Siapa yang punya ide buat jalan-jalan ke Bali? Banyak! Mayoritas dari anak-anak cowok Math 2004 mendukung. Tapi siapa yang jadi jalan-jalan ke Bali? Sedikit.
Nah, dari sekian banyak alasan yang logis, irrasional, dan bahkan imajiner, tersebutlah lima orang mahasiswa yang berhasil memantapkan hati dan kantong mereka demi menginvasi Pulau Bali. Lima orang tersebut identik dengan biang aneh, biang ketawa, dan biang kuncup di Math 2004. Terbukti jelas, selama di pulau Bali mereka menyebut nama temannya masing-masing dengan embel-embel Babe (dibaca: be-ib, logat Inggris) sebelum nama asli mereka.
Sungguh pengalaman yang menyenangkan sekaligus mengerikan, bisa menikmati keindahan Bali bersama kelima orang aneh ini.
Babe Ervan
Ervan.
Adalah babe yang paling menderita di Tour de kali ini. Bagaimana tidak? Keempat babe lainnya selama 4 hari menumpang tinggal di rumah Ervan. Itu belum termasuk sudah mengotori rumahnya, menghabiskan segala macam makanannya, meminjam motor-motor tetangganya, dan bahkan meninggalkan ”jejak” di wc-nya (ada keran air panasnya lho!). Sungguh pria yang tabah. Semoga kelak kamu mendapatkan balasan yang setimpal ya babe Ervan!
Terima kasih juga buat keluargamu, Pak Ilyas, Bu Siti, Dewi, dan Upi yang sudah banyak kami repotkan. Kunjungan kami berikutnya terkait dengan undangan nikahmu dan kami janji kelakuan kami tidak akan berubah dan mungkin jauh lebih buruk dari sebelumnya, hahaha.
Babe Joko
Joko.
Datang langsung dari Brebes. Babe ini ingin menikmati Tour de... terakhirnya sebelum ia berkarier sebagai eksekutif muda di Biro Pusat Statistik Semarang. Babe Joko sering diposisikan sebagai bendahara, tempat pinjam uang bagi para babe yang lain selama berwisata. Dompetnya sih nggak tebal, tapi isinya penuh dengan lembar warna biru dan merah. Nggak heran kalau babe Joko tampak amat-sangat menguasai toko cinderamata Joger yang terkenal dengan kaos mahalnya itu.
Babe Joko juga keranjingan internet yang bisa diakses lewat hape Sony Ericssonnya. Setidaknya ia cukup berguna karena sering memberi informasi lokasi wisata kami lewat Google Maps.
Babe Ipin
Ipin.
Sehari sebelum keberangkatan, babe Ipin tengah menyelesaikan seminar matematika di UNY yang mempresentasikan tugas akhirnya. Inkonsistensi adalah julukan yang diberikan babe-babe lain kepadanya selama Tour de Bali berlangsung. Akibat ulahnya itu pula, ia sering ditugaskan sebagai seksi operasional tim selain karena takdirnya sudah mendukung.
Selama perjalanan ia seringkali berkutat dengan dua hapenya yang kedua-duanya digunakan untuk chatting dengan opsi barunya. Tidak jarang kami harus berdebat cukup sengit tapi aneh dengannya mengenai keputusan yang akan diambil oleh tim. Aaaah...aku sering mendambakan Radit ada di sini menggantikan Ipin.
Babe Wijna
Aku!
Adalah aku sendiri dan selalu saja ditugasi sebagai moderator di rapat-rapat perencanaan via YM yang tentunya menguras banyak pulsa telepon rumah. Di Tour de kali ini aku kebagian jatah jadi sekretaris yang tugasnya adalah mencatat segala bentuk pengeluaran tim setiap harinya di buku biru petualanganku.
Walau notabene aku adalah mahasiswa matematika, tapi hasil perhitungan pengeluaranku selalu saja dikoreksi ulang oleh Babe Joko dan Babe Winky karena banyak salah hitung. Bagaimanapun aku nggak kapok untuk terus bertualang, menjelajah Indonesia, dan selalu setia membawa kamera digital. Oh ya, buat babe Ipin selamat karena kamu tidak pernah menemukan ”jejak”-ku di wc-nya Ervan.
Babe Winky
Winky.
Manusia satu ini tiba-tiba nimbrung perjalanan kami dari Stasiun Purwosari, Surakarta. Saya kurang tahu apa posisi Babe Winky di Tour de kali ini, selain ia sering mengoreksi perhitungan pengeluaran harian tim, mendebat inkonsistensi Babe Ipin, sok narsis minta dipotret, menjarah kain-kain di toko cinderamata Erlangga, dan membayar biaya bensin tim.
Babe Winky juga keranjingan internet, tidak lain adalah Facebook, yang semakin mudah diakses lewat hape Babe Joko dan Babe Ipin. Sayang kondisi fisik Babe Winky sama seperti tiga tahun lalu, ia sempat menderita masuk angin dan muntah-muntah sepanjang perjalanan pulang ke Jogja. Kasihan kamu nak, semoga penderitaanmu cepat berlalu.
Upi
Upi.
Cowok ini sebenarnya peserta tidak resmi Tour de Bali, karena dirinya masuk lewat jalur kolusi Babe Ervan. Ya, Upi adalah sepupu dari Babe Ervan. Tapi karena sifat, kelakuan, dan perangai Upi yang kerap bernuansa mesum, dengan amat-sangat-terpaksa kami memasukkannya sebagai anggota tim.
Kami tidak menyebutnya sebagai seorang Babe, sebab kami khawatir ia akan makin terkontaminasi oleh kelakuan-kelakuan kami yang tidak senonoh ini. Upi sendiri bukan warga asli Bali. Dirinya berasal dari Wates, Kulon Progo, Yogyakarta dan baru saja lulus dari MAN.
NIMBRUNG DI SINI
nice trip..walo tidak happy ending untukku,hehehehe...but it always fun have a trip with all of you guys...