Sehubungan dengan
- Ulang tahun Dwi yang ke-28;
- Rencana “bulan madu” yang belum tereksekusi; #doh
- Dwi yang belum pernah naik pesawat. #hehehe
Maka dari itu, pada Mei 2018 yang lalu aku ajaklah sang istri buat keluyuran ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tepatnya lima hari empat malam, mulai Sabtu (5/5/2018) hingga Rabu (9/5/2018).
SILAKAN DIBACA
“Bulan madu”... oh... “bulan madu”....
Sengaja tulisan “bulan madu” aku kerangkeng dengan tanda kutip, karena kalau dipikir-pikir kok malah jadi wagu….
“Bulan madu kok ya kayak begini kelakuannya?” #senyum.lebar
Jika dalam bayangan orang-orang bulan madu itu berhiaskan adegan-adegan mesra semacam:
- Jalan bergandengan tangan.
- Tetirah di hotel mewah.
- Dinner romantis.
- Shopping-shopping lucuk.
- “Olahraga kasur”. #hehehe #eh
maka “bulan madu” yang kami lakukan sebetulnya ya... cuma sebatas keluyuran melampiaskan hobi blusukan. #hehehe
Yang bikin beda ya cuma beda pulau saja #hehehe. Yang biasanya blusukan di Jawa, kali ini blusukan-nya di Lombok sesuai dengan request-nya istri yang lucyu. #hehehe #hoeks
Tentu saja, karena ini “bulan madu” yang pakai tanda kutip, maka selain ucapan
WOW! SUBHANALLAH!
nggak jarang di sepanjang perjalanan turut pula terucap,
YA ALLAH! INNALILLAHI WA INNAILAIHI RAJIUUN!
Yang jelas, dengan mengucap “Bismillaahi Tawakkaltu ‘alalloohi Laa Hawlaa Walaa Quwwata Illaa Billaahi” pada hari Sabtu dimulailah perjalanan dari Jogja ke Surabaya.
Eh, Surabaya?
Iya Surabaya. Itu karena pergi ke Lombok lebih murah dari Surabaya daripada dari Jakarta atau dari Jogja.
Pada waktu itu beli tiketnya mepet (karena kelamaan mengais-ngais isi celengan #hehehe). Jadinya awal Mei itu harga tiket pesawat mahal banget! Penerbangan langsung dari Jogja ke Lombok hanya dilayani Lion Air yang harga tiketnya satu jutaan rupiah per orang.
Waooow!
Sedangkan penerbangan langsung dari Surabaya ke Lombok dilayani lebih banyak maskapai. Harga tiketnya juga lebih murah, mulai dari tiga ratusan ribu rupiah per orang. Selisihnya jauh banget toh? #senyum.lebar #ngirit
Nah, setelah semalaman bertapa menyusun intenary #hehehe, jadilah rute perjalanan pada hari pertama “bulan madu” sebagai berikut:
- Naik kereta Sancaka dari Stasiun Tugu Yogyakarta ke Stasiun Gubeng Surabaya.
- Ngorder Grab Car dari Stasiun Gubeng Surabaya (lokasi aman di depan Hotel Sahid) ke Bandara Internasional Juanda.
- Naik pesawat Lion Air dari Bandara Internasional Juanda ke Bandara Internasional Lombok.
- Ketemuan sama beli dari Lombok Motor Bike Rental.
Mari dipraktikkan! #senyum.lebar
#1. Naik Kereta Api dari Jogja ke Surabaya
Karena Stasiun Tugu hanya se-sliding-an dari rumah, jadi ke sananya ya jalan kaki saja. Toh, barang bawaan kan hanya 1 carrier 45 liter, 1 tas pernak-pernik cewek #you.know.lah #hehehe, 1 tas kamera, dan 1 tas tripod.
Kereta Api Sancaka-nya milih yang kelas ekonomi karena waktu tempuh Jogja – Surabaya naik kereta kan cuma 5 jam. Apalagi Sancaka kan ekonomi + eksekutif. Jadinya, jarang berhenti-berhenti di stasiun walaupun kelasnya ekonomi.
Nggak lupa, karena perginya ke arah timur, jadi pas pesan tiket online milihnya kursi nomor 11A dan 11B. Itu karena posisi kursinya menghadap ke arah kereta melaju dan terletak di bagian tengah gerbong. Jadi, ruang buat kakinya luas, bisa buat agak selonjoran deh, hehehe. #hehehe
Cuaca cerah sepanjang perjalanan dari Jogja ke Surabaya. Pemandangan cantik duet Gunung Merapi dan Gunung Merbabu menemani sampai masuk wilayah Surakarta.
Subhanallah! Jadi pingin motret ke Merapi deh. #hehehe
#2. Naik Grab Car dari Stasiun Gubeng ke Bandara Juanda
Alhamdulillah, tiba dengan selamat di Stasiun Gubeng sekitar pukul 12 siang lebih sedikit. Keluar dari stasiun lewat pintu barat yang tembusnya ke Jl. Stasiun Gubeng. Lalu dilanjut jalan kaki sebentar ke selatan menuju pintu keluar kendaraan Hotel Sahid.
Di sinilah untuk yang pertama kalinya seorang Wijna meng-order Grab Car! Kyahahaha! #senyum.lebar
Heee… ternyata gampang ya? Tinggal klak-klik-klak-klik, datanglah Grab Car yang dipesan sekitar 10 menit kemudian.
Nama sopirnya Pak Andi. Beliau meminta maaf karena mobilnya nggak sesuai dengan di aplikasi karena sedang di bengkel #dimaklumi dan agak lama datangnya karena jalanan Surabaya macet #sangat.dimaklumi. #senyum.lebar
Nggak ada yang spesial sih dari cerita-ceritanya Pak Andi. Beliau sempat bercerita tentang penumpangnya yang berkelakuan “unik”. Beliau sempat juga jengkel karena smartphone-nya sering dibikin nge-hang pas menjalankan aplikasi Grab.
Semoga pihak Grab segera merilis update aplikasi supaya nggak bikin smartphone nge-hang lagi ya Pak! #senyum.lebar
#3. Naik Lion Air dari Surabaya ke Lombok
Untung ada jalan tol ke Bandara Juanda, jadinya ketegangan bakal terjebak macet lenyap saat melihat pintu tol. Bayar mahal sedikit nggak apa-apa lah, yang penting jalanan lancar. #senyum.lebar
Alhamdulillah, Tiba dengan selamat di Bandara Juanda sekitar pukul setengah 2 siang lebih. Setelah itu check-in deh. #senyum
Sebelum menuju ke boarding room sempat menunaikan salat Zuhur dijamak Asar. Ndilalah ruang boarding room penuh sesak seperti antrian loket pendaftaran di RSUD! Akhirnya ya duduk-duduk menunggu panggilan boarding di luar ruangan deh. #hehehe
Sementara aku mengisi ulang daya tablet, Dwi khusyuk streaming-an tayangan Karma di bangku seberang #hehehe. Aku amati, di bangku-bangku itu banyak bapak-bapak yang tidur sambil menyelonjorkan kaki!
Weh... airport serasa terminal bus.... #hehehe
Sekitar pukul 3 sore panggilan boarding terdengar. Tumben-tumbenan ya Lion Air on time? Apa memang sekarang Lion Air jarang delay ya? Tapi ya mbuh lah. #hehehe
Dimulailah pengalaman Dwi naik pesawat untuk yang pertama kalinya! #senyum.lebar
Yeeey! #senyum.lebar
Aku bilang ke Dwi supaya dia mengucapkan salam kalau ketemu sama mbak pramugari. Eh, dia malah mengira aku bercanda. Lha kan memang mbak pramugari menyapa penumpang pas masuk pesawat toh? #senyum.lebar
Alhamdulillah sepanjang perjalanan mengudara, nggak ada adegan Dwi yang lucu #senyum.lebar. Paling hanya dia kebingungan cara memasang dan melepas sabuk pengaman. Plus, berkomentar perutnya terasa aneh pas pesawat turun. #senyum.lebar
#4. Ketemuan sama Beli dari Lombok Motor Bike Rental
Setelah Alhamdulillah tiba dengan selamat di Bandara Internasional Lombok pukul 5 sore WITA, aku berusaha menghubungi pihak Lombok Motor Bike Rental. Sudah beberapa kali aku kontak-kontakan sama mereka karena mau menyewa sepeda motor buat keliling Lombok. #senyum.lebar
Awalnya kami janjian serah terima sepeda motor di Pool Damri Sweta di Kota Mataram. Tapi, pas di Surabaya pihak Lombok Motor Bike Rental mengabari kalau serah terimanya di Bandara Internasional Lombok saja. Nanti bakal ada staf mereka yang menemui aku di bandara.
Kalau mau sebetulnya aku bisa protes. Tapi, kalau dipikir-pikir, jadinya kan hemat ongkos karena nggak perlu naik bus Damri dari Bandara Internasional Lombok ke Mataram. #hehehe
Eh tapi, kok ya malah ada drama! Tablet-ku mendadak nggak mau nyala! Kan sebelum pesawat take off, tablet-nya aku matikan sesuai peraturan penerbangan yang disiarkan mbak pramugari. #senyum.lebar
Setelah beberapa menit menekan-tahan tombol power Alhamdulillah itu tablet yang LCD-nya sudah retak mau nyala juga. Sempat miskomunikasi sama pihak Lombok Motor Bike Rental karena aku nggak bisa dihubungi, hahaha. #senyum.lebar
Akhirnya ketemuanlan sama beli dari Lombok Motor Bike Rental. Dia menjemput naik mobil. Diantarlah kami ke salah satu warung tempat serah terima sepeda motor.
Eh, sebelumnya ternyata betul itu kabar kalau Bandara Internasional Lombok jadi lokasi warga buat PIKNIK! Serius! Mereka betul-betul menggelar tikar piknik di atas rumput taman bandara!
Ono-ono wae… #senyum.lebar
#5. Malam Pertama "Bulan Madu" di Lombok
Setelah menunjukkan kuitansi tiket pesawat pulang dan menyerahkan KTP, kunci sepeda motor matic pun berpindah tangan. Dengan demikian, dimulailah petualangan “bulan madu” pertama di Lombok, yaitu:
Bersepeda motor sejauh 30 km ke Mataram pada malam hari!
Mantap! #senyum.lebar
Eh, sebetulnya sih nggak terlalu malam banget. Lha wong di mana-mana masih terdengar azan Magrib dikumandangkan. Tapi, karena banyak barang bawaan, sepertinya lebih baik salat Magrib dijamak Isya di hotel. Bismillah saja semoga di jalan nggak ada apa-apa. #senyum.lebar
Katanya beli Lombok Motor Bike Rental, kalau ke Mataram tinggal mengikuti jalan raya besar. Kondisinya aman alias nggak rawan begal #alhamdulillah. Tapi, ya hati-hati karena ada beberapa lajur yang sepeda motor nggak boleh lewat situ. Mirip-mirip ringroad Jogja lah.
Tapi ya karena namanya baru pertama kali sepeda motoran di Lombok, jadi ya pas malam itu pernah sekali salah lewat lajur yang sepeda motor nggak boleh lewat. Untung nggak ada pak polantas yang sedang patroli. #hehehe
Eh, tapi pas malam itu kok ya ada adegan pak polantas sedang “menyergap” dua orang pemuda di jalan. Rupanya, para pemuda itu memarkirkan sepeda motor di tengah jalur khusus mobil karena sedang foto-foto selfie!
Semprul tenan…. #hehehe
Alhamdulillah, setelah satu jam akhirnya tiba juga di Kota Mataram! #senyum.lebar
Dengan memberdayakan Google Maps akhirnya tiba tanpa nyasar-nyasar di Hotel Kurnia Jaya di Jl. Pemuda. Di lobi hotel, seorang bapak tamu dari Kalimantan cerita bahwa di sekitar sini banyak tempat makan murah ala mahasiswa. Tapi, pas kami keluar nyari nasi goreng malah nggak ketemu! Hahaha. #senyum.lebar
Akhirnya kami makan malam di warung pojok ala-ala warmindo Jogja di pinggir jalan. Aku pesan nasi campur yang enak dan murah (mungkin karena lapar #hehehe). Dwi jauh-jauh sudah sampai Lombok malah pesannya mie instan rebus. #doh
Selesai makan lalu mampir ke minimarket dan beli gorengan. Selesai itu ya selesai juga hari pertama “bulan madu” di Lombok. #senyum.lebar
Pengeluaran Bulan Madu Hari Pertama di Lombok
Mari berhitung! #senyum.lebar
Kereta Api Sancaka Yogyakarta – Surabaya | Rp270.000 | Dua orang. Dapat bonus gratis makan. |
Grab Car dari Stasiun Gubeng ke Bandara Juanda | Rp100.000 | Aslinya Rp87.000 sih, tapi aku tambah sedikit tips. #senyum.lebar |
Tol Waru ke Bandara Juanda | Rp7.500 | Masak yang bayar sopir Grab? Mesakne cah. #hehehe |
Karcis Mobil Terminal Bandara Juanda | Rp6.000 | Masak yang bayar sopir Grab? Mesakne cah. #hehehe |
Pesawat Lion Air Surabaya – Lombok | Rp731.000 | Dua orang. |
Belanja di Minimarket | Rp4.000 | Tisu + 3 masker. |
Camilan gorengan | Rp6.000 | Satunya Rp1.000, tapi gede! |
Makan malam di warung pojok | Rp15.000 | Nasi campur Rp8.000. Mie rebus telur Rp7.000. |
Menginap semalam di Mataram | Rp150.000 | Hotel Kurnia Jaya di Jl. Pemuda |
Total pengeluaran “bulan madu” hari pertama di Lombok adalah sebesar:
Rp1.343.500
Hari kedua ke mana ya? #senyum.lebar
sudah lama ndak baca Maw Mblusuk, sekarang pas buka eh udah ada cerita \"Bulan
Madu\" aja hehehe. selamat mas wij. btw murah tenan iku tiket pesawat te. tips dan trik
nya dong dapet tiket pesawat murah mas wij hehehe
mempelai lelaki disana. cukup unik dan bikin
macet jalan raya krn memakan separo jalan.
Sampean hoki banget sih itu ambil ekonomi pas maju. Tapi nek ambil kursi 11 enaknya luas karena pas di tengah. Untuk motor syaratnya cuma KTP aja ya Mas?
nikah, semacam merapel dengan perayaan
pernikahan yg pertama. sengaja nabung
dikhususkan untuk bulan maduan. itu juga
pertama kalinya istri ke LN, naik pesawat
bareng.. 😆😆sama juga, isinya ya jalan-
jalan. sampe hotel dah tepar ga sempet ihik-
ihik.. tapi yang penting kan momen
bersamanya.. yekaan