Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah
- Jangan buang sampah sembarangan!
- Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
- Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
- Patuhi peraturan yang berlaku!
- Jaga sikap dan sopan-santun!
- Jangan hanya foto-foto selfie thok!
- Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!
Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.
Sebelumnya, bolehlah kalau aku mau cerita pengalaman nggak terduga di Selasa (21/4/2009) siang bolong. Waktu itu, aku sama Andreas sedang dalam perjalanan ke Candi Sojiwan. Pas di pertigaan lampu merah Kalasan, kok ya aku ngomong ke Andreas.
“Ndre, mampir Kedulan sebentar yuk! Apa masih tenggelam ya?”
Maka dari itu, niat yang semula lurus mengikuti Jl. Raya Yogyakarta – Solo ke Prambanan, terpaksa harus teralihkan sejenak menjadi belok kiri ke arah desa Tirtomani, Kalasan. Eh benar saja! Di lokasi aku lihat Candi Kedulan masih tenggelam!
Motor pun diparkir di dekat jalan kecil, persis di tepi “danau”. Aku dan Andreas kemudian motrat-motret “danau” itu sambil teriak-teriak karena ternyata di sana ada yang pelihara ikan lele. Diberi makan segala pula! Beh!
Pas lagi asyik motrat-motret, lewatlah suatu sepeda motor yang ditunggangi dua orang cewek-cowok. Pas melihat ada dua cowok aneh yang sedang motrat-motret, sepeda motor itu pun mendadak berhenti. Cowok yang pegang kemudi turun dari sepeda motor dan bertanya ke aku. Kira-kira begini.
“Eh, masnya ini kayaknya kenal. Mas ini yang punya blog we-we-we gitu ya? Yang bahas candi ya?”
“Mungkin ya? Saya Wijna. Memang sih punya blog di wijna.web.id. Ada bahas candi juga.”
“Iya, saya Alek yang ngasih komentar ke blog, tapi nggak dibales ya? Eh ya, Andreas-nya mana ?”
dengan-tampang bego-nunjuk-arah-belakang, “Tuh !”
Wajah-wajah jadul di foto jadul yang hobinya sama-sama nyari batu-batu jadul.
Ki-Ka: Agatha, Aku lah!, Mbak Vinna, dan Andreas.
Foto ini dipajang karena ada yang minta.
Ki-Ka: Aku lah!, Mbak Vinna, Andreas dan Mas Aan.
Sebetulnya, seminggu ini aku kedatangan tamu dari Jakarta. Namanya Mbak Vinna yang entah kenapa masih sepupuan sama Christa, temen di SMA Al-Izhar dulu.
Sekadar informasi buat Pembaca (yang saya yakin bakal dikomentarin sama yang bersangkutan ). Mbak Vinna ini umurnya udah seperempat abad, tapi masih doyan sama hal-hal yang berbau klasik tempoe doeloe. Alhasil, di bulan April 2009 ini Mbak Vinna memakai jatah 5 hari (dari 12 hari) jatah cuti kantornya untuk nyandi alias nyari batu. Weleh!
Misi Mbak Vinna hanya satu, yaitu mengunjungi candi-candi yang terdaftar di blog Maw Mblusuk? ini. Nah, karena aku merasa berperan dalam membahayakan nyawa anak orang (berlebihan sekali!), maka dari itu aku ditemani Andreas janjian ketemuan sama Mbak Vinna di Candi Sojiwan yang berlanjut di Candi Ijo.
Tidak kan pernah kulupakan persekutuan di candi perwara tengah itu, hehehe.
Sebenernya sih, aku sama mbak Vinna sudah lama kontak-kontakan dan chatting-an. Ngobrolnya ya seputar candi. Ujung-ujungnya mencari komunitas penggemar candi, hahaha.
Karena nggak nemu-nemu, akhirnya kami mau bikin komunitas penggemar/pemerhati/pecinta/peduli/... candi. Tapi kalau mau bikin komunitas, syarat utamanya kan mesti punya anggota dulu. Baru setelah itu bikin visi-misi, AD, ART, dan segala tetek-bengeknya organisasi (beh!). Daripada repot-repot, aku usul dulu ke Mbak Vinna buat ngumpulin orang-orang yang seneng candi terus bikin acara jalan-jalan candi bareng dulu biar jadi gayeng. Nah, kalau udah dapet massa, baru deh dibikin serius, hehehe.
Btw, yang mau tahu dibalik layar artikel-artikel candiku silakan menyimak artikel Sekilas Proyek Candi.
NIMBRUNG DI SINI
Thx
Semangat ya wis...
cuma mau bilang
link mas sudah saia pasang
silahkan di cek
jgn lupa link saia ikut nangkring
di blog super cakep punya mas ni eah
sukses slalu,,,
best regard
nyubi
salam kenal, sukses slalu
buat pencari batu-nya
jgn lupa komen balek
kan gw blg klo gw lg bc arsip2 lo, yg barusan gw bc tu yg getting married, pas gw liat lg eh taunya ada postingan poto baru.. :D
Eeh...dibaca semua? ada 213 artikel lho...buang2 bandwidth kantor neh, he3
@ nugroho susetyogatot: setuju mas gatot... hidup budaya Indonesia....
Salam,
P.S: Agatha manis, Vinna cantik..
P.S: Mbak jangan bikin ge-er dua cewek itu donk! Kok ya muka saya nggak dikomentarin sih mbak dokter...hiks...T.T
Saya Bukan seorang pencari batu (Saya pencari nafkah), atau pecinta candi (soalnya masih cinta wanita), tapi tertarik dengan ide ngumpulin orang2 itu. Jangan dimasukin itungan Ya... Saya ikut monitor dari luar aja, support Doa :P
Saya cuma mau komentar karena ada yg menarik perhatian saya di post ini, sayangnya bukan masalah candinya :)). saya mo nanya mas, Gayeng itu artinya enak kan? (Maklum saya orang jawa yg lahir, besar, hidup di Jakarta) Soalnya itu panggilan kesayangan Gw By temen2 SMA Gw tuh.... Sorry Kalo OOT
Terima kasih juga mas buat Doanya, semoga yang diatas membalas doa mas dengan sesuatu yang baik pula. Amien.
Gayeng itu kayak guyub mas. Artinya rame-rame tapi meriah dan akrab gitu. Bedakan sama Ganyang lo ya. he3.