HALAMAN UTAMA

PROFIL

ARSIP ARTIKEL

BUKU TAMU

 

KATEGORI

Sore Hari itu di Gumuk Pasir Parangkusumo

Senin, 7 November 2016, 09:12 WIB

“Wis, gue tidur bentar ya? Asli, gue ngantuk banget! Nggak tidur gue di Semarang.”

 

Permintaan yang nggak membutuhkan jawaban itu dilontarkan oleh Dimas, kawan satu sekolah semasa SD, SMP, dan SMA. Pada akhir Juli 2016, Dimas singgah di Yogyakarta untuk yang kedua kalinya. Ia seakan ingin menggenapi tempat-tempat yang belum tersinggahi sewaktu kunjungan pertama pada bulan Januari 2016 silam.

 

 

Persis seperti perjalanannya yang pertama, Dimas bertolak dari Jakarta ke Yogyakarta dengan menunggang sepeda motor. Jalur Pantura dipilihnya karena diyakini memiliki durasi tempuh yang lebih singkat. Apabila berangkat selepas subuh, ia memprediksi bakal tiba di Yogyakarta saat tengah malam. Tapi mbuh ngopo, dirinya malah ketiduran dan baru berangkat selepas zuhur.

 

Hadeh....

 

Singkat cerita, Dimas mendarat dengan selamat di kediamanku pada hari Minggu pagi (31/7/2016). Lewat tengah malam ia baru tiba di Semarang dan memutuskan untuk bersitirahat di masjid pinggir jalan. Pantas saja lah kalau sekarang dirinya ngantuk. #hehehe

 

Alasan ke Yogyakarta Lagi itu ....

Ada banyak alasan yang melatarbelakangi seseorang untuk berulang kali datang ke Yogyakarta. Salah satunya ialah di Yogyakarta mereka seakan menemukan rasa nyaman dan tentram yang tiada terasa di kota besar. Hal itu selaras dengan ucapan Dimas,

 

“Dari kota-kota yang pernah gue datengin, yang paling gue suka itu Jogja. Ya nyaman aja.”

 

 

Akan tetapi, kedatangan Dimas ke Yogyakarta ini rupa-rupanya bukan hanya karena alasan rasa nyaman thok, melainkan juga karena suatu alasan yang buatku terdengar nggak biasa....

 

“Gue pingin ke tempat-tempat syutingnya film AADC 2! Dah nonton belum loe?”

 

 

He?

AADC 2?

Ada Apa Dengan Cinta 2 itu maksudnya?

Yang aktor utamanya Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra itu kan?

 

Ya jelas belum nonton lah!

Lha, mau nonton sama siapa pula? #hehehe

Film cinta-cintaan kalau nonton sendirian rasanya agak wagu gitu....

 

Eh, sebetulnya dulu Juragan pernah ngajakin nonton sih.

Tapi... dua bujang di usia 30-an nonton film romantis berdua... NGGGGG... kayaknya ya agak gimanaaaaa gitu. #hehehe

 

Haisy! Sudahlah! Biarkan AADC 2 berlalu dengan tenang! Hahahaha. #senyum.lebar

 

Alasan Foto-Foto di Gumuk Pasir Parangkusumo itu ....

Anyway, setelah Dimas selesai bertualang di alam mimpi, kami berdua pun langsung cabut menuju salah satu lokasi syuting AADC 2 di selatan Yogyakarta, yaitu Gumuk Pasir Parangkusumo!

 

Tapi, di tengah perjalanan kami sempat mampir-mampir dulu, hahaha. #senyum.lebar

 

Tempat mampir yang pertama adalah  Rumah Makan Bu Ageng di Jl. Titrodipuran. Dimas pingin banget makan di sini, jadi ya sekalian mampir saja mumpung jalannya searah. Setelah itu mampir ke bengkel di Jl. Parangtritis untuk jadwal rutin mengganti oli sepeda motor. Jadinya, kami baru sampai di Gumuk Pasir pukul setengah 5 sore deh. #hehehe

 


Masih bingung rumah makan Bu Ageng dijadikan artikel blog nggak ya? Hahahaha. #senyum.lebar

 

 

Mungkin Pembaca sudah pada tahu ya. Gumuk Pasir Parangkusumo itu merupakan salah satu tempat wisata di Yogyakarta yang saat ini sedang nge-hits di kalangan anak muda. Duluuu, awalnya populer karena sandboarding. Sekarang populernya jadi lokasi foto-foto lucu. #hehehe

 

Rute ke Gumuk Pasir Parangkusumo dari Kota Jogja juga gampang banget. Tinggal ikuti Jl. Parangtritis sampai ke ujungnya sejauh kira-kira 23 km. Bayar retribusi masuk kawasan pantai Rp10.000 untuk dua orang. Setelah itu gumuk pasirnya sudah kelihatan dari pinggir jalan raya sekitar 2 km dari gerbang retribusi.

 

Oh iya, ongkos parkir di Gumuk Pasir Parangkusumo Rp3.000 untuk satu sepeda motor. Murah ya? Untung juga nggak ada tarif buat foto-foto. #senyum.lebar

 


Di balik bukit yang digunakan untuk sandboarding ini ada apa ya?

 

 

Sepeda motor diparkir di dekat lokasi yang dipakai sandboarding. Dimas aku tawari mencoba sandboarding. Tapi dianya nggak mau. Males katanya. Soalnya mau sandboarding harus bayar lagi. Ya sudah lah.

 

Jadinya, dari lokasi sandboarding kami menjelajah daerah di sekitaran gumuk pasir. Penasaran saja. Masak wilayah gumuk pasir hanya sebatas lokasi sandboarding thok?

 

Sekalian juga momen ini aku manfaatkan untuk menguji coba DLSR pinjaman Nikon D5500 yang dibawa oleh Dimas. Sekali-kali, bolehlah D80 "dimadu" untuk beberapa hari ke depan, gyahahaha. #senyum.lebar

 


Ternyata ada padang pasir yang luas dan ditumbuhi banyak semak.

 

 

Setelah mendaki bukit pasir tinggi yang menjadi area seluncur sandboarding, kami pun dihadapkan dengan padang pasir yang luas. Aku ya bingung. Di padang pasir luas semacam ini obyek foto yang menarik apaan ya?

 

Untung waktu itu aku fokus meladeni permintaan foto-fotonya Dimas. Jadinya aku nggak perlu mikir panjang deh mau motret apaan, hahaha. #senyum.lebar

 

 

Tapi betul deh! Menurutku susah mencari obyek yang menarik di area padang pasir ini. Apa kebanyakan pasir ya? Soalnya, warna pasir kan kusam. Satu-satunya yang bisa bikin cerah ialah rona langit. Itu pun kalau langitnya nggak mendung. Vegetasinya juga mayoritas semak jadi nggak begitu menarik.

 

Menurutku, salah satu cara agar hasil foto terlihat lebih menarik di padang pasir ini ialah dengan menyertakan obyek manusia. Sebab, busana yang dikenakan obyek manusia dengan warna pasir itu kan bisa dibuat agar kontras. Jadi, obyek manusianya bakal lebih mencuri perhatian.

 


Mungkin kalau nggak terlalu banyak semak jadinya lebih fotogenik? Entahlah....

 

 

Walaupun di mataku Gumuk Pasir Parangkusumo ini kurang begitu menarik tetapi sepertinya bagi para cewek hal tersebut tidaklah benar.

 

Setelah berjalan kaki sekitar 100 meter dari lokasi sandboarding, kami tiba di wilayah lain Gumuk Pasir Parangkusumo. Menariknya, di sini ramai oleh para pengunjung cewek! Boleh dibilang hampir sebagian besar pengunjung di lokasi ini ialah cewek! Mungkin juga karena waktu itu pas hari Minggu ya?

 

 

Lha, terus pada ngapain itu cewek-cewek ramai di sini?

 

Ya pada FOTO-FOTO lah! #hehehe

 


Ramai sama cewek-cewek yang asyik berfoto-foto. Wew....

 

 

Dari hasil pengamatan yang hanya sepintas dua pintas, aku tiba pada suatu kesimpulan kenapa cewek-cewek senang berfoto-foto di lokasi Gumuk Pasir Parangkusumo yang sebelah sini. Itu karena,

 

Di lokasi ini bisa berfoto-foto dengan bermacam obyek "lucu" dengan GRATIS!

 

Yang aku maksudkan sebagai obyek "lucu" itu ialah obyek yang menarik untuk disertakan sebagai properti foto, misalnya:

 

  1. Ayunan
  2. Hiasan bunga-bungaan yang dibentuk hati (love)
  3. Papan berbentuk onta (sepertinya #hehehe)
  4. Tulisan besar GUMUK PASIR
  5. Gardu pandang

 

Ya pokoknya ada banyak obyek-obyek lucu lah. Lumayan sebagai obyek penanda pada foto yang diunggah ke Instagram, Path, atau Facebook bahwa kamu sudah pernah berkunjung ke Gumuk Pasir Parangkusumo. #hehehe

 


Eh, ternyata Gumuk Pasir Parangkusumo cocok juga buat jadi lokasi foto siluet. #senyum.lebar

 

 

Dimas pun aku tawari untuk berfoto dengan latar tulisan besar GUMUK PASIR. Tapinya dia menolak.

 

"Nanti ini tempat jadi makin rame. Sampahnya (yang dibuang sembarangan) juga jadi makin banyak."

 

Hmmm, ada benarnya juga ucapan Dimas itu. Tapi, nanti lah kelanjutannya aku renungkan sambil ngendog. #hehehe

 


Lha kalau si adek juga hobinya buang sampah sembarangan gimana? #hehehe

 

Oh, omong-omong yang jadi lokasi shooting filmnya AADC 2 itu Gumuk Pasir Parangkusumo yang sebelah mana ya? #hehehe

NIMBRUNG DI SINI