Perkara di Lombok mau menginap di mana, itu dengan mudah bisa diserahkan pada aplikasi-aplikasi pemesanan macamnya Traveloka, Tiket.com, Pegipegi, dan sebagainya. Alhasil, setelah dengan saksama mempertimbangkan
- harga,
- lokasi, dan yang terpenting
- ulasan para tamu (disortir dari nilai terendah dan tanggal).
Diperolehlah 3 penginapan sebagai tempat menginap 4 malam di Lombok. Ketiga penginapan itu adalah sebagai berikut.
Hotel Kurnia Jaya
Hotel Kurnia Jaya terletak di Jl. Prasarana, Kota Mataram. Lokasi hotel ini berada di kawasan Universitas Mataram. Jadi, untuk urusan tempat makan, jajanan, dan minimarket sangat mudah dijumpai.
Lokasinya yang berada di keramaian Kota Mataram adalah alasan utama memilih Hotel Kurnia Jaya. Selain itu, tarif Rp150.000 per malam untuk kamar non-AC adalah alasan keduanya.
Omong-omong, berhubung ini hanya melewatkan malam pertama di Kota Mataram, jadi tak perlulah penginapan yang mewah-mewah. Murah dan layak huni adalah prinsip yang senantiasa harus dijunjung.
Kami check-in sekitar pukul setengah tujuh malam. Oleh kakak petugas yang ramah kami ditempatkan di kamar lantai tiga. Yang menakjubkan, tangga menuju ke lantai tiga ini amat-sangat curam! Untung kami masih muda.
Sepertinya, kamar-kamar di lantai tiga ini adalah kamar tambahan. Fungsi awal lantai tiga ini mungkin adalah tempat menjemur pakaian, gudang, dan tempat tandon air.
Di luar kamar terdapat teras yang dilengkapi kursi dan meja. Lemari penuh berisi buku-buku kuliah berdiri di sebelahnya. Apa mungkin dulunya ini kamar anak pemilik hotel?
Walaupun tanpa AC, kamar yang kami tempati cukup luas. Kamar mandinya juga luas. Disediakan gayung dan ember pula. Jadinya, malam itu mencuci pakaian dalam deh.
Singkat penilaian, buatku kamar di Hotel Kurnia Jaya ini cukup nyaman. Karena letaknya di lantai tiga, jadi pemandangannya bagus dan tidak banyak orang yang hilir-mudik. Sayang, untuk ke sini harus melalui tangga yang lumayan curam.
Banyu Urip Homestay
Berpindah ke kawasan Pantai Kuta, Banyu Urip Homestay menjadi penginapan kedua yang kami tempati. Lokasinya sangat strategis, berada dekat perempatan utama kawasan wisata Pantai Kuta. Di kawasan ini jelas mudah menemukan minimarket dan tempat makan.
Alasan kedua memilih Banyu Urip Homestay adalah tarif Rp195.000 per malam untuk kamar non-AC. Alasan pertamanya? Karena di penginapan ini ada kolam renangnya!
Langsunglah tes berenang setelah check-in.
Kami menempati kamar di lantai dua. Ukuran kamarnya cukup luas. Ranjang di kamar dilengkapi kelambu. Benda yang cukup efektif sebagai penangkal nyamuk, tapi rupanya pada akhirnya “berfungsi lain”.
Kisahnya mengambil latar waktu malam perdana di sana. Saat sedang asyik terlelap, jendela kamar yang sedikit terbuka rupanya mengundang masuk seekor makhluk dari ordo Blattodea. #duh
Suara kepakan sayap si makhluk membuat kesadaranku kembali utuh. Tanpa pikir panjang, dalam pencahayaan kamar nan temaram berlangsunglah aksi pembasmian. Karena tak ada alat pembunuh, akhirnya terjebaklah si makhluk di dalam kelambu.
Sayangnya, aksi pembasmian yang awalnya diusahakan se-silent mungkin ini turut membuat sang istri tersadar. Oleh sebab sang suami tak mahir berbohong, terjadilah kepanikan kecil.
Alhasil, bagi sang istri pengalaman menginap di Banyu Urip Homestay adalah sesuatu yang buruk. Apalagi jika ditambah dengan kondisi kamar mandi yang selalu tergenang air dikarenakan saluran pembuangan yang kurang baik.
Hotel Palapa
Dari kawasan Pantai Kuta balik lagi ke Kota Mataram. Karena ingin pengalaman menginap yang berbeda, Hotel Palapa yang berlokasi di Jl. Palapa terpilih sebagai penginapan ketiga yang kami tempati.
Alasan utama memilih hotel ini karena lokasinya dekat sekali dengan Mataram Mall. Setelah berhari-hari bertualang ditemani asap, debu, dan peluh, hasrat untuk nge-mall meminta untuk segera dilampiaskan.
Alasan keduanya adalah tarif kamar Rp225.000 untuk kamar dengan AC. Ini juga, karena malam terakhir menginap di Lombok, jadi bolehlah tidur dengan AC. Kalau setiap malam tidur dengan AC bisa-bisa malah perut kembung.
Dibandingkan dengan dua penginapan yang kami tempati sebelumnya, luas kamar dan luas kamar mandi Hotel Palapa ini lebih kecil. Tapi, walaupun begitu tetap nyaman.
Bagi sang istri, pengalaman menginap di Hotel Palapa ini adalah yang paling menyenangkan. Dia bahkan ingin menginap di sini lagi.
Yah, semoga suatu saat nanti bisa ke Lombok lagi dan menginap lebih lama di lebih banyak penginapan.
NIMBRUNG DI SINI