berinisiatif untuk mengajak anak-anak bermain kasti. Apakah dirinya memang ingin bermain dengan anak-anak, menjalankan program kerja, ataukah ingin mengulang kesuksesan bermain gobak sodor tempo hari? Ah, entahlah.
Singkat cerita, hanya aku dan Wulan yang memenuhi instruksi sang kormasit Subunit 3 di sore hari itu. Untuk lapangan bermainnya, kami menggunakan halaman Candi Sojiwan. Peserta permainannya tentu saja didominasi oleh anak-anak RW V dan RW VI. Ada Dimar, Nurfitri, Annisa, Nurita, Tita, Wiki, Angga, Susi, dan Jessica.
Saat sedang bermain kasti, serombongan siswi MBS (Muhammadiyah Boarding School) datang berkunjung ke Candi Sojiwan. Sepertinya para siswi ini sedang studi di luar kelas untuk mata pelajaran sejarah.
Tidak disangka-sangka, beberapa siswi MBS menghampiriku dan bertanya tentang seluk-beluk Candi Sojiwan. Posisiku di permainan kasti kemudian digantikan oleh Irsyad yang secara tidak sengaja lewat di depan Candi Sojiwan.
Demi memuaskan hasrat ingin tahu mereka, aku jelaskan sajalah tentang apa yang aku ketahui dari Candi Sojiwan. Terutama keunikan relief cerita binatang yang menjadi ciri khas Candi Sojiwan.
Dari hanya beberapa siswi yang bertanya kepadaku, tiba-tiba saja seluruh rombongan jadi berkumpul di dekatku. Mereka antusias menyimak ceritaku tentang relief-relief yang ada di Candi Sojiwan. Sayang, di antara mereka tidak ada satupun yang bertanya namaku atau nomor hapeku, hehehe.
Semoga apa yang aku jelaskan ke mereka tidak salah...
NIMBRUNG DI SINI