Maw Mblusuk?

HALO PEMBACA!

Selamat nyasar di blog Maw Mblusuk? !

Di blog ini Pembaca bisa menemukan lokasi-lokasi unik seputar aktivitas blusukan-ku ke sana-sini. Eh, kalau ada kritik, saran, atau pesan bilang-bilang aku yah! Nuwun!

Cari Artikel

LANGGANAN YUK!

Dengan berlangganan, Anda akan senantiasa mendapatkan update artikel terbaru blog ini.


Bisa berlangganan melalui e-mail.

oleh FeedBurner

Atau melalui RSS Feed berikut.
feeds.feedburner.com/mblusuk
Jumat, 7 Agustus 2009, 10:58 WIB

Etika Berwisata Peninggalan Bersejarah

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak peninggalan bersejarah! Kalau bisa batasi kontak fisik ke benda tersebut!
  3. Baca informasi sejarahnya. Kalau perlu difoto dan dibaca lagi di rumah.
  4. Patuhi peraturan yang berlaku!
  5. Jaga sikap dan sopan-santun!
  6. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  7. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Di penghujung bulan Juli ini, tepatnya hari Kamis (30/7/2009), aku kembali ke kaki Gunung Lawu. Apalagi kalau bukan untuk mencari batu candi. Setelah sebelumnya aku mengunjungi Candi Sukuh seorang diri, kini aku ditemani oleh Andreas dan Agatha.

 

Kami pergi ke sana nggak naik sepeda motor atau angkutan umum. Aku mencoba menggunakan kendaraan pribadi, mobil Toyota Corolla tahun 90-an yang semakin jarang dipakai semenjak aku sering blusukan pakai sepeda. Yah, walaupun kami sempat mengalami masalah dengan mobil, pada akhirnya toh kami berhasil mendaki dan menuruni kaki Gunung Lawu yang terkenal ganas dengan tanjakannya itu.

 

Candi Cetho di Karanganyar tahun 2009
Candi Cetho

 

Rute Candi Cetho Arah ke Tawangmangu

Candi yang kami kunjungi kali ini adalah Candi Cetho yang terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Rute ke Candi Cetho jika menggunakan angkutan umum sebenarnya hampir sama dengan rute ke Candi Sukuh. Bedanya, dari pertigaan ke Candi Sukuh kita masih harus melanjutkan perjalanan sekitar 5 km melalui hamparan kebun teh yang penuh dengan tanjakan ekstrim.

 

Secara umum, dari Kota Jogja kita harus pergi ke kota Karanganyar dengan melalui Jl. Jogja – Solo dan Jl. Solo – Karanganyar. Perjalanan itu memakan waktu sekitar 3 jam. Setelah itu di kota Karanganyar kita tinggal mengikuti jalan ke arah obyek wisata Tawangmangu. Selanjutnya mengikuti petunjuk yang banyak terdapat di jalan untuk menuju ke Candi Cetho.

 

Foto Relief Suddhamala di Candi Cetho    Foto Relief Kura-Kura di Candi Cetho
Kiri: Relief Suddhamala di salah satu teras.
Kanan: Ornamen besar berwujud kura-kura.

 

Candi Terpencil di Kaki Gunung Lawu

Candi Cetho berada di Dusun Cetho, suatu dusun di kaki Gunung Lawu dengan ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Selain hawanya yang dingin dan pemandangannya yang indah, berada di dusun Cetho ini seakan-akan menggiring kita ke suasana pedesaan di Pulau Bali.

 

Di Dusun Cetho ini hampir seluruh penduduknya merupakan umat Hindu. Alhasil, ragam corak bangunannya pun sama seperti yang ada di Pulau Bali. Candi Cetho sendiri merupakan living-monument, yaitu benda arkeologi yang masih difungsikan seperti aslinya oleh masyarakat setempat. Bisa dibilang kalau Candi Cetho ini merupakan pura yang mengambil wujud candi.

 

Untuk masuk ke Candi Cetho, pengunjung dikenakan retribusi Rp2.500 per orang. Sepanjang perjalanan memang ada banyak pos retribusi. Dari pintu utama Kompleks Wisata Candi Sukuh dan Candi Cetho, kami ditarik biaya Rp5.000 sebanyak dua kali. Sepertinya warga sekitar bergantung pada pendapatan sektor pariwisata ini.

 

Foto Surya Majapahit di Candi Cetho    Foto Ibadah Umat Hindu di Candi Cetho
Kiri: Surya Majapahit, lambang kerajaan Majapahit.
Kanan: Candi ini masih digunakan oleh warga sekitar yang mayoritas beragama Hindu.

 

Bertingkat-tingkat

Candi Cetho pertama kali ditemukan oleh Van der Vlis pada tahun 1842 dan semenjak itu candi ini mulai diteliti. Pada tahun 1928 Dinas Purbakala melakukan ekskavasi di sekitar candi untuk melengkapi batu-batu candi guna proses restorasi. Menurut laporan Van der Vlis, candi ini memiliki 14 teras dan di setiap tingkatnya dilengkapi gapura beserta tangga. Namun saat ini hanya terlihat 13 teras saja. Teras yang paling tinggi disakralkan dan dipagari. Menurut cerita Andreas, teras yang tertinggi itu cukup sakral bagi kaum wanita. Pasalnya hanya wanita yang masih perawan saja yang (katanya) bisa memasuki teras teratas dengan selamat. Duh!

 

Struktur candi ini hampir serupa dengan Candi Sukuh dan Candi Gembirowati, yaitu berbentuk punden berundak dan tanpa kehadiran lingga-yoni yang hampir bisa dijumpai di seluruh candi di Jawa Tengah. Patung-patungnya pun hampir serupa dengan di Candi Sukuh, tapi minus patung Garuda dan patung #ehem alat kelamin.

 

Patung yang juga ada di Candi Sukuh di antaranya adalah patung kura-kura yang seperti menjadi altar dan berbentuk surya Majapahit. Di candi ini juga ada relief Suddhamala yang menceritakan kisah Sadewa saat mensucikan Dewi Uma.

 

Foto Pedesaan Hindu di Sekitar Candi Cetho
Ini di Jawa Tengah dan bukan di Bali lho!

 

Pemugaran Candi Cetho yang Keliru

Yang patut disayangkan adalah proses pemugaran Candi Cetho ini tidak mengikuti kaidah pemugaran yang diatur dalam ilmu arkeologi. Ada banyak bangunan baru yang ditambahkan seperti gapura besar di pintu masuk kompleks candi dan bangunan-bangunan kayu untuk tempat pertapaan.

 

Memang sih dengan adanya bangunan-bangunan baru itu seakan menghidupkan kembali nuansa candi yang dibangun pada abad ke-14 Masehi ini. Tapi toh, saat ini candi Cetho tidak hanya diandalkan sebagai obyek studi arkeologi tetapi juga sebagai tempat beribadah umat Hindu di Desa Cetho.

 

Pembaca pernah berkunjung ke candi di kaki gunung Lawu ini belum ya? Tanjakannya mantap!


NIMBRUNG DI SINI

UPS! Anda harus mengaktifkan Javascript untuk bisa mengirim komentar!
  • MELATI
    avatar komentator ke-0
    MELATI #Minggu, 3 Apr 2016, 15:49 WIB
    Candi Cetho setahuku memang pertapaan ksatria Majapahit Bhre Wiranata yang memilih untuk bertapa di lereng Lawu.
    Gundukan tanah sebelum masuk ke ornamen bulus merupakan tempat tinggal asli pertapa (ada bekas umpak batu).
    Wah, informasi yang menarik ini. :D
  • RIMA KRISTINA
    avatar komentator ke-1
    RIMA KRISTINA #Minggu, 30 Ags 2015, 17:25 WIB
    peta detailnya dari madiun bagaimana sich. kox sya tdak menemukannyaa
    Wah, sudah sampai ke wilayah Karanganyar belum? Ada gapuranya kok di jalan raya.
  • SISWANTO
    avatar komentator ke-2
    SISWANTO #Rabu, 26 Jun 2013, 17:15 WIB
    foto bangunan yang yang seperti piramid itu bukan candi cetho tapi itu candi sukuh. piye
    toh!
    Itu candi Cetho. Memang bentuk Candi Cetho, Candi Sukuh, dan Candi Kethek yang ada di lereng gunung Lawu hampir seragam yaitu berbentuk mirip piramid.
  • ELISA
    avatar komentator ke-3
    ELISA #Kamis, 2 Feb 2012, 14:28 WIB
    Aku pernah k candi cetho pas ada acara perayaan Hindu, ga tau namanya apa,,, keren bgt dah pokoknya, kyk suasana di Bali..hehhe
    iya Mbak, memang suasananya mirip di Bali. Seperti tidak sedang di Jawa, hehehe :D
  • RITA
    avatar komentator ke-4
    RITA #Senin, 15 Ags 2011, 11:34 WIB
    iya, malah jaman dulu masih kental imajinasinya ....:)
    betul mbak :)
  • RITA
    avatar komentator ke-5
    RITA #Jumat, 12 Ags 2011, 10:53 WIB
    subhanallah itu candi yang berbentuk kura-kura bagus banget.. :)
    hahaha, daya imajinasi bangsa kita di jaman dahulu kala ternyata nggak kalah dengan sekarang ya? :D
  • ASOP
    avatar komentator ke-6
    ASOP #Selasa, 5 Okt 2010, 13:20 WIB
    Woow... ornamennya... luar biasa... saya suka... :)
    silakan kunjungi ke situs aslinya :D
  • PEIN
    avatar komentator ke-7
    PEIN #Jumat, 11 Jun 2010, 18:15 WIB
    Adakah hotel murmer di sini ?
    Mau ke sini sih, katanya ga boleh ma pemerintah...
    ndak ada hotel...klo mau kesini harus pakai ojek dari pertigaan Candi Sukuh.
  • ANNOSMILE
    avatar komentator ke-8
    ANNOSMILE #Kamis, 10 Jun 2010, 21:10 WIB
    udah lama gak mampir candi ini..
    masih terawat dengan baik kah?
    Sepertinya masih No
  • WISNU H
    avatar komentator ke-9
    WISNU H #Rabu, 9 Sep 2009, 06:36 WIB
    Waktu aku ke candi cetho 10 thn yang lalu, kondisinya belum sebaik saat ini. saat itu jalan masih berlobang. Bahkan patung Devi Saraswati masih belum ada termasuk petunjuk tentang Candi Kethek. Tapi yg jelas candi cetho kayak negeri diatas awan saat gapuranya dilintasi beraraknya awan yg menyelimuti kbn teh.

    Oh iya, patung alat kelamin itu merupakan buatan seniman yang disumbangkan ke candi itu pada tahn 1970an. Info ini didapat dari penduduk setempat. Sptnya Candi Cetho lebih menggambarkan suasana kemunduran majapahit karena ada patung Prabu Brawijaya, dan tokoh 2 orang pengikutnya (Sabdopalon & Noyogengggong). Patung yang mirip Brawijaya itu jugabisa dilihat di Situs Menggung, Tawangmangu, Karanganyar
    Terima kasih buat tambahan informasinya mas.
  • SUWUNG
    avatar komentator ke-10
    SUWUNG #Senin, 24 Ags 2009, 07:40 WIB
    lho bukanya di cetho ada patung yang sedang mengambarkan orang yang sedang bercinta?
    ada dimana ya? kok saya ndak perhatian ya mbah?
  • DITTA
    avatar komentator ke-11
    DITTA #Jumat, 21 Ags 2009, 12:12 WIB
    Sebenernya beberapa candi juga berbentuk spt apa yg disebut skg dgn pura. Karena dlm pengertian populer, bangunan kuno/purbakala apa pun kita sebutinnya itu candi, mis kyk Candi Tikus, Jolotundo n Belahan yg berbentuk pemandian/petirtaan, Ratu Boko yg berbentuk istana, tmsk Candi Bajangratu, Wringin Lawang, Jedong, Plumbangan yg sbnrnya berbentuk Gapura Bentar dan Paduraksa yg mirip dgn pura di Bali saat ini. Kl gapura Candi Cetho sptnya berbentuk Candi Bentar, atapnya terbelah.
    Candi Cangkuang jg amat disayangkan pemugarannya krn gag sesuai dgn kaidah arkeologi. Pemugaran wkt itu cm bongkar pasang n menjiplak bentuk candi yg sekiranya mirip shg para arkeolog yg prihatin menyebutnya Candi Gedong Songo di Desa Cangkuang.
    Emang terminologi candi sendiri sepertinya mengalami perubahan ke bangunan yang terbuat dari batu dan berasal dari jaman kerajaan Hindu-Buddha. Mungkin ya pura-pura di Bali itu adalah bentuk modern dari candi-candi masa lampau.
  • MURWANI
    avatar komentator ke-12
    MURWANI #Kamis, 20 Ags 2009, 11:35 WIB
    Wow jauh ya... ( menanggapi komentar Andre..he...he...salam kenal dik ..)apa lebih dekat dengan Candi Sukuh ya...soalnya di artikel candi sukuh juga nggak nyebut Candi Planggatan sih.
    yach..nggak dapat infonya nih...
    Emang jauh Bu, perlu siap mental dan yang pasti siap kendaraan buat menjelajah ke Candi Planggatan :D
  • SUWUNG
    avatar komentator ke-13
    SUWUNG #Rabu, 19 Ags 2009, 18:20 WIB
    kirain ada gambar mesumnya
    si mbah ini pikirannya mesum ajah :p
  • GOODDELL
    avatar komentator ke-14
    GOODDELL #Selasa, 18 Ags 2009, 17:01 WIB
    candi seng ra cetho ono ra yo??
    liyane Candi Cetho ora Cetho mas :)
  • ANDREAS
    avatar komentator ke-15
    ANDREAS #Selasa, 18 Ags 2009, 17:01 WIB
    Candi planggatan? woo..di papan penunjuk cuma 1km dari candi cetho (kalau ditarik garis lurus). kalau mau dicari cck..jauuuuuuuuhhhhhh..
    Piye Ndre? Apa motor mu dah siap buat melaju ke Karanganyar? wehehehehe
  • GANDI WIBOWO
    avatar komentator ke-16
    GANDI WIBOWO #Rabu, 12 Ags 2009, 18:52 WIB
    \\\"proses pemugaran Candi Cetho ini tidak mengikuti kaidah pemugaran yang diatur dalam ilmu arkeologi.\\\"

    Emangnya kaidah pemugaran didalam ilmu arkeologi kayak Gmana mas? Bukannya kalo nilai manfaat saat ini lebih besar dari nilai sejarah masa lalu bisa aja dipugar?
    Yang jelas mungkin proses pemugaran itu tidak melibatkan pakar arkeologi atau tidak memperhatikan saran-saran dari arkeolog.
  • MURWANI
    avatar komentator ke-17
    MURWANI #Rabu, 12 Ags 2009, 13:49 WIB
    Maaf dik tanya terus,jangan bosan ya, kata temanku didekat-dekat situ ada juga candi planggatan,blusuk kesana nggak ya, kalau iya sekalian nggih infonya Nuwun.
    Wah, candi Planggatan Bu...weleh-weleh...
  • VINNA
    avatar komentator ke-18
    VINNA #Rabu, 12 Ags 2009, 07:01 WIB
    kapan itu terjadi lagi katamu?? ckckck.. janjimu wktu di BK itu msh aku inget lohhh..
    Masalahnya kita semua sibuk mbak, jadi ndak tau kapan jadwal pastinya.
  • SAMSUL ARIFIN
    avatar komentator ke-19
    SAMSUL ARIFIN #Selasa, 11 Ags 2009, 20:11 WIB
    kalau konsep pemugaran yang keliru tadi diperbaiki, itu boleh ga? masa harus bongkar-pasang candi lagi?
    ndak bisa semudah itu Pin, bangunan Candi udah jadi dan udah dimanfaatkan sama warga sekitar. Esensinya kan itu.
  • VINNA
    avatar komentator ke-20
    VINNA #Selasa, 11 Ags 2009, 17:14 WIB
    iya, sementara ini bru bs komen salut doank.. mungkin next time aku komen makasih klo bisa ikutan kalian berpetualang lagi.. hee.. :D
    Kapan itu bakal terjadi :) ?
  • MURWANI
    avatar komentator ke-21
    MURWANI #Selasa, 11 Ags 2009, 15:22 WIB
    Maaf sudah tua nih, tanya maksudnya Hhmmm.... apa ya ?
    lagi mikir buat bikin artikelnya Bu :)
  • VINNA
    avatar komentator ke-22
    VINNA #Senin, 10 Ags 2009, 16:05 WIB
    cuma bisa komen 1 kata buat kalian b3: salut!!
    Yah, salut doang...
  • ANDREAS
    avatar komentator ke-23
    ANDREAS #Senin, 10 Ags 2009, 15:35 WIB
    Woi artikel candi ketheknya mana?
    Mana ya? Ntar dicari dulu :)
  • MURWANI
    avatar komentator ke-24
    MURWANI #Senin, 10 Ags 2009, 15:31 WIB
    Wah kok tidak blusuk di candi kethek ya, termasuk penemuan baru di belakang candi cetho,saya nunggu blusukannya je,soalnya kalau saya sudah nggak kuat kayaknya kesitu dan saya belum menemukan foto-foto candinya.
    Candi Kethek ya Bu? Hmmm...
  • RIAN
    avatar komentator ke-25
    RIAN #Minggu, 9 Ags 2009, 10:08 WIB
    Mmmm... thx infona... nice posting
    sama-sama, :)
  • ZEE
    avatar komentator ke-26
    ZEE #Minggu, 9 Ags 2009, 09:27 WIB
    Wah kalo khusus perawan, gimana klo yg udah jadi ibu-2? Ga bisa ikut naik ke atas utk liat2 dong ya..
    ktanya sih yang dah gak perawan bakal kesangkut di pintu masuk gitu.
  • AGATHA MOMON
    avatar komentator ke-27
    AGATHA MOMON #Sabtu, 8 Ags 2009, 20:33 WIB
    maw, foto2nya jangan lupa. kapan mau kasi? ditunggu lho...
    masih sibuk Gat, banyak kerjaan ni, dalam waktu dekat deh ya, ok?
  • EKA SITUMORANG - SIR
    avatar komentator ke-28
    EKA SITUMORANG - SIR #Jumat, 7 Ags 2009, 18:41 WIB
    oalah...
    ini maksudnya ke timur !

    bagus poto2nya..
    tapi tetep ya yg dipajang pertama yg narsis :D
    Sebenernya ada lagi foto yang bagus, tapi mesti minta persetujuan model fotonya dulu baru bisa dipajang disini. Hehehe
  • FROZZY
    avatar komentator ke-29
    FROZZY #Jumat, 7 Ags 2009, 17:17 WIB
    wah......candinya masih berfungsi sebagai empat beribadah sampai sekarang ? hebatttt.......
    Karena masyrakat di sekitar candi masih beragama Hindu mbak :)
  • NUR
    avatar komentator ke-30
    NUR #Jumat, 7 Ags 2009, 13:14 WIB
    Hampir tak mengenali bentuk kura2nya... (dasar bukan \"pemerhati\" candi! :P)

    Tapi ngliat reliefnya kok lucu ya?! bulet2 gitu... (lg2 komentar orang awam tt candi)

    Btw, \"desa\" nya menarik ya...kayane aku pernah baca desa ini di satu majalah lawas. Tempo bukan ya?! [mencoba mengingat-ingat]
    Sepertinya memang kura-kuranya kurang besar ya? Kalau kamu ke Desa Cetho itu memang terasa kayak di Bali kok.