HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Pagi itu Major Tom Ngajak ke Bukit Panguk Kediwung

Selasa, 15 Agustus 2017, 05:01 WIB

Etika Berwisata Alam

  1. Jangan buang sampah sembarangan!
  2. Jangan merusak alam!
  3. Patuhi peraturan dan tata krama yang berlaku!
  4. Jaga sikap dan sopan-santun!
  5. Jangan hanya foto-foto selfie thok!
  6. Kalau tempat wisatanya sudah ramai, jangan ke sana!

Lebih lanjut, silakan simak artikel ini.

Bingung + Kurang Kerjaan

 

Itulah yang melanda Major Tom saat dirinya bertamu ke Sarang Penyamun. Tepat saat long weekend di penghujung April 2017.

 

 

Ujung-ujungnya, Major Tom ngajak aku jalan-jalan ke seputaran Dlingo. Yang disebut Dlingo adalah kecamatan di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

 

Memang, belakangan ini di Dlingo muncul banyak objek wisata baru. Daya pikat utamanya adalah pemandangan indah dari atas bukit.

 

 

Tapi, bisa jadi Major Tom ngajak ke Dlingo karena dia berniat menjajal DSLR Canon dan lensa Sigma yang keduanya baru dia beli seken, hehehe. #hehehe

 

 

Jadi, pada hari Selasa (25/4/2017) aku menemani Major Tom jalan-jalan ke Dlingo. Lokasi yang dia ingin tuju adalah Bukit Panguk Kediwung. Aku sendiri belum pernah ke sana.

 

Mbuh Major Tom tahu dari mana itu tempat. Mungkin dari foto-foto di media sosial macamnya Instagram. Tapi, memang kalau nonton foto-foto jepretan bloger yang sudah pernah ke sana seperti Ardian, Alan atau Dwi kok ya pemandangan pagi di sana dahsyat? #hehehe

 

Jadi, karena itu berangkatnya harus pagi buta toh?

 


Foto ciamik ini dipinjam dari PiknikAsik.

 

Alhasil, pukul tiga pagi aku bersepeda ke Sarang Penyamun. Tiba di sana pukul setengah empat. Kemudian membangunkan Major Tom yang terlelap di musala. Pukul empat kurang barulah kami tancap gas ke Dlingo.

 

Untung letak Bukit Panguk Kediwung sudah termuat di Google Map. Dengan begini harusnya kan nggak nyasar toh? Tapi ya sempat nyasar “sedikit” karena ke-PeDe-an mengikuti jalan raya ke Pasar Dlingo. #hehehe

 

Maklum, kan Gelap + Ngantuk. #alasan

 

 

 

Rute aman ke Bukit Panguk Kediwung seperti ini:

 

  1. Dari Kota Jogja lewat Jl. Imogiri Timur atau Jl. Imogiri Barat ke arah Makam Raja-Raja Imogiri.
  2. Di pertigaan sebelum makam raja-raja ambil belokan kanan nanjak arah ke Mangunan.
  3. Di pertigaan terakhir sebelum ke hutan pinus belok kanan.
  4. Nanti di kanan jalan ada cabang jalan arah ke Kebun Buah Mangunan.
  5. Ikuti cabang jalan itu sejauh kira-kira 4 km sampai masuk Dusun Kediwung.

 

Medan jalannya naik-turun. Di sepanjang jalan blas nggak ada lampu penerangan. Di awal perjalanan jalannya aspal mulus. Tapi, begitu mendekati Dusun Kediwung aspalnya rusak plus jalannya curam. Untung banyak penunjuk arah.

 

Azan subuh berkumandang. Kami pun mampir salat subuh di musala pinggir jalan kampung. Kira-kira pukul setengah enam sampailah di Bukit Panguk Kediwung. Tiket masuk per orang Rp2.000. Parkir sepeda motor juga Rp2.000.

 

 

 

Di lokasi, aku hanya ngekor Major Tom. Dirinya antusias sementara aku ogah-ogahan. Pasalnya, dari sudut langit yang mulai terang terlihat awan-awan mendung. Bau-baunya, Matahari nggak bakalan nongol nih.

 

Benar saja! Sampai pukul enam lewat, bulatan matahari belum menampakkan batang hidungnya. Ditambah lagi, gerimis agak deras tiba-tiba turun cukup lama. Gagal sudah rencana mengabadikan pesona sunrise. #sedih

 

Selain aku sama Major Tom, pagi itu Bukit Pangguk Kediwung lumayan ramai pengunjung. Beberapa di antaranya menenteng kamera. Ada juga rombongan foto pre wedding. Kalau buat mereka sih walaupun cuacanya nggak bersahabat, the show must go on. #senyum.lebar

 

 

 

Bukit Panguk Kediwung menawarkan pemandangan indah lembah Kali Oyo dari ketinggian. Tapi, yang condong membuatnya tenar adalah keberadaan berbagai panggung unik sebagai tempat pengunjung berfoto diri. #senyum

 

Aku sendiri sebetulnya mengincar foto latar lautan kabut seperti foto pinjaman di awal artikel ini. Sayang seribu sayang cuacanya nggak mendukung #sedih. Tapi, ndilalah foto-foto suasana mendung di Bukit Panguk Kediwung kok ya bagus juga ya? Tentu setelah sebelumnya dipermak pakai Adobe Lightroom. #hehehe

 

 

 

Karena nggak nemu objek menarik lain, sekitar pukul tujuh kurang aku dan Major Tom meninggalkan Bukit Pangguk Kediwung. Perutku lapar. Tapi, kami masih mau mampir-mampir lagi sebelum menuntaskan urusan perut.

NIMBRUNG DI SINI