Judul artikel ini mengutip slogan Festival Kesenian Yogyakarta XX 2008. Sebab, apa yang Unit 80 alami di minggu ke-4 KKN ini hampir serupa dengan isi slogan tersebut. Di Minggu ke-4, kami kembali fokus pada tema KKN kami yaitu pemberdayaan potensi pariwisata. Berikut adalah rincian kegiatan kami di minggu ke-4 KKN.
Presentasi di Dinas Pariwisata Klaten
Pada hari Rabu siang (23/7/2008), sekelompok kecil Unit 80 berkunjung ke Dinas Pariwisata Klaten untuk mempresentasikan program kerja KKN kami. Intinya, kami bermaksud untuk meminta ruang untuk penempatan website kami serta dana untuk pencetakan buku panduan pariwisata.
Di Dinas Pariwisata Klaten, kami disambut oleh Pak Arison selaku administrator website Dinas Pariwisata Klaten. Yang sedikit membuat kami kecewa, ternyata presentasi program kerja yang dimaksud beliau itu tidak lebih dari sekadar bincang-bincang non-formal. Padahal, di malam sebelumnya kami sempat lembur demi merampungkan materi presentasi. Bayangan kami, presentasi di Dinas Pariwisata Klaten ini seperti saat pendadaran tugas akhir. Duh!
Di akhir presentasi, kami berhasil mendapatkan ruang gratis untuk menempatkan website yang kelak kami buat. Tapi, Dinas Pariwisata Klaten tidak dapat menyediakan dana untuk pencetakan buku panduan pariwisata. Pak Arison juga mengundang kami untuk ikut hadir di acara kirab budaya dalam rangka HUT Kota Klaten ke-204.
Kupas Tuntas Candi Sojiwan
Di hari Kamis malam (24/7/2008), Unit 80 menggelar sarasehan bersama seluruh perangkat Desa Kebondalem Kidul. Kami turut mengundang Pak Timbul, selaku mantan dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM dan juga seorang arkeolog senior untuk menjelaskan seluk-beluk Candi Sojiwan.
Acara yang dikemas dengan nama “Kupas Tuntas Candi Sajiwan” itu berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Selain perangkat desa, hadir pula perwakilan dari RW, RT dan kelompok pemuda. Intinya, kami bersama Pak Timbul berusaha untuk menyadarkan masyarakat bahwa mereka memiliki aset tak ternilai berupa candi di desa mereka.
Bila dimanfaatkan, aset tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan desa. Selain itu, kami juga bermaksud untuk menghapus mitos-mitos yang ada di masyarakat bahwa proyek pemugaran candi tersebut tidak akan pernah selesai dan ada dugaan bedol desa memperluas daerah pemugaran candi.
Lomba TPA
Terakhir, pada hari Minggu (27/7/2008) Unit 80 menggelar acara lomba TPA yang dilangsungkan di kediaman Pak Hidayat Nur Wahid. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan TPA yang ada di Desa Kebondalem Kidul. Lomba TPA tersebut diselenggarakan bekerja sama dengan AMM Kebondalem Kidul. Aku sendiri nggak terlalu mengurusi perlombaan TPA tersebut. Tugasku pun di sana hanya sebagai seksi dokumentasi saja.
Ada serangkaian kegiatan yang diperlombakan, yaitu azan, tartil, cerdas cermat islami, teka-teki silang islami, mewarnai, dan menggambar. Perwakilan TPA yang menjadi juara satu lomba merupakan perwakilan TPA yang paling banyak menyabet juara satu pada setiap ajang yang dilombakan. Sebagai hasilnya, TPA An-Nuur menyabet juara satu lomba dengan dua gelar juara satu.
Sebenarnya masih ada kisah tersendiri mengenai pengalaman Unit 80 membantu kegiatan belajar-mengajar di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Kebondalem Kidul. Akan tetapi, sepertinya kisah tersebut masih berlanjut di minggu-minggu ke depan, sehingga kutunda dulu penyajiannya.