Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Selasa, 9 Juni 2009, 15:45 WIB

Satu bulan sebelum bulan Ramadhan, orang Jawa biasanya melaksanakan tradisi ziarah kubur. Ritual semacam ini disebut sebagai nyadran atau ruwahan (karena dilakukan di bulan Ruwah/Sya’ban). Keluargaku sendiri masih menjalankan tradisi ini sampai sekarang. Meski agak menyimpang, karena seringkali keluargaku berziarah kubur bukan pada bulan Ruwah. Alasannya sih mumpung karena masih sepi.

 

Pokoknya, sebelum bulan puasa datang, kami sudah harus berziarah kubur ke makam keluarga. Komposisi peziarah seringkali hanya Bapak, Ibu, dan diriku yang kebetulan kuliah di kota Jogja. Tiwul jarang bisa ikut, karena dia sibuk ngukur banjir.

 


 

Makam-makam keluarga sebenarnya tidak terletak di Jogja, tapi di Kabupaten Klaten dan Sukoharjo, Jawa Tengah yang jaraknya relatif dekat dari Jogja. Salah satu makam itu ada di daerah Kartasura, yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.

 

Makam keluarga di Kartasura itu terletak di dalam reruntuhan Keraton Kartasura. Bangunan keraton tersebut merupakan bekas istana Kesultanan Mataram yang dipindahkan dari Pleret, Bantul karena sudah diduduki musuh. Sunan Amangkurat II –lah yang membangun Keraton Kartasura pada tahun 1679. Pada tahun 1745 istana Kesultanan Mataram dipindah ke Keraton Surakarta di Solo.

 

Saat ini jangan membayangkan bisa menemukan sisa-sisa bangunan keraton di sini. Karena yang tersisa hanyalah benteng batu bata keraton. Di dalamnya terdapat pemakaman orang-orang yang masih kerabat dengan keluarga Keraton Surakarta.

 

Sisa-sisa tembok keraton kartasura di tahun 2009
Cuma tembok batu bata seperti ini yang tersisa.

 

petilasan raja keraton kartasura di tahun 2009 yang terkenal mistis
Petilasan ini katanya bekas singgasana raja. Dulu pernah digelar uji nyali di sini.

 

Diantara makam-makam itu terdapat makam eyang kakung dan eyang putri dari garis Ibu. Di sana juga ada makam adiknya Ibu (tanteku dong berarti) dan juga eyang putrinya Ibu (mbah buyutku). Itu karena Ibu masih terhitung keturunan kerabat dengan Keraton Surakarta, jadinya anggota keluarganya bisa dimakamkan di sini.

 

Mendadak, ketika berjongkok sembari memanjatkan doa kepada para penghuni kubur itu, kenangan itu muncul kembali.

 

berziarah di makam keraton kartasura di tahun 2009
Memanjatkan doa di makam keluarga....

 

Eyang Kakung Goenari adalah kakekku. Orangnya baik. Saking baiknya, sampai katanya orang-orang beliau nggak pernah marah. Padahal aku pernah dimarahin sekali karena nangis di kolam renang pas SD dulu, hehehe.

 

Kamis, 16 Maret 2000, itu Idul Adha. Di sore hari, Eyang Kakung dan Eyang Putri datang ke rumah. Aku nggak menemani mereka karena asyik membakar bakar sate kambing. Menjelang Magrib, eyang kakung pamit mau pulang dan menghampiri diriku. Beliau mengecup kepalaku, "Le, selamat pesta sate ya!" kira-kira begitu ucapannya.

 

Malam harinya, pukul 22.00, telepon rumah berdering. Aku yang angkat. Terdengar suara tanteku, Bu Amiek, menangis di seberang sana.

 

Beliau tidak sedang sakit.
Beliau tiba-tiba jatuh ketika henggak menjemur pakaian dalamnya.

 

Memang benar kalau orang baik pasti akan dipanggil secara baik pula.

 

Eyang Putri Goenari adalah nenekku. Orangnya tinggi, tegas, dan suka marah. Aku paling ingat ucapan beliau, "Ra Lucu!".

 

Setelah Eyang Kakung nggak ada, suasana rumah memang nggak seperti dulu lagi. Eyang Putri jadi jarang keluar rumah. Padahal di dalam rumah lembab dan mungkin juga karena faktor usia, Eyang Putri jadi sakit. Setiap kali aku ke Jakarta, aku selalu menyempatkan diri menjenguk beliau yang terbaring lemah di tempat tidur. Sampai pada tanggal 27 September 2006, beliau meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya.

 

berziarah di makam keraton kartasura di tahun 2009
Ibu di Masjid Keraton Kartasura.

 

Setiap tahun kami datang kemari, semoga tahun depan kami masih sempat kemari. Akankah kubur yang kami ziarahi bertambah?

 

Obituari...
Aku turut berduka cita untuk Andreas yang kemarin Minggu (7/6/2009) kehilangan neneknya. Menjadikan kami dua orang yang sama-sama tidak punya kakek-nenek lagi.

NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • AZIS
    avatar komentator ke-0
    AZIS #Minggu, 3 Feb 2019, 06:45 WIB
    Itu makam buka jam
    brapa ngeh mau cari
    makam eyang saya..
    Sapa tahu ada
    didalm situ.. &128591&128591
    &128591
  • RUDIYANA
    avatar komentator ke-1
    RUDIYANA #Senin, 4 Des 2017, 12:08 WIB
    aku mau berziarah ke sini
    silakan Mas, ditunggu kunjungannya
  • AJI
    avatar komentator ke-2
    AJI #Sabtu, 9 Sep 2017, 21:23 WIB
    Assalamualaikum.

    Saya minta pendapat... waktu setahun ke kebelakang istri saya sering kesurupan Eyang Karto pemilik keris Sapu Jagad. Dengan bahasa kromo inggil, dia ingin turunannya yaitu istri saya diturunkan ilmu darinya. Saya tidak mengizinkan.. sehingga dia marah besar yang akhirnya dengan ilmu sabar nyawanya istri saya sering tidak bernyawa...

    Alhamdulillah saya belajar agama yang bisa mengembalikan nyawa istri saya...sampai sekarang istri saya jadi incaran eyang. Saya mohon maaf kalau cerita saya jadi seperti khayalan...tapi itu yang saya alami.

    Pohon besar di area pemandian bekas putri-putri Keraton apa masih ada? Apa bisa benda keramat keris Sapu Jagad itu dimusnahkan atau dilarung ke Laut Selatan? Karena sudah banyak keturunan dari Keraton menjadi sasaran sambar nyowo. Kejayaan Keraton akan memuncak setelah benda itu dilarung ke Laut Selatan.

    Sekali lagi saya mohon maaf kalau saya lancang....ini nomor telepon saya 08128342041....semoga pihak Keraton dan abdi dalam mau rembug dengan masalah ini.
    Wah, saya turut prihatin. Semoga ada pihak Keraton Solo atau Keraton Yogyakarta yang membaca keluhan njenengan dan bisa membantu.
  • RAFAEL
    avatar komentator ke-3
    RAFAEL #Selasa, 11 Jul 2017, 09:34 WIB
    seumur umur belum pernah masuk,....kalau ngelilingi pagarnya sudah 3 kali...kurun waktu 20
    tahun.
    sekali-kali boleh dicoba masuk lho :D Makamnya nggak angker kok
  • RAFAEL
    avatar komentator ke-4
    RAFAEL #Senin, 10 Jul 2017, 16:15 WIB
    aku tahu benteng kraton surakarta, tahun 1987 di boncengkan motor sama alm ayahku.
    waktu itu aku kelas 2 SMP.
    sudah pernah masuk belum?
  • DINAR
    avatar komentator ke-5
    DINAR #Kamis, 23 Jun 2016, 15:32 WIB
    Masnya itu di Kartasura to? Masih ada keturunan Keraton Kartasura apa ndak?
    Aku domisili di Jogja Mbak. Leluhur dari Ibu keturunan Keraton Solo.
  • RPCW
    avatar komentator ke-6
    RPCW #Selasa, 15 Jan 2013, 04:59 WIB
    Salam untuk yang di sana ya?
    untuk siapa ya?
  • ARIS ARIANTO
    avatar komentator ke-7
    ARIS ARIANTO #Selasa, 27 Mar 2012, 07:44 WIB
    wah sebenernya q malah ingin mengetahui cerita tentang kartasura lebih lanjut.......!!!!!
    Mungkin kalau mampir ke perpustakaan Keraton Solo bisa ditemui buku yang membahas sejarah keraton Kartasura yah.
  • SITI N
    avatar komentator ke-8
    SITI N #Kamis, 21 Okt 2010, 15:34 WIB
    mbah kakungku mbah ilham karo mbah wedok mbah suciah juga di kubur di situ...di kraton kartosuro kuwi, omahku ndisek pas ngarep pintu masuk kraton kartosuro..krapyak kulon...share dong gambar2nya ke fbku.. rotans2002@yahoo.com ...suwun yo
    hohoho... okey mba
  • CUK RIOMANDHA
    avatar komentator ke-9
    CUK RIOMANDHA #Jumat, 30 Apr 2010, 08:12 WIB
    Batu itu merupakan petilasan \"cepuri\" atau kraton ...
    di kompleks dalam pagar itu, juga terdapat sumur tua yang biasa
    digunakan untuk mencuci \"pusaka keraton\" ...

    salam duka cita buat mas andreas
    duka cita kenapa yah?
  • NICKY
    avatar komentator ke-10
    NICKY #Senin, 14 Sep 2009, 10:37 WIB
    eh Q mo Tny,pakubuono sama hamengkubuono itu beda gk sich

    o ya sbnre aq bkn org asli sini
    tp org cmpuran,antara Solo N tEmanngung(wonk gunung)

    Aq liat ibu dan ayahku itu Beda bgt,dan kluarga dr ayah dan ibuku jg beda bgtsss

    tp klo dsrh milih mendink ke gunung aja dech,soale enak,nyaman gk kyk disini
    sori bknnya SARA
    Beda mas, Pakubuwono itu gelar raja Kesultanan Surakarta sedangkan Hamengkubuwono itu gelar raja Kesultanan Yogyakarta. Kesultanan Yogyakarta sendiri muncul dari pemberontakan terhadap Kasultanan Surakarta yang dulu memihak Belanda. Ndak apa-apa mas jadi \"orang campuran\", yang penting tetap menjunjung semangat kesatuan dan kebangsaan. :D
  • NICKY
    avatar komentator ke-11
    NICKY #Minggu, 6 Sep 2009, 13:53 WIB
    OH,gw kira lu org kartasura

    jd bs dibilang km ini msh dari kluarga kraton tho???
    Kalau menurut crita Pakde ku sih masih ada garis keturunan dari Pakubuwono V, ah tapi itu juga udah garis keturunan yg kesekian.
  • NICKY
    avatar komentator ke-12
    NICKY #Jumat, 4 Sep 2009, 16:39 WIB
    heheh,km org kartasuro tho la,wah aq yo hoo,aq singopuran,klo bleh opini,sbnre nyadran itu bkn tradisi dari agama islam,tp dr jawa, en 1 lagi itu tradisi udh kecampur ama hindu budha aminisme n islam

    tp klo mnrt gw itu gk hrs(bagi kita)krn Qta bs brdoa pd leluhur Qta dmn aja en gk hrs di makame

    gw dr singopuran,klo u dmn
    Thanks buat informasinya. Saya bukan orang Kartasura tapi sering aja kesana, terutama buat nyekar. Leluhur saya banyak yang dari Solo dan masih punya hubungan sama Keraton Surakarta.
  • EKARICI DITTA
    avatar komentator ke-13
    EKARICI DITTA #Kamis, 18 Jun 2009, 10:24 WIB
    Karena aku sangat tergila-gila sama candi n peninggalan arkeologi, dan setiapkali ke candi, terutama yg di Trowulan, aku gag merasa asing. Seperti pulang ke rumah. Hi..hi..hi. Agak sarap emang aku yo?
    oya Dit aku bisa minta tolong informasi soal penginapan yang ada di Trowulan? Kayaknya \"kami\" bakal kesana dalam waktu dekat, he3. Trima kasih yah!
  • EKARICI DITTA
    avatar komentator ke-14
    EKARICI DITTA #Rabu, 17 Jun 2009, 08:44 WIB
    Oo mas Wisna masih kerabat ma keraton Surakarta to. Sama dong ma aku. Aku jg masih kerabat ma Keraton Majapahit. Hayam Wuruk itu kakek moyangQ. Baca ini jadi inget ma mbah2Q yg udah bergelar alm.
    Hayam Wuruk kakek moyangmu? Tau dari mana? Emang ada silsilahnya? Kalau Keraton Surakarta ada silsilahnya tapi disimpen sama pakdeku. Semoga yang mendahului kita ditempatkan di sisi-Nya dan diterima segala amal ibadahnya.
  • SAMSUL ARIFIN
    avatar komentator ke-15
    SAMSUL ARIFIN #Kamis, 11 Jun 2009, 10:19 WIB
    aku kok jadi mikir 40 tahunan ke depan yah? sesuatu yang pasti pula bahwa aku akan mengalami hal seperti di atas :
    1. kehilangan istri lebih dulu atau meninggal lebih dulu.
    2. kalau ditinggal istri lebih dulu kemungkinan besar aku juga akan menghabiskan waktuku di kamar, berbaring dan mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia ini dengan sering berdzikir atau melantunkan ayat suci AlQuran.
    3. anak dan cucu tidak begitu diperhatikan lagi karena mereka juga sibuk dengan kehidupannya masing2 sepertinya, sibuk mengejar takdirnya masing2.

    yah lagi2 kau benar wis, inilah kehidupan, ada yang datang, ada pula yang pergi. semoga kelak aku bisa pergi dengan senyum, senyum karena tidak sakit saat nyawa dicabut, dan senyum karena istri menunggu di surga sana. semoga. amiiin.
    Yah...kadang-kadang kita juga mesti memikirkan kematian seperti apa yang bakal kita terima. Bukankah suatu saat kita juga akan meninggal?

    Eh, tapi pengandaianmu itu kan kalau kamu 40 tahun lagi dah menikah. Kalau kamu masih melajang gimana?
  • SUWUNG
    avatar komentator ke-16
    SUWUNG #Rabu, 10 Jun 2009, 17:21 WIB
    sampe sekarang diriku belom ketemu petilasan kerajaan eh kraton kartasuro bos
    aku orang mbolali, sering ke kartosuro dulunya
    gampang kok mbah, cuma tinggal ikuti bau dupa...eh...maksud saya di pertigaan jalan utama menuju Solo di Kartosuro itu tanya saja sama warga disana.
  • EKA SITUMORANG - SIR
    avatar komentator ke-17
    EKA SITUMORANG - SIR #Selasa, 9 Jun 2009, 17:23 WIB
    Heeem... mengingat yang kita kasihi yang telah pergi memang jadi sedih.
    Salam buat eyang putri ya...
    Memang sedih sih mbak, tapi ya namanya hidup. Apa mbak tau kode pos akhirat? Disana katanya belum ada handphone je.